Dahak Tenggorokan, Ini Penyebab dan Cara Menghilangkan


dahak

Apakah yang menyebabkan tenggorokan berlendir atau berdahak? Bagaimana cara menghilangkan dahak dengan obat-obat alami? Lendir (Phlegm) adalah cairan kental dan lengket yang dikeluarkan oleh selaput lendir (mucus membrane) yang ada di sepanjang saluran pernapasan. Dahak dikeluarkan di sepanjang saluran pernafasan dari paru-paru sampai ke rongga hidung. Bila lendir ini berkumpul, akan didorong ke atas oleh “Cilia” (kapiler kecil) dari paru-paru naik ke tenggorokan.

Lendir yang sedikit sering tidak mendatangkan masalah karena itu adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Lendir atau dahak di paru paru dan trakea berperan untuk menjebak debu dan kotoran dan membawanya ke tenggorokan dengan cara kapiler Cilia menolak lendir itu ke bagian atas. Sekaligus mencegah debu dari masuk ke dalam sistem pernapasan.

Namun, jika lendir yang dihasilkan lebih banyak dari keperluan, maka itu menunjukkan tanda negatif yang disebabkan oleh penyakit, dan bukan hal yang normal lagi. Ini terjadi terutama ketika dahak / lendir terlalu banyak dan memiliki warna kuning atau hijau atau kuning kehijau-hijauan.

Penyebab lendir berkumpul di tenggorokan

Lendir (phlegm) di tenggorokan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa orang mengalami gangguan dahak di tenggorokan pada waktu malam, sementara sebagian lainnya mengalami lendir berdahak di pagi hari. Ini mungkin pertanda dari masalah saluran pernafasan yang kronis. Namun, masalah alergik (alergi) dan infeksi virus adalah penyebab utama munculnya lendir atau dahak.

Reaksi alergik disebabkan oleh debu atau kotoran yang kecil. Sebagai contoh jika seorang pekerja di pabrik kain, masalah utamanya adalah selalu berhadapan dengan debu-debu serabut kain yang berukuran kecil beterbangan di udara tanpa disadari. Seorang guru yang mengajar murid-muridnya menggunakan kapur saat menulis di papan tulis juga menghadapi masalah allergik pada debu kapur, atau jika guru itu menggunakan spidol untuk menulis, kemungkinan ia akan allergik bau tinta yang digunakan.

Bila tenggorokan diserang oleh debu yang banyak, maka cenderung akan mempercepat pembentukan lendir (mucus), yang bertujuan untuk mengumpulkan benda asing tersebut untuk dibuang dengan proses batuk. Ini adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh (body immune system), dimana pada saat yang sama menyebabkan radang tenggorokan karena pembentukan dahak yang banyak tersebut.

Jika tenggorokan diserang dengan hebat, tubuh akan melipat gandakan sistem pertahanan sehingga menyebabkan saluran pernafasan menyempit, untuk menghindari banda asing ini masuk ke dalam saluran pernapasan. Ini dinamakan “bronchospasm” yang terjadi pada pasien asma, dimana jika mereka bernapas, saluran pernapasan yang sempit menyebabkan pasien mengeluarkan suara yang berdesing ketika bernapas.

Selain itu, lendir atau dahak yang banyak dan berkumpul dapat menyebabkan saluran pernapasan terhadang (block). Penyempitan saluran pernapasan (bronchospasm) dan saluran pernapasan yang tersumbat disebabkan oleh lendir yang kental (mucus plug), dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak.

Lendir yang terlalu lama di tenggorokan dapat menyebabkan masalah lain seperti tonsilitis, radang tenggorokan, pharyngitis dan beberapa infeksi di paru-paru seperti acute bronchitis, pneumonia terutama bacterial pneumonia dan influenza pneumonia.

Jika seseorang mengalami demam yang tinggi, sakit tenggorokan, sakit kepala dan pilek bersama lendir dahak yang jernih, itu mungkin hanya infeksi virus. Jika lendir atau dahaknya berwarna kuning, itu disebabkan oleh infeksi kuman bakteri, terutama ketika lendir / dahak kuning itu beserta dengan demam yang tinggi, susah bernafas, sakit kepala dan sakit di bagian otot-ototnya.

Dahak yang melekat

Mereka yang memiliki masalah lendir di pagi hari, mengalami kondisi di mana lendir ditekaknya akan selalu “menempel” di situ. Kondisi ini dinamakan “POST nasal drip” situasi di mana lendir atau dahak yang dikeluarkan dari hidung (nostril) tidak memeleh keluar melalui lubang hidung tetapi mengalir ke belakang hidung dan berkumpul di tenggorokan.

“Post Nasal Drip” sering sangat terkait erat dengan alergik atau sinusitis. Selain itu kebiasaan merokok juga menyebabkan lendir di tenggorokan dan sulit dibuang. Bagi penghisap rokok yang kronis, seiring efek jangka panjang adalah paru-parunya selalu berlendir (chronic bronchitis) dan kadang kala rusak paru-parunya dan sulit bernapas (emphysema).

Cara mengurangi lendir

Lendir di tenggorokan biasanya diobati dengan konsumsi antihistamine, dekongestan dan dalam kasus yang parah, mungkin steroids. Namun ada beberapa cara yang mudah untuk mengurangi lendir di tenggorokan yang bisa dicoba di rumah. Salah satu cara yang mudah dengan minum air hangat sesering mungkin. Pasien dapat menambahkan madu ke dalamnya. Cara lain dengan mencampurkan madu dengan cinnamon (kayu manis) dan diminum dengan secamca madu. Jika tidak, bisa makan sup tomat yang berbahan bumbu jahe, bawang putih dan lada putih (pepper).

Obat Alami Hilangkan Dahak

Ada beragam bahan alami yang bisa mengusir lendir dan batuk berdahak. Salah satu yang bisa anda coba adalah dengan mengkonsumsi (makan) bawang putih. Ambil seulas atau satu siung bawang putih dengan kulitnya. Colok dengan sendok garpu kemudian bakar di atas bara api sekitar 2-3 menit. Setelah itu, kupas kulitnya dan cuci sedikit dengan air bersih lalu bisa dimakan langsung (dikunyah). Biasanya, kalau bawang putih sudah dibakar dengan matang, rasanya tidak ada lagi pedas atau kecut. Untuk lebih mudah, bakar dengan oven dalam 20 menit pada suhu 180 derajat.

Berkenaan dengan bawang putih, ada dua khasiat penting yang terkandung di dalamnya. Pertama memiliki suplay antibodi alami yang paling bagus. Dan yang kedua adalah antioksidan yang cukup handal. Antioksidan membantu mencegah perusakan sel di dalam tubuh. Jika sel di dalam tubuh kita sehat, maka kita akan terlihat muda dan organ dalam tubuh kita menjadi lebih kuat.

Nah, demikianlah sekilas paparan mengenai penyebab lendir dahak pada tenggorokan dan cara alami untuk mengobatinya. Sebagai catatan, tulisan ini tidak dijamin 100% keakuratannya. Anda perlu mencari referensi lain atau berkonsultasi dengan dokter THT (telinga, hidung & tenggorokan).


Tinggalkan komentar