Siapa pun pasti merasa kesal ketika memiliki sahabat yang sering berbohong, jadi penghianat, berkepala dua, bersikap munafik, atau terlalu angkuh. Saat dinasehati malah melawan, dan pada akhirnya memicu konflik. Jika demikian, teman-teman seperti itu ada baiknya dijauhi dan kurangi berkomunikasi.
Untuk memberi “sentilan” terhadap sikapnya yang tak baik, mungkin Anda enggan mengungkapnya secara langsung. Nah, kumpulan pantun yang bertema tentang sindiran pedas di bawah ini mungkin bisa menjadi cara yang menarik. Pantun menyindir teman ini sangat cocok diungkapkan secara tidak langsung kepada sahabat Anda yang selalu bersikap munafik, sering berbohong, berkhianat, membuat kecewa atau teman yang sering berhutang tapi tak ingat bayar.
Pantun Nyindir Teman
1. Perahu berlayar ke laut Pasifik
Mambawa kamben dan kain lurik
Buat sahabat yang munafik
Moga kesambet setan burik.
2. Jangan berbuat tindakan musryik
Mari lakukan perbuatan baik
Ada sahabat, orangnya asyik
Tapi ternyata sifatnya munafik.
3. Belajar angka menggambar grafik
Grafik dibuat seperti kubik
Jika punya teman munafik
Pasti hati tercabik-cabik.
4. Malam menjelang, hujannya rintik
Pergi sebentar ke rumah Taufik
Memang wajahnya terlihat cantik
Tapi sayang, orangnya munafik.
5. Selasa depan belajar matematik
Ditambah dengan belajar saintifik
Wajahnya tampan dan karismatik
Tapi ternyata orangnya munafik.
6. Bumbu masakan harus diracik
Takaran diberi dengan spesifik
Punya teman otaknya licik
Kelihatan baik, ternyata munafik.
7. Kaca pembesar tengahnya cekung
Lihat bayangan bentuknya lengkung
Berpura-pura untuk mendukung
Tapi di belakang coba menikung.
8. Temannya spongbob bernama Petrik
Bintang laut dari samudra Pasifik
Sahabat karib bermain intrik
Memang pantas disebut munafik.
9. Ke Cianjur membawa komik
Dibaca pelan dengan berbisik
Hiduplah jujur, tak banyak gimik
Jangan sampai disebut munafik.
10. Kue kelapa beraroma wajik
Enak dimakan sama keripik
Setiap berjumpa rasanya jijik
Karena dia oangnya munafik.
11. Kertas dicoblos di dalam bilik
Pilih saja calon yang menarik
Dengan sahabat sering berkonflik
Karena dia terlalu munafik.
12. Nonton film gambarnya epik
Dibuat dengan sejuta teknik
Saat melihat teman munafik
Wajahnya penuh mimik yang panik.
13. Air kelapa ditambah binahong
Jadikan obat buat yang gondong
Barang siapa suka berbohong
Moga-moga dibawa grandong.
14. Kalung permata harganya mehong
Banyak dijual di atas gerbong
Punya sahabat sering berbohong
Bermulut besar dan agak sombong.
15. Pergi berburu ke desa Dukuh
Benda keramat jangan disentuh
Jika selalu bersikap angkuh
Cepat lambat pasti kan runtuh.
16. Monyet melompat jatuh ke bawah
Karena membawa sekeranjang nanas
Jangan sok-sokan terlihat mewah
Hutangnya banyak, tak lunas-lunas.
17. Berteduh sendiri di pohon meranti
Hendak menuju ke sebuah panti
Rasa sedih tak kunjung terhenti
Nasib buruk datang silih berganti.
18. Ikan bandeng banyak duri
Kalau dimasak campur kemangi
Beribu maaf telah kuberi
Beribu salah dia ulangi.
19. Ada lumut di kayu jati
Kayunya dibuat sekotak peti
Lain di mulut, lain di hati
Jadi teman hanya menyakiti.
20. Pohon tomat di tengah sawah
Petik buahnya buat berlayar
Di sosmed terlihat mewah
Tapi hutang tak pernah dibayar.
21. Ada penjahat sudah dipenjarakan
Satu bulan menjadi terdakwa
Semua sikap yang kau tunjukkan
Benar-benar buatku kecewa.
22. Kucing anggora bulunya lebat
Sangat suka memakan donat
Aku anggap sahabat terhebat
Tapi rupanya engkau berhianat.
23. Toris datang berambut pirang
Sambil membawa sebilah parang
Punya kawan bermain curang
Sangat pandai dalam mengarang.
24. Malam-malam menonton wayang
Lampunya redup tiada terang
Saat meminjam wajahnya mayang
Saat ditagih wajahnya garang.
25. Ada cambuk ada cemeti
Simpan satu di dalam peti
Jaga akhlak budi pekerti
Tabiat buruk segera diganti.
26. Banyak sawah hilang di kota
Jadi berubah gedung terbuka
Jangan suka berkata dusta
Karena bisa membuat celaka.
27. Kakak mahasiswa menjadi senat
Sangat pandai beradu debat
Untuk sahabat yang berkhianat
Moga-moga segera bertobat.
28. Padi ilalang di bawah gerbong
Jadi orang janganlah sombong.
29. Beli topi jumlahnya lebih
Nenek datang mengunyah sirih
Mana mungkin ku tak bersedih
Aku dihina begitu lirih.
30. Ke hutan lebat petik pepaya
Nenek ke sana pakai kebaya
Punya sahabat paling dipercaya
Ternyata aslinya sejahat buaya.
31. Dari pantai mendapat kerang
Hendak dimasak gunakan arang
Berbicara janganlah sembarang
Karena bisa menyakiti orang.
32. Kayu bakar dibuat arang
Arang disimpan dalam lemari
Jangan mudah salahkan orang
Cermin muka lihat sendiri.
33. Toko ditutup jualan raskin
Saat dibuka terpajang manekin
Biarlah hidup terlihat miskin
Asalkan berbuat sebaik mungkin.
34. Uang logam bentuknya pipih
Punya banyak harus disisih
Hati terluka, jiwa bersedih
Kini mengharap belas kasih.
35. Jalan pulang melihat kecebong
Kecebong lompat ke dalam gerbong
Jadi orang janganlah sombong
Sombong itu temannya pembohong.
36. Ujung desa hutannya lebat
Jaraknya jauh menuju kota
Lama sudah kita bersahabat
Kenapa ada dusta di antara kita.
37. Jalan-jalan ke California
Sambil melihat si burung jalak
Sungguh aneh terlihat dunia
Ditagih hutang, mukanya galak.
38. Di tengah laut melihat karang
Karang hitam dibuat arang
Supaya hidup berjalan terang
Janganlah suka perdaya orang.
39. Melompat-lompat seekor kera
Sambil membawa sebuah bendera
Ngaku-ngakunya jadi saudara
Ternyata hanya berpura-pura.
40. Minumlah air saat sendawa
Agar kembali bisa tertawa
Aku terluka satu peristiwa
Itu membuat hati kecewa.
41. Melihat peta cari kordinat
Untuk membawa asam karbonat
Punya teman jadi penghianat
Sebab tak bisa jaga amanat.
42. Raja datang bersama patih
Mereka bawa seuntai tasbih
Jalan kehidupan terasa letih
Selalu kecewa dan jua bersedih.
43. Segelas jamu lupa dibawa
Jamu asam buatan mahasiswa
Sikap palsumu buatku kecewa
Rasa pedihnya masuk ke jiwa.
44. Kerja keluar di negeri Spanyol
Disuruh menebang sebatang pohon
Dunia terasa semakin konyol
Yang nagih hutang, memohon-mohon.
45. Buah kedondong di dalam gerbong
Kereta pergi ke tengah kolong
Jadi orang janganlah sombong
Rendahlah hati dan suka menolong.
46. Peras susu kambing etawa
Susu dikirim dari Sumbawa
Tiada lagi bisa tertawa
Karena dirimu buat kecewa.
47. Tukang ojek menuju parkir
Singgah di taman membawa cangkir
Jika hidup selalu kikir
Semua teman akan menyingkir.
48. Di bawah kolong tersimpan peti
Peti ditutup oleh Permadi
Jangan sombong jikalau sakti
Karena hidup tiada yang abadi.
49. Kereta kuda boleh disewa
Tapi jangan ke rawa-rawa
Jangan penah bersikap jumawa
Karena kelak bikin kecewa.
50. Air dimasak sudah mendidih
Seduh kopi buat pelatih
Nasib malang membuat sedih
Hidupku merana tertatih-tatih.
51. Pahat tajam untuk mengukir
Kirim ke desa oleh si kurir
Biasakan lidah untuk berdizkir
Bukan dipakai untuk nyinyir.
52. Kakek tua kulitnya kusta
Coba digosok dengan busa
Jangan suka berkata dusta
Karena itu memperbanyak dosa.
53. Padi disemai menjadi benih
Benihnya rusak karena tertindih
Bagaimana bisa berpikir jernih
Hatiku galau dan juga bersedih.
54. Burung terbang di angkasa
Laksanana pesawat lepas landas
Janganlah engkau berbuat dosa
Karena kelak akan kandas.
55. Bapak gubernur sungguh wibawa
Baru datang dari Warsawa
Keputusan itu buatku kecewa
Bagai hilang separuh nyawa.
56. Seekor buaya tangkap merpati
Datang induknya coba melindungi
Sungguh kecewa di dalam hati
Mengaku sahabat tapi membohongi.
57. Kulit lembu celupkan samak
Warnanya putih jangan diinjak
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diajak.
58. Ada pengemis terlihat kasihan
Pucat pasi penuh kegelisahan
Hari-hari dirundung kesedihan
Harus jalani sebuah perpisahan.
59. Teh celup campur pepaya
Kopi pahit jangan dikenang
Kalau hidup terlalu bergaya
Pasti hati tak selalu tenang.
60. Ratna datang berjumpa Ratih
Mengupas bawang matanya pedih
Hidup memang hitam dan putih
Terkadang senang, dan juga sedih.
61. Ke Minangkabau membuat dadih
Rasanya enak dan juga gurih
Jalan hidupku perih dan sedih
Hanya dianggap seperti buih.
62. Jamu asam khasiatnya manjur
Ditambah dengan irisan kencur
Ku sangka dia teman yang jujur
Tapi ternyata membuat hancur.
63. Buah mengkudu, buah stroberi
Bawa ke pasar dibungkus kain
Perbaiki dulu diri sendiri
Jangan menghujat orang lain.
64. Daun nangka bergoyang-goyang
Buahnya dipetik oleh Pak Tukang
Aku sangka teman tersayang
Ternyata menusuk dari belakang.
65. Bapak datang membawa kentang
Kentang dimasak dicampur acar
Sungguh tega tak bayar hutang
Padahal rejekinya sangatlah lancar.
Silakan baca juga kumpulan pantun terbaik berikut ini: