Ini Negara dengan Penduduk Migran Melebihi Warga Aslinya


penduduk migran

Pro dan kontra selalu terjadi dalam suatu kelompok warga negara ketika pemerintah setempat mengizinkan masuknya imigran asing yang mencari suaka baru. Dua kubu terbelah dalam pandangan mereka masing-masing. Ada yang menganggap bahwa kedatangan warga asing dalam jumlah tertentu sebagai hal yang wajar dan merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan.

Sementara warga yang kontra menilai kedatangan para imigran merupakan ancaman bagi warga lokal, baik dari segi ekonomi, lapangan kerja, sosial, bahkan politik. Apakah Anda termasuk kelompok yang mendukung atau menentang kedatangan para imigran ke negara kita? Nah, apakah Anda tahu negara mana saja yang jumlah penduduk aslinya lebih sedikit dari warga pendatang?

Seseorang dikatakan sebagai warga migran adalah dia yang pindah dari negara lain, kemudian tinggal menetap di negara tujuan, bekerja di sana sebagai individu non-pribumi. Ketika dia mulai menjadi warga negara penuh di negara yang ditempatinya, maka otomatis dia tidak lagi dikategorikan sebagai warga migran.

Uni Emirat Arab

Negara teratas yang menerima migran ke negaranya adalah Uni Emirat Arab (UEA). Dari data kependudukan, tercatat dari total 9,6 juta orang yang tinggal di negara itu, hanya 17% atau sekitar 1,6 juta jiwa yang merupakan warga lokal. Situasi itu rupanya kini sering kali menjadi perbincangan politik di negara yang beribu kota Abu Dhabi tersebut.

Beberapa tokoh politik dan pemerintahan di UEA mengangkat topik permasalahan ini karena adanya rasa kekhawatiran di antara mereka. Lalu, apa yang menjadi latar belakang membeludaknya orang asing tinggal di Uni Emirat Arab? Hal ini awalnya dimulai dari ketergantungan industri minyak di negara tersebut terhadap kebutuhan pekerja asing.

Kedatangan para migran telah dimulai sejak tahun 1973 ketika pemerintah setempat memberi izin masuknya pekerja asing dalam skala besar untuk membantu operasional industri minyak bumi. Beberapa warga luar yang bekerja dan menetap tinggal di Uni Emirat Arab antara lain berasal dari India, Pakistan, dan Bangladesh. Oleh karena itu, saat ini di UEA lebih mudah menjumpai warga asing daripada warga lokal.

Qatar

Selain UEA, negara tetangga mereka yang memiliki jumlah imigran yang melimpah adalah Qatar. Perbandingan persentase jumlah migran di negara tersebut mencapai 73,8% dari 2,6 juta penduduk.

Membanjirnya warga pendatang ke negara di jazirah Arab tersebut telah dimulai pada tahuan 1950an. Jumlah ketidakseimbangan penduduk migran mulai terlihat di tahun 1970an. Saat itu, persentase warga asing di Qatar mencapai 58%.

Untuk mengendalikan situasi tersebut, pemerintah Qatar mulai melakukan berbagai langkah, salah satunya dengan menetapkan undang undang kewarganegaraan yang sangat ketat. Ini artinya, seseorang yang ingin mengajukan permohonan untuk mendapatkan status kewarganegaraan Qatar harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya: sudah tinggal di Qatar selama 25 tahun; memiliki penghasilan yang memadai; tidak pernah tercatat dalam tindakan melanggar hukum; dan fasih berbahasa Arab.

Setiap tahun, negara Qatar hanya menyediakan kuota 50 orang asing untuk diterima sebagai warga resmi negara Qatar.

Selain Uni Emirat Arab dan Qatar, ada empat negara lain yang persentase penduduk migrannya lebih banyak dari warga lokal. Negara-negara tersebut adalah Kuwait (70% dari populasi); Monaco (62,4%); Andora (56,9%); dan Bahrain (54,6%).

Lalu, bagaimana dengan kawasan Asia Tenggara? Di kawasan Asean, negara dengan persentase jumlah migran terbesar dibandingkan warga lokalnya adalah Singapura. Negara republik ini mengalami peningkatan tajam terkait masuknya migran dalam tiga dekade terakhir, dari 24% pada 1990 menjadi 37% pada 2019.

Penduduk migran yang paling banyak menetap di Singapura adalah Malaysia yang mencapai hampir 1 juta jiwa atau sekitar 44% dari jumlah migran. Sementara orang Tionghoa sebanyak 18% dan Indonesia 6,4%. Sisanya berasal dari India dan Pakistan.

Negara kecil Brunei Darussalam juga mempunyai rasio migran yang tinggi. Dari total 442 ribu jiwa, ada sekitar 26,7% yang merupakan warga pendatang.

Di kawasan Asia, China merupakan negara yang memiliki jumlah migran paling sedikit. Hanya ada 0,07% penduduk migran yang bertempat tinggal di negara komunis tersebut.


Tinggalkan komentar