Ini Asal Usul Nama Mata Uang di Asia


nama mata uang

Setiap negara di dunia ini memiliki nama tersendiri untuk mata uangnya yang digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi. Dollar adalah nama mata uang untuk Amerika Serikat, Poundsterling milik negara Inggris, dan kita memiliki Rupiah. Nah, mengapa negara kita menggunakan kata “rupiah” untuk nama mata uangnya?

Pada postingan ini, kita akan membeberkan sejarah singkat tentang asal-usul nama mata uang beberapa negara di kawasan Asia.

Kip – Laos

Laos telah mengalami beberapa kali pergantian mata uang, dimulai pada tahun 1945 dengan diperkenalkannya mata uang yang disebut ‘Kip’. Kemudian penjajah Prancis menghapusnya dan menggantinya dengan sistem mata uang mereka sendiri.

Setelah berada pada masa kemerdekaan, mata uang ‘kip’ diperkenalkan kembali dalam versi ‘kip di-raja’. Setelah terjadinya kekacauan politik akibat pemerintahan komunis, pada tahun 1976 mata uang tersebut kembali diubah menjadi mata uang versi ‘kip’ yang berbeda. Lalu, apa artinya ‘kip’? Kip berarti ‘ingot kecil’ atau batang logam yang berupa besi, perak, emas, dan sejenisnya.

Riel – Kamboja

Asal usul nama mata uang Kamboja ‘riel’ memiliki banyak perbedaan pandangan. Beberapa orang mendeskripsikan istilah tersebut merupakan kata asing dari istilah ‘realle’ atau ‘riyal,’ nama mata uang yang sama yang pernah digunakan dalam masyarakat Malaysia – diambil dari istilah Spanyol yang bermakna ‘bentuk perak.’

Ada juga yang berpendapat bahwa nama ‘riel’ berasal dari nama ikan trey riel, sejenis ikan yang berkembang biak di Danau Tonle Sap; menjadi sumber utama ikan di Kamboja sekaligus sumber mata pencaharian masyarakatnya. Para pendukung opini kedua ini mengutarakan pendapat bahwa nama ikan trey riel dipilih sebagai lambang sumber penghasilan.

Yen – Jepang

Dalam bahasa Jepang, istilah ‘yen’ sebenarnya berarti ‘benda berbentuk lingkaran’. Istilah tersebut sebenarnya mewakili bentuk uang logam yang digunakan oleh masyarakatnya pada zaman dahulu, yang berbentuk bulat dan berlubang di tengahnya. Kata ‘yen’ sebenarnya berasal dari istilah Cina klasik ‘yuan’, yang memiliki arti serupa.

Karena ‘yen’ sebenarnya mengacu pada bentuknya, orang Jepang biasanya menggunakan istilah ‘okane’ untuk merujuk pada uang kertas sedangkan untuk koin, itu akan disebut sebagai ‘dama’ atau ‘tama.’

Baht – Thailand

Tahukah Anda, nama mata uang Thailand dulu punya dua nama yang berbeda menurut bahasanya. Dalam bahasa Inggris, mata uang mereka dikenal dengan Tical, sedangkan dalam bahasa aslinya menggunakan nama Baht.

Kedua istilah tersebut awalnya merupakan unit pengukuran yang digunakan oleh masyarakat kuno. ‘Tical’ dan ‘baht’ adalah satuan ukuran berat koin yang dibentuk dengan menggunakan bahan emas atau perak. Orang Thailand menggunakan ukuran 1 Baht setara dengan 15 gram perak.

Rupiah – Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, nama mata uang kita disebut sebagai ‘rupiah,’ namun sebenarnya istilah tersebut dipinjam dari kata Sansekerta ‘rupya’, yang berarti ‘perak tempa’. Karena pengaruh kata asli yang dipinjam dari bahasa Sansekerta, kata ‘rupya’ memiliki banyak versi yang berbeda saat ini dan digunakan oleh banyak negara, untuk menamai mata uang mereka.

Indonesia menggunakan ‘rupiah,’ India, Nepal, Pakistan, Sri Lanka dan Kepulauan Sychelles menggunakan ‘Rupee’ dan Maldives menggunakan istilah ‘rufiyya’. Banyak negara dunia lainnya, terutama pada masa kolonial Inggris, juga menyebut mata uang mereka rupee, karena asal mula istilah ‘rupya.’


Tinggalkan komentar