Cara Ternak Kroto dalam Toples, Pipa dan Botol Aqua


budidaya kroto semut rangrang

Apa itu kroto? Kroto adalah sebuah istilah yang artinya campuran telur dan larva yang dihasilkan oleh semut, khususnya jenis semut rangrang. Lalu, apa kegunaan kroto dan mengapa dibudidayakan? Kroto atau campuran telur dan lava semut tersebut bagi peternak burung adalah sumber makanan berprotein tinggi yang sangat baik untuk pertumbuhan burung-burung peliharaannya, termasuk pecinta ikan.

Karena semakin sulitnya memperoleh sumber kroto yang ada di alam, maka budidaya kroto menjadi cara terbaik dan merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Di pasaran, 1 kg kroto bisa dibanderol dengan kisaran harga Rp 200.000 – 300.000 per kilogram. Banyak peternak burung atau ikan yang rela mengeluarkan biaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi ternaknya.

Kroto semakin banyak diminati sebagai pakan yang berkualitas dan bernilai gizi tinggi untuk menghasilkan burung maupun ikan dengan kualitas terbaik. Oleh karena itu, bisnis peternakan semut rangrang penghasil kroto menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Bagaimanakah cara untuk budidaya kroto yang dilakukan di rumah? Berikut sekilas gambarannya.

Mengenal Semut Penghasil Kroto

Tidak semua jenis semut bisa dibudidayakan untuk menghasilkan kroto yang berkualitas baik. Semut rangrang dengan nama latin Oecophylla smaragdina merupakan serangga penghasil kroto yang bergizi tinggi. Di dalam 100/gram kroto terdapat kandungan gizi berupa: kalori 493 kcal; kadar air 22%; protein 24 gr; lemak 42.2gr; karbohidrat 4.3gr; fiber 4.6gr; abu 2.8mg; kalsium 40mg; fosfor 230mg; besi 10.4mg; vitamin A 710 IU; vitamin B1 0.22 mg; vitamin B2 1.13 mg; dan niacin 5.7 mg. Data tersebut merupakan hasil uji analisis kroto dari DepKes Thailand. Di negara Gajah Putih tersebut, kroto merupakan salah satu makanan manusia favorit seperti sup kroto.

Koloni semut rangrang penghasil kroto banyak ditemukan di Asia Tenggara, India, dan Australia. Beberapa nama lain yang populer adalah semut merah pohon, semut api pohon, atau semut kararangge. Mereka hidup membuat sarang di pohon-pohon tinggi dengan dedaunan yang rimbun. Sarang mereka dibangun dari kumpulan dedaunan yang dianyam sedemikian rupa, sehingga semut rangrang juga dijuluki sebagai serangga penganyam.

Saat ini keberadaan semut rangrang penghasil kroto semakin sulit ditemukan, sehingga menyebabkan suplai kroto untuk pecinta burung dan ikan semakin terbatas. Maka tak heran jika harga jual korot semakin mahal. Kelangkaan ini merupakan salah satu latar belakang potensialnya budidaya kroto. Oleh karena itu sekarang telah banyak ditemukan pembudidaya kroto dengan lingkungan yang terkontrol.

Habitat Hidup Semut Rangrang

Seperti yang dijelaskan di atas, semut rangrang merupakan serangga yang hidup berkelompok dengan tempat habitat berada di dedaunan pohon. Dalam satu koloni terdapat sejumlah sarang yang biasanya dihuni oleh sekitar 4.000 – 6.000 ekor semut. Semut rangrang merupakan serangga teritorial yang artinya mereka sangat mempertahankan daerah kekuasaannya. Mereka akan menyerang makhluk hidup lain yang berusaha mengganggu tempat tinggal mereka. Cakupan wilayah kekuasaanya bisa mencapai setengah sampai satu hektar. Dalam habitat di alam, semut rangrang adalah hewan predator, sehingga bagi para pemilik kebun buah, seperti mangga dan rambutan, serangga ini dapat melindungi pohon dari gangguan hama perusak.

Mengenal Perkembangbiakan Semut Rangrang

Semut rangrang merupakan hewan ovivar, yakni meregenerasi dengan cara bertelur. Jadi, ketika semut betina bertelur, maka seluruh koloni akan menjaga keamanan telur-telur tersebut. Saat bertelur, terdapat juga jaring putih yang dimanfaatkan oleh koloni semut untuk membangun sarang perlindungan dan sebagai media telur untuk berkembangbiak menjadi larva, pupa, hingga imago. Mereka membangun sarang telur di pucuk-pucuk pohon yang tinggi dengan tujuan untuk melindungi generasi baru tersebut. Tak jauh berbeda dengan serangga lebah, dalam satu koloni semut rangrang terdapat juga semut prajurit, semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Keempat jenis semut tersebut memiliki tugas dan peran berbeda.

Semut prajurit merupakan koloni semut yang jumlahnya paling banyak. Semut prajurit memiliki ukuran tubuh 8-10 mm dengan rahang dan kaki yang sangat kuat serta pada sepasang kepalanya terdapat antena. Semut prajurit bertugas menjaga telur dan melindungi koloni, serta mengatur makanan semut dalam satu musim. Sementara itu, semut pekerja bertugas untuk membantu kehidupan semut muda.

Semut pekerja yang ukuran tubuhnya sekitar 5-6 mm tersebut biasanya merupakan semut betina yang mandul. Untuk urusan mengawini induk atau ratu semut adalah semut pejantan. Tugas semut pejantan akan berakhir dengan kematian setelah selesai mengawini sang ratu atau induk semut. Ratu semut berperan sebagai penghasil telur dan sekali bertelur bisa mencapai ribuan butir. Ukuran badan ratu semut bisa 10 kali lebih besar dari semut biasa. Kehidupan ratu semut biasanya hanya berdiam diri di sarangnya saja dengan tujuan untuk mempertahankan kesuburannya.

Mengenal Pakan Semut Rangrang

usaha ternak krotoTak berbeda dengan serangga semut lainnya, semut rangrang juga membutuhkan makanan berupa protein dan sari gula. Kebutuhan nutrisi yang mereka dapatkan diperoleh dari nektar dan simbiosis dengan serangga lain, misalnya kutu-kutuan. Semut rangrang melakukan hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dengan kutu daun, dimana semut rangrang mendapatkan nutrisi dan sebaliknya kutu daun memperoleh perlindungan dari berbagai predator lain.

Ketika kutu daun tidak mampu menghasilkan sari madu lagi, maka mereka akan menjadi mangsa semut rangrang. Selain itu, semut rangrang juga bisa menjadi predator berkoloni terhadap makhluk lain yang ukuran tubuhnya lebih besar, seperti lebah dan cicak. Jadi, semut rangrang akan mendapatkan nutrisi makanan dari berbagai sumber, mulai dari sari bunga hingga tubuh serangga dan hewan lainnya.

Cara Budidaya Semut Rangrang

Seperti yang telah dijelaskan di atas, peternakan semut rangrang untuk menghasilkan kroto merupakan sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan. Syarat utamanya adalah daerah tempat tinggal anda terdapat banyak peternak atau komunitas pecinta burung dan ikan. Semakin banyak komunitas ini, maka peluang bisnis ini semakin terbuka lebar mendatangkan keuntungan.

Dalam pembudidayaan semut rangrang ternyata telah berkembang cukup pesat dengan lahirnya beragam metode dan media yang digunakan. Hal ini berarti budidaya kroto tidak hanya di sarang atau dedaunan, namun bisa juga dilakukan dalam media toples, plastik container, pipa paralon, bambu, hingga botol air mineral. Dengan penggunaan media dan peralatan yang sederhana tersebut, maka kita dapat mulai merintis usaha budidaya kroto ini dengan modal ratusan ribu rupiah.

Persiapan Budidaya Kroto dengan Media Pipa Paralon, Toples, Botol Mineral, Plastik Kontainer, dan sejenisnya.

Setelah anda memahami kehidupan semut rangrang penghasil kroto, maka untuk memulai terjun ke usaha budidaya ini, setidaknya ada empat hal penting yang harus dipahami dan dijalankan dengan sabar, yakni pembuatan media habitat, persiapan ternak kroto, pemberian pakan, dan proses panen kroto.

Pembuatan Media Tempat Tinggal Semut Rangrang

Tahap persiapan pertama yang dilakukan adalah pemilihan dan pembuatan media tempat tinggal. Anda bisa memakai pipa paralon, botol air mineral, toples kaca, atau wadah plastik kontainer yang ada penutupnya. Untuk media pipa paralon (PVC), cara membuatnya cukup mudah. Penggunaan pipa dalam budidaya kroto ternyata memiliki beberapa keunggulan, yakni:

  • Pipa paralon sudah berbentuk tabung, sehingga kita tinggal memotongnya saja dengan ukuran 40-50 cm, kemudian praktis diletakkan di rak penyimpanan.
  • Dengan kedua sisi yang terbuka (ditutup dengan jaring), maka akan lebih baik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangbiakan semut rangrang.
  • Lebih mudah saat proses pemanenan dan dapat mengurangi angka kematian semut serta juga sangat mudah dibersihkan dan tahan lama untuk 5-10 tahun.

Setelah media sarang dibuat, maka selanjutnya adalah membuat rak penyimpanan sarang tersebut. Jika anda menggunakan pipa paralon, maka rak bisa dibuat lebih praktis berbentuk seperti rak sepatu yang bersusun 2-4 tingkat dengan bahan dari kayu, bambu, atau besi. Keempat kaki rak harus diletakkan di dalam mangkok yang berisi cairan oli untuk mengisolasi semut agar tidak bisa migrasi dari rak.

Selain itu, untuk mengisolasi pergerakan semut yang bisa keluar dari sarangnya, maka rak tidak boleh menempel pada dinding. Setelah susunan pipa paralon diletakkan dengan rapi pada rak, maka langkah berikutnya adalah memasukkan dedaunan agar semut rangrang merangsang untuk membuat sarang. Langkah terakhir adalah menabur bibit koloni semut rangrang di kandang tersebut.

Dalam penempatan kandang atau rak penyimpanan, yang perlu diperhatikan adalah bahwa kandang harus berada jauh dari berbagai gangguan eksternal, seperti ayam atau serangga besar lainnya, karena dalam hal pembudidayaan ini semut butuh ketenangan. Dan alangkah lebih baiknya jika ditempatkan pada ruangan tertutup.

Untuk budidaya kroto dengan toples atau pun wadah berupa wadah plastik kontainer, tak jauh beda dengan menggunakan media pipa paralon. Media toples tersebut harus diberi sejumlah lubang kecil sebagai sirkulasi udara (suplai oksigen). Ketika anda sudah memiliki koloni semut rangrang, maka langsung masukkan saja ke dalam toples tersebut bersama daun-daunnya. Mereka akan memulai habitat baru di wadah tersebut. Untuk mengisolasi lingkungan dan mobilitas semut rangrang, maka toples-toples diletakkan pada rak-rak penyimpanan yang letaknya tidak menempel pada dinding rumah dan juga kaki-kaki rak diisolasi dengan cairan oli.

Pemilihan Bibit Semut Rangrang

Ada dua cara untuk mendapatkan bibit koloni semut rangrang, yakni menangkap langsung di alam (kebun/hutan) atau membelinya dari pelaku usaha budidaya kroto. Pengadaan bibit kroto dengan mencarinya di alam dipercaya hasilnya lebih bagus dan menjanjikan. Namun apabila juga tidak ditemukan Anda bisa beli dari pembudidaya kroto yang biasa dijual dalam kemasan toples dengan harga yang cukup mahal yakni 150 ribu – 200 ribu rupiah. Seperti yang disebutkan di atas, satu koloni semut rangrang harus berisi empat jenis semut, yakni semut ratu, semut pejantan, semut pekerja, dan semut prajurit. Ketika anda telah memiliki bibit atau koloni semut rangrang, maka anda tinggal memasukkannya ke dalam media sarang yang telah disiapkan.

Saat ingin mengambil sarang larva semut merah dari alam harus terkendali dan dengan cara yang tepat. Masalahnya, cara pengambilan kroto yang kurang bijaksana dapat merusak seluruh sarang hingga bisa membahayakan koloni semut merah. Ada baiknya yang diambil itu adalah sarang yang berisi telur atau larva saja. Sarang yang tak ada telurnya atau sarang ratu semut sepatutnya tidak diusik. Perlu juga anda ketahui bahwa sarang atau koloni semut merah dalam satu pohon bisa mencapai lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan sarang satelit. Sarang pusat biasanya terletak di tajuk pohon. Di sarang pusat ini berdiam ratu semut, yang jumlahnya mencapai 2-6 ekor per koloni.

Pemberian Pakan dan Perawatan Ternak Semut

Tak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan. Dalam peternakan serangga ini. Yang perlu anda rutin lakukan adalah pemberian makanan dan zat air, serta memastikan media sarang dan kandang terlindung dari gangguan luar, seperti ancaman unggas atau badai angin dan hujan, serta sengatan matahari. Pakan untuk semut rangrang adalah berbagai jenis tubuh serangga seperti misalnya belalang, jangkrik, ulat atau hewan kecil lainnya, seperti cacing. Namun bisa juga diberi makanan lain seperti ayam rebusan, tulang-tulangan yang telah dipecah-pecah. Untuk memenuhi kebutuhan protein bisa berikan air gula. Cara untuk memberi makan semut rangrang tidaklah terlalu sulit. Anda bisa memanfaatkan media yang datar seperti piring plastik untuk menaruh makanan dan protein tersebut di atasnya. Sebagai sumber karbohidrat dan protein, serta asupan cairan anda bisa memberi campuran 2-3 sendok gula dengan 200 ml air. Umumnya larutan tersebut akan habis dalam waktu 2-3 hari.

media ternak krotoBerapa jumlah pakan yang harus diberikan? Porsi makanan untuk semut rangrang disesuaikan dengan jumlah koloni semut yang ada di dalamnya. Lakukan penyediaan makanan di siang hari dan cek apakah makanan itu masih sisa atau habis, jika habis sore harinya, maka sebaiknya diberi lagi. Filososi hidup semut adalah hewan yang membawa makanan sebanyak mungkin, biasanya ditaruh ke dalam sarang dan dihabiskan bersama-sama dengan semut lain. Sehingga, sebanyak apapun makanan akan berpotensi cepat habis. Dengan ketersediaan makanan bagi mereka terjamin, maka produksi larva mereka juga akan semakin banyak dan bagus.

Tahap Panen Kroto

Setelah kurun waktu 5-6 bulan, anda sudah siap untuk panen kroto yang bisa dilakukan dalam 2 periode panen tiap bulannya. Dalam satu koloni semut rangrang bisa menghasilkan kroto seberat 100 gram. Nah, Anda cukup dengan mengumpulkan 10 toples kroto agar bisa menghasilkan 1 kg kroto dimana harga per kilogramnya sekitar Rp. 250.000. Kroto baru bisa dipanen setelah berusia 15-20 hari. Karena telur ke larva  mempunyai daur hidup 15-20 hari.

Pemanenan dapat dilakukan apabila sarang telah penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih. Namun sebagai awal budidaya, ada baiknya biarkan telur tersebut berkembang menjadi anak baru agar jumlah koloni makin banyak. Setidaknya tunggu saja selama 6 bulan hingga benar-benar populasinya banyak. Setelah itu, anda bisa melakukan proses pemanenan sebanyak 2 kali setiap bulannya. Jika anda punya jumlah koloni sarang yang banyak, maka tidak mustahil untuk melakukan panen kroto setiap hari.

Tahapan pemanenan kroto adalah sebagai berikut:

Sediakan wadah seperti ember atau baskom. Kemudian letakkan saringan dari kawat yang ukuran lobang jaringnya kira-kira bisa menghambat semut masuk ke dalam baskom. Agar lebih aman, jangan lupa memakai sarung tangan untuk menghidari gigitan semut. Setelah itu, tumpahkan media ternak dalam hal ini paralon atau toples ke dalam baskom yang telah diberi saringan. Nah, kroto akan jatuh dengan sendirinya sedangkan semut akan tersaring. Tahap terakhir, bersihkan kembali media paralon dan letakkan kembali hingga menghasilkan kroto selanjutnya.

Proses kunci utama saat memanen kroto adalah pada ratunya. Intinya adalah jangan sampai si ratu semut terluka atau bahkan mati, karena ratu adalah produktivitas utama semut rangrang. Anda bisa mengalihkan perhatian para semut penjaga, dengan memberikan makanan yang sangat manis di luar sarang atau di sekitar rak, sehingga koloni semut rangrang dalam beberapa menit akan mendatangi makanan itu. Dengan demikian, penjagaan terhadap ratu dan larva akan berkurang, dan disitulah kesempatan terbaik untuk memanen kroto.

Analisa Modal dan Keuntungan Budidaya Kroto

Berapa modal yang diperlukan untuk merintis usaha peternakan semut rangrang ini? Jawabannya mungkin bervariasi, tergantung rencana kapasitas usaha yang dibangun dan pemilihan media sarang yang digunakan, apakah toples, pipa paralon, botol mineral, bambu, wadah plastik kontainer atau kotak kayu, dan sejenisnya. Berikut ini contoh gambaran estimasi (perkiraan) biaya yang dibutuhkan untuk bisnis ternak kroto. Misalnya media yang digunakan adalah toples dengan harga Rp. 4.000/toples. Jumlah induk yang rencananya akan dipelihara yakni 100 sarang per koloni. Panen sekitar 5-6 bulan dengan prediksi menghasilkan 4 kali lipat sarang sehingga 4×100 = 400 sarang. Setiap 200 sarang memerlukan rak dengan luas 2×2 meter persegi.

  • Modal awal pembuatan kandang 2 rak berbahan kayu / bambu diperkirakan 2xRp300.000 = 600.000 rupiah.
  • Toples untuk 100 sarang diperkirakan 100xRp3.000 = 300.000 rupiah.
  • Biaya peralatan lainnya diperkirakan Rp 200.000.

Jadi modal awal yang diperlukan sekitar untuk 100 koloni sarang diperkirakan 1,1 juta rupiah. Namun modal di atas belum termasuk perolehan bibit yang anda dapatkan, apakah dibeli atau dari alam sekitar. Sementara untuk biaya pakan per bulannya bervariasi, diperkirakan Rp 200.000,-

Estimasi Pendapatan dan Keuntungan

Dalam 100 toples sarang akan berkembang menjadi 400 sarang dalam 5 bulan ke depan. Setiap sarang rata-rata menghasilkan 100gr kroto. Jadi untuk 400 sarang toples, maka pendapatan yang mungkin diperoleh adalah sekitar (400x100gr) = 40kg. Jika harga 1 kg kroto adalah 250.000, maka dalam 5 bulan setelah awal merintis, anda akan memperoleh omset 40kg x Rp 250.000 = Rp 10 juta. Setelah itu, anda akan menikmati hasil rutin dari panen kroto yang bisa anda lakukan setiap 20 hari sekali.

Tips Sukses Ternak Kroto

Untuk sukses dalam usaha peternakan serangga semut rangrang ini, ada beberapa hal yang wajib anda ketahui.

1. Agar Semut Kroto Cepat Bertelur

Para peternak kroto tentu menginginkan agar semut ternaknya cepat bereproduksi dan menghasilkan telur yang banyak. Namun, tak jarang harapan itu sulit diwujudkan karena beragam kendala, mulai dari suhu ruangan yang terlalu panas, rak yang bercampur bahan kimia, stok makanan yang kurang dan basi, variasi suplemen makanan yang kurang, lingkungan yang terlalu ramai, cara perawatan yang salah dan berbagai faktor lainnya.

Oleh karena itu, anda harus menemukan akar permasalahannya dan terus belajar dan mencari solusi terbaik dalam budidaya kroto. Salah satu cara yang bisa ditempuh agar semut kroto cepat berkembang dan bereproduksi adalah dengan memberikan makanan yang berkualitas; yaitu ikan, tepung ikan dan sejenisnya. Bahkan, ikan lele, udang dan madu yang masih segar bisa membantu dalam produksi kroto.

2. Mengetahui Mengapa Semut Kroto Banyak yang Mati

Musim peralihan bagi semut rangrang adalah ketika memasuki musim penghujan, dimana sebagian semut kroto ada yang menetas menjadi semut jantan bersayap hitam. Sebagian lainnya menjadi calon ratu (Caltu). Nah, di musim seperti ini biasanya semut akan “kawin” . Dan karenanya, biasanya banyak yang mati terutama semut pejantannya. Selain itu, jumlah pejantan yang berlebihan dapat menjadi boomerang karena mereka berubah kanibal yang menyerang semut merah lainnya.

Untuk itu, tidak ada solusi lain kecuali semut jantan dikurangi populasinya. Terutama di bulan sebelum sebelumnya, yakni September sampai Nopember. Solusi lainnya, kembalikan semut kroto di toples anda ke habitatnya, yakni di alam untuk beberapa waktu. Setelah fase semut jantan selesai, biasanya pertengahan Desember, baru diambil dan ditangkar kembali. Perubahan suhu dan cuaca ekstrim juga dapat menjadi salah satu faktor yang membuat serangga semut banyak yang mati.

3. Teknik Pemasaran Kroto

Secara tradisional, anda bisa memasarkan kroto ke pusat-pusat peternakan unggas, pecinta ikan, atau ke pasar hewan. Namun, ruang lingkup pemasarannya sangat terbatas. Oleh karena itu, di era teknologi digital ini, pemasaran kroto harus memanfaatkan teknologi internet. Caranya cukup mudah anda tinggal memanfaatkan media sosial dan Forum jual beli untuk memasarkan hasil kroto anda. Misalkan melalui OLX.co.id, Tokopedia.com, jualo.com, FJB di facebook, atau Anda juga dapat memanfaatkan handphone anda dengan fasilitas Blackberry Massanger di dalamnya. Dengan demikian, prospek pangsa pasar anda bukan hanya lokal, tetapi juga nasional, bahkan dunia dengan bantuan jasa pengiriman kilat.

Nah, demikianlah sekilas informasi mengenai teknik dan cara budidaya semut rangrang untuk menghasilkan kroto yang berlimpah agar hasil maksimal. * Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Selamat berwirauaha!!!


Tinggalkan komentar