70 Pantun 2 Bait tentang Romantis, Agama, Lucu, Pendidikan


pantun 2 bait

Sebait pantun, umumnya terdiri dari empat baris, dengan bunyi rima ab ab. Dua baris pertama disebut sampiran, dan dua baris terakhir adalah isi atau maknanya. Kemudian, sebait pantun awal, ditambahkan lagi dengan sebait pantun lainnya yang menjadi balasan, atau juga sebagai pantun yang masih berkaitan.

Nah, jika Anda sedang mencari contoh pantun 2 bait tentang cinta, tentang nasihat pendidikan, agama, lucu, semangat kerja, kerinduan, dan tema lainnya, maka Anda bisa membacanya pada laman ini.

Pantun 2 Bait

1. Beli cuka di Amerika
Cuka dibawa sama orang Indian
Aku suka, kamu pun suka
Mengapa kita tak langsung jadian.

Pak Gubernur suka blusukan
Ketemu rakyat capek otaknya
Jika itu yang kamu harapkan
Bagaimana bisa ku menolaknya.

2. Pagi bukan sembarang pagi
Waktu terindah berjalan kaki
Pergi bukan sembarang pergi
Pergi jauh mencari rezeki

Gigi bukan sembarang gigi
Bentuknya rapi bikin percaya diri
Pergi bukan sembarang pergi
Pergi mencari nafkah anak istri.

3. Mau liburan tak dapat ijin
Jalan berdua di tengah arena
Mari belajar dengan rajin
Agar kelak bisa berguna

Jalan-jalan ke kota Blitar
Tiba di sana sebelum fajar
Jika ingin menjadi pintar
Jangan malas untuk belajar.

4. Ada angin menghempas tomat
Buah semangka di dalam goa
Jika ingin hidup selamat
Jangan lupa sering berdoa

Pagi pagi ke kantor camat
Surat diurus buat pindahan
Jika ingin hidup selamat
Taat selalu perintah Tuhan.

5. Burung puyuh di atas kawat
Burung perkutut memakan tomat
Kini wajahku penuh jerawat
Mungkin cintamu kan segera tamat

Pergi ke Mamuju naik pesawat
Sampai di sana membeli kawat
Tak mengapa wajahmu penuh jerawat
Asalkan cintaku terus kau rawat.

6. Baju dicuci harus dibilas
Saat dijemur, diinjak unggas
Jadi murid tak boleh malas
Harus kerjakan semua tugas

Daun ubi di atas talas
Mata ngantuk tertidur pulas
Aku murid tak suka malas
Nanti malu tak naik kelas.

7. Putih merona di Dewi Tanjung
Jalan sendiri bawa ketupat
Kalau nona menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi elang
Saya menjadi pohon yang tinggi.

8. Ikan hiu bawa koper
I love you forever

Ikan hiu makan kutu
I love you too..!!!

9. Minum jamu di rumah paklek
Rumah paklek di Surabaya
Eh kamu udah jelek
Jangan kebanyakan gaya

Si baju merah matanya melek
Si baju hijau kena cuka
Biarlah muka gue jelek
Yang penting banyak yang suka.

10. Minum teh di atas genteng
Tidak lupa pakai bedak
Eh kamu jangan sok ganteng
Mukamu kayak ketombe landak

Enak rasanya buah cempedak
Buahnya jatuh jadi penyet
Biarlah mirip ketombe landak
Daripada mirip ingus monyet.

11. Buah kelapa di atas papan
Buah pepaya ungu warnanya
Buat pemuda yang berwajah tampan
Bolehkah saya tahu namanya?

Buah manggis dimakan itik
Daun mangga jangan ditarik
Buat gadis yang berwajah cantik
Statusku duda, tak pantas dilirik.

12. Bapak Bayu makan salak
Salak digantung di atas pundak
I love you, tapi ditolak
Haruskah dukun ikut bertindak?

Sudah tua sering pikun
Bunga kamboja disebut jepun
Jangan coba main dukun
Dosanya besar tiada ampun.

13. Tanah sawah harus diolah
Padi berbuah dipanen Jamilah
Ikut nasihat guru di sekolah
Jangan malas dan suka berkilah

Buah tomat dimakan kangguru
Pisang raja dari Bengkulu
Selalu hormat kepada guru
Rajin belajar biar tak malu.

14. Malam berselimut embun
Siang bertudung awan
Jangan suka ngelamun
Bisa-bisa kamu kerasukan mantan

Malam berselimut embun
Siang bertudung awan hitam
Aku tak sedang melamun
Hanya ingat masa lalu yang kelam.

15. Pergi ke Chile pakai kebaya
Ketemu teman di bandara
Sungguh aku tak berdaya
Cintamu ternyata hanya sandiwara

Ketemu teman di bandara
Bandara usang banyak rusaknya
Bukan maksud bersandiwara
Manusia kadang banyak khilafnya.

16. Sakit gigi sakit kaki
Ada banyak burung tekukur
Setiap hari banyak rezeki
Jangan lupa untuk bersyukur

Burung pipit, burung tekukur
Burungnya terbang mencari telaga
Karena semakin kita bersyukur
Hidup terasa semakin berharga.

17. Mangga kweni di tepi rawa
Istana megah punya Sang Raja
Dari sini hati ku berdoa
Semoga kau slamat dalam kerja

Tuan raja pergi ke rawa
Burung tekukur indah suaranya
Awali kerja dengan doa
Akhiri dengan bersyukur padanya.

18. Jalan-jalan ke Manokwari
Baju robek terkena duri
Jangan suka menyimpan iri
Hidup tak tenang, tiada berseri.

Jalan-jalan ke Bukit Tinggi
Badan lelah, pegal di kaki
Ku kubur iri di dalam hati
Jalani hidup tiada dengki.

19. Pohon jambu tumbuh di dermaga
Pohon kelapa dibawa Pak Camat
Jika kamu ingin masuk surga
Anak-anak hendaklah dihormat

Pohon kelapa dibawa Pak Camat
Buah pala di dalam ketupat
Anak-anak hendaklah dihormat
Maka pahala akan kau dapat.

20. Batu gunung berbongkah-bokah
Air mengalir ke tempat rendah
Bekerja itu mencari nafkah
Supaya hidup terasa indah

Kayu gelam bertumpuk-tumpuk
Tujuh kuda berlari-lari
Jangan sampai kita terpuruk
Hidup foya-foya sampai lupa diri.

21. Ada awan tutupi fajar
Bulan bintang terletak sejajar
Ayo kawan kita belajar
Agar cita-cita mudah dikejar

Surya bersinar di kala fajar
Toris berenang main selancar
Aku slalu semangat belajar
Agar semuanya menjadi lancar.

22. Kelelawar di dalam gua
Ada tupai suka memanjat
Buka hari dengan berdoa
Kepada-Nya kita bermunajat

Kelelawar di dalam gua
Ada bunga sedang merekah
Dengan kita berdoa
Niscaya hidup menjadi berkah.

23. Main akrobat badannya lentur
Gitar dipetik terasa kaku
Hasrat belajar tak boleh luntur
Selalu rajin membaca buku

Kakak berlari mengupas duku
Duku muda dari Maluku
Tiap hari bacalah buku
Sampai mata terasa kaku.

24. Perahu layar telah berlabuh
Angkat sauh sampai berpeluh
Telah datang waktu subuh
Mari bangun jangan mengeluh

Kerlip lampu hingar-bingar
Ada gadis memakai cadar
Suara adzan telah terdengar
Tanda hari akan beredar.

25. Taman lembang di pinggiran kota
Asik berlibur lupa segalanya
Kalau hati sedang dimabuk cinta
Apa-apa terasa bahagia

Langit biru berganti senja
Nampak gulita kian membara
Memang kalau sedang jatuh cinta
Akupun juga merasa hal yang sama.

26. Buah jambu dimakan Ratih
Enak dimakan bersama Ganu
Hei kamu memang putih
Tapi putih karena panu

Anak sekolah namanya Ganu
Mesin ketam terikat tali
Biarlah putih karena panu
Daripada hitam kayak kuali.

27. Makan sate hangat-hangat
Turun hujan lebat-lebat
Pagi-pagi penuh semangat
Tantangan hidup semakin hebat

Turun hujan lebat-lebat
Hujan lebat membasahi toa
Meski tantangan hidup semakin berat
Kita harus kuat dan terus berdoa.

28. Putra Pandawa jumlahnya lima
Pangeran Arjuna suka panahan
Hubungan kita sudah lama
Mari resmikan ke pelaminan.

Putra Pandawa suka kejujuran
Badannya tegap jadi jaminan
Walau tlah lama kita pacaran
Namun ku belum siap ke pelaminan.

29. Padi digiling menjadi beras
Beras dimasak di atas kereta
Mari kita bekerja keras
Untuk menggapai cita-cita

Padi digiling menjadi beras
Tidak lupa dibungkus daun talas
Jauhi segenap sifat malas
Supaya cita-cita tergapai lekas.

30. Anak kera tidur mendengkur
Anak ayam di dekat sumur
Barang siapa pandai bersyukur
Kelak hidupnya menjadi makmur

Banyak jatuh buah delima
Ada sayur dimakan ngengat
Walau hidup banyak dilema
Tetap bersyukur dan semangat.

31. Batu pecah jatuh terbelah
Ada setan jangan ditoleh
Minta maaf kalau bersalah
Itulah tanda insan yang soleh

Lidah kaku susah mengecap
Setan datang membawa lentera
Mohon maaf slalu kuucap
Agar dendam tiada membara.

32. Putri cantik akan menikah
Menikahnya di hari raya
Di pagi hari penuh berkah
Mari bekerja dengan bahagia

Putri menikah di hari raya
Suaminya datang jatuh tersungkur
Jika hidup sudah bahagia
Jangan lupa panjatkan syukur.

33. Gadis kemayu berguling-guling
Dapat gaun dari Majakeling
I love you oh my darling
Moga kamu takkan berpaling.

Gunung barat di bawah bintang
Lempar batu menangkap ikan
Walau banyak godaan datang
Teguh cintaku tak tergoyahkan.

34. Api menyala dikira padam
Kapal nelayan terlihat karam
Jangan suka menyimpan dendam
Kelak hidupnya terasa suram

Rumah gelap listrik pun padam
Baru menyala di larut malam
Aku sudah hapuskan dendam
Agar hidup tak lagi kelam.

35. Tak memandang bulu
Tak memandang rupa
Sayang aku bobok dulu
Moga di mimpi kita berjumpa

Tak memandang bulu
Tak memandang tampang
Jangan lupa berdoa dulu
Sleepwell sayang.

36. Jalan-jalan ke negara Kenya
Jalannya sama Tuan dan Nyonya
Jadikan aku pacarmu satu-satunya
Bukan jadi salah satunya

Bapak ibu jualan pembersih
Pembersih kayu dari ranting jati
Jangan ragu, percayalah kasih
Sungguh I love you sampai mati.

37. Minum jamu tensinya rendah
Jamu dibuat oleh si nyonya
Wahai kamu berwajah indah
Apakah sudah ada yang punya?

Dari Gorontalo ke pulau Irian
Tiba di sana membeli koran
Aku jomblo masih sendirian
Belum mau mikirin pacaran.

38. Yang pake rok mini
Malu disuruh beli sayur
Kalau lagi kangen begini
Aku jadi susah tidur

Ke pasar membeli sayur
Perginya naik kendaraan
Kalau kamu susah tidur
Ayo kita telponan.

39. Minyak ikan diolesin kawat
Ikannya besar karna disulap
Banyaklah makan biar kuat
Gedenya nanti jadi pembalap

Duku hilang dimakan pesulap
Makannya naik di atas ayunan
Aku emang seorang pembalap
Tapi ogah naik mobil mainan.

40. Pergi berburu memakai bedak
Bedak gincu berbahan cempedak
Kenapa jantungku meledak-ledak
Karena cintaku datang mendadak

Jika berburu memakai bedak
Pasti orangnya suka galak
Bila cinta telah datang mendadak
Acara lamaran takkan ku tolak.

41. Lomba makan kerupuk
Hadiahnya liburan ke Eropa
Setiap kali kau peluk
Segalanya jadi lupa

Lomba tarik tambang
Hadiahnya liburan ke Amerika
Cuma kamu seorang
Mantan yang masih aku suka.

42. Naik kereta di atas gerbong
Bangkunya panas berbau sangit
Jadi orang janganlah sombong
Masih ada langit diatas langit

Naik kereta membawa binahong
Dalam gerbong terlihat paman
Jadi orang jangan suka bohong
Kalau bohong tak punya teman.

43. Merebus daun sirih
Bersama para panitia
Ya Allah yang maha pengasih
Berilah aku jodoh yang baik dan setia

Merebus dauh sirih
Bersama anggota keluarga
Ya Allah yang pengasih
Jodohkan aku dengan dia.

44. Hujan rintik-rintik
Enaknya makan bakwan
Selain cantik
Kamu punya senyum menawan

Angin mendayu-dayu
Enaknya makan kue bolu
Kamu memang pandai merayu
Aku jadi tersipu malu.

45. Sungguh enak buah sukun
Hasil panen dari kebun paman
Hidup bertetangga harus rukun
Agar tercipta ketentraman

Sungguh enak kacang polong
Rasanya gurih menggugah selera
Hidup bertetangga harus saling menolong
Agar lingkungan damai sejahtera.

46. Jangan dirayu Bapak Raden
Istrinya ngamuk nggak bisa konsen
I love you till the end
Moga cintamu nggak pernah absen.

Sebelum adik menutup pintu
Tolong bangunin kalau ada tamu
Cita-citaku itu cuma satu
Hidup bahagia bersama kamu.

47. Ikan kecil di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring

Limau purut di tepi rawa
Buah kuning dimakan badak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak.

48. Tak usah menggurui
Dia itu kepala suku
Perlu kamu ketahui
Kamu adalah semangat hidupku

Kepala suku bawa jamu
Jamu diminum di ruang tamu
Kalau memang aku penyemangatmu
Jadikan aku kekasih hatimu.

49. Ada baju di atas sepatu
Baju biru dimakan kutu
Cinta abang cukuplah satu
Buat istriku sepanjang waktu

Bunga selasih daunnya goyang
Ke tanah lapang main layang-layang
Terima kasih suamiku sayang
Rayuan abang buatku melayang.

50. Buah apel enak rasanya
Apel membuat kita semangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan menjadi sehat.

Buah salak masam rasanya
Namun enak terasa di lidah
Sampah ku buang pada tempatnya
Biar dunia terlihat indah.

51. Minum ciu di rumah Sadikin
I love you, tapi dicuekin.

Buah mengkudu dibungkus kain
Maafkan aku, mohon cari yang lain.

52. Hilang ingatan namanya amnesia
Suka menyerang yang tua renta
Beribu wanita yang ada di Indonesia
Hanya engkau yang aku cinta

Pergi ke Jakarta lihat Jakmania
Berkumpul-kumpul menonton bola
Berjuta pria yang ada di dunia
Hanya kakanda yang buatku gila.

53. Dua patih di depan istana
Tinggi tegap kekar badannya
Yang kulit putih cantik mempesona
Di manakah alamat rumahnya?

Patih istana membawa sampan
Sampan dikayuh teramat pelan
Wahai abang berwajah tampan
Rumahku ada di seberang jalan.

54. Pagi hari berolahraga
Lewat jalan yang cukup indah
Jika ingin masuk ke surga
Jangan lupa untuk ibadah

Depan rumah pohon mangga
Sebelahnya ada pohon suji
Jika ingin masuk surga
Jangan lupa untuk mengaji.

55. Ada lalat di atas meja
Lalat terbang di atas kepala
Luruskan niat dalam bekerja
Supaya kerja mendapat pahala

Ada lalat di meja makan
Lalat terbang di atas kudapan
Dari rumah kami doakan
Agar engkau dalam perlindungan.

56. Di mana lahan hendak ditandur
Di tengah kota di gudang tisu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada di rongga susu

Di mana kendang hendak ditabuh
Di tengah kota membuat gaduh
Di mana puan hendak berlabuh
Di atas dada hati yang teduh.

57. Banyak hutan ditanam acar
Musim kemarau terasa berat
Jangan niat nyari pacar
Carilah jodoh dunia akhirat

Musim kemarau terasa berat
Cuaca panas peluh berlipat
Kalau cari jodoh dunia akhirat
Aku adalah orang yang tepat.

58. Ke pulau Irian lihat daun acar
Pohon kedondong ada di tepian
Jika masih tak punya pacar
Boleh dong kita jadian?

Minyak jojoba haluskan kuku
Oles di rambut hilanglah kutu
Jangan coba-coba merayu aku
Abang itu sudah beranak satu.

59. Si buaya darat berkata merdu
Si buaya air jangan diganggu
Sungguh berat rasanya rindu
Waktu sehari terasa seminggu.

Burung merpati, burung kenari
Datang hingga di pohon jati
Rinduku juga menari-nari
Menanti sang pujaan hati

60. Jalan jalan ke Cianjur
Di Cianjur ketemu Mumu
Kalau boleh aku jujur
Aku masih sayang pada mu

Ke Cianjur membawa paku
Paku baja terasa kukuh
Kalau memang sayang padaku
Lalu mengapa kamu selingkuh.

61. Datang ke pasar bawa kuali
Dibeli tujuh sama Pak bupati
Saat berjumpa pertama kali
Cinta langsung mekar di hati.

Syair lagu namanya lirik
Orang iri namanya sirik
Saat matamu pertama melirik
Aku juga langsung tertarik.

62. Pergi berlibur ke Kota Bandung
Jangan lupa sarapan bakwan
Oh… diri ini merasa beruntung
Jatuh hati pada pria rupawan

Jalan-jalan ke bangka belitung
Lihat pemandangan sepanjang jalan
Aku juga merasa beruntung
Bisa dapatkan wanita idaman.

63. Mari lestarikan seni budaya
Biar hidup penuh warna
Aku suka kamu apa adanya
Di mataku kamu itu sempurna

Yuk lestarikan seni budaya
Sampai dikenal banyak generasi
Terima kasih untuk pujiannya
I love you dari sanubari.

64. Burung dara terbang ke kota
Induk angsa hilang anaknya
Buat dinda yang cantik jelita
Bolehkah abang tahu namanya?

Angsa jantan mencari betina
Betina hilang ditangkap panda
Buat abang yang penuh pesona
Nama Amelia panggilan adinda.

65. Kuda betina jangan dikejar
Tutup akses dengan papan
Jangan lupa untuk belajar
Agar sukses di masa depan

Carlos Teves bersikap sopan
Main bola berbaju kumal
Setelah sukses di masa depan
Jangan lupa untuk beramal.

66. Layang-layang terbang melayang
Bermain layangan sedari pagi
Sayang sayang seribu kali sayang
Kekasih hati segera pergi

Kupu-kupu kepakkan sayapnya
Terombang-ambing tertiup angin
Jika ini memang jalannya
Bahagia engkau dengan yang lain.

67. Sopir kereta namanya masinis
Sambil duduk makan kue lapis
Duhai nona yang amat manis
Kasih tahu namamu, plisss!

Sopir kereta bajunya sama
Duduk di depan minum aqua
Buat apa tanyakan nama
Aku janda beranak dua.

68. Bunga melati sedang merekah
Banyak dipakai orang menikah
Sedari kecil gemar sedekah
Kelak besar hidupnya berkah

Cendrawasih hilang ekornya
Hinggap sebentar di kota Mekkah
Terimakasih semua nasihatnya
Gemar sedekah membawa berkah.

69. Dari satu hingga tujuh
Tidak ada di ruang tamu
Jangan menuduhku selingkuh
Karena aku selalu setia padamu

Dari satu hingga tujuh
Adanya di kamar Riri
Aku tidak menuduh selingkuh
Aku melihatnya sendiri.

70. Meracik jamu dicampur duku
Duku disimpan di atas kasur
Semenjak kamu tolak cintaku
Sampai sekarang tak bisa tidur

Kencur ditumbuk dibuat jamu
Jamu berkhasiat enak rasanya
Bukan bermaksud menolak kamu
Tapi ku sudah ada yang punya.


Tinggalkan komentar