Batu Kalimaya Banten: Sejarah, Khasiat, Harga dan Cara Merawat


batu kalimaya banten hitam

Apa itu batu kalimaya? Seperti apa gambaran sejarah penggunaan batu alam ini dan apa saja khasiat yang dipercaya oleh para penggemar batu? Batu Kalimaya Banten bagi para pecinta batu permata dikenal sebagai Ratunya Batu Permata atau The Queen of Gems. Batu Kalimaya adalah batu alam yang banyak ditemukan di kawasan sungai di daerah Rangkasbitung, tepatnya di kecamatan Maja, Sajira, dan Cimarga, kabupaten Lebak Banten.

Jadi, nama batu kalimaya merupakan sebutan lokal berasal dari kata “Kali Maja” atau sungai Maja. Sementara itu, jenis batu ini juga banyak dijumpai di beberapa tempat di Indonesia, terutama di pulau Kalimantan. Dalam dunia internasional, jenis batu kalimaya dikenal dengan nama batu Opal, yang nilai keindahannya sebanding dengan batu permata lain, seperti zamrud, kecubung, dan safir.

Di pasaran, harga batu kalimaya bisa dibandrol dengan harga 2.500 dollar/karat dan masuk dalam jajaran 10 batu mulia termahal di dunia, bersanding dengan harga batu permata beryl emerald, blue garnet, dan jadeite.

Asal Usul Batu Kalimaya

Keelokan batu kalimaya dan potensi khasiatnya telah dikenal sejak berabad-abad silam. Banyak raja dan keluarga bangsawan yang mengoleksi batu permata ini. Bahkan sebuah catatan kuno menjelaskan sekitar tahun 30 sebelum masehi, Markus Antonius yang merupakan seorang jenderal Romawi Kuno pernah memberikan hadiah cincin kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Saat itu, nilai cincin tersebut sebanding dengan dua ribu ekor kuda terbaik.

Batu akik Opal ini bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia, dan Mesir. Sedangkan di Indonesia, batu ini bisa dicari di daerah Banten. Jika di Indonesia, batu permata ini dikenal dengan nama batu kalimaya, maka secara internasional dinamai batu Opal.

Ada 3 macam versi yang melatarbelakangi batu akik ini diberi julukan batu Opal. Versi pertama mengacu pada kata “Opalus”, dalam bahasa Romawi bermakna sosok istri Dewa Saturnus atau Opalia yaitu Dewi Kesuburan. Versi kedua menyebtukan bahwa nama Opal berasal dari bahasa Yunani, yakni kata “Opillos” yang artinya melihat atau perubahan. Batu ini dapat memendarkan kilau warna yang berbeda-beda saat terkena cahaya.

Sementara itu, versi ketiga menyebutkan bahwa kata “Opal” berasal dari bahasa Sansekerta ”Upala”. Hal ini mengacu pada catatan yang dibuat oleh bangsa Romawi sekitar tahun 250 SM. Dalam transkript kuno itu diterangkan bahwa batu Opal dibawa oleh pedagang Bosporus, yang mengaku membawa batu tersebut dari India dan memasoknya menuju Romawi. Variasi nama yang beragam akhirnya mengerucut menjadi nama “Opal” yang populer. Produsen batu kalimaya terbesar di dunia adalah negara Australia. Sekitar 97% batu kalimaya yang beredar di dunia berasal dari negara ini.

Manfaat dan Khasiat Batu Kalimaya Banten

batu kalimaya bantenJenis batu kalimaya ada beraneka ragam tergantung motif dan warna dasar pada batu tersebut. Tak heran, nama dan julukan yang diberikan pun bervariasi, misalnya black oval, kalimaya susu, kalimaya kembang, kalimaya pelangi, bahkan ada yang memberi nama aneh-aneh sesuai corak dan warnanya. Sebenarnya, manfaat utama batu kalimaya adalah untuk mata perhiasan, seperti mata cincin, anting, kalung, liontin, dan sejenisnya. Kombinasi warna-warninya yang cerah dan berkilauan merupakan daya tarik yang mempesona. Dibalik keindahan tersebut, banyak orang percaya bahwa batu ini memiliki energi tertentu yang menghadirkan sejumlah khasiat, antara lain dipercaya:

  • Meningkatkan kestabilan psikis
  • Dipercaya sebagai lambang kejujuran
  • Bermanfaat sebagai asihan (daya tarik) dan meningkatkan rasa cinta
  • Pengatur mood yang baik dan membantu melepaskan emosi
  • Merupakan lambang kebijaksanaan di masa lampau

Namun, tidak semua jenis batu kalimaya dapat memberikan manfaat positif bagi para pemakainya. Ketidaksesuaian warna batu dengan aura diri justru dapat berdampak kurang baik, misalnya menimbulkan pertengkaran, perpecahan dalam keluarga, atau menjadi lebih sombong. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli spiritual dan praktisi kerohanian.

Jenis-jenis Batu Kalimaya

batu kalimaya banten kristalSeperti yang diuraikan di atas, aneka jenis batu kalimaya dinamai sesuai dengan warna dasar dan pendaran kilaunya. Secara umum, jenis batu kalimaya yang dikenal masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kalimaya Kristal

Jenis batu kalimaya ini mungkin dapat dikatakan sebagai jenis batu kalimaya yang paling mudah ditemukan dan digunakan oleh banyak orang. Batu kalimaya kristal tidak memiliki dasar warna atau terlihat bening, namun tetap memiliki ciri khas utama, yakni kilauan spektrum warna pelangi cantik yang beragam.

2. Kalimaya Black Opal

Sesuai dengan namanya, batu kalimaya ini memiliki warna dasar hitam pekat. Namun, ciri utamanya berupa spektrum warna pelangi dapat terlihat dengan jelas pada sudut pandang tertentu.

3. Kalimaya Susu

Di beberapa tempat sering disebut dengan nama kalimaya air kelapa. Warna dasarnya adalah putih susu, lembut, namun tetap memancarkan warna pelangi jika terkena sinar matahari.

4. Kalimaya Kristal Teh

Jenis batu kalimaya kristal ini memang memiliki warna dasar agak cokelat transparan layaknya warna air teh. Jenis batu kalimaya ini juga masih tetap memiliki bias warna yang beragam jika terkena cahaya.

Membedakan Batu Kalimaya Asli dan Ciri-ciri Kalimaya Palsu

Bagi anda yang berminat untuk membeli batu permata kalimaya, harus berhati-hati. Pasalnya, di pasaran banyak beredar batu kalimaya palsu yang terbuat dari serat sintesis. Untuk mendapatkan batu kalimaya asli, ada beberapa karakteristik yang menjadi ciri utamanya, antara lain:

1. Halus, licin dan tidak mudah kotor

Batu kalimaya asli memiliki permukaan yang sangat licin dan halus. Ketika terkena cairan seperti minyak atau cat, saat diusap tidak akan meninggalkan bekas pada permukaannya. Selain itu, kalimaya asli tidak akan berubah ketika terkena api dan akan kembali berada pada suhu yang dingin dalam waktu singkat. Karena sifatnya yang halus, batu kalimaya tidak mudah kotor dan tergores. Batu akik ini mudah dibersihkan dengan tangan atau kapas. Jika anda mengoleskan cat dan setelah dibersihkan tampak noda dan goresan, maka kemungkinan batu tersebut plasu.

2. Tidak terlalu kinclong

batu kalimaya banten asliBatu kalimaya asli, tampilannya tidak terlalu kinclong dan cenderung agak buram. Apabila ada kalimaya yang terlalu kinclong, patut diwaspadai keasliannya. Selain itu, pantulan atau pendaran cahaya kalimaya asli tidak begitu mencolok, hanya berpendar (berpelangi) jika disorot cahaya. Sebaliknya, jika dalam kegelapan batu permata tersebut memendarkan pelangi, maka patut diduga palsu. Batu kalimaya palsu terlihat cenderung terlalu menyolok, dan pelanginya terkesan tidak natural.

3. Mudah retak

Batu kalimaya banten memiliki tingkat kekerasan rendah, yakni hanya mencapai 6,5 skala mohs. Hal ini yang membuat para pengerajin permata harus berhati-hati membentuk batu ini. Batu kalimaya banten memiliki kandungan air lebih besar dibandingkan batu kalimaya dari negara lain (faktor geografis), sehingga batu kalimaya Banten cenderung lebih rapuh/memiliki Mohs tingkat kekerasan yg minim.

4. Memiliki serat yang banyak

Tekstur serat yang tampak pada permukaan maupun terpendar di bagian dalam batu ini cukup banyak, terutama ketika dilihat dengan menggunakan kaca pembesar (lup). Selain itu, batu kalimaya asli punya massa yang lebih terasa berat jika dibandingkan dengan batu permata palsu atau sintetis.

5. Terasa agak dingin

Salah satu hal yang membuat batu Kalimaya, terutama kalimaya Banten diminati dan dihargai cukup mahal yaitu karena memiliki sifat yang dingin. Batu akik ini tidak mudah panas. Bahkan ketika dibakar, batu akik ini tidak meleleh ataupun berubah warna. Saat siang hari, cobalah tempelkan batu kalimaya ke pipi anda, jika terasa dingin dapat dijamin keasliannya.

Cara Merawat Batu Kalimaya

cincin batu kalimaya bantenSeperti batu permata lainnya, batu kalimaya juga perlu dirawat agar tetap berkilau atau bahkan semakin mengeluarkan pancaran warna pelangi yang lebih indah, sehingga semakin meningkatkan harga jualnya. Dalam perawatan batu permata kalimaya banten, ada beberapa istilah penting, yakni:

  • Kembang: motif gradasi warna pelangi pada batu
  • Kembang Jarong: kilau pelangi pada batu yang sangat terang/jelas
  • Kembang Tedeng/Miring: pelanginya tampak saat dipandang dari arah samping/miring vertical
  • Kembang Senter: pelanginya baru tampak jelas saat dibantu cahaya senter (tersinari cahaya)
  • Jarong adalah istilah untuk kilau warna pelangi atau blink batu kalimaya yang sudah semburat tajam.

Semakin banyak jarongnya akan membuat harga batu semakin mahal. Maka tak heran jika harga sebuah batu kalimaya banten yang berukuran kecil lebih mahal dari batu kalimaya besar karena jumlah jarong (kilau pelanginya) lebih banyak. Di pasaran, ada rumus harga Kalimaya Banten, yakni:

Kalau mau Gede jarong jangan berharap murah
Kalau mau Jarong murah jangan berharap gede
Kalau mau gede & murah jangan berharap jarong
Harga selalu berbading lurus dengan dimensi dan jarong.

Beragam Tips Merawat Batu Kalimaya

merawat batu kalimaya bantenBanyak cara yang bisa dilakukan dalam merawat batu kalimaya, mulai dari teknik menjemur, membakar, dan merendam dengan cairan tertentu.

#1. Merendam dengan Air Kelapa

Air kelapa bisa dipakai sebagai media untuk merawat dan memperbanyak jarong pada batu kalimaya, terutama jenis kalimaya susu (putih). Caranya cukup mudah, yakni merendam batu kalimaya susu dengan air kepala dalam waktu 2 minggu, artinya setiap satu minggu harus diganti dengan air kelapa yang baru. Bila bibit jarong (bintik-bintik pelangi) sudah semakin banyak, maka perawatannya dilanjutkan dengan menjemur di bawah sinar matahari setiap hari selama 2-3 jam. Rendam semalam, kemudian jemur esok harinya. Kegiatan rutin ini dilakukan selama dua minggu.

#2. Merendam dengan Air Oksigen

Oksigen dalam bentuk cair juga bisa dipakai media memelihara batu kalimaya. Anda perlu siapkan botol kaca yang diisi air oksigen, kemudian batu tersebut direndam selama sehari dan esoknya dijemur selama 2 jam. Proses ini dilakukan secara rutin hingga 2-3 minggu. Selain air oksigen, bisa juga merendam dengan air hujan ataupun air biasa.

#3. Mengolesi Minyak

Oleskan batu kalimaya dengan minyak kelapa atau minyak zaitun atau minyak baby oil agar makin mengkilap.

#4. Menggosok dengan Bahan Tertentu

Gosok batu dengan kertas intan setelah proses penjemuran atau juga menggunakan daun pisang kering. Senyawa yang ada pada daun pisang kering (jawa: klaras) dapat membuat batu akik menjadi lebih mengkilap. Penggosokan harus dilakukan satu arah.

#5. Khusus Batu Kalimaya Teh

Untuk jenis batu kalimaya teh, treatment bisa dilakukan dengan merendam dengan air teh yang sudah didiamkan selama 2 hari. Rendam selama semalam, kemudian esoknya dijemur pada siang hari selama 1-2 jam. Proses rutin ini dilakukan selama 2 minggu sehingga spektrum pelangi dan motif hologram tampak semakin berkilau.

Harga Batu Kalimaya Termahal di Dunia

harga batu kalimaya termahalBatu kalimaya atau opal memang merupakan salah satu batu permata yang masuk dalam jajaran batu alam termahal di dunia. Bahkan artis sekelas Taylor Swift pun menggunakan batu jenis ini dalam berbagai penampilannya di panggung. Hal ini karena keindahannya yang cantik mampu merefleksikan seseorang menjadi lebih menarik. Di pasaran, harga sebutir batu kalimaya (opal) bisa dibandrol dengan harga 300 ribu hingga puluhan juta rupiah, bergantung ukuran, jenis, tingkat karat, dan kandungan serat jarong yang terpendar di dalamnya.

Sebenarnya, batu kalimaya atau Opal bukan merupakan mineral, tetapi sebenarnya merupakan bentuk amorf silika yang berhubungan dengan kuarsa. Sampai dengan 20 persen dari berat batu ini terdiri dari air. Struktur internal batu permata tersebut membuat lentur cahaya, sehingga memancarkan berbagai warna mulai dari biru, coklat, abu-abu, hijau, magenta, zaitun, oranye, merah muda, merah, rose, putih dan kuning. Tapi yang paling langka dan paling mahal adalah opal hitam. Batu itu juga telah ditemukan di Brasil, Meksiko, Amerika Serikat, Mali dan Ethiopia. Satu karat batu black opal dibandrol dengan harga US$ 2.300 atau sekitar 30 juta rupiah.


Tinggalkan komentar