45 Pantun Gombal untuk Cowok, Penuh Rayuan Romantis


pantun gombal untuk cowok

Zaman sekarang, yang namanya “ngegombal” ternyata bukan hanya milik kaum pria saja. Para perempuan pun perlu juga sewaktu-waktu mengungkapkan kata-kata gombal buat pacar atau pun calon pacar yang ditaksir. Ungkapan gombal tersebut dapat berupa kata-kata indah, puisi romantis, atau yang paling menghibur adalah berupa pantun gombal.

Bagi Anda, kaum wanita yang ingin menyampaikan “gombalan maut” berupa pantun-pantun romantis untuk cowok Anda, maka di sini Anda bisa membacanya, sekaligus menggali inspirasi romantisme asmara Anda.

Kumpulan Pantun Gombal buat Lelaki Tercinta

Sungguh hebat itu perawat
Tangannya cepat di saat gawat
Kenapa wajahku tumbuh jerawat
Karena si ganteng sering lewat

Jalan jalan ke Kota Solo
Untuk melihat kuda lumping
Ganteng ganteng masih jomblo
Boleh dong daftar jadi pendamping

Ke Kota Kendari memungut udang
Udang sebakul hilang di kota
Di setiap mimpi, abang slalu datang
Mungkin adik telah jatuh cinta

Hari jumat pergi arisan
Disuguhkan kopi bersama ketan
Hati berdebar saat berpapasan
Panas dingin badan keringatan

Ambarawa kota Palagan
Burung nuri terbang ke awan
Sekali disapa jadi deg-degan
Salah tingkah tidak karuan

Sebatang bakau ditancap paku
Serdadu India dendangkan lagu
Tidakkah abang lihat mataku
Seribu cinta sedang menunggu

Pak Jarwi ojek pangkalan
Hobinya suka memancing ikan
Maksud hati ingin kenalan
Tapi malu untuk mengucapkan

Pergi ke seberang membeli papan
Papannya patah tidak dipaku
Nama abang sudah tersimpan
Terukir indah di dalam hatiku

Air tanah dibuat pancoran
Mengalir deras hingga ke kamar
Lama sudah kita pacaran
Aku tak sabar pingin dilamar

Burung terbang memburu ikan
Cepat melayang ke angkasa
Terus terang aku sampaikan
Sudah lama menyimpan rasa

Laut luas namanya atlantis
Terlihat biru saat dilukis
Aku bukan cewek romantis
Tapi cintaku takkan terkikis

Situasi genting namanya krusial
Harus tenang, jangan gelagapan
Hari ini terasa spesial
Bisa kenalan dengan si tampan

Jalan-jalan di kota Paris
Lihat gedung berbaris-baris
Biar pun mati di ujung keris
Asal dapat abang yang manis

Lulur Jawa dibawa Sinta
Simpan di saku di bawah kereta
Malu rasanya katakan cinta
Insan sepertiku hanyalah nista

Burung lugu burung cendrawasih
Makan duku di atas selasih
Jangan ragu, percayalah kasih
Cinta suciku takkan tersisih

Ayam lalapan enak rasanya
Taruh di kapar dicampur acar
Cowok tampan, siapa yang punya
Hatiku berdebar, ingin jadi pacar

Wadah loyang di atas nampan
Jatuh rusak di sebelah kanan
Salam sayang, pacarku yang tampan
Moga cepat kita ke pelaminan

Ayam goreng setengah mateng
Belinya di depan tugu
Abang sayang, abangku ganteng
Neng di sini setia menunggu

Semenjak muda mencoba bisnis
Belajar hidup yang ekonomis
Untuk kakanda yang berwajah manis
Adinda merindu ingin menangis

Jangan pernah main di selokan
Bajunya kotor ditertawakan
Jangan pernah abang ragukan
Janji setia yang aku ikrarkan

Kudis kurap obatnya salep
Salep kecil dari Sumenep
Untuk abang yang berwajah cakep
Mata melirik, hatiku nyungsep

Hari jumat hujannya lebat
Awan mendung hitamnya pekat
Bujuk rayumu begitu hebat
Membuat cintaku makin melekat

Ke toko obat membawa resep
Tempatnya jauh naik mikrolet
Buat abang yang mukanya kasep
Jantungku copot bagai dipelet

Dari desa pergi ke kota
Perginya untuk mencari kerja
Apakah benar abang mencinta
Ataukah hanya merayu saja

Menyapu rumah hingga bersih
Atapnya batu dari Bukit Tinggi
Tatap mataku wahai kekasih
Cintaku satu tak terbagi – bagi

Naik rakit dekat perahu
Pecah di kiri ditimpa kayu
Aku suka dari dahulu
Tak berani bilang I love You

Putih melayang si burung nuri
Pergi terbang di pohon kenari
Kasih sayangku amatlah murni
Seperti embun di pagi hari

Preman brewok sedang sarapan
Sambil menonton pertunjukan wayang
Memang banyak cowok yang tampan
Cuma abang yang daku sayang

Aki-aki namanya lansia
Umurnya tua, suka bicara
Sejuta lelaki di Indonesia
Hanya kakanda yang sesuai selera

Di pinggir kolam makan bubur
Lauknya enak di atas papan
Dari semalam tak bisa tidur
Selalu ingat wajahmu yang tampan

Langit mendung jadi kelabu
Tengah malam meminum jamu
Walaupun batu menjadi debu
Aku tetap sayang padamu

Datang bahaya harus dicegah
Biar masalah tak jadi begah
Walaupun banyak lelaki gagah
Namun abang yang buatku tergugah

Dari mana hendak ke mana
Dari Korea ke banda Cina
Kalau boleh dinda bertanya
Abang ganteng siapa yang punya

Ke pulau kapuk makan gurita
Belumlah sedap bila tanpa bumbu
Hatiku takluk oleh seorang pria
Yang tak lain adalah kamu

Mencari bunga di tengah taman
Terlihat mawar di samping gereja
Wahai kanda yang gagah dan tampan
Ku siap dilamar kapan pun saja

Jalan-jalan ke kota Ciamis
Baru keluar ternyata gerimis
Aku suka yang berbaju gamis
Orangnya alim sungguh romantis

Pohon di hutan habis dibabat
Kayunya dibeli sama konglomerat
Duhai engkau lelaki terhebat
Jadilah imamku dunia akhirat

Jembatan desa dibuat terapung
Indah bentuknya dihiasi pelampung
Begitu banyak cowok sekampung
Hanya cintamu yang aku tampung

Mata ngantuk tandanya malam
Minum susu dicampur madu
Dari lubuk hatiku yang dalam
Aku terjatuh cinta pada dirimu

Ikan kerapu di dalam perahu
Tangkap di laut sembari makan
Izinkan aku mendampingimu
Hingga maut yang memisahkan

Ke toko besi membeli paku
Di sebelahnya pedagang sagu
Andai engkau tau isi hatiku
Hanya dirimu yang selalu ku tunggu

Indah kampung, indah kotanya
Jalan ke pasar beli celana
Ku suka kamu apa adanya
Karena di mataku sudah sempurna

Kalau bukan karena bulan
Tidaklah bintang meninggi hari
Kalau bukan karena tuan
Tidaklah mungkin aku berseri

Gunung barat di bawah bintang
Lompati batu si burung pelikan
Walau banyak godaan datang
Teguh cintaku tak tergoyahkan

Kelap kelip di tengah hutan
Ada bintang indah menawan
Walau cinta banyak rintangan
Pasti kujaga dengan kesetiaan

Nah, demikianlah rangkaian pantun romantis untuk ‘ngegombalin’ cowok Anda. Jika berkenan, jangan lupa share di Facebook, Twitter, WA, dan media sosial lainnya.
Cendrawasih jatuh tercebur
Terima kasih, semoga terhibur


Tinggalkan komentar