Orang Cina Ciptakan Garpu, Mengapa Gunakan Sumpit?


sendok garpu cina

Sendok dan garpu merupakan salah satu peralatan makan yang hampir kita gunakan setiap hari. Garpu adalah jenis sendok yang didesain berbentuk cakar dengan ujung yang agak runcing, cocok untuk tugasnya menusuk-nusuk makanan, sehingga memudahkan kita mengangkat atau memotong makanan.

Coba tebak, berapa banyak jumlah cabang/cakar dari sebuah garpu? Yang umum kita temukan adalah ada empat cabang. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada empat, bukan tiga atau lima? Istilah ‘garpu’ sebenarnya adalah istilah pinjaman dari kata ‘garfo’ dalam bahasa Portugis, hasil dari pengaruh kolonial di beberapa negara Asean, seperti Malaysia dan juga Indonesia.

Sejarah Singkat Sendok Garpu

Untuk pengguna peralatan umum, kita hanya mengetahui satu jenis garpu tetapi sebenarnya ada beberapa jenis garpu untuk kegunaan yang berbeda.

Garpu yang biasa kita temukan adalah ‘garpu makan’ (dinner fork), sedangkan garpu lain ada beberapa seperti garpu pencuci mulut (dessert fork), garpu ikan (fish fork), garpu saji (serving fork), garpu pemotong (carving fork) dan beberapa jenis lainnya.

Penggunaan garpu tercatat mulai ditemukan sekitar 4000 tahun yang lalu sekitar tahun 2400 SM melalui penemuan artefak garpu yang terbuat dari tulang di sekitar China, sebelum perunggu dan besi mulai digunakan untuk produksi garpu.

Awalnya garpu hanya cocok digunakan sebagai peralatan makan untuk kaum bangsawan, sebelum popularitas penggunaannya mulai menyebar di Eropa pada abad ke-16.

Garpu pada zaman itu kebanyakan hanya memiliki dua cabang ujung runcing yang jaraknya cukup jauh serta bentuknya yang datar, didesain seperti bentuk garpu potong dalam versi yang lebih kecil.

Karena desainnya tersebut, para penggemar makanan berukuran kecil seperti kacang-kacangan atau sereal, kesulitan menyantap makanan dengan garpu. Kacang tidak bisa menempel di garpu mereka.

Jadi masyarakat Eropa menambahkan ujung tajam lainnya ke garpu. Perubahan ini memungkinkan orang untuk makan dengan lebih mudah, dan suapannya lebih rapi tanpa risiko jatuhnya makanan.

Selain itu, bentuk garpu juga agak melengkung sehingga memungkinkan makanan yang berbentuk bulat seperti kacang-kacangan bertumpu pada garpu tanpa mudah menggelinding jatuh.

Popularitas Garpu Empat Cakar

Perbaikan bentuk garpu pun mulai memudahkan orang dalam menggunakannya. Proses produksi juga disederhanakan dan lebih murah, memungkinkan lebih banyak orang untuk bisa membelinya.

Sekitar abad ke-18, Jerman mulai memperbaiki desain garpu, menambahkan lagi satu cakar runcing lainnya ke garpu sehingga semuanya menjadi empat.

Penambahan ini bermula dari anggapan bahwa keempat cabang tersebut lebih mudah digunakan untuk menampung makanan karena jarak antar cabang yang lebih kecil. Selain itu, garpu dengan empat cakar dirasa mampu mencengkeram daging lebih erat.

Ukuran garpu empat cakar tersebut juga dirasa lebih cocok dengan ukuran mulut Jerman, memberikan kenyamanan bagi pengguna dibandingkan beberapa versi garpu berbeda yang mencoba memperkenalkan garpu 5 dan 6 cakar. Dikatakan, lebih banyak cakar dikatakan merusak tekstur daging, mengakibatkan makanan konsumen ‘rusak’.

Perubahan terakhir yang terjadi adalah ukuran ujung runcing itu sendiri, yang diperpendek. Dengan ukuran yang lebih pendek, pengguna dapat menghemat tenaga dalam ‘menusuk’ makanan.

Orang Cina Menggunakan Garpu Terlebih Dahulu Sebelum Sumpit

Penggunaan peralatan makanan yang berupa sumpit kayu saat ini cukup identik dengan orang Tionghoa, tetapi tahukah Anda bahwa garpu sebenarnya jauh lebih dulu dipakai di sana?

Artefak garpu bercabang tiga tertua yang ditemukan di Tiongkok sebenarnya membuktikan bahwa kebudayaan Tiongkok mengandalkan garpu sebagai perkakas makanan dan kebiasaan ini bertahan hingga sekitar abad ke-5.

Kemudian, popularitas ajaran Konfusius yang mengajari para pengikutnya bahwa benda tajam seperti garpu yang diletakkan di atas meja, akan mengingatkan pengikutnya akan kekerasan serta bahayanya, sehingga itu mengubah kebiasaan makan mereka secara bertahap.

Kayu sepit atau sumpit yang sebelumnya hanya digunakan sebagai peralatan masak mulai digunakan sebagai alternatif garpu.

Seiring waktu penyebaran ajaran Konfusius di antara etnis Tionghoa mengubah budaya mereka, sehingga garpu tersebut diduga dicap sebagai ciptaan barat dan sumpit lebih mirip dengan budaya Tionghoa.


Tinggalkan komentar