Hal yang membahagiakan adalah ketika hubungan keluarga terjalin harmonis. Tapi, terkadang juga perselisihan dan pertengkaran bisa juga terjadi. Untuk mewujudkan kembali perdamaian, mungkin kumpulan kata-kata bijak berikut ini bisa menjadi medianya.
1. Love is stronger than pride; let it lead the way to forgiveness. (Cinta lebih kuat dari pada kebanggaan; biarkan ia memimpin jalan menuju pengampunan.)
2. A family’s strength lies in its unity, not its perfection. (Kekuatan keluarga terletak pada kesatuannya, bukan kesempurnaannya.)
3. Pride divides families, humility unites them (Kesombongan memecah keluarga, kerendahan hati menyatukannya)
4. Be the first to forgive; kindness always wins. (Jadilah yang pertama memaafkan; kebaikan selalu menang.)
5. Blood is thicker than water (Hubungan darah lebih kuat dari apapun)
6. A family united can weather any storm (Keluarga yang bersatu dapat menghadapi badai apapun)
7. Family is a treasure; keep it safe from anger and resentment. (Keluarga adalah harta; lindungi dari amarah dan dendam.)
8. The first to apologize is the bravest (Yang pertama meminta maaf adalah yang paling berani)
9. Choose peace over being right (Pilihlah kedamaian daripada merasa benar sendiri)
10. Anger lasts a moment, regret lasts forever (Kemarahan berlangsung sesaat, penyesalan berlangsung selamanya)
11. The beauty of family is in its ability to forgive and begin anew. (Keindahan keluarga ada dalam kemampuannya untuk memaafkan dan memulai lagi.)
12. Arguments fade, but love endures. (Pertengkaran akan memudar, namun cinta akan bertahan.)
13. A broken family can be mended with love (Keluarga yang retak dapat diperbaiki dengan kasih sayang)
14. Where there is family, there is love (Di mana ada keluarga, di situ ada kasih sayang)
15. Forgiveness is the key to healing family wounds (Memaafkan adalah kunci untuk menyembuhkan luka dalam keluarga)
16. Holding onto anger is like holding a hot coal; it only burns you. (Memegang amarah seperti memegang bara; itu hanya akan membakar diri sendiri.)
17. Life is too short to hold grudges against family (Hidup terlalu singkat untuk menyimpan dendam terhadap keluarga)
18. Apologies may be hard, but peace is worth the effort. (Meminta maaf mungkin sulit, tapi kedamaian layak diperjuangkan.)
19. In family, we may fall, but we rise together. (Dalam keluarga, kita mungkin jatuh, tetapi kita bangkit bersama.)
20. In unity lies our greatest strength (Dalam persatuan terletak kekuatan terbesar kita)
21. In the end, love and understanding are what bring us together. (Pada akhirnya, cinta dan pengertianlah yang menyatukan kita.)
22. Peace is not the absence of conflict, but the ability to handle it with wisdom. (Kedamaian bukanlah ketiadaan konflik, melainkan kemampuan untuk menghadapinya dengan kebijaksanaan.)
23. Time heals wounds, but love prevents them (Waktu menyembuhkan luka, tapi kasih sayang mencegahnya)
24. Forgive not because they deserve it, but because you deserve peace. (Maafkan bukan karena mereka layak, tetapi karena kamu layak mendapatkan kedamaian.)
25. The strength of a family lies in its unity (Kekuatan keluarga terletak pada persatuannya)
26. Let kindness be the bridge between hurt and healing. (Biarkan kebaikan menjadi jembatan antara luka dan penyembuhan.)
27. The bond of family is worth every effort to restore and protect. (Ikatan keluarga layak diperjuangkan untuk dipulihkan dan dilindungi.)
28. Family bonds are too precious to break (Ikatan keluarga terlalu berharga untuk diputuskan)
29. Sibling rivalry ends, but sibling love is forever (Persaingan saudara berakhir, tapi kasih sayang saudara abadi)
30. Every quarrel is a chance to grow stronger together (Setiap pertengkaran adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat bersama)
31. True strength lies in the power to forgive. (Kekuatan sejati ada dalam kemampuan untuk memaafkan.)
32. Tomorrow is never promised, make peace today (Hari esok tak pernah dijanjikan, berdamailah hari ini)
33. Every family has disagreements, but love heals all wounds. (Setiap keluarga pasti memiliki perbedaan, namun cinta menyembuhkan semua luka.)
34. Let love be bigger than pride (Biarlah kasih sayang lebih besar dari ego)
35. Healing begins when we choose to listen instead of argue. (Penyembuhan dimulai saat kita memilih mendengar daripada berdebat.)