Kisah Adu Domba Paling Menarik dalam Islam


kisah adu domba

Adu domba merupakan sebuah sikap yang sangat bahaya dan berdampak buruk kepada mereka yang tengah berselisih, termasuk kepada seluruh masyarakat sekitar. Ada sebuah kisah terkenal tentang keburukan sikap ini. Di sebuah pasar bangsa Arab, seorang saudagar sudah lama menawarkan seorang pemuda pria untuk dijual sebagai budak.

Namun masih saja tidak ada orang yang ingin membeli pemuda itu. Ini karena setiap kali ada calon pembeli yang tertarik untuk membelinya, pedagang ini akan memberitahu bahwa pemuda itu sangat rajin dan efisien dalam melakukan semua pekerjaan, tetapi pemuda tersebut memiliki satu sikap buruk, yaitu gemar mengadu domba.

Oleh karena itu, banyak yang akan membeli pemuda itu lalu membatalkan niat mereka. Saudagar itu bersedih karena hanya pemuda itu saja yang belum dibeli oleh siapapun. Lalu dia menurunkan harga pemuda menjadi lebih murah.

Tidak berapa lama kemudian, datang seorang pria yang kaya dan tertarik untuk membeli pemuda itu karena dia menginginkan hamba yang rajin dan dapat melakukan banyak pekerjaan. Dia juga tidak peduli dengan sifat buruk pemuda itu.

“Tidak mengapa, saya akan tetap membelinya karena sikapnya itu tidak akan mempengaruhi kerja-kerjanya nanti. Lagi pula saya hanya membutuhkan hamba yang rajin dan dapat melakukan pekerjaan di ladang saya.”

Lalu, terjuallah pemuda tersebut kepada orang kaya itu. Beberapa tahun bekerja dengan orang kaya itu, pemuda itu sangat rajin dan tidak pernah curang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan hampir tidak pernah melakukan satu kesalahan pun. Orang kaya itu sangat menyukai hambanya itu dan sering memujinya. Pemuda itu juga menjadi hamba yang paling dipercaya oleh orang kaya itu. Pada suatu hari, pemuda itu bertemu istri orang kaya itu.

“Wahai Anda, puan yang sangat cantik. Pasti malang sekali jika Anda yang cantik ini tidak dicintai sepenuhnya oleh tuan. Maukah puan aku berikan beberapa tips dan cara agar tuan mau menyayangi puan dengan lebih lagi sehingga kelak tidak akan memandang wanita lain yang lebih muda dan rupawan?”

Isteri orang kaya itu pun langsung setuju.

“Apakah rahasianya wahai hambaku, tentu saja aku sangat ingin dicintai oleh suamiku sendiri!”, katanya.

“Ah, caranya sangat mudah. Begini, puan dapatkan saja tiga helai janggut tuanku. Nanti puan berikan kepadaku. Biar aku selesaikan semuanya. Sesudahnya nanti pasti tuanku akan lebih menyayangi puan lebih dalam lagi.”

Isteri orang kaya itu sangat senang mendengar kata-kata hambanya itu. Lalu segera berjanji untuk memberikan tiga helai janggut suaminya itu kepada pemuda itu secepatnya. Kemudian, pada sore hari, pemuda hamba itu melihat tuannya sedang terburu-buru.

“Wahai Tuanku, tahukah tuan bahwa selama ini istri tuan telah melakukan hal curang terhadap Tuan?”

Orang kaya yang mendengar kata-kata itu sangat terperanjat dan naik marah.

“Betulkah apa yang kau bicarakan ini? Dari mana kau mendapat berita ini?”, emosinya mulai meninggi dengan suara kuat.

“Wahai Tuanku, saya melihatnya sendiri. Pernahkah selama ini saya berbohong pada tuan?”

Orang kaya itu terdiam sebentar sambil berpikir bahwa hamba di hadapannya itu adalah orang suruhannya yang terbaik.

“Tuanku, istri tuanku juga ingin membunuh tuanku karena tidak ingin tuanku mengganggu hubungannya dengan pria itu.”

Orang kaya itu semakin marah dan ingin segera menemui istrinya.

“Sabar dulu Tuanku. Puan akan melaksanakan niatnya itu pada malam nanti. Berhati-hatilah tuan karena saya sayang kepada Tuan.”

Pada malam harinya, istri orang kaya memasuki kamar suaminya sambil memegang gunting untuk menggunting tiga helai janggut suaminya. Orang kaya yang terlihat istrinya memegang gunting itu terus teringat dan mempercayai kata-kata pemuda suruhannya itu.

Akhirnya orang kaya itu bangun dan merebut gunting itu dari istrinya sehingga tertikam dada istrinya lalu meninggallah istrinya itu.

Dengan segera pemuda suruhan orang kaya itu menghebohkan kejadian itu kepada keluarga istri orang kaya itu. Dengan cepat anggota keluarganya menemukan lalu membunuh pula orang kaya itu.

Tidak berapa lama kemudian, berita terbunuhnya orang kaya itu tersebar dan diketahui oleh kabilahnya. Maka terjadilah peperangan antara dua kabilah tersebut, yaitu kabilah orang kaya dan istrinya.

Demikian dahsyatnya efek adu domba ini. Karena itulah namimah atau mengadu domba ini termasuk dalam dosa besar dan dicela oleh Allah s.w.t. FirmanNya;

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka telitilah berita tersebut, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada sebuah kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan kalian itu.” (Surah al-Hujuraat: 6)

Dengan itu, apa tindakan kita jika didatangi oleh golongan pengadu domba ini? Imam an-Nawawi berkata;
Dan setiap orang yang disampaikan kepadanya kata adu domba, dikatakan kepadanya:

‘Fulan telah berkata tentangmu begini begini. Atau melakukan ini dan ini terhadapmu,’

Maka hendaklah ia melakukan enam hal berikut:

#1 – Tidak Membenarkan Kata-katanya
Penyampai adu domba adalah orang fasik.

#2 – Mencegahnya Dari Perbuatan Tersebut
Menasihatinya dan mencela perbuatannya itu.

#3 – Membencinya Karena Allah
Kerana ia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Dengan itu, wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah SWT.

#4 – Tidak Berprasangka Buruk Kepada Tertuduh Dan Berita Yang Diterima

#5 – Tidak Mencari-cari Aib Saudaranya Lantaran Adu Domba Yang Didengarnya

#6 – Mencegah Diri sendiri dari Ikut Melakukan Adu Domba tersebut

Karena sebagai manusia biasa yang tidak dapat lari dari perbuatan melakukan salah dan dosa, marilah kita berusaha dan bersungguh-sungguh dalam menjaga dan menahan lisan dari perkataan yang tidak berfaedah.

Lebih baik berdiam daripada berkata-kata akan hal yang dimurkai Allah. Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan pendengaran, penglihatan, lisan, dan hati. Amiin..!!!


Tinggalkan komentar