15 Pantun 5 Bait buat Anak Sekolah (Belajar dan Hormat)


PANTUN 5 BAIT

Sebait pantun terdiri dari sampiran dan isi. Untuk pantun kilat, jumlah sampiran dan isinya masing-masing satu baris. Sementara itu, pantun biasa, terdiri dari empat baris, terbagi atas dua baris pertama sebagai sampiran, dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Ada juga jenis pantun talibun, yang terdiri dari 3 baris sampiran dan 3 baris isi.

Nah, pada artikel ini, kami sajikan kumpulan pantun 5 bait dengan berbagai tema, mulai dari pendidikan sekolah, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan akhlak melalui agama.

1. Pantun 5 bait “rajin belajar”

Papan kayu buat selancar
Main ke laut sebelum fajar
Jangan dulu mikirin pacar
Lebih baik fokus belajar.

Makan malam, masaknya kalkun
Kalkun ditangkap di tengah gurun
Hendaklah kamu belajar tekun
Agar nilai tak jadi turun.

Buah nanas di atas bangku
Buah duku dibuat jamu
Jangan malas membaca buku
Karena buku sumber ilmu.

Kereta bergerak kecepatan maksimum
Pergi ke kota bawa mentimun
Kalau ada ulangan umum
Rajin belajar, jangan melamun.

Ke rawa lebat menangkap ikan
Ikan disambar burung pelikan
Negara hebat karena pendidikan
Maka pemerintah harus perhatikan.

2. Pantun 5 bait “belajar sejak kecil”

Beli kemeja boleh dicicil
Kemeja mewah buatan Brasil
Banyak belajar di masa kecil
Di waktu besar pasti berhasil.

Ubi tape enak rasanya
Banyak dijual dekat bandara
Murid pandai banyak ilmunya
Kelak berguna buat negara.

Bapak Bupati datang bertamu
Datang sendiri ketika fajar
Jika ingin mendapat ilmu
Rajin-rajinlah dalam belajar.

Ada bocil mencari ayah
Pergi ke pasar bajunya basah
Sejak kecil malas dan payah
Nanti besar hidupnya susah.

Kue lapis enak dimakan
Baru dibeli di kota Banjar
Masa kecil jangan disia-siakan
Pergunakanlah untuk belajar.

3. Pantun 5 bait “biar jadi pintar”

Kalau macan sudah mengaum
Suaranya keras dan berirama
Kalau ada ulangan umum
Mari kita belajar bersama.

Pulsa listrik beli di konter
Saat masuk tekanlah enter
Kalau ingin menjadi dokter
Harus jadi anak yang pinter.

Biji kuaci dicampur delima
Rasanya enak, sungguh dahsyat
Ilmu dicari tiada percuma
Buat bekalan sepanjang hayat.

Lampu kecil berpijar-pijar
Bawa sebentar masuk ke goa
Bangun pagi menjelang fajar
Sebelum belajar harus berdoa.

Tidak mendengar namanya bolot
Beras tajin dimakan bekicot
Kalau ingin menjadi pilot
Belajar rajin, jangan ngebacot.

4. Pantun 5 bait “belajar sepanjang hayat”

Ayah mencangkul dengan giat
Tanam jagung memakai tongkat
Menuntut ilmu sepanjang hayat
Dengan ilmu peroleh berkat.

Main akrobat badannya lentur
Gitar dipetik terasa kaku
Hasrat belajar tak boleh luntur
Selalu rajin membaca buku.

Jalan berdua tak dapat izin
Harus bersama Abang Parmin
Hidup disiplin dan juga rajin
Masa depan pasti terjamin.

Rusa liar badannya kurus
Dikejar macan jalannya lurus
Jika belajar tak pernah serius
Masa depan takkan terurus.

Nama orang susah diingat
Mungkin perlu sebutir obat
Pergi sekolah harus semangat
Agar jadi orang yang hebat.

5. Pantun 5 bait “buat PR”

Ayam jantan di atas galah
Induk ayam turun berkotek
Belum mengerjakan PR sekolah
Pagi-pagi ribut menyontek.

Mobil tua bikin polusi
Sudah berkarat di tiap sisi
Kalau hendak jadi polisi
Latihan fisik, otaknya diisi.

Kuda berjalan jangan dikejar
Jika dikejar larinya ke kota
Jadi anak rajinlah belajar
Demi meraih cita-cita.

Kuda berlari ke tanah datar
Macan datang pergi mengejar
Jika ingin bertambah pintar
Tentu kita harus belajar.

Batang cerutu jangan dibuang
Letakkan saja di atas papan
Sekolah itu tempat berjuang
Agar siap di masa depan.

6. Pantun 5 bait “hormat kepada guru”

Pakai peci warnanya biru
Peci dibeli di Kualanamu
Jadi murid hormatilah guru
Karena guru pembekal ilmu.

Jualan di kota secangkir jamu
Pergi ke pasar membeli puding
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding.

Pergi berbaris dengan sejajar
Berbabris rapi sepatunya baru
Jadi murid harus rajin belajar
Disukai teman, disayangi guru.

Ke Sebatik pergi berburu
Pulang-pulang bawa pepaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orang tua.

Manusia purba suka berburu
Makan daun sebagai jamu
Anak mulia hormati guru
Itulah tanda dia berilmu.

7. Pantun 5 bait “guru di sekolah”

Petik jambu memakai galah
Jambu dibawa ke kota Mekkah
Hormatilah guru di sekolah
Karena akan membawa berkah.

Paku lepas harus dipalu
Sudah rusak ganti yang baru
Bila belajar tekunlah selalu
Jangan ingkar nasihat guru.

Tanah sawah harus diolah
Padi berbuah dipanen Jamilah
Ikut nasihat guru di sekolah
Jangan malas dan suka berkilah.

Terangnya bintang terlihat jelas
Menjelang pagi tertutup kabut
Bila sudah di dalam kelas
Selalu tenang, janganlah ribut.

Lampu taman redup berpijar
Kain biru sedang berkibar
Aku sekolah untuk belajar
Dibimbing guru yang sangat sabar.

8. Pantun 5 bait “berbakti pada orang tua”

Gambar tabu jangan diunggah
Ranah hukum siap menjerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat.

Nasi dimakan terasa mentah
Ubi dikukus bersama tebu
Jadi anak jangan membantah
Rajin membantu ayah dan ibu.

Menggali ubi membawa kapak
Dibuat kolek dengan mentega
Hormati ibu dan juga bapak
Agar kelak diberikan surga.

Keris patih benda pusaka
Bentuknya aneh tidak biasa
Jangan menjadi anak durhaka
Kelak hidupnya bakal tersiksa.

Keluar kereta naik ke kapal
Warnanya biru dan agak merah
Jadi anak janganlah nakal
Supaya guru tiada marah.

9. Pantun 5 bait “jangan buat orang tua resah”

Gajah ngamuk berbuat ulah
Masuk selokan badannya basah
Jika tidak masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah.

Buah merah dari Papua
Paling enak si buah semangka
Patuhilah nasihat orang tua
Jika tak ingin jadi durhaka.

Dari Italy lalu ke Belanda
Duduk sendiri di kursi depan
Terima kasih kepada bunda
Tiap hari siapkan sarapan.

Peta di buku tiada arahnya
Jalan ke seberang buat latihan
Anak yang patuh orang tuanya
Akan disayang oleh Tuhan.

Tanah dibakar menjadi bata
Buah semangka menjadi jamu
Wahai ayah ibu tercinta
Selamat malam dari anakmu.

10. Pantun 5 bait “jadi anak penurut”

Ada gula ada semut
Semut merah di tengah laut
Jadi anak harus penurut
Jangan bantah dan banyak mulut.

Habis berlari terasa payah
Ada kolam di kota Mekah
Terima kasih kepada ayah
Siang malam mencari nafkah.

Zaman purba hidup di gua
Tangkap rusa, dapatnya anoa
Turuti perintah orang tua
Tiap solat tak lupa berdoa.

Anak katak di pinggir sawah
Anak lembu di depan taman
Kasih anak sepanjang galah
Kasih ibu sepanjang zaman.

Gadis cantik remang-remang
Wajahnya semu namanya Mayang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah dan ibu harus disayang.

11. Pantun 5 bait “menjaga sikap”

Pergi ke pasar bersama bunda
Di pasar bertemu sama si Aba
Wahai kalian para pemuda
Jangan pernah coba narkoba.

Jalan-jalan ke Cimahi
Adik duduk bawa lemari
Di sekolah jangan berkelahi
Nanti ilmu susah dicari.

Batu pecah jatuh terbelah
Buah kelapa dimakan tupai
Minta maaf kalau bersalah
Itulah tanda anak yang pandai.

Naik pedati pergi ke Jawa
Rodanya rusak depan asrama
Besarkan hati lapangkan jiwa
Tentu engkau miliki kharisma.

Hati-hati masuk ke jurang
Jurang dalam banyak ularnya
Seribu teman terasa kurang
Satu musuh banyak rasanya.

12. Pantun 5 bait “jangan iri”

Jalan-jalan ke Manokwari
Baju robek terkena duri
Jangan suka menyimpan iri
Hidup tak tenang, tiada berseri.

Main layangan di tengah taman
Duduk sendiri di atas tikar
Saling sayang bersama teman
Saat bermain jangan bertengkar.

Siapa suruh membeli sangkar
Sangkar burung anyaman tikar
Siapa selalu suka bertengkar
Dekat dia dengan yang mungkar.

Obat apotik resepnya manjur
Buat hilangkan kesemutan
Sedari kecil berlatih jujur
Kelak dewasa jadi panutan.

Bunga melati sedang merekah
Banyak dipakai orang menikah
Sedari kecil gemar sedekah
Kelak besar hidupnya berkah.

13. Pantun 5 bait “budi baik”

Tingkap papan kayu persegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan karena budi
Tinggi derajat karena bahasa.

Papan kotak dijadikan peti
Peti diukur memakai lidi
Jadilah anak yang baik hati
Harus tahu membalas budi.

Pak penghulu mengambil bedak
Perahu besar baru bersandar
Pikir dulu sebelum bertindak
Supaya sesal dapat terhindar.

Orang berlari badannya kekar
Jatuh tersangkut sebatang akar
Mari peduli orang sekitar
Jangan selalu suka bertengkar.

Gubuk jati bertembok bata
Bata kuat warnanya merah
Teguhkan hati menggapai cita
Kepada Tuhan kita berserah.

14. Pantun 5 bait “mengamalkan agama”

Kapak tajam untuk membelah
Orang sakti sering ber-uzlah
Mulakan makan dengan bismilah
Akhiri dengan Alhamdulillah.

Ke Pasar Minggu tiada sempat
Karena langkah terasa berat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat.

Air memancar di bawah keran
Bapak mengaduk sebuah adonan
Marilah bersama belajar Quran
Supaya hidup mendapat tuntunan.

Sangat lapar menjelang siang
Surya bersinar tiada bayang
Agama tegak karena tiang
Tiangnya adalah sembahyang.

Kalau peranan jadi tuntutan
Kenapa pimpinan dilupakan
Kalau Al Quran jadi pedoman
Kenapa gosip suka dilakukan.

15. Pantun 5 bait “memuja Tuhan”

Warna ungu si buah jambu
Warna hitam buah mengkudu
Kalau harimu sedang kelabu
Kepada Tuhan kamu mengadu.

Letakkan batu di bawah kelapa
Kelapa Jawa dipetik opa
Lima waktu jangan dilupa
Agar jiwa tak lagi hampa.

Anak sulung pipinya merona
Bawa seledri dan buah kurma
Agar hidupmu selalu bermakna
Cobalah peduli dengan sesama.

Bayang hitam berkelebat
Hilang jauh melompat-lompat
Ayo semua segera bertaubat
Sebelum maut datang merapat.

Bunga mawar banyak yang mekar
Daunnya direndam di bawah lontar
Dosa berat bagi yang ingkar
Tiada tenteram, badan gemetar.


Tinggalkan komentar