Diabetes pada Anak-anak, Kenali Gejala dan Penyebabnya


diabetes anak

Apa sajakah faktor-faktor yang berkontribusi besar terhadap masalah diabetes pada anak-anak? Bagaimana cara mencegah diabetes pada anak-anak? Seorang tetangga saya memiliki seorang keponakan berumur 5 tahun yang baru saja dinyatakan terindikasi mengidap diabetes atau kencing manis oleh dokter spesialis.

Menurut pengamatan sehari-hari, asupan makanan dan minuman manis (bergula) yang dikonsumsi oleh anak tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan anak-anak atau temannya yang lain. Dia juga tidak memiliki masalah berat badan yang berlebihan (obesitas). Jadi bagaimanakah caranya sebagai orang tua dapat membantu anak-anak agar terhindar dari mengidap diabetes?

Apa itu diabetes?

Diabetes atau kencing manis merupakan sejenis penyakit yang tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa, tetapi juga terjadi di kalangan anak-anak. Diabetes menyebabkan kadar gula dalam darah seseorang lebih tinggi dari normal. Ada dua jenis utama diabetes yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berbeda dengan orang dewasa, diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling sering terjadi pada golongan anak-anak.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika kelenjar pankreas yaitu sejenis organ dalam tubuh yang berfungsi menghasilkan hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah gagal berfungsi dengan baik. Ini menyebabkan tingkat gula darah lebih tinggi dari yang seharusnya. Pasien diabetes tipe ini bergantung pada suntikan hormon insulin setiap hari.

Sebaliknya, pasien diabetes tipe 2 masih mampu menghasilkan hormon insulin. Namun, jaringan tubuh kurang sensitif terhadap hormon insulin yang diproduksi dan ini akhirnya menyebabkan kadar gula dalam darah berada pada tingkat yang lebih tinggi dari normal. Pasien diabetes tipe ini bisa diobati dengan mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter atau pun juga dengan penambahan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah sehingga berada pada tingkat yang baik (normal).

Apakah gejala dan tanda-tanda diabetes?

Jika tidak diobati atau diidentifikasi, anak-anak yang mengidap diabetes akan mengalami gejala seperti sering buang air kecil dan sering minum air atau haus berlebihan dan juga penurunan berat badan. Selain itu, mereka juga cepat lelah dari biasanya.

Bila gejala-gejala tersebut terus berlangsung dan tingkat gula darah tetap tinggi, maka itu akan menyebabkan akumulasi asam yang dinamakan ‘ketone’ dalam darah. ‘Ketone’ yang tinggi akan menyebabkan anak-anak mendapat komplikasi serius yang disebut ‘diabetik ketoasidosis’ atau lebih dikenal dengan nama singkatan DKA.

Beberapa gejala DKA antara lain: muntah-muntah, sakit perut dan bernafas lebih cepat. DKA sangat berbahaya dan perawatan di rumah sakit sangat dibutuhkan pada tingkat yang cepat.

Apakah penyebab dan faktor yang berkontribusi pada diabetes?

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas mereka sendiri. Ini akan menyebabkan produksi hormon insulin terganggu. Proses ini juga dikenal dalam istilah medis sebagai proses ‘autoimmune’. Penyebab sebenarnya yang menyebabkan ini terjadi masih belum teridentifikasi dengan jelas dan masih diselidiki oleh para ahli. Beberapa faktor penyebab yang terkait dengan diabetes tipe 1 ini adalah faktor genetik dan lingkungan.

Lalu, bagaimana dengan diabetes tipe 2? Diabetes jenis ini lebih disebabkan faktor genetik di mana jika orang tua mengidap diabetes tipe ini, maka anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2. Selain itu, faktor obesitas juga memainkan peran yang besar dalam potensi munculnya penyakit kencing manis pada anak-anak. Hal ini yang menyebabkan bahwa peningkatan kadar diabetes tipe 2 pada anak-anak sejalan dengan peningkatan tingkat obesitas di seluruh dunia, termasuk Indonesia mengalami nasib yang sama. Peningkatan tingkat obesitas ini sudah tentu dipengaruhi oleh faktor gizi yang kurang sehat dan berlebihan dan juga aktivitas fisik yang tidak memadai.

Bagaimana cara mencegah diabetes pada anak-anak?

Sayangnya, tidak ada langkah pencegahan yang tepat diketahui saat ini untuk mencegah atau menanggulangi diabetes tipe 1. Namun untuk diabetes tipe 2, sebagai orang tua harus memastikan anak-anaknya mampu mempertahankan berat badan yang ideal sesuai dengan tingkat pertumbuhan badan. Orang tua juga sebaiknya mendapatkan layanan dari dokter untuk mengidentifikasi apakah anak-anak terkena masalah obesitas. Pola makan yang seimbang dan tidak mengandung gula yang berlebihan juga penting di kalangan anak-anak. Selain itu, anak-anak harus melakukan aktivitas fisik dan rekreasi untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko obesitas dan diabetes.

Kembali kepada pertanyaan dan kasus yang dipaparkan di atas, maka dapat diduga bahwa anak tersebut mengidap diabetes tipe 1 mengingat dia baru saja berusia 5 tahun dan tidak memiliki masalah berat badan yang berlebihan. Seperti yang dijelaskan di atas, diabetes tipe 1 ini tidak disebabkan oleh faktor diet makan berlebihan atau praktek aktivitas fisik yang sedikit. Oleh karena itu, anak tersebut membutuhkan perawatan insulin sepanjang hayat untuk memastikan kontrol gula darah yang optimal.

Kontrol kadar gula yang baik ini dapat mencegah risiko komplikasi jangka panjang dari diabetes, seperti komplikasi ginjal dan juga saraf. Interaksi yang baik antara pasien, orang tua, dokter spesialis, perawat diabetes dan ahli gizi dapat membantu mendapatkan kontrol gula yang terbaik. Jangan khawatir karena meskipun mengidap diabetes, anak tersebut masih dapat tumbuh dengan baik dan menjalani hidup yang normal seperti anak-anak yang lain.
(Dikutip dari tulisan Dr. Noor Shafina Binti Mohd Nor, seorang pakar Pediatrik Endokrinologi)


Tinggalkan komentar