Begini Cara Berpikir Seorang Entrepreneur, Inspirasi Sukses


entrepreneur sukses

Ini adalah kisah inspiratif yang cukup populer di kalangan entrepreneur sebagai wahana untuk memotivasi diri. Dikisahkan zaman dahulu ada dua orang sahabat yang memiliki nasib sama, anggap saja namanya Zata dan Zato. Mereka tinggal di sebuah wilayah yang jauh dari sumber air. Sejak kecil, mereka berdua bersama-sama berjalan jauh memikul segentong air untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka dan sisanya untuk dijual. Gentong demi gentong mereka pikul tiap hari. Namun kondisi tersebut membuat mereka berpikir untuk bisa mendapatkan jumlah air yang lebih banyak.

Zata berpikir bahwa untuk mendapatkan stock air yang banyak, maka ia harus bekerja lebih keras, bahkan dengan melibatkan keluarganya. Ia bersama pasangan hidupnya akhirnya memutuskan untuk memikul air dengan jumlah gentong lebih banyak dan dengan frekuensi lebih sering.

Berbeda dengan Zata, saat mengalami kondisi yang sama, Zato berpikir untuk menemukan cara agar bisa mendapatkan air dalam jumlah banyak, lebih cepat, dan tanpa menguras banyak waktu dan tenaga. Zato pun akhirnya menemukan cara inovatif agar bisa mengalirkan air dari sumber air ke rumahnya.

Zato kemudian mengajak Zata untuk mewujudkan ide-idenya tersebut. Namun Zata menolak ajakan Zato karena merasa bahwa usaha yang dilakukannya selama ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Zata bersama istrinya tetap menjalankan rutinitas memikul gentong air hari demi hari.

Sedangkan Zato bersama istrinya mencari bilah-bilah bambu untuk mewujudkan inovasinya. Dengan sambungan – sambungan bambu, Zato berhasil mengalirkan air dengan cepat, lebih banyak, dan efesien waktu.

Dari cara berpikir dua sahabat tersebut ternyata menjadi penentu nasib mereka. Zata tetap kondisinya sama seperti tahun – tahun sebelumnya, sementara Zato berhasil mengubah nasib ekonominya menjadi lebih maju.

Nah, dari kedua kisah tersebut dapat kita simpulkan bahwa salah satu langkah yang bisa membuat nasib ekonomi kita berubah drastis adalah dengan mencari cara yang inovatif dan terobosan kreatif. Rasa yang cepat puas, seperti yang dialami Zata ternyata justru membuat kita tidak bisa berkembang maju.

Banyak orang yang ternyata hanya fokus untuk kerja dan kerja. Mereka tidak mau berpikir mencari cara untuk bisa membangun kekayaan  dengan cepat. Namun, lain halnya ketika Anda berpikir lebih cepat dan inovatif, membangun “pipa kolam kekayaan”, sehingga tanpa bekerja, uang tetap mengalir ke kolam rezeki. Ini lah yang dinamakan kekuatan passive income. Untuk mendatangkan passive income, tentu ada ilmu yang bisa anda pelajari.

Tung Desem Waringin, yang merupakan seorang motivator di bidang finansial menjelaskan, jika anda telah menguasai ilmu passive income, maka anda bisa membuat uang bekerja menghasilkan uang, bukan sebaliknya, anda yang bekerja sampai tua untuk mencari uang.


Tinggalkan komentar