Penjelasan Lengkap Akibat Revolusi Bumi Mengelilingi Matahari


akibat revolusi bumi

Selain berputar pada porosnya, Bumi juga beredar mengelilingi Matahari. Apa saja akibat proses revolusi bumi mengelilingi matahari? Bumi beredar mengelilingi Matahari pada orbitnya. Orbit adalah rute yang dilalui oleh planet atau bulan dalam mengelilingi sebuah benda; seperti Bumi mengorbit Matahari. Bumi beredar mengelilingi Matahari dari barat ke timur. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya mengikut arah berlawanan dengan jarum jam.

Sama seperti planet lainnya dalam tata surya, orbit Bumi berbentuk elips atau oval. Orbit Bumi adalah permukaan horizontal dua dimensi yang disebut elips. Dibutuhkan 365 ¼ hari untuk Bumi melengkapi peredarannya mengelilingi Matahari. Periode waktu untuk Bumi melengkapi peredarannya mengelilingi Matahari dikenal sebagai satu tahun. Ini berarti Bumi beredar mengelilingi Matahari dengan tingkat kecepatan 67.000 mil per jam.

Menurut perkiraan, tahun kabisat yang memiliki masa 366 hari terjadi empat tahun sekali. Ini adalah alasan mengapa dalam tahun kabisat ada 29 hari dalam bulan Februari. Ada beragam akibat dari aktivitas peredaran Bumi pada orbitnya dalam mengelilingi Matahari. Berikut ini dijelaskan apa saja akibat yang terjadi dalam revolusi bumi mengelilingi matahari.

1. Revolusi Bumi Menyebabkan Perbedaan Waktu Siang dan Malam

Salah satu akibat revolusi bumi atau perputaran bumi mengelilingi matahari adalah adanya perbedaan lamanya waktu siang dan malam di berbagai tempat di belahan bumi. Negara-negara yang terletak di belahan bumi utara maupun selatan memiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam.

Selain disebabkan oleh sudut kemiringan poros bumi terhadap bidang eklipta, juga diakibatkan oleh revolusi bumi, dimana dalam revolusi, bumi dapat terletak di apotema atau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari, sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari

Pada tanggal 21 Maret sampai 23 Desember (Matahari Condong ke Utara)

Kutub utara bumi condong mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari, sehingga wilayah belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada wilayah belahan bumi selatan. Dengan demikian panjang siang di daerah belahan bumi utara lebih lama daripada di kawasan belahan bumi selatan.

Bahkan ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam. Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke utara, sehingga jika diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 September (Matahari Tepat Di Atas)

Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari, sehingga wilayah belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya. Dengan demikian panjang siang dan malam sama waktunya di seluruh belahan bumi. Jika diamati di daerah khatulistiwa, posisi matahari tampak bergerak melintas tepat di atas kepala.

Pada tanggal 23 September sampai 21 Maret (Matahari Condong ke Selatan)

Pada rentang tanggal tersebut, kutub selatan lebih mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari. Hal ini mengakibatkan wilayah belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara, sehingga panjang siang di belahan bumi selatan lebih lama waktunya daripada belahan bumi utara.

Bahkan ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam penuh. Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke selatan. Jika diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

2. Revolusi Bumi Menyebabkan Perubahan Musim di Bumi

Bumi memiliki empat periode musim, yakni musim dingin atau salju (winter), musim semi (spring), musim panas (summer), dan musim gugur (autumn). Empat jenis musim ini dialami oleh kawasan belahan bumi utara dan selatan. Sementara daerah khatulistiwa, termasuk Indonesia memiliki dua musim saja, yakni musim hujan dan kemarau.

posisi bumi matahariSetiap memasuki tanggal 21 Maret, kawasan belahan bumi utara dan selatan mendapatkan penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding. Matahari tampak mulai bergerak ke utara. Kemudian daerah di belahan bumi utara mulai mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini, negara-negara yang berada di belahan bumi utara mulai memasuki musim semi. Sebaliknya, daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari yang makin sedikit. Saat ini daerah tersebut memasuki musim gugur. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.

Ketika memasuki tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling utara dan membuat kawasan belahan bumi utara semakin banyak menerima penyinaran matahari. Pada moment itu, kawasan bumi bagian utara mulai memasuki musim panas. Sebaliknya, seluruh daerah di bagian belahan bumi selatan semakin sedikit memperoleh penyinaran matahari sehingga daerah tersebut mulai memasuki musim dingin. Musim dingin ini berlangsung hingga tanggal 23 September.

Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai kawasan khatulistiwa dan mulai bergerak ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi utara terus berkurang dan di pada kawasan belahan bumi selatan semakin bertambah. Saat tersebut bagian bumi utara memasuki musim gugur. Sebaliknya, bagian bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini berlangsung hingga tanggal 22 Desember.

Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Maret tahun berikutnya.

3. Revolusi Bumi Sebabkan Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari

Gerak semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari yang terlihat dari bumi. Jika kita mengamati posisi matahari dalam setahun, maka kita akan melihat matahari terbit agak ke selatan dalam kurun waktu tertentu, kemudian perlahan bergeser agak ke utara untuk kurun waktu tertentu.

Ini bukanlah berarti matahari berpindah posisi, tetapi revolusi bumi yang menyebabkan gerakan semu tersebut yang bergerak dengan sumbu rotasi yang miring. Gerak semu ini berupa pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember).

4. Revolusi Bumi Sebabkan Perubahan Penampakan Kedudukan Rasi Bintang

Bumi terus berputar mengelilingi matahari sehingga titik posisinya selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, setiap bulan manusia di bumi akan melihat kedudukan rasi bintang yang berbeda-beda. Dalam ilmu astronomi tradisional, kedudukan rasi bintang tersebut sering dimanfaatkan untuk menentukan waktu yang tepat untuk bercocok tanam dalam bidang pertanian. Perbedaan letak rasi bintang atau zodiak ini disebabkan oleh posisi kita sebagai pengamat di bumi berubah akibat adanya gerakan revolusi bumi ini.

5. Revolusi Bumi Sebabkan Penetapan Kalender Masehi

Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penanggalan internasional ialah bujur 180 derajat, akibatnya apabila di belahan timur bujur 180 derajat tanggal 2 maka di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 1, seolah-olah melompat satu hari. Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, di mana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari.

Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian. Kalender Julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya di belahan bumi utara. Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.

Demikianlah deskripsi mengenai akibat-akibat yang timbul dari perputaran bumi mengelilingi matahari yang dirasakan manusia di bumi.


Tinggalkan komentar