Panduan Cara Bisnis Konveksi Kaos Cetak Digital Printing


bisnis konveksi

Bagaimana cara merintis bisnis konveksi kaos cetak digital printing? Apa saja tips-tips sukses membangun bisnis fashion ini? Bisnis konveksi berkaitan dengan dunia fashion. Usaha ini boleh dikatakan bisnis yang stabil dari tahun ke tahun karena jumlah permintaannya cenderung tetap dan bahkan meningkat. Usaha konveksi ada beraneka ragam, misalnya usaha konveksi pakaian anak-anak, konveksi tas dan dompet, usaha konveksi berupa pembuatan topi, kerudung, kaos gaul, dan sebagainya.

Usaha konveksi mirip dengan industri garmen, namun menurut pendapat beberapa pengusaha, usaha konveksi sedikit berbeda dengan usaha garment. Pada bisnis garmen (contohnya pakaian kantoran) masing-masing kelompok kerja mengerjakan sub bagian tertentu. Ada tim kerja yang khusus membuat kerahnya, ada yang khusus mengukur dan memotong kain, ada bagian yang spesial menjahit (merakit), dan ada kelompok yang bertugas pada bagian akhir (merapikan / menyeterika).

Sedangkan pada usaha konveksi, setiap orang (tim) bertugas menyelesaikan secara menyeluruh yang disebut dengan istilah CMT (Cutting, Making, Trimming) yaitu mulai dari memotong/ mengukur, membuat, dan merapikan.

Pada artikel kali ini, akan dipaparkan cara memulai bisnis konveksi dan selanjutnya lebih memfokuskan diri pada ceruk bisnis cetak kaos dengan digital printing yang cenderung diminati oleh para kaula muda.

Membangun Bisnis Konveksi

Untuk anda yang berniat akan mencoba keberuntungan dalam dunia fashion (konveksi), ada beberapa hal yang perlu anda ketahui, mulai dari penentuan lokasi, proses produksi hingga pemasaran.

1. Penentuan Jenis Usaha Konveksi

Sebelum anda memulai usaha konveksi, ada baiknya anda meriset (survey) atau menduga-duga terlebih dahulu jenis konveksi apa yang akan anda bangun. Apakah anda akan buat khusus baju anak-anak saja, kaos gaul, pakaian kantor, konveksi topi, tas, dompet, baju model terbaru, atau menggabungkan beberapa diantaranya. Sesuaikanlah dengan target konsumen yang berpotensi mendatangkan untung besar di wilayah anda.

2. Persiapan Modal Usaha

Dalam membangun bisnis konveksi, anda harus mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Yang pertama dipersiapkan tentunya tempat kerja usaha konveksi. Luas bangunan tergantung jumlah mesin dan kapasitas usaha konveksi anda. Selanjutnya membeli peralatan dan bahan konveksi, antara lain :

  • Mesin jahit, misalnya 4 buah (@ Rp. 1.000.000
  • Sewa tempat / gudang (harga nego)
  • Beli bahan konveksi (kain, kancing, benang, dsb) dengan jumlah modal tergantung besar kecil usaha anda (bagi pemula biasanya kurang lebih Rp.10.000.000,-)
  • Beli peralatan tambahan (jarum, gunting, pensil kain, dsb = Rp. 1.000.000)
  • Biaya gaji karyawan (nego)
  • Biaya transportasi untuk pengiriman ke pelanggan
  • Uang cadangan (biaya tak terduga)

Adapun peralatan tambahan lainnya dalam bisnis konveksi adalah mesin overdeck, mesin obras, mesin potong, mesin bordiran, dan peralatan sablon, serta setrika.

3. Ciptakan Ide Kreatif

Agar anda sukses dalam bisnis konveksi, anda harus punya ide yang unik, kreatif, dan menarik. Contohnya kaos dagadu jogja dan joger di Bali, yang khusus memproduksi kaos-kaos gaul dengan sablonan kata-kata dan gambar yang lucu dan unik. Atau ketika lagu Keong Racun ngehits, ada pengusaha konveksi yang menciptakan celana / rok keong racun. Baju Monahara diproduksi tatkala di media massa tengah gencar gosip Manohara (mantan istri Pangeran Klantan Malaysia).

Untuk model fashion terbaru, bisa anda lihat pakaian artis-artis sinetron sebagai panduan inspirasinya. Ide kreatif dalam model dan pola akan mampu menjadikan anda sukses, punya brand bagus, bahkan mungkin bisa menjadikan trendsetter, khususnya di wilayah anda.

4. Persiapan Pemasaran

Ada baiknya sebelum anda membangun usaha konveksi, anda telah mempunyai koneksi untuk memasarkan produk anda, misalnya teman-teman yang bekerja di salah satu perusahaan, keluarga yang kerja di sekolah (pakaian seragam), atau toko-toko baju di wilayah anda. Atau jika anda ingin membangun bisnis konveksi dengan prinsip one stop bussines, anda harus menciptakan produk sendiri, merk sendiri, dan punya toko sendiri.

Selain melalui teman dan keluarga, anda bisa memasarkan produk fashion anda melalui penyebaran pamflet, beriklan di surat kabar dan radio, dan yang paling trend saat ini adalah memanfaatkan jejaring sosial (misal facebook dan tweeter).

5. Mengelola Usaha

Kelolalah bisnis anda secara profesional, mulai dari penanganan produk, manajemen karyawan, hingga servis ke konsumen. Ingatlah prinsip pembuatan produk : “Mutu adalah Ratu”. Ikutilah trend yang sedang digemari dan modifikasilah untuk membuatnya lebih menarik.

6. Kendala dalam Usaha Konveksi

Dalam membangun usaha konveksi di Indonesia, ada beberapa kendala yang dialami, antara lain :

  • Mutu produk tekstil dan pakaian jadi di Indonesia umumnya masih belum mampu menembus pasar global, namun beberapa diantaranya sudah dipercaya oleh perusahaan luar negeri.
  • Adanya serbuan produk murah dari negara tetangga, seperti pakaian jadi dari negara China (namun kualitas masih rendah)
  • Masih kalah dengan merek internasional (namun produk tersebut harganya mahal)
  • Perubahan yang cepat dalam trend busana, terkadang membuat para pengusaha konveksi/garment bisa mengalami kerugian karena terlambat memasuki pasar, sementara kepopuleran produk tersebut sudah mulai memudar di mata konsumen.
  • Pengaturan tata niaga dalam pembagian kuota ekspor konveksi menurut beberapa produsen masih belum bagus.

Tips Sukses Menggeluti Bisnis Konveksi Skala Rumahan

Bisnis tak harus dimulai dengan modal besar. Anda yang berminat terjun ke usaha konveksi kaos dan sejenisnya bisa mengawalinya dengan skala rumahan. Memang banyak kendala dan tantangan yang akan dihadapi. Nah, tips-tips berikut ini bisa menjadi inspirasi untuk membangun bisnis konveksi kecil-kecilan di rumah anda.

1. Mengawali bisnis, anda perlu menyusun rencana usaha (business plan) dengan detail, mulai dari rincian modal, rincian pembelian peralatan dan perlengkapan usaha, karyawan, desain, packing, menjual, analisis-untung rugi, analisis kompetitor, promosi,analisa tantangan hingga solusi jika permasalahan datang

2. Pastikan anda memiliki modal cukup, setidaknya untuk operasional dua tahun. Modal bisa didapat dari diri sendiri atau pun bantuan kredit.

3. Jika modal sudah di tangan, gunakan sebaik-baiknya untuk membeli produk dan peralatan yang berkualitas, seperti mesin jahit, mesin obras, gunting, meteran, benang, resleting segera dilengkapi sesuai kebutuhan.

4. Rekrutlah karyawan yang memiliki keterampilan atau pengalaman yang mumpuni dalam dunia konveksi, jahit menjahit, atau garmen.

5. Ciptakan desain pakaian yang menarik. Prinsip sederhananya adalah desain pakaian yang unik atau mengikut tren terbaru, atau membuat desain yang populer dan sedang digemari konsumen. Jangan lupa untuk menyesuaikan desain dengan target pasar/pembeli yang Anda bidik.

6. Pastikan anda mematok harga jual produk yang kompetitif. Sebagai awal bisnis, jangan mengejar target margin keuntungan yang tinggi, karena anda harus masih membangun stabilitas dan citra nama perusahaan anda di pasaran.

7. Jangan hanya menyasar pada market di daerah anda saja. Lesatkan omset bisnis konveksi anda dengan menjangkau pangsa pasar online, tidak hanya lokal bahkan bisa skala internasional. Untuk pengiriman produk, anda bisa memanfaatkan jasa layanan kurir ekspres, seperti TiKi, JNE, atau POS Indonesia. Sebagai awal menjangkau pasar online, anda bisa memanfaatkan Facebook untuk promosi dan memasarkan produk secara online. Jika sudah mapan, jangan ragu untuk membuka toko online.

Kisah Sukses Pemuda yang Sukses Bisnis Konveksi

baju kaos sablonKisah perjalanan sukses usaha konveksi berikut ini diambil dari situs Viva.o.id. Ia adalah seorang pria kelahiran 1990, dengan nama Rendra Graha Utomo Putra. Dia memulai usaha Graha Konveksi sejak tahun 2009 lalu. Tagline bisnis konveksinya adalah “Transaksi Bersih dan Bebas Korupsi”. seiring usaha kerasnya, Rendra berhasil mengantongi puluhan juta tiap bulannya. Perusahaannya tersebut diberi nama Graha Konveksindo yang melayani pembuatan kaus oblong, kaus berkerah, kemeja, jaket, rompi, dan celana olahraga.

Layaknya kisah-kisah para entrepreneur muda lainnya, Rendra sebelum memulai usaha di bidang konfeksi, juga pernah mengalami jatuh bangun dalam membesarkan usahanya. Ketika pertama belajar bisnis, ia mencoba peruntungan pada usaha sepatu lukis. Namun sayangnya, karena maraknya persaingan, usaha tersebut tak berkembang dan lalu bangkrut. Namun, Rendra mencoba tidak putus asa, dan berusaha agar ia tetap bertahan, apalagi kedua orang tua sudah tidak membiayai kuliahnya sejak semester satu.

“Waktu itu, dalam pikiran saya, bagaimana caranya untuk bisa survive untuk bayar kuliah, bayar kos, dan makan,” kenangnya.
Di tengah kesibukan untuk menyelesaikan tugas akhirnya di Universitas Airlangga Surabaya, Rendra mengaku tetap fokus membangun usaha konfeksinya. Ia bahkan berencana untuk membuka toko baru dan mencari pegawai.

“Kalau konfeksi itu usaha borongan, kami tergantung pesanan. Tapi, Alhamdulillah setiap bulan selalu ada yang pesan, dan paling besar transaksi bisa mencapai Rp45 jutaan,” ujarnya.

Mengenai soal kualitas produk, walaupun dilakoni oleh seorang mahasiswa, ia menjamin tidak akan mengecewakan. Hal ini karena Rendra berupaya menerapkan quality control pada setiap tahap produksinya, mulai sablon, jahit, bordir, hingga proses packing. Tak hanya memikirkan desain saja, kualitas juga harus selalu dijaga. Kepuasan konsumen juga ia berikan dengan menawarkan produk dengan harga yang terjangkau.

Rendra memberikan harga yang pantas bagi produknya dengan kualitas yang terjaga. Sebagai cara untuk memperbanyak pilihan pelanggan, ia pun menyediakan beragam bahan kaus, mulai dari katun TC, hyget, semi katun, katun lokal, hingga katun combed yang langsung diambil dari pabrikan di Kota Bandung.

“Kami ada banyak pilihan harga. Semuanya tergantung bahan yang diminta, dan kalau untuk pesanan, saya sudah melayani sampai luar Jawa,” ceritanya.
Dan bicara soal omzet sebulan, Rendra telah berhasil mengantongi pemasukan sekitar Rp30 hingga Rp50 juta tiap bulannya.

Berikut ini adalah conntoh daftar harga produk Graha Konveksi, dan mungkin saat ini telah mengalami perubahan:

Harga kemeja:
Minim order dua lusin. Harga bahan American drill @Rp75.000, taipan drill @Rp85.000, nagata drill @Rp95.000, dan futura @Rp105.000.

Harga jaket:
Minim order dua lusin. Harga bahan Adidas/Diadora @Rp85.000, katun fleece lokal @Rp95.000, katun fleece Bandung @Rp115.000, drill @Rp115.000.

Harga polo:
Minim order dua lusin. Harga bahan Lacoste TC @Rp55.000, Lacoste katun @Rp65.000, dan Lacoste pique Bandung @Rp75.000.

Membangun Bisnis Kaos Cetak Digital Printing

mesin digital printingDalam skala yang lebih kecil dan spesifik, bisnis yang cukup menarik dan potensial adalah bisnis percetakan di sektor fashion. Percetakan di lembaran kain, khususnya baju kaos/T-Shirt, seperti mencetak gambar, logo, atau pun sebuah tulisan biasanya dilakukan dengan sablon konvensional. Kelemahan dari sablon konvensional adalah proses waktunya yang lumayan lama dan mencetak harus dalam jumlah banyak.

Jadi mereka hanya melayani pesanan yang banyak (misalnya kaos tim), sedangkan konsumen yang ingin mencetak bajunya untuk koleksi pribadi tidak terlayani karena perusahaan akan merugi. Maka solusi dari permasalahan tersebut adalah anda harus membuka / memperluas usaha dengan media dan alat baru yang disebut Digital Printing Machine for T-Shirt atau Digital Printing Direct To Garment.

Dengan menggunakan alat tersebut, anda dapat mencetak selembar baju kaos dengan gambar dan tulisan yang diinginkan oleh pelanggan. Berbagai jenis kain bisa dicetak, seperti kain katun, sutra, polyester, dan sebagainya. Biaya produksi yang dikeluarkan dengan proses digital printing pada kain lebih murah.

Dalam bisnis ini, seorang pelanggan dapat membawa desain sendiri yang telah ia kreasikan dalam bentuk format file digital. Ia juga dapat mencetak di baju kesayangannya. Keunggulan lain yang akan diperoleh oleh pelanggan adalah sifatnya yang eksklusif. Artinya baju printing tersebut hanya tercetak terbatas. Bahkan mungkin hanya ada satu di dunia, jika si pelanggan membuat desain gambarnya sendiri. Dan hal tersebut merupakan senjata ampuh dalam menggait banyak konsumen, terutama para ABG. Lalu, bagaimana memulai usaha ini? Silahkan Anda simak langkah-langkah berikut:

Persiapkan tempat usaha

Persiapan tempat usaha mencakup tempat untuk peralatan, tempat pemajangan, listrik, dan sebagainya.

Persiapkan alat dan bahan

Alat dan bahan terdiri dari: Satu set komputer harga sekitar 3-4 jutaan rupiah; Mesin Digital Printer untuk garment (DTG) harga sekitar 5 jutaan rupiah, namun ada juga yang lebih murah tergantung spesifikasinya; Berbagai ukuran dan warna kaos polos. Kaos polos tersebut dijual kepada para konsumen yang tidak mempunyai kaos pribadi untuk ia cetak; Tinta tekstil, kertas teflon, dan bingkai (frame) atau tatakan alamunium yang biasanya sudah dalam satu paket dengan mesin printer.

Mempelajari cara pengoperasiannya

Jika anda telah terbiasa mengoperasikan komputer dan mencetak dengan printer kertas, rasanya hal ini tidak akan sulit untuk anda kuasai dengan cepat.

Melakukan promosi usaha

Selain melalui brosur, cara yang terbaik untuk promosi dalam usaha ini adalah mencetak beberapa contoh baju hasil kreasi pribadi yang kemudian anda atau keluarga anda kenakan saat jalan-jalan keluar rumah. Bergaya sekaligus promosi!

Nah, demikian gambaran singkatnya. Sudah siap berwirausaha? Jika ya, mari kita tentukan harga. Sebagai bahan perbandingan, di kota-kota besar, harga jasa printing + kaos rata-rata Rp. 40.000, tergantung kualitas kaos yang dijual dan juga kualitas gambar yang dicetak. Maka ada baiknya anda mencari informasi tentang hal tersebut di daerah anda. So, lets do it now!!! Salam sukses…


Tinggalkan komentar