Seperti apa susunan struktur organisasi perusahaan yang lengkap? Bagaimana cara menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien? Setiap pemilik perusahaan, baik itu perusahaan kecil ataupun skala besar, tentu sangat mengharapkan perusahaannya beroperasi dan berjalan secara efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemilik perusahaan harus membuat sebuah struktur organisasi yang tertata dengan baik dan ditempati oleh-orang yang kompeten.
Dengan demikian para pekerja dapat bisa melaksanakan semua tugas dan kewajibannya dengan lebih terarah. Selain itu, dengan struktur organisasi yang jelas, akan menjadi pemicu meningkatkan rasa tanggung jawab pekerja sesuai tingkat kedudukannya pada perusahaan anda.
Struktur organisasi dibuat dengan memperhatikan penempatan posisi yang tepat. Ketidaktepatan dalam menyusun struktur organisasi justru bisa menjadi pemicu terhambatnya produktivitas pekerja, karena mereka merasa tidak ditempatkan pada kedudukan atau posisi yang sesuai dengan kemampuan serta loyalitas yang dimilikinya.
Dalam membuat dan menyusun sebuah struktur organisasi perusahaan setidaknya ada 7 poin penting yang harus ketahui agar struktur organisasi tersebut bisa berjalan efektif dan bekerja secara efisien. Silakan simak uraiannya berikut ini.
1. Rancang Struktur Organisasi Perusahaan Sesuai Dengan Visi Dan Misi
Sebelum membuat susunan organisasi perusahaan yang baku, maka pastikan dulu bahwa visi, misi, dan tujuan atau sasaran organisasi telah dibuat dengan jelas. Tak jarang beberapa pihak, terutama perusahaan start up yang terburu-buru dalam membuat struktur tanpa memperhatikan kejelasan tentang apa yang diharapkan dari organisasi perusahaan yang dibangunnya. Oleh karena itu, hindarilah membuat bagan organisasi tanpa memiliki simpulan tujuan organisasi yang jelas.
2. Rancang Struktur Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis
Poin penting yang juga diperhatikan untuk membuat struktur organisasi perusahaan adalah mengetahui sasaran bisnis yang ingin dicapai. Rumuskan apa saja bisnis yang ingin dilakoni dan apa saja sasarannya. Hal ini akan membantu anda dalam mengenal bisnis, proses atau aktivitas apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari organisasi perusahaan Anda. Dengan demikian, akan lebih mudah mengembangkan struktur dengan kejelasan aktivitas.
3. Pertimbangkan Bakat Serta Talenta Pekerja
Langkah berikutnya yang wajib dilakukan adalah melakukan analisa dan pengamatan terhadap kemungkinan tersimpannya keahlian-keahlian pada pekerja anda. Bisa saja selama ini organisasi Anda memiliki banyak talenta tersimpan, tapi tidak ditemukan, digunakan atau dioptimalkan untuk kemajuan anda. Oleh karena itu, bagi pemilik perusahaan amatlah penting mengenali karakter dan kemampuan bawahan anda, sehingga dengan menggunakan talenta yang ada dan mengoptimalkan bakatnya akan membuat bisnis anda berjalan baik.
4. Pertimbangkan Umur Pekerja
Dalam jenjang karir, ada 7 tahapan yang dilalui seseorang, mulai dari masa Trial, Establishment, Transition, Growth, Maintenance dan Withdrawal. Dalam agenda membentuk struktur organisasi perusahaan, faktor umur menjadi salah satu yang patut dipertimbangkan, sehingga Anda mampu menempatkan mereka pada posisi atau jabatan-jabatan yang sudah dirancang. Umur merupakan indikator umum dari tingkat kedewasaan, kematangan, dan kecekatan melakukan kerja.
5. Jelaskan kepada Pekerja Terkait Posisi atau Jabatan Yang Mungkin Tidak Sesuai dengan Bakat Mereka
Bukan rahasia lagi, jika di setiap perusahaan, tidak akan selalu ada posisi yang terbaik buat setiap pekerja. Sering kali talenta, background pendidikan, dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja. Atau juga posisi yang ditempati pekerja tidak selalu sesuai dengan bakat dan talentanya. Membentuk susunan organisasi yang tepat dengan mempertimbangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki pekerja adalah sebuah keharusan. Namun, ketika hal ini tidak selalu terwujud, maka anda harus menjelaskan kepada pekerja terkait posisi atau jabatannya yang mungkin saat ini masih belum sesuai dengan latar belakang dan kemampuan mereka.
6. Berlakukan Self – Assesment Pada Pekerja
Ketika operasional perusahaan berjalan sekian waktu, mungkin anda perlu melakukan evaluasi ulang terkait penempatan posisi setiap pekerja. Kegiatan self assesment (menilai diri sendiri) mungkin perlu dilakukan untuk mendukung bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta mereka. Seperti yang disebutkan di atas, hindarilah menempatkan seseorang tanpa mempertimbangkan bakat dan talenta mereka, karena hal ini dipastikan membuat mereka menghasilkan kinerja rendah. Tidak semua bidang pekerjaan cocok bagi setiap orang. Bahkan orang yang memiliki kinerja hebat pada bidang pekerjaan tertentu belum tentu mampu mempunyai kinerja yang sama pada bidang pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip ini bila anda menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.
7. Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang Ramping
Ramping namun efisien, itulah visi terbaik yang diimpikan oleh setiap pemilik perusahaan. Struktur organisasi perusahaan memang harus memperhatikan prinsip kerampingan. Sebagai langkah awal, mungkin anda hanya perlu membuat struktur jabatan yang memang cukup vital yang harus dimiliki perusahaan. Ketika perusahaan masih belum besar dan personil-personil anda masih bisa menangani beberapa bidang urusan, maka anda bisa membuat struktur organisasi perusahaan yang ramping. Mungkin anda tidak perlu membuat divisi Humas ketika urusan itu masih bisa ditangani oleh divisi lain. Namun, ketika perusahaan sudah berkembang besar dan urusan yang ditangani sudah semakin kompleks, maka anda perlu untuk mengembangkan struktur organisasi tersebut.
Nah, demikianlah deskripsi mengenai langkah dan tips membangun struktur organisasi perusahaan yang tepat. Sebagai tambahan informasi, berikut ini diuraikan mengenai contoh jabatan – jabatan penting dalam struktur perusahaan pemula (start up).
Jabatan dan Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Perusahaan Startup
Perusahaan pemula (startup) yang identik dengan pemanfaatan teknologi, saat awal pendiriannya biasanya dimulai dengan segelintir orang. Oleh karena itu, susunan organisasi perusahaan pun dibuat sesederhana mungkin, yakni seorang CEO (Chief Executive Officer) sebagai pucuk pimpinan, di bawahnya adalah seorang CTO (Chief Technology Officer) sebagai pimpinan yang membidangi pengembangan produk dan teknologi, dan anggota yang lain berperan sebagai staf. Model organisasi ini biasanya diterapkan oleh startup yang baru berdiri dengan jumlah karyawan kurang dari 5 orang. Ketika telah maju berkembang, perusahaan kecil ini pun akan membutuhkan pembagian tugas dan struktur organisasi perusahaan yang kompleks. Adapun 6 jabatan penting dalam sebuah perusahaan startup terdiri dari:
1. CEO (Chief Executive Officer)
CEO merupakan posisi jabatan tertinggi dalam startup. Sebagai pimpinan yang menahkodai arah perusahaan, kualitas seorang CEO dapat menjadi penentu nasib perusahaan.
2. CTO (Chief Technology Officer)
Jabatan khusus yang mengurusi bidang teknologi dan pengembangan produk. Seperti yang kita ketahui, Startup identik sebagai perusahaan rintisan yang berbasis dan memanfaatkan kemajuan teknologi. Apa pun jenis produk yang ingin dipasarkan ke publik, tidak pernah lepas dari implementasi teknologi.
3. CFO (Chief Financial Officer)
Orang yang menjabat sebagai CFO bertanggungjawab terhadap segala urusan laporan keuangan perusahaan. Saat awal pembentukan startup, seorang Chief Financial Officer juga berperan dalam mengatur urusan penggajian karyawan dan pengembangan sumber daya manusia.
4. WP Pemasaran
Posisi ini bertanggungjawab jawab untuk memasarkan produk yang telah diciptakan oleh tim Startup. Seorang yang duduk dalam jabatan Wakil Presiden Pemasaran bertugas untuk memasarkan produk dan memahami tren permintaan konsumen.
5. CMO (Chief Marketing Officer)
Bagi anda yang ingin merekrut seseorang dalam jabatan sebagai CMO, maka pilihlah sosok yang mampu membawa citra perusahaan terlihat profesional dan meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap performa perusahaan.
6. COO (Chief Operating Officer)
Segala macam masalah yang terkait dengan operasional di internal perusahaan merupakan tanggung jawab seorang COO. Ia memiliki beberapa peran, diantaranya: mengatur perusahaan, menjadi jembatan antara karyawan dan CEO, dan mengatur dan mengelola bisnis inti.
Pertimbangkanlah beberapa poin di atas sebagai acuan anda dalam membuat struktur organisasi perusahaan yang baik dan efektif. Dengan struktur organisasi yang tepat anda bisa merasakan hasil yang maksimal yang akan berimbas pada kinerja pekerja, dan tentunya profit perusahaan. * Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter.