35 Pantun Ngajak Nikah yang Romantis dan So Sweet


pantun ngajak nikah

Mengungkapkan keinginan untuk mengajak (ngajakin) nikah kepada sang kekasih memang boleh dibilang gampang-gampang susah. Terkadang rasa takut untuk ditolak membuat kita berpikir dua kali menyampaikan hal itu. Penolakan karena alasan belum siap, atau alasan lainnya bisa membuat hati kita kecewa. Dan tentunya, kita harus bersedia menunggu lebih lama sampai pacar kita menyatakan kesediaannya untuk berumah tangga.

Di sisi lain, mengajak menikah mungkin perlu dilakukan dengan persiapan khusus, agar membuat momen itu memberikan kesan istimewa dan tentunya hasil yang positif. Kata-kata romantis atau pun pantun ajakan nikah berikut ini bisa menjadi salah satu media Anda dalam mengungkapkan hasrat Anda mengajaknya ke jenjang perkawinan.

Pantun Ngajak Nikah

1. Jalan ke sungai ada pancoran
Adik datang bawa asinan
Sudah lima kita pacaran
Mari resmikan ke pelaminan.

2. Kakek nenek ‘dah tua renta
Datang nelayan membawa ikan
Lama sudah menjalin cinta
Ke pelaminan kita sahkan.

3. Masak sagu di atas tungku
Rasanya pahit ditambah jamu
Jangan ragu jadi pasanganku
Aku pasti setia padamu.

4. Sinar rembulan terlihat semu
Burung gelatik hinggap di dahan
Aku bosan jadi pacarmu
Lebih baik kita nikahan.

5. Para siswa duduk di bangku
Sembari makan kue yang enak
Jika bersedia nikah denganku
Akan kubuatkan selusin anak.

6. Burung perkutut dikurung Sinta
Kuda dijerat tidak melangkah
Aku berlutut untuk meminta
Moga bersedia engkau menikah.

7. Bunga mawar sedang merekah
Indah sedap dipandang mata
Jika bersedia untuk menikah
Kuberi cinta seindah permata.

8. Anak Pak Camat namanya Wiwin
Yuk cepat kita kawin…

9. Sejuk cuaca berhembus angin
Jalan berliku banyak tanjakan
Jika kau tanya tentang mas kawin
Mas kawinku adalah kesetiaan.

10. Jalan jalan ke kota Paris
Singgah sejenak di kota Pariaman
Wahai engkau yang manis
Bolehkah ku ajak ke pelaminan?

11. Buah kedongdong jatuh di jalanan
Boleh dong kita ke pelaminan.

12. Jalan-jalan pakai lamborgini
Dipakainya sambil berlari
Cobalah tatap mataku ini
Hanya engkau yang aku cari.

13. Nenek mendapat bantuan raskin
Lalu dimasak seenak mungkin
Lamaranku jangan dicuekin
Pasti jiwaku menjadi miskin.

14. Bawa kurma di punggung unta
Kurma setumpuk tidaklah ringan
Jumpa pertama langsung cinta
Moga lamaranku tak angan-angan.

15. Harimau melarung cawan
Kera cina menata rambut
Hari-hari selalu murung kawan
Bila lamaran tiada bersambut.

16. Ada buaya jangan diganggu
Buaya tidur tak punya nama
Sudah lama aku menunggu
Kapan lamaranku kau terima?

17. Dari jauh terlihat semu
Datang dekat mencari paman
Izinkan aku melamarmu
Cintaku indah sepanjang zaman.

18. Mama berpikir mencari taktik
Agar menang melawan intrik
Bila pelangi bisa kupetik
Kujadikan mas kawin tercantik.

19. Ada gula ada semut
Semut mati di dalam perut
Aku melamar, tolong disambut
Jangan sampai layu mengkerut.

20. Ke kota Jogja jalannya mulus
Melihat badak menangkap angsa
Terimalah lamaranku yang tulus
Jika kau menolak, akan kupaksa.

21. Ambil bantal bergambar papa
Membaca koran di tengah lahan
Sejak awal kita berjumpa
Terasa ingin cepat nikahan.

22. Nonton sendiri film Dilan
Dipanggil ibu meminta koran
Baru sehari kita kenalan
Tapi melamarmu sudah tak sabaran.

23. Angin bertiup dari utara
Awan berpindah naik ke tengah
Ingin rasanya hidup bersama
Membangun rumah tangga yang indah.

24. Api kecil dari tungku
Makin membiru habislah kayu
Sudah lama kutunggu-tunggu
Kapan kamu bilang “Ya Aku Mau”?

25. Ibu bapak jadi petani
Pergi ke tegalan tak jemu-jemu
Sungguh bahagia hati ini
Bila di pelaminan denganmu.

26. Ikan bakar, masak tumis
Diiris-iris sampai habis
Ingin melamar, hujan gerimis
Dompet tipis semakin kritis.

27. Bunga mawar tumbuh di taman
Baunya sedap menyejukkan mata
Jangan ragu ke pelaminan
Karena aku orangnya setia.

28. Berangkat ke pantai tangkap ikan
Ikan lemuru berwarna merah
Bila kesempatan engkau sediakan
Ku pinang engkau dengan bismilah.

29. Datang ke pasar bawa kuali
Dibeli tujuh sama Pak bupati
Saat berjumpa pertama kali
Hasrat kawin mekar di hati.

30. Tidur ngorok si gelandangan
Tetap tenang walau kurang pangan
Bila esok tiada halangan
Mari segera kita tunangan.

31. Burung terbang memburu ikan
Lalu mendarat di dalam kamar
Terus terang aku sampaikan
Sudah lama ingin melamar.

32. Kalau ingin jumpa Pak Edwin
Harus nonton upin ipin
Kalau ingin sebuah mas kawin
Aku sedia ‘tuk siapin.

33. Masuk debu pedihlah mata
Pergi ke desa naik kereta
Menatap kamu makin cinta
Apakah pernikahan kan jadi nyata?

34. Buaya betina panjang ekornya
Datang meloncat ke pemandian
Kamulah bunga, aku kumbangnya
Maka cepatlah kita ke pelaminan.

35. Jual pepaya tak laku-laku
Jual bambu panjang berbulu
Ada apa dengan diriku?
Lihat dirimu, ingatnya penghulu.


Tinggalkan komentar