Cara Membedakan Introvert dan Ekstrovert dengan Air Lemon


introvert ekstrovert

Bagaimana reaksi seseorang saat mencicipi perasan air lemon masam ternyata bisa mengungkapkan tentang tipe kepribadiannya, introvert atau ekstrovert. Seperti yang mungkin telah Anda pahami, kepribadian introvert adalah seseorang yang cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal. Jika introvert lebih senang menyendiri, maka seseorang extrovert lebih menyukai lingkungan yang interaktif dan senang dalam bersosialisasi.

Dalam menentukan kepribadian seseorang, introvert atau ekstrovert, biasanya kita akrab dengan tes kepribadian dalam bentuk kuesioner. Anda mungkin ditanyai serangkaian pertanyaan tentang bagaimana Anda menanggapi suatu situasi atau bagaimana perasaan Anda ketika Anda mengalami jenis peristiwa tertentu dalam hidup Anda.

Nah, dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana metode sederhana menentukan tipe kepribadian seseorang dengan menguji indra pengecapnya. Tes rasa digunakan untuk menilai ciri-ciri kepribadian. Ini adalah praktik yang kurang umum. Beginilah cara Hans Eysenck, seorang psikolog dan peneliti Jerman, yang menemukan bahwa ekstrovert dan introvert dapat dibedakan dari uji air liur pada lidahnya. Eysenck meminta pesertanya mencicipi jus lemon dan menemukan bahwa para introvert lebih meresponsnya daripada ekstrovert dengan mengeluarkan air liur yang lebih banyak.

Cara Menentukan Tipe Introvert atau Ekstrovert

Secara akurat, tes sederhana ini dapat membantu Anda menentukan apakah reaksi Anda terhadap jus lemon memprediksi tipe kepribadian Anda. Dimungkinkan juga untuk membandingkan hasil Anda dengan reaksi teman-teman terhadap uji rasa ini.

Anda akan membutuhkan barang-barang ini sebelum Anda dapat memulai:

  • Buah lemon segar
  • Kapas
  • Timbangan digital

Ikuti langkah-langkah ini untuk melakukan ujian:

  1. Siapkan dua potongan kapas dengan berat yang sama.
  2. Gunakan salah satu kapas untuk menyeka air liur (swab) dari lidah Anda.
  3. Timbang dan catat berat kapas yang telah diswab dengan air liur Anda.
  4. Potong lemon menjadi dua, lalu buang bijinya.
  5. Ambil beberapa tetes jus lemon dan gosokkan ke lidah Anda. Selama beberapa detik, putar jus lemon di sekitar mulut Anda sebelum menelannya.
  6. Setelah itu, gunakan potongan kapas lainnya untuk menyeka (swab) kembali air liur yang ada di lidah anda, sama seperti langkah 2.
  7. Timbang potongan kapas tersebut, dan bandingkan beratnya dengan berat kapas yang pertama.

Menurut Eysenck, Anda akan termasuk seorang introvert jika berat kapas yang kedua lebih berat dari kapas pertama, karena Anda mengeluarkan lebih banyak air liur saat mencicipi jus lemon. Jika Anda seorang ekstrovert, bobot kedua kapas tidak terlalu berbeda.

Baca juga: Inilah Deretan Keunggulan Orang-orang Penyendiri dan Pendiam

Memahami Hasil Uji

Mengapa respons air liur terhadap jus lemon dikaitkan dengan introversi? Hans Eysenck menerbitkan penelitiannya sendiri pada tahun 1967 tentang jus lemon dan introversi (Eysenck 1967). Dia adalah seorang profesor psikologi di King’s College, London. Penelitiannya berfokus pada kepribadian manusia. Eysenck dan Sybil, istrinya, mengusulkan model baru untuk kepribadian bersama. Sybil adalah rekan psikolog yang juga tertarik dengan kepribadian. Bersama-sama, Eysencks mengembangkan model kepribadian PEN, yang mengandalkan 3 ciri utama sebagai ukuran kepribadian: Psikotisisme, Ekstraversi/Introversi, dan Neurotisisme.

Eysenck menemukan bukti bahwa dia percaya ada dasar biologis untuk beberapa karakteristik kepribadian ini selama penelitiannya. Eysenck menemukan bahwa introvert memiliki tingkat gairah kortikal yang lebih tinggi pada otaknya daripada ekstrovert. Dia mengklaim bahwa ekstrovert mencari rangsangan dari interaksi sosial, dan inilah mengapa mereka lebih rentan untuk terangsang dalam pergaulan dan aktivitas sosial.

Diperkirakan bahwa Reticular Activating System (RAS), yang berperan dalam fungsi sensorik dan motorik otak, juga dapat berperan dalam interaksi sosial dan rasa. Ini mungkin mengapa introvert memiliki respons saliva yang lebih tinggi terhadap rasa lemon. Eysenck percaya bahwa aktivasi internal memberikan stimulasi yang cukup bagi introvert untuk dapat mengatasi situasi sosial yang menuntut. Ini mungkin menjelaskan mengapa mereka lebih suka berada di lingkungan mereka sendiri yang tenang daripada berada dalam kelompok tertentu.


Tinggalkan komentar