Ini Konten Marketing Paling Powerfull untuk Bisnis


konten marketing

Bisnis hari ini ternyata diharuskan untuk lebih terfokus pada pemasaran tidak langsung atau lebih dikenal sebagai ‘content marketing’ yang merupakan pemasaran dengan konten media. Pendekatan ini lebih relevan dengan corak pelanggan saat ini yang tidak menyukai bisnis yang terlalu menjual atau promosi berlebihan dan memaksa.

Iklan yang secara terang-terangan bersifat promosi penjualan ternyata zaman ini terlihat kurang menarik bagi pelanggan. Mereka lebih suka berbagi informasi, pemecahan masalah (pemberi solusi), dan konten yang bermanfaat untuk dibagikan dengan teman-teman.

Pada artikel ini, kami membagikan 6 jenis ‘pemasaran konten’ yang mungkin belum pernah Anda lakukan untuk bisnis, dan nampaknya inilah saatnya bagi Anda untuk melakukan sesuatu yang baru untuk kemajuan usaha Anda.

1. Infographic

Pernah mendengar istilah infografis? Infografik adalah kombinasi informasi kata dan grafik. Ini adalah bentuk perpaduan antara daya tarik visual dan teks yang mudah dipahami. Lazimnya, ini merupakan diagram alur dan carta yang menggambarkan secara singkat suatu data atau informasi.

Cara ini sering dilakukan oleh sebagian besar bisnis dan sektor pemerintah dalam memberikan informasi padat atau serius dalam bentuk yang santai dan ceria. Jadi, mengapa para usaha kecil tidak mencobanya?

Banyak yang menyukainya karena mudah untuk ‘berbagi’ dan membaca karena dalam bentuk gambar tunggal. Dengan melihat satu visual saja bisa memberikan banyak informasi. Pelanggan Anda pasti akan menyukainya. Pastikan infografis Anda disertakan dengan nama bisnis, media sosial, dan situs web bisnis Anda sehingga mereka yang melihatnya akan tahu tentang bisnis Anda.

2. Video

Orang biasanya akan berpikir bahwa video yang dibuat harus terkait dengan iklan promosi. Cobalah berpikir di luar kotak. Mengapa anda tidak membuat konten video tentang siapa dibalik bisnis Anda, siapa yang bertanggung jawab atas berbagai aspek bisnis Anda, siapa mentor atau karyawan Anda, atau seperti proses produksi usaha Anda.

Pelanggan akan lebih mengenal bisnis Anda secara mendalam, karena tidak terbatas pada informasi produk atau layanan semata. Hal lain yang mungkin dibuat adalah melakukan testimoni secara spontan kepada pelanggan setia anda. Konsep keterbukaan ini akan mendekatkan lagi hubungan anda dengan pelanggan. Selain juga meningkatkan kepercayaan pelanggan.

3. Wawancara

Wawancara dapat digunakan sebagai konten pemasaran yang melibatkan individu seperti pelanggan setia, pemimpin di industri atau staf Anda sendiri. Menggunakan metode ini dapat membuat pemasaran konten Anda lebih menarik dan memiliki nilai interaksi pribadi.

Berbagi cara ini lebih merupakan kisah pengalaman pribadi dalam bisnis Anda yang mampu memengaruhi persepsi orang. Nah, biarlah pengalaman positif tersampaikan karena melibatkan reputasi bisnis Anda juga.

Di sisi lain, wawancara dengan para pemimpin industri mampu menunjukkan profesionalisme Anda dalam menciptakan interaksi dengan bisnis lain. Secara tidak langsung akan memperluas jaringan (networking) bisnis dan audiens Anda.

4. Studi Kasus

Apakah Anda pikir pengalaman pelanggan dapat digunakan sebagai studi kasus. Studi kasus dapat digunakan sebagai ‘pemasaran konten’ dengan berfokus pada pengalaman pelanggan dalam bisnis Anda. Bagaimana mereka merespons dan pengalaman sebelum membeli, saat menggunakan dan setelah menggunakan produk atau layanan Anda.

Anda juga dapat memeriksa sejauh mana produk atau layanan Anda dapat menyelesaikan masalah mereka dengan melakukan pemasaran konten seperti ini. Studi kasus dapat dikompilasi dalam bentuk story-telling. Pastikan terlihat realistis sehingga kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda dapat ditingkatkan.

5. Newsletter

Buletin adalah ‘pemasaran konten’ yang paling populer dan banyak pebisnis menggunakannya. Ini dikirim melalui email langsung ke sekelompok pelanggan dan calon pelanggan yang ada. Buletin dianggap eksklusif karena tidak ditampilkan secara publik dan khusus untuk kelompok tertentu saja. Anda dapat mendorong mereka untuk mendaftar dengan menawarkan kepada mereka konten khusus secara gratis yang tidak akan dapat mereka lakukan di tempat lain.

Kesimpulannya, ini ibarat kata pepatah, menyelam sambil minum air. Ketika Anda berbagi informasi, saat yang sama Anda juga memasarkan bisnis Anda. Tampaknya bisnis Anda tidak terlalu obsesif dalam mendorong pelanggan untuk membeli dan berlangganan secara langsung, dan bisnis Anda dapat diberi label sebagai pusat informasi dan pengetahuan kepada publik.

6. Daftar Checklist

Daftar checklist dapat menjadi bagian dari ‘pemasaran konten’ di blog, situs web, infografis dan email. Daftar checklist adalah informasi yang lebih jelas dan lebih ringkas yang memudahkan orang untuk membaca dan berbagi.

Anda dapat membuat topik apa pun yang terkait dengan bisnis atau minat pelanggan Anda. Yang lebih menyenangkan ketika Anda bisa membuat daftar hal-hal yang dapat membantu masalah mereka. Tentunya mereka akan tertarik mengikuti ‘posting’ dari bisnis Anda, dan secara tidak langsung memfasilitasi pekerjaan pemasaran Anda.

Lebih mudah dan lebih sederhana jika Anda menempatkan daftar chelist ini dalam infografis karena mudah dibagikan. Karena itu Anda harus peka terhadap branding bisnis Anda melalui infografis dengan menempatkan nama bisnis Anda, situs web dan halaman media sosial di bisnis Anda.


Tinggalkan komentar