Cara Mengolah Cabai Menjadi Abon dan Sambal Kemasan untuk Bisnis


abon cabai

Bagaimana cara mengolah cabai menjadi abon dan sambal kemasan yang bisa dijual dalam bisnis kuliner? Apa saja kiat sukses melakoni usaha rumahan ini? Cabai merupakan produk bumbu yang tidak mampu bertahan lama. Tidak seperti bawang atau kunyit, cabe yang sudah seminggu dipetik akan layu dan membusuk jika tidak disimpan di dalam kulkas.

Untuk memperpanjang masa penggunaan buah cabe menjadi lebih lama, maka cabai bisa dibuat menjadi produk olahan yang awet dan tahan lama. Bentuk produk olahan cabe diantaranya adalah abon cabe dan cabe giling kemasan. Kedua produk olahan cabai tersebut bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, khususnya jika di wilayah anda terdapat sentra produksi pertanian buah cabai yang melimpah.

Menggeluti Bisnis Pembuatan Abon Cabe

Biasanya kita mengenal istilah abon sebagai salah satu jenis makanan yang berasal dari olahan daging, seperti sapi, ayam sampai dengan ikan. Namun kreatifitas kuliner di Indonesia akhirnya menghadirkan resep abon yang terbuat dari olahan buah cabai. Sejak sekitar 2 – 3 tahun yang lalu, popularitas abon cabai mulai dikenal masyarakat nusantara, bahkan beberapa negara di Eropa. Banyak pengusaha rumahan yang mulai menggeluti bisnis pembuatan abon cabai. Kreativitas olahan abon cabai mampu membuat produk pertanian buah cabai bisa bertahan lebih lama.

Jika di wilayah anda terdapat sentra produksi pertanian buah cabai yang melimpah, mungkin menggeluti bisnis ini bisa menjadi salah satu ladang pemasukan keuangan anda. Adapun beberapa tahapan yang harus anda lakukan antara lain:

1. Mengenal dan Menciptakan Resep Abon Cabe yang Unik

Berikut disajikan contoh cara membuat abon cabe. Bahan bahan yang diperlukan antara lain:

  • Cabe merah keriting 1 kg
  • Cabe rawit merah 1/2 kilogram
  • Bawang putih 20 siung
  • Bawang merah 10 siung
  • Gula merah sisir halus 2 sendok makan
  • Ketumbar 3 sendok makan
  • Garam sekitar 3 sendok makan
  • Penyedap rasa sesuai selera

2. Cara Membuat Abon Cabe:

Bahan utama yang berupa cabe merah keriting dan cabe rawit dicuci bersih dan ditiriskan. Langkah berikutnya kedua jenis cabai tersebut dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari atau dengan menggunakan oven. Proses pengeringan dengan bantuan sinar matahari biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari. Setelah bahan cabai menjadi kering dan tidak mengandung air lagi maka langkah berikutnya adalah menghaluskan cabai menggunakan blender hingga teksturnya ringan.

Bahan bumbu yang lain dicampur menjadi satu dan dihaluskan, kemudian ditumis hingga mengeluarkan bau yang harum (menggugah selera). Setelah itu bahan cabe yang sudah halus di masukan kedalam wajan dan diaduk menjadi tercampur rata. Angkat tumisan abon cabai dari wajan setelah terlihat tidak berminyak lagi. Diamkan sampai dingin dan abon cabe siap disimpan ke dalam wadah tertutup rapat (kemasan) untuk dipasarkan ke konsumen.

Agar dapat diterima oleh pasar maka anda wajib menciptakan abon dengan rasa yang disukai konsumen. Ada berbagai varian rasa abon cabai tergantung bahan pendukungnya seperti abon cabai udang, abon cabai ikan teri, abon cabai dengan rasa bawang putih yang lebih kuat, dan lainnya. Untuk menciptakan varian rasa tersebut, bahan pendukungnya biasanya ditumis bersamaan dengan bahan cabai yang telah dihaluskan.

3. Menyiapkan Kemasan dan Merek Produk Abon Anda

Secara umum ada dua jenis kemasan yang dipakai untuk memasarkan produk abon cabai, yakni berupa kemasan plastik atau kemasan botol plastik. Kemasan harus benar benar tertutup rapat agar produk tidak terkontaminasi dengan udara luar. Agar menarik keinginan beli konsumen, anda juga harus memperhatikan nama merek produk abon cabai anda. kuncinya adalah memberi nama yang mudah diingat.

4. Mencari Pangsa Pasar dan Menyiapkan Strategi Pemasaran

Sebaiknya sebelum anda memutuskan untuk terjun ke bisnis ini, anda hendaknya telah memiliki gambaran awal mengenai tempat-tempat produk abon anda akan anda pasarkan. Bila memungkinkan lakukanlah riset kecil-kecilan. Mengingat pertumbuhan pemakai jejaring sosial (misal facebook dan twitter) di indonesia cukup tinggi, maka anda bisa memanfaatkannya untuk memperluas jangkauan pemasaran.

Pada tahap ketiga ini anda juga sebaiknya menentukan harga jual produk abon anda. Di pasaran harga abon cabe untuk kemasan 100 gram, rata rata antara 30 ribu sampai 40 ribu rupiah.

5. Payungi Produk Anda dengan Legalitas Hukum

Untuk menambah nilai kepercayaan konsumen terhadap produk anda, maka izin usaha dan sertifikat produk dari lembaga terkait, misalnya BPOM dan sertifikat halal MUI wajib anda kantongi. Lihat panduan cara mendaftarkan produk usaha di link ini.

6. Memahami Tantangan dan Kesulitan Menggeluti Bisnis Abon Cabai

Berdasarkan pengalaman beberapa wirausahawan/wati yang telah terjun ke bisnis ini, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, namun yang paling utama adalah fluktuasi harga bahan baku. Ketika harga cabai melonjak tinggi anda harus pintar pintar merencanakan jumlah produksi agar anda tidak merugi, karena harga produk abon cabe kemasan tidak mungkin ikut difluktuasikan yang membuat para konsumen menjadi kecewa dan meninggalkan produk anda.

Wirausaha Pembuatan Cabai Giling Kemasan

cabe giling dalam kemasanSelain olahan berupa abon, buah cabai juga bisa diolah menjadi produk olahan cabai giling kemasan. Cabe giling dalam kemasan adalah olahan pasca panen hasil penggilingan buah cabai segar dengan memberi atau tanpa memberi tambahan bahan pengawet.

Ada berbagai bahan pengawet yang bisa ditambahkan, namun umumnya adalah garam dengan konsentrasi 20-30% atau juga memakai asam dan natrium benzoat. Di pasaran, usaha cabe giling masih belum banyak dilakoni dan biasanya belum dikemas dengan baik. Padahal jika dikemas, maka hasilnya lebih higienis, lebih tahan lama dan lebih menarik konsumen. Bagaimanakah melakoni usaha ini? Berikut sekilas uraian usaha pembuatan cabe giling dalam kemasan.

1. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan

Buah cabe yang telah matang, kalsium metabisulfit atau Natrium bisulfit yang berguna sebagai penonaktifan enzim yang menimbulkan reaksi pencoklatan, garam dapur, asam atau pakai natrium benzoat yang bermanfaat untuk pengawetan makanan.

Alat-alat yang wajib disediakan terdiri dari: mesin penggiling untuk menghaluskan cabai, panci untuk proses blanching (merendam cabe di dalam larutan bisulfit panas), injektor pasta (memasukkan pasta cabai ke dalam kemasan), botol kaca sebagai kemasannya, kompor, mesin segel plastik, dan retort yang berguna untuk mensterilisasikan cabe di dalam kemasan botol.

2. Proses pembuatan cabai giling dalam kemasan

Bahan cabe dipilih untuk mendapatkan cabai berkualitas terbaik. Selanjutnya cabe dicuci dan diblanching.
Setelah diblanching, cabe digiling dengan menambahkan pengawet berupa natrium benzoat 1 gram, garam dapur 100 gram, dan asam sitrat 5 gram untuk 1 kg cabe.

Tahap berikutnya adalah pemanasan. Cabe yang telah digiling dipanaskan dalam wajan sembari diaduk-aduk hingga suhunya mencapai 100°C selama 15-20 menit. Api diatur agar tidak membuat cabe menjadi gosong.

Langkah keempat adalah pengemasan. Botol-botol kaca yang akan dipakai sebagai kemasan direndam di dalam air yang mengandung kaporit 5-10ppm atau sekitar 5-10gr untuk 1 meter kubik air selama kurang lebih 30 menit dengan memakai wadah tahan karat. Botol-botol tersebut disusun secara terbalik di dalam air perendaman, kemudian direbus sampai mendidih. Sedangkan tutup-tutup botol direbus dengan air biasa di dalam wadah yang lain. Untuk mengangkat botol dan tutupnya gunakan alat penjepit dan sebaiknya pakai sarung tangan sebagai isolator panas.

Untuk memasukkan cabe giling kedalam botol gunakan injektor pasta. Masukkan cabe giling hingga batas volumenya sampai 1-2 cm di bawah mulut botol. Biarkan tetap terbuka 2-3 menit. Gunakan penjepit untuk mengambil tutup botol yang ada di dalam air rebusan. Lalu segera pasangkan pada mulut botol dengan rapat dan kuat. Lakukan proses ini dengan cepat, cermat, dan higienis.

Proses selanjutnya adalah sterilisasi dengan cara merebus kembali botol-botol yang telah diisi cabai selama 30 menit untuk memusnahkan mikroba perusak. Setelah itu letakkan botol secara terbalik untuk menguji apakah ada cairan cabai yang keluar dari tutup botol.

Tahap keenam adalah melakukan penyegelan pada tutup botol dengan menggunakan mesin penyegel (sealing machine). Lalu, tahap terakhir adalah memberi label merek pada badan botol. Cabai dalam kemasan botol pun siap untuk dipasarkan.

Demikian sekilas tentang cara berwirausaha pengolahan cabai giling dalam kemasan. Umumnya bahan pasta cabai tersebut dapat bertahan 2 minggu pada suhu ruangan dan 1 bulan jika disimpan di lemari pendingin.


Tinggalkan komentar