Membahagiakan rasanya ketika kita dianugerahi seorang anak, karena senyum cerianya dan juga tingkahnya yang lucu akan mampu membuat kita tertawa bahagia. Namun ketika melihat ia sakit, rasanya sungguh membuat kita sangat sedih, panik, dan tegang. Entah apa yang menjadi penyebabnya, mungkin salah satunya karena sistem antibodi yang lemah.
Perlu Anda ketahui, bahwa sistem kekebalan tubuh anak masih belum matang saat usia muda. Kekebalan tubuh akan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan anak itu sendiri. Jadi, suatu hal yang umum jika anak kecil menderita demam, pilek, batuk, dan sebagainya. Namun, seberapa sering itu terjadi dapat menjadi tolak ukur kenormalan.
Kita tidak perlu panik jika anak mengalami demam atau penyakit musiman. Biasanya 5-6 kali setahun masih dianggap normal. Asalkan anak masih terlihat aktif dan tidak memiliki masalah serius seperti kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, kejang, dan ketidakmampuan untuk makan atau minum.
Anda dapat mencoba melakukan upaya untuk meningkatkan kekebalan anak agar bekerja dengan optimal. Langkah-langkah ini bisa Anda terapkan untuk memperbaiki imunitas tubuh anak secara efektif.
1. Lanjutkan Menyusui
Bagi bayi yang masih menyusui, menyusui merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan imunitas di tubuh mereka. Ini karena susu tubuh mengandung antibodi dan sel darah putih, yang merupakan 2 bahan utama pendorong sistem pertahanan tubuh dan melawan infeksi apapun.
Jadi, pastikan agar si anak mendapatkan ASI agar ia tumbuh menjadi anak yang sehat. Jika Anda mengalami masalah pada payudara misalnya, bengkak, atau puting lecet maka cobalah untuk memompa dan memberikan ekstrak susu sebagai alternatif untuk sementara waktu.
Selain itu, menyusui juga dapat meningkatkan asupan makanan bergizi, sehingga bisa juga didapatkan oleh bayi melalui ASI.
2. Diversifikasi Sayuran & Buah
Pastikan agar anak mendapatkan sumber sayuran dan buah dari berbagai macam, karena masing-masing mengandung nutrisi yang berbeda. Jika anak tidak suka makan sayur dan buah, sebaiknya kita tidak menyerah untuk menghadirkan menu baru dalam makanan sehari-hari.
Bila perlu buatlah menu makanan yang menarik agar si anak tertarik untuk makan buah dan sayur. Buah dan sayur juga dapat dihidangkan dalam bentuk lain seperti jus, es krim, smoothies, dan sebagainya.
3. Tambahkan Bawang Putih ke Makanan Anak
Salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan anak adalah dengan menambahkan bawang putih pada makanan mereka. Karena bawang putih mengandung zat anti virus dan anti bakteri, sehingga mampu membantu merangsang sel pertahanan, dan meningkatkan produksi antibodi. Tidak hanya itu, bawang putih juga memiliki senyawa sulfur anti-oksidan.
Untuk itu cobalah menambahkan bawang putih ke dalam makanannya sehari-hari, seperti pada bubur nasi, sup ayam, spaghetti, atau roti. Bawang putih tidak akan berkurang manfaatnya walaupun dimasak.
4. Mematuhi Waktu Tidur yang Baik
Waktu tidur berperan penting dalam kesehatan seseorang, termasuk anak. Mengacu pada National Sleep Foundation, tidur 11-14 jam diperlukan untuk anak yang berusia 1-2 tahun, tidur 11-13 jam untuk anak usia 3-5 tahun, sedangkan tidur 9-11 jam yang dibutuhkan oleh anak-anak yang berusia 6-13 tahun. Berkurang pada setiap tahunnya.
Jika anak mengalami masalah tidur siang, pastikan mereka tidur lebih awal setiap malam. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengurangi produksi sel penghancur alami, yaitu senjata pertahanan tubuh yang bekerja melawan mikroba dan sel kanker. Akibatnya, akan membuat anak (dan orang dewasa) lebih rentan terhadap infeksi.
5. Mendorong Kegiatan Kenyamanan & Luar Ruangan
Anak-anak di era digital mungkin lebih senang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah daripada di luar rumah . Mereka cenderung menjadi kurang aktif karena kurang aktivitas fisik. Oleh karena itu, cobalah berolahraga dan dorong anak untuk beraktivitas di luar rumah secara teratur.
Kegiatan outdoor tidak hanya sehat, tapi juga meningkatkan jumlah sel penghancur alami, sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
6. Hindarkan Anak dari Asap Rokok
Jika Anda ingin anak Anda sehat dan cerdas, pilihan terbaik adalah menjauhkan anak dari asap rokok. Ini karena asap rokok bisa membunuh dan merusak sel vital dalam tubuh – terutama anak kecil.
7. Hindari Berdesakan di Tempat Umum
Resiko terkena penyakit akan meningkat pada area terlalu banyak orang di satu tempat. Ada ribuan kuman di udara yang padat penduduknya, dan kuman ini mampu menyelinap masuk ke tubuh anak lebih mudah.
Jadi Anda harus lebih itensif untuk memilih tempat-tempat yang akan dikunjungi. Pastikan agar Anda tidak terlalu sering mengajak anak ke tempat umum (terlalu ramai). Jika makan di luar, pilihlah tempat yang bersih dan makanan yang terpelihara dengan baik.
8. Katakan Tidak pada Junk Food & Fast Food
Burger, nugget, pizza, keripik, coklat, kue, permen, dan air squash banyak mengandung kadar garam, gula, pengawet, bumbu, dan juga pewarna. Tentu itu kurang baik untuk kesehatan, apalagi buat anak-anak. Sebaliknya, dengan memberikan anak makanan bergizi yang bernutrisi tinggi, maka akan membuat sistem kekebalan tubuh bisa bekerja lebih efisien.
9. Prioritaskan Kebersihan
Ajarkan anak untuk menutup mulutnya saat bersin, batuk, dan mengeluarkan ingus pada tissu khusus atau saputangan. Kebiasaan ini melindungi anak dari penyebaran kuman ke mana-mana. Pastikan agar wajah mereka selalu terlihat bersih, dari air liur maupun ingus. Hapuslah dengan tissu atau saputangan yang berbahan lembut agar tidak iritasi. Biasakan anak untuk mencuci tangan sebelum memakan sesuatu, dan potong kuku anak jangan sampai panjang.
Dengan menjaga kebersihannya dan juga mengajarinya hidup bersih maka, sudah pasti akan membuat anak tumbuh dengan sehat. Kebersihan gigi yang baik juga penting meski bayi hanya minum susu. Bilas dengan handuk basah setiap hari.
10. Beri Anak Vitamin & Suplemen
Dengan memberi anak tambahan berupa vitamin atau suplemen tentunya akan membuat anak menjadi semakin sehat. Tapi ingat, jangan sampai melebihi dosis yang ditentukan. Meskipun beberapa vitamin dan suplemen dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, namun asupan vitamin yang berlebihan, bisa merusak sistem organ.
Demam pada anak-anak sebenarnya merupakan respon tubuh terhadap infeksi, hal itu menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mereka bekerja untuk memastikan kesehatan tubuh anak. Karena itu, kita tidak perlu khawatir asalkan tidak menunjukkan tanda-tanda tambahan.