Demam Panas Dingin, Begini Cara Menyembuhkannya


dahak

Apa saja penyebab demam panas dingin? Bagaimana cara menurunkan demam dengan efektif? Perlukah mengkonsumsi antibiotik? Demam panas dingin merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kita alami, terutama di musim pancaroba. Kaum anak-anak adalah pihak yang paling rentan terkena panas demam karena daya tahan tubuh mereka masih belum sekuat orang dewasa.

Apa yang dimaksud dengan demam?

Suhu tubuh manusia yang normal adalah 37,5 sampai 38,5 derajat Celcius. Apabila ada infeksi kuman, maka pertahanan tubuh kita (daya tahan tubuh), akan meningkatkan suhu dalam tubuh. Ini adalah perubahan normal yang bertujuan untuk mempercepat kesembuhan dalam melawan kuman.

Namun thermostat tubuh (bagian otak yang terletak di hypothalamus) yang mendeteksi dan mengontrol suhu dalam tubuh, sangat sensitif terhadap perubahan suhu ini. Thermostat kita akan memberitahu otak dan tubuh agar memproduksi prostaglandin, yaitu zat biokimia yang alami dalam tubuh.

Prostaglandin akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah pada kulit, menyebabkan kita merasa dingin bila kita demam. Kemudian, dalam waktu yang sama, efek dari produksi prostaglandin akan menyebabkan otot-otot tubuh berkontraksi, menyebabkan kita menggigil. Jadi ketika demam, reaksi yang normal pada badan adalah kenaikan suhu dalam tubuh, rasa dingin dan menggigil.

Apakah demam seperti ini berbahaya?

Demam di kalangan masyarakat kita, dikenal sebagai panas badan, dan malaise. Ia juga disebut dalam bahasa medis sebagai pyrexia atau febrile, sementara dalam bahasa Inggris disebut fever. Demam bukan suatu penyakit. Pada tahap awal demam adalah tanda ada suatu yang salah terjadi dalam tubuh kita. Ini adalah pemberian sinyal pada tubuh dan otak, agar bersiap-siap karena ada sesuatu yang tidak beres pada tubuh.

Oleh karena hal itu bukan merupakan penyakit, jadi setiap kali demam kita mungkin tidak perlu segera mengambil obat demam atau antibiotik. Ini karena pada tahap awal, demam sebenarnya bermanfaat bagi tubuh, karena:

  • Meningkatkan reaksi produksi sel darah putih dalam tubuh.
  • Mengurangi efek racun yang dikeluarkan oleh kuman dalam tubuh kita.
  • Menyebabkan kuman tidak mampu menyesuaikan diri untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh karena suhu yang tinggi.

Tanda tubuh kita telah berhasil mengontrol suhu dalam tubuh akibat demam adalah kita berkeringat. Berkeringat dalam bahasa kita, disebut sebagai “peluh”. Ini merupakan tanda yang baik.

Ada yang bertanya apakah berselimut ketika demam itu baik?

Berselimut ketika demam akan menyebabkan suhu bertambah tinggi dalam tubuh. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan enzim dan asam amino (yang terdapat dalam organ) akan rusak. Jadi kebanyakan dokter menyarankan agar tidak berselimut atau memakai pakaian tebal dalam demam. Hal ini bertujuan untuk memudahkan suhu dikeluarkan atau dilepaskan dari tubuh. Namun beberapa pakar kesehatan berpendapat bahwa bisa berselimut ketika demam, dengan syarat, sebelumnya harus minum air yang banyak. Disarankan minum paling sedikit 500ml air mineral sebelum tidur dan berselimut, sehingga tubuh mudah untuk berkeringat.

Perlukah mengkonsumsi antibiotik ketika demam?

Jika demam rendah dan tidak ada tanda-tanda infeksi bakteri, tidak perlu ambil antibiotik. Cukup dengan minum air sebanyaknya. Jika kita tidak nyaman, sakit kepala dan tubuh yang pegal akibat demam, bisa ambil sebutir paracetamol atau panadol 500mg. Jika masih bisa bertahan atau masih aktif, maka tindakan mengkonsumsi air yang banyak sudah cukup untuk meredakan demam, sakit kepala dan sakit badan. Ini artinya, meminum obat demam (paracetamol / panadol) hanya jika perlu saja.

Jika demam disebabkan oleh infeksi kuman, maka dokter akan memberikan antibiotik. Demam yang disebabkan oleh virus, antibiotik tidak memberikan manfaat. Hanya kuman bakteri saja yang mati dengan antibiotik, bukan kuman virus. Beberapa tanda infeksi bakteri adalah adanya dahak berwarna kuning atau hijau, atau nanah.

Pemeriksaan darah dan pemeriksaan kuman di bawah mikroskop juga dapat mendeteksi adanya bakteri. Jadi jika demam, tidak selalu membutuhkan antibiotik, meskipun demam sudah berlangsung beberapa hari. Ini mungkin hanya disebabkan oleh kuman virus saja. Bicarakan dengan dokter, tentang kebutuhan antibiotik karena konsumsi antibiotik yang berlebihan, mungkin membahayakan.

Apa sajakah penyebab demam?

Penyebab demam memang ada banyak. Beberapa diantara penyebab demam yang umum adalah:

  1. Infeksi kuman, mungkin virus atau bakteri
  2. Rentan pada suhu panas yang berlebihan untuk waktu yang lama
  3. Masalah radang pada bagian tertentu seperti rheumatoid arthritis
  4. Kanker
  5. Beberapa obat-obatan seperti antibiotik dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi atau kejang
  6. Beberapa jenis vaksinasi seperti diphteria, tetanus dan pertusis dan vaksin pneumokokus

Jadi, jika demam yang dicari penyebab demam, untuk menentukan apakah demam itu berbahaya atau tidak.

Sering kali dokter memeriksa suhu badan pada ketiak. Apakah ini cara yang paling tepat?

Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan pada bagian tertentu tubuh. Seringkali dokter akan memeriksa suhu menggunakan termometer yang sesuai dengan memasukkan termometer itu pada dubur, mulut, di bawah ketiak atau menempelkan di kening dengan termometer digital.

Ada beberapa variasi akurasi suhu yang dapat dicatat.

  • Suhu dalam dubur (anus) mengukur suhu pada atau lebih 37.5-38.3 ° C (99,5-100,9 ° F)
  • Suhu di dalam mulut (oral) dapat mengukur suhu pada atau lebih dari 37.7 ° C (99.9 ° F)
  • Suhu di bawah lengan (ketiak) atau telinga dapat mengukur suhu pada atau lebih dari 37,2 ° C (99.0 ° F)

Jika menggunakan thermometer yang sesuai dan cara yang tepat, ketiga metode pengambilan suhu ini adalah tepat dan dapat digunakan sebagai referensi suhu dalam tubuh kita. Suhu tubuh seseorang individu mungkin berbeda-beda sepanjang hari tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, waktu (apakah pagi, sore atau malam), suhu lingkungan dan aktivitas yang dilakukan. Suhu yang tinggi dalam tubuh, tidak berarti seseorang itu demam. Sebagai contoh, suhu tubuh seorang yang tinggi akibat melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga.

Sebaliknya, suhu yang tercatat normal, bisa saja seseorang itu mengalami demam. Sebagai contoh, bagi orang yang uzur, meskipun tercatat suhu yang normal (37.5 °C), mungkin dia mengalami infeksi kuman. Jadi hasil pengukuran suhu saja bagi golongan seperti ini, tidaklah cukup. Butuh pemeriksaan klinis lanjutan jika terlihat kondisi fisiknya dalam keadaan lemah dan tidak berdaya.

Saya sering mengalami demam setelah sore. Apakah ini normal?

Banyak menganggap demam di waktu sore dan awal malam, disebabkan oleh makhluk halus. Ini mungkin terjadi. Namun dari fakta medis, demam rendah pada malam hari, bersama dengan nafsu makan berkurang sehingga berat badan menurun, batuk tidak berdahak dan rasa mudah lelah, kemungkinan disebabkan oleh infeksi TB. Jadi, setiap demam yang berlangsung untuk beberapa hari atau tidak sembuh dengan obat demam dan antibiotik (jika diberikan oleh dokter), harus menjalani pemeriksaan yang lebih rinci.

Demam yang bagaimana yang bahaya?

Semua demam yang tidak sembuh dalam waktu 3 hari, membutuhkan pemeriksaan dokter. Golongan bayi yang berusia satu tahun ke bawah, orang tua yang berusia 65 tahun ke atas, dan pasien kronis perlu diberikan perhatian yang lebih. Ini karena daya tahan mereka tidak cukup kuat, dibandingkan dengan individu sehat. Infeksi kuman, bahkan di tingkat awal, dapat menyebabkan kondisi kesehatan mereka memburuk.

Selain itu demam yang disertai dengan ruam pada kulit, rasa sulit bernapas, mudah lelah, tidak aktif dan demam yang terlalu tinggi harus segera mendapatkan perawatan dokter, tanpa harus menunggu sampai 3 hari. Apa yang dikhawatirkan adalah infeksi kuman pada selaput otak, yang hanya terdeteksi di rumah sakit. Infeksi ini sangat bahaya dan bisa menyebabkan kematian. Tanda awal dari infeksi selaput otak (meningitis) ini adalah demam yang tinggi, tegang pada tengkuk, sakit kepala, muntah, tidak aktif, penglihatan terganggu dan demam tinggi. Demam berdarah (DB) juga berbahaya.

Benarkah ada istilah demam rendah?

Sebenarnya tidak ada istilah seperti itu dalam buku teks medis. Namun pembagian demam, apakah demam tinggi atau demam rendah ini bertujuan memudahkan kita mengenal apakah demam itu bahaya atau tidak. Pada individu yang normal dan sehat, suhu tubuh mereka antara 37,5 sampai 38.5C. Demam yang rendah adalah demam sekitar 38,5 C (masih normal) tetapi mengalami rasa tidak enak badan, tubuh dan kepala menjadi sakit. Seringkali ia dapat diobati dengan banyak minum air mineral dan istirahat.

Demam yang sederhana ketika suhu tubuh meningkat antara 38.5-39.5C. Selain dari minum air yang cukup dan istirahat, mungkin perlu minum obat demam untuk meredakan demam. Sedangkan demam yang tinggi ketika suhu tubuh melebihi 40C. Seringkali ketika kita meletakkan tangan di dahi, seperti “panas sterika” yang menggambarkan demam yang tinggi. Demam yang tinggi memerlukan pemeriksaan dokter dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit, tergantung pada kondisi pasien, terutama pasien yang tidak dapat menelan makanan, tidak aktif, lemah dan penat, serta tidak mampu minum air karena selalu muntah.

Benarkah bila kita demam, kita berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu yang lama, itu tidak bagus?

Berbaring pada periode yang lama, akibat demam tidak disarankan. Kondisi ini selalu terjadi pada anak-anak ketika mereka demam. Bukan saja mereka tidak mau bergerak, bahkan mereka tidak mau makan dan minum air. Berbaring di tempat tidur begini akan menyebabkan peredaran darah menjadi lambat, yang menyebabkan proses penyembuhan menjadi lambat.

Perjalanan darah yang lambat, menyebabkan mereka akan rasa pusing ketika bangun dari tempat tidur. Apalagi jika mereka tidak mau makan dan minum, karena konsumsi air yang banyak, apakah air mineral dan jus serta sop dapat membantu mereka menghindarkan demam. Jadi lakukan gerakan fisik seperti berjalan di sekitar rumah, minum air sebanyak mungkin dan jangan lupa makan makanan yang dihidangkan. Namun, anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Demam yang sebentar ada, sebentar hilang. Apakah ini normal?

Demam memiliki beberapa pola, diantaranya:
1. Demam sepanjang hari
2. Demam turun dan naik sepanjang hari
3. Demam waktu tertentu misalnya malam hari
4. Demam yang berulang-ulang sepanjang minggu atau bulan

Demam-demam tersebut (kecuali demam no 4) sering disebabkan oleh infeksi kuman. Demam yang berulang sepanjang minggu dan bulan mungkin disebabkan oleh penyakit kronis seperti penyakit metabolik dan autoimmunne. Pemeriksaan lengkap harus dilakukan.

Apa saran untuk mengobati demam?

Pertama, pastikan individu itu benar-benar demam. Jangan acuh tak acuh. Bagi orangtua yang punya anak kecil, belilah termometer di apotek. Jika mereka merasa anak mereka mengalami demam, mereka dapat melakukan pemeriksaan suhu sendiri. Berikan air yang cukup. Bisa berikan air mineral, air jus dan sup. Ada beberapa penelitian bahwa sup ayam dapat mengurangi demam karena herbal dalam sup itu sangat bergizi.

Disarankan untuk meminum air minimal 2 Liter sehari ketika demam. Kemudian, obat-obat demam dapat dikonsumsi jika demam itu mengganggu rutinitas. Sebagai contoh demam yang datang bersama sakit kepala dan tubuh, sehingga mengganggu fokus kita saat bekerja. Bisa ambil satu butir paracetamol atau panadol 500mg jika tidak alergi pada obat. Langkah akhir, istirahatlah secukupnya.

Demikianlah sekilas gambaran mengenai demam panas dingin yang sering kita alami. Informasi yang dipaparkan di atas tidak dijamin 100% keakuratannya. Sebaiknya, harus dikonsultasikan dengan dokter!


Tinggalkan komentar