10 Mitos tentang Memilih Karir yang Keliru

karir

Salah satu tahapan menjalani kehidupan sebagai manusia adalah menuju tingkat kedewasaan. Pada tahap kedewasaan ini, manusia dituntut untuk bisa hidup mandiri dan lepas dari segala ketergantungan. Sebagai wujud kemandirian tersebut, manusia harus bisa mengelola diri, memenuhi kebutuhan, dan menentukan pilihan sendiri.

Untuk memenuhi segala kebutuhannya tersebut, manusia harus bekerja dan menggeluti profesi tertentu guna bisa menghasilkan sesuatu (uang) yang akan dijadikan sebagai media bertahan hidup. Oleh karena itulah, pada tahap awal kedewasaan ini, manusia diberikan pilihan menentukan sendiri profesi dan kariernya sebagai landasan dalam pemenuhan hidupnya.

Pemilihan karier yang tepat di usia muda akan menjadikan hidup lebih baik dalam masa mendatang. Ada banyak cara, tips, dan kiat dalam memilih karier atau profesi yang tepat untuk diri kita. Namun ada beberapa anggapan (mitos) yang sedikit keliru dalam menentukan karir yang cocok, seperti yang dipaparkan berikut ini.

1. Memilih karier itu mudah (Simple)

Banyak kaula muda yang beranggapan memilih karir itu gampang (simple), tinggal mencari lowongan di koran, cari tahu gajinya, jika cocok lalu pilih. Namun, pemilihan karier sebenarnya memerlukan perencanaan yang tepat menyangkut kemampuan diri, minat, dan juga prospek karier tersebut di masa mendatang.

2. Seorang konsultan karir dapat memberitahu saya pekerjaan yang terbaik

Seorang konsultan yang profesional tidak dapat memberikan pilihan yang terbaik bagi karier anda. Ia hanya bisa menjembatani dan mengarahkan anda tentang karier-karier yang sesuai dengan kepribadian anda.

3. Saya tidak dapat hidup dari hobi

Banyak yang beranggapan bahwa menjalani hobi hanya akan menghabiskan uang dan tak menghasilkan apa-apa. Namun, banyak pengusaha sukses yang berawal dari menjalani hobinya. Oleh karena itu, alam memilih karir, pertimbangkan juga hobi dan kegemaran anda.

4. Saya harus memilih karier dari daftar profesi terbaik

Banyak lembaga atau instansi yang tiap tahunnya mengeluarkan list tentang daftar karir terbaik yang menjadi pilihan dalam menggeluti suatu profesi. Hanya karena list karier tersebut adalah yang terbaik, bukan berarti itu terbaik untuk anda.

5. Gaji besar adalah karir yang terbaik

Gaji memang menjadi bagian penting dalam pemilihan karier, namun gaji besar bukanlah pilihan utama dalam memilih karier. Banyak survey yang dirilis bahwa gaji besar tidak menjamin kepuasan kerja.

6. Satu karir untuk selamanya

Jika anda tidak puas dengan karier yang anda geluti, maka tinggalkan atau ganti. Banyak orang yang berkali-kali mengubah kariernya atau pun mencari perusahaan yang lebih baik demi menemui keseimbangan hidupnya.

7. Jika saya mengubah karier, maka skill saya akan sia-sia

Skill atau keahlian anda akan tetap tersimpan dalam diri anda dan bisa anda gunakan untuk pekerjaan lain atau menggunakannya di perusahaan lain meskipun dengan cara yang berbeda.

8. Jika saudara, teman, atau paman saya senang dengan karier tersebut, maka saya akan pilih karir yang serupa

Minat, gaya hidup, psikologis, dan kebutuhan setiap orang tidak ada yang sama. Memilih karier karena hanya menyaksikan teman atau pun saudara anda terlihat nyaman (enjoy) dalam pekerjaan tersebut bukanlah sesuatu yang tepat, karena belum tentu sesuai dengan pribadi anda.

9. Coba dulu, masalah gagal urusan belakangan

Banyak orang yang berprinsip demikian, sehingga sering kali mereka gonta-ganti pekerjaan karena terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Memulai pemilihan karier adalah sesuatu yang besar, namun setelah itu banyak hal besar yang mesti dilakukan.

Memilih karir hendaknya diawali dengan pemetaan (mapping) dan analisis yang menyangkut kemampuan, kegemaran, cita-cita, kesempatan, jumlah salary, dan sebagainya. Dengan melakukan pemetaan tersebut anda akan mendapat simpulan yang tepat.

10. Saya tidak bisa belajar jika tidak terjun langsung

Terjun langsung dalam bidang pekerjaan adalah hal terbaik dalam belajar dan memperoleh pekerjaan. Namun banyak orang yang akhirnya merasa salah dan kurang cocok dengan kariernya, sehingga bingung untuk menentukan profesi yang lain.

Oleh karena itu, sebelum terjun langsung pelajari terlebih dahulu seluk-beluk profesi tersebut dengan cara membaca, melihat langsung, atau berdiskusi dengan orang yang sudah menjalani karier tersebut.

Tinggalkan komentar