Bisnis Properti di Negara Ini Janjikan Keuntungan Bagus


negara bisnis properti

Bagaimana potensi bisnis properti saat ini? Negara mana sajakah yang kini menjadi incaran para investor di sektor properti? Ternyata menurut Allen Jordan dari agen real estat asal Amerika Serikat, RE/MAX, ada empat negara yang menjadi favorit untuk melakukan investasi di bidang properti. Singapura yang merupakan negara tetangga Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di kawasan Asia.

Negara yang beribu kota Singapura ini merupakan negara yang sangat kuat ditinjau dari aspek stabilitas ekonominya. Pemerintah di sana memang tengah mengambil kebijakan untuk meredam kepemilikan hunian bagi warga asing, namun di segmen komersial, pemerintah Singapura masih belum secara terperinci menerapkan aturan yang mempersulit warga asing dalam kepemilikan properti komersial.

Hal inilah yang membuat investasi properti di negara Singapura tersebut pagi warga asing masih terlihat cukup seksi. Apalagi saat ini di negeri Singa itu, pajak pembelian properti komersial masih lebih rendah daripada pajak hunian, sementara harga sewa komersial di negara itu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, Singapura juga tengah menggarap serta mengembangkan kawasan Tanjong Pagar dan Jarong sebagai kota mandiri yang bagi para investor dikenal sebagai hotspot-nya investasi.

Selain Singapura, Inilah Negara Prospektif untuk Bisnis Properti

Negara lain yang juga terlihat seksi dalam investasi properti adalah Korea Selatan. Negara ini berhasil mengembangkan perpaduan antara keindahan alamnya dengan wisata entertainment yang membuat pertumbuhan sektor pariwisata semakin meningkat. Hal ini membuat sektor properti di negara yang beribu kota Seoul tersebut menjadi bisnis potensial. Selain itu, Busan akan dikembangkan sebagai sebuah kawasan kota mandiri.

Negara Kangguru, Australia juga dipandang sebagai salah satu kawasan terbaik untuk investasi sektor properti. Negara ini memberikan banyak kemudahan bagi para investor asing. Salah satu yang menjadi daya tarik bagi investor di Australia adalah calon pembeli cukup menyediakan dana sebesar 10% dari harga jual properti. Dibandingkan dengan Singapura, harga properti di Australia jauh lebih murah. Sementara Capital Value di Australia nyata jauh lebih tinggi dari negara-negara lain termasuk Indonesia. Ini yang menyebabkan investasi di Australia dalam bisnis properti terbilang sangat menggiurkan.

Negara Adi daya Amerika Serikat, menurut Nathan Brekken yang menjabat Direktur Global Development RE/MAX LLC, seperti yang dikutip dari Liputan6, juga merupakan kawasan menarik untuk investor asing. Hal ini didasarkan beberapa ke unggulan, diantaranya adalah transparansi kebijakan bagi pelaku bisnis dan juga karena Amerika Serikat sebagai kiblat bagi pertumbuhan bisnis di dunia. Meski negara ini dihantam badai krisis, namun berhasil bangkit dan bisa menggairahkan sektor properti.

Demikianlah daftar negara tujuan yang terbilang cukup seksi bagi para investor property yang ingin meraup keuntungan besar di tahun ini. Sementara itu, jika anda ingin menyasar kawasan negara dengan harga properti termurah untuk investasi, maka bisa mencoba peruntangannya di negara ini.

Negara dengan Harga Properti Termurah

kredit rumah KPRPertumbuhan ruang perkantoran atau ruang komersial di kawasan Asia ternyata dalam beberapa tahun kebelakang bertumbuh dengan sangat pesat, terutama dilihat dari berkembangnya ekonomi negara – negara di Asia, sehingga banyak sekali perusahaan – perusahaan yang mencari properti, baik itu tanah dan gedung yang memiliki banderol harga murah meriah di kawasan Asia. Lalu, di ibu kota negara mana sajakah yang masih memiliki potensi lahan yang cukup murah?

Bisnis Properti di Philipina

Kawasan ibu kota negara yang juga masih memiliki daerah yang murah untuk membeli properti adalah Manila. Filipina merupakan salah satu negara yang menjadi raising star bagi para pebisnis yang ingin berinvestasi di Asia Tenggara. Saat ini harga propertinya berada di kisaran 1.294,49 dolar amerika per m2. Investasi properti di negara yang terletak di utara Indonesia ini dianggap cemerlang oleh banyak investor asing.

Bisnis Properti di Indonesia

Nah, jika anda hanya mau berinvestasi di kawasan ibu kota dalam negeri, maka anda bisa menjajaki pinggiran kota Jakarta, tepatnya di daerah Medan Satria, Bekasi. Meskipun memang agak cukup jauh dari ibu kota Jakarta atau berada diluar central bisnis distrik, namun kawasan Medan Satria di Bekasi ini cukup prospektif dengan harga properti sekitar 943,88 dolar amerika per meter persegi.

Bisnis Properti di Sri Lanka

Negara yang beribu kota Colombo ini juga termasuk kawasan yang memiliki harga properti yang murah, yakni sekitar 90,03 dolar per m2. Area yang paling memiliki supply terbesar saat ini di Sri Lanka (Colombo) adalah Kollupitiya. Di kawasan ini sedang mulai tumbuh pusat-pusat bisnis yang menjanjikan. Sri Lanka menjadi pilihan yang menarik bagi investor.

Tahun 2013 dan 2014, Sri Lanka sempat merasakan ekonomi yang cukup cemerlang dengan pertumbuhan 6,5 sampai 7 persen. Namun pada awal tahun 2015 ini, pihak pemerintah negara ini sedang menghadapi permasalahan yang cukup kritis, yakni permasalahan korupsi yang menerpa sejumlah perusahaan BUMN-nya, khususnya di bidang penerbangan.

Bisnis Properti Negara Bangladesh

Negara yang paling murah nilai propertinya saat ini adalah Bangladesh. Negara ini memiliki sebuah wilayah yang bernama Gulsan 2 di Dhaka. Pada kawasan ini, anda bisa membeli properti dengan harga yang masuk akal di ibukota negara. Harga kisarannya sekitar 33,89 dolar Amerika per meter persegi. Nah, jika dibandingkan dengan harga properti perkantoran atau harga sewa di Hongkong yang merupakan kawasan dengan harga properti termahal di dunia, tentu perbandingannya berkali-kali lipat.

Kisaran harga properti untuk setiap satu meter persegi adalah rata-rata 70.000 dolar Amerika. Harga properti yang begitu tinggi di Hongkong membuat para pebisnis lebih memilih berinvestasi di negara-negara yang biayanya masih terjangkau, salah satunya adalah Bangladesh.

Negara ini dalam 10 tahun terakhir memiliki perkembangan ekonomi yang positif. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi negara yang terletak di kawasan Asia Selatan tersebut mencapai 6%, dan industri yang paling mendukung pertumbuhannya adalah tekstil.

Nah, demikianlah informasi mengenai kawasan negara yang prospektif untuk menanamkan modal dalam investasi properti. Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga dapat menambah wawasan Anda. Jika bermanfaat, jangan lupa share di akun media sosial Anda, seperti Facebook dan Twitter.


Tinggalkan komentar