Kemajuan bangsa tidak pernah terlepas dari peranan seorang pendidik (guru). Guru yang baik dengan dedikasi tinggi terhadap siswa-siswinya akan melahirkan insan-insan penerus bangsa yang handal dan mulia. Oleh karena itu, memberikan penghormatan dan penghargaan terhadap jasa-jasanya, serta rasa terima kasih merupakan hal wajib yang perlu dilakukan para siswa. Namun sesungguhnya, guru tidak pernah mengharapkan hadiah besar, cukup dengan menjadi pelajar yang berkarakter baik dan cerdas, adalah hadiah yang tak ternilai.
Tapi, jika Anda ingin mengungkapkan rasa terima kasih dan rasa hormat kepada guru-guru yang telah berjasa mendidik Anda, maka Anda bisa melakukannya dengan berbagai cara, misalnya lewat pantun. Di laman ini, ada kumpulan pantun yang ditujukan buat Bapak Ibu Guru di sekolah, atau mereka yang sudah menjalani masa purna bakti alias pensiun atau persaraan.
Pantun buat Guru
Dari Maluku ke Italia
Ambil belimbing di pulau Jawa
Buat guruku berhati mulia
Selalu membimbing sepenuh jiwa.
Rasanya lelah pergi berburu
Kolam air warnanya biru
Aku betah diajar Bu Guru
Orangnya cantik dan selalu seru.
Ke pasar seni jualan roti
Duduk di bangku dari kayu jati
Selamat menjalani purna bakti
Terimakasih guru yang baik hati.
Air hujan di daun talas
Daunnya rusak karena tertancap
Ingin rasanya untuk membalas
Hanya terima kasih yang terucap.
Pagi mendung, awan melayang
Siang tiba, harus istirahat
Bapak ibu guru yang ku sayang
Terimakasih ilmunya yang bermanfaat.
Pohon selasih berbuah duku
Ular berbisa di tengah telaga
Terimakasih telah mendidikku
Semoga bisa membuat bangga.
Pergi berburu di hari jumat
Lewati tempat yang agak keramat
Bapak Ibu guru yang terhormat
Kan kuingat jasamu hingga kiamat.
Bulu tangkis di atas papan
Tangan luka harus diperban
Guru pelukis masa depan
Insan pengubah peradaban.
Ikan asin dicampur terigu
Masak nasi ditambah sagu
Terima kasih untukmu Cikgu
Aku tak lagi menjadi ragu-ragu.
Cuci baju jangan dibilas
Rendam dulu, lalu dikipas
Jika Bu Guru di depan kelas
Rasa kantukku terasa lepas.
Emas putih dipamer-pamerkan
Sangat menarik, dipandang tak jemu
Sepenuh hati kami sampaikan
Terima kasih atas jasa-jasamu.
Buah mengkudu buah tomat
Ayam berbulu di pohon keramat
Buat guruku yang terhormat
Moga selalu mendapat rahmat.
Burung cendrawasih tidur telungkup
Katak meringkup, meletup-letup
Seribu terimakasih tidaklah cukup
Karena hidupku tak lagi redup.
Beli televisi lihat berita
Nonton kuis berhadiah permata
Engkau mendidik dengan sukacita
Agar kami meraih cita-cita.
Ke kota Solo membeli batik
Motifnya indah, berlurik-lurik
Ibu guruku berwajah cantik
Semua pelajaran terasa menarik.
Dari Bekasi ke Pasar Baru
Kita bertemu di rumah makan
Terima kasih untukmu guru
Budi jasamu tak terlupakan.
Ada beruang di tengah desa
Makan ikan tiada tersisa
Guru berjuang mendidik bangsa
Pengabdiannya sungguh berjasa.
Anak kecil makan belimbing
Bijinya dilempar bersama ranting
Terima kasih telah membimbing
Dapat ilmu yang sangat penting.
Sebelum lanjut ke pantun guru berikutnya, Anda mungkin juga tertarik untuk membaca pantun-pantun berikut ini:
Kumpulan Pantun Assalamualaikum
Kakak adik ke dalam gua
Gua sempit tidak merata
Budi baik kan terkenang jua
Terima kasih sebesar semesta.
Pensil baru, penghapus baru
Bari dibeli pedagang jamu
Bapak guru dan ibu guru
Terima kasih atas semua ilmu.
Australia negeri kangguru
Indonesia alamnya landai
Sungguh mulia jasamu guru
Mendidik kami menjadi pandai.
Celana putih kainnya halus
Harganya mahal karena baru
Terima kasih secara tulus
Kupersembahkan kepada guru.
Burung perkutut, burung gelatik
Warnanya indah dan lurik-lurik
Ibu guruku sangatlah cantik
Cara mengajarnya sangat menarik.
Batu besar ada sebongkah
Warnanya putih terkena getah
Kalau Bu Guru nanti menikah
Pasti banyak hati yang patah.
Pergi ke kota membawa ikan
Ikan patin hasil menyelam
Tiada kata yang terucapkan
Hanya terimakasih yang mendalam.
Sabtu malam kita berkemah
Hari selasa mendengar ceramah
Guru menyapa sangatlah ramah
Senyum di sekolah dan di rumah.
Mbak Asih beli stroberi
Rasanya asam dibawa kemari
Terima kasih dari sanubari
Atas semua yang telah diberi.
Loncat galah di alun-alun
Dapat hadiah sepuluh triliun
Ucapan pisah telah mengalun
Untuk guruku yang akan pensiun.
Ubur-ubur terkena tinta
Datang kemari berjuta-juta
Guru-guruku yang tercinta
Engkau menjadi sumber pelita.
Pergi ke kota menjelang fajar
Lihat rumah banyak dipagar
Kalau Bu guru yang mengajar
Pikiran kami menjadi segar.
Padi ketan daunnya bersih
Dimakan tikus ekornya goyang
Kami haturkan terima kasih
Doa tulus untuk guru tersayang.
Tanam benih di awal pekan
Tumbuh subur di hari ke delapan
Terima kasih saya sampaikan
Untuk guruku yang paling tampan.
Di rumah saatnya bersih-bersih
Membawa bangku hingga ke pasar
Kami sangatlah berterima kasih
Jasa guru-guruku yang sangat besar.
Ibu ratu membawa peti
Peti dibuat dari kayu meranti
Wahai guru yang kami hormati
Jasamu takkan pernah terganti.
Ada kangguru jangan dikejar
Biar saja makan daun talas
Kalau Bu Guru yang mengajar
Saya ikhlas tak naik kelas.
Mengasah besi menjadi badik
Lihat lukisan bertema mozaik
Terima kasih para pendidik
Semoga dalam keadaan baik.
Kacang direbus menjadi pilus
Sambil menonton sinetron Lupus
Walau muridmu telah lulus
Kasih sayangmu tak pernah pupus.
Rumah biru atapnya kelabu
Punya tiang berbahan batu
Jasa guru selalu di kalbu
Tak akan lekang oleh waktu.
Lompat tali harus diayun
Bermain tenis sama Si Atun
Selamat memasuki masa pensiun
Tetaplah jadi seorang penuntun.
Tanam benih dimakan itik
Cuara kering terasa paceklik
Terima kasih guruku cantik
Telah membimbing dengan baik.
Makan kuaci sama kulitnya
Mulut tersedak hanya sebelah
Terima kasih semua ilmunya
Guruku mengajar tak kenal lelah.
Tangkap ikan memakai jerat
Jerat dipasang di hutan lebat
Engkau ajarkan tentang derajat
Agar muridmu hidup bermartabat.
Nah, demikianlah sederet pantun buat guru yang tersayang, yang patut dihormati. Sebagai penutup, silakan juga baca aneka pantun terbaik berikut ini.