Awas, Kesalahan dalam Melunasi Hutang


cara hutang lunas

Hampir semua orang di negara mana pun, memiliki utang. Hutang itu normal. Namun tentu saja kewajiban untuk membayar utang haruslah dipenuhi. Masalahnya adalah ketika Anda tidak bisa atau tidak mampu membayarnya, maka Anda akan dapat dikategorikan sebagai seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Namun, kita perlu mencari cara yang tepat untuk bisa membayar utang hingga hutang tersebut terbayar lunas. Misalnya, dengan mengurangi pengeluaran (khususnya pengeluaran konsumtif Anda), pertimbangkan juga menambah penghasilan bulanan. Gunakan penghasilan tambahan tersebut untuk fokus melunasi utang-utang yang sudah ada.

Namun ternyata ada banyak orang melakukan kesalahan saat melunasi utang, sehingga utang tidak kunjung beres. Jika Anda atau kenalan Anda mengalami permasalahan utang, mulailah merencanakan keuangan dengan benar. Jangan sampai Anda melakukan kesalahan-kesalahan berikut ini. Ada beberapa cara untuk melunasi utang yang sering dilakukan orang, tetapi tanpa sadar cara-cara ini berisiko dan membahayakan.

Berutang lagi

Beberapa orang mungkin mempunyai pemikiran ingin melunasi utang dengan utang lain, dengan kata lain, berhutang lagi, baik kepada teman, ke keluarga, atau ke bank. Metode ini tidak disarankan. Metode menggali lubang untuk menutup lubang itu seperti hidup dengan bom waktu. Tunggu saja ketika itu jatuh ke lubang sumur-menggali dan Anda terkubur di dalamnya.

Bahkan anak-anak dan cucu-cucu dapat terpengaruh ketika kita mati dalam hutang yang tidak terbayar. Bukan warisan, tetapi utang dan bunganya.

Hemat tabungan dan dana darurat

Simpanan, terutama dana darurat, disediakan untuk situasi darurat. Tetapi bagaimana jika itu di pergunakan untuk membayar hutang? Tunggu sebentar, coba pikirkan lebih matang lagi. Tidakkah Anda merasa jika tindakan itu kurang tepat untuk dilakukan? Apalagi jika utang tidak dibayarkan segera setelah menabung. Akibatnya, kita tidak bisa lagi menangani jika suatu saat kita butuh dana segera. Sementara itu, cicilan masih berlangsung karena utang masih ada.

Mencairkan semua produk investasi

Tujuan investasi adalah untuk menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Jika produk investasi dilepaskan untuk membayar hutang, tujuan tidak akan tercapai. Apa intinya? Selain itu, penalti yang diinvestasikan jika diterbitkan secara bertahap, seperti deposito atau reksa dana diliput. Maka akan mengurangi potensi keuntungan.

Menjual semua aset

Metode pembayaran utang ini tidak sepenuhnya salah. Perusahaan dalam utang akan diminta untuk menjual aset mereka sehingga utang dapat dibayar kembali. Tapi ini cara terakhir. Lakukan jika benar-benar putus asa, sebagai konsekuensinya adalah hilangnya aset yang dapat menjadi kebutuhan penting, seperti rumah.

Alih-alih menjual semua aset, pilih yang mana yang akan dijual terlebih dahulu. Seperti elektronik atau mungkin menjual kendaraan pribadi.

Kata penutup

Memiliki utang itu tidaklah salah, bahkan hampir semua orang juga memiliki utang. Namun tidak semua orang dapat menangani atau menyelesaikan masalah utangnya dengan baik. Mungkin pemikiran yang menjadi masalahnya. Namun satu hal yang perlu Anda ingat, berhutanglah jika memang Anda telah memiliki sebuah dana yang diandalkan di luar kebutuhan sehari-hari atau di saat Anda telah memiliki sedikit dana untuk berjaga-jaga (tabungan). Agar tidak berantakan pada akhirnya.

Semoga saja hal diatas mampu membuka pemikiran Anda agar lebih terencana, terutama dalam hal memiliki hutang dan dapat membayar hutang.


Tinggalkan komentar