Pertemuan dan perpisahan adalah lika-liku dalam kehidupan. Saat di jenjang sekolah atau pun kuliah, momen perpisahan biasanya terjadi saat telah tamat (lulus) sekolah, atau wisuda. Perpisahan dengan teman-teman sekolah dan para guru tersayang memang membawa kesedihan. Oleh karena itu, kita perlu saling menghibur diri.
Nah, kumpulan pantun perpisahan di sekolah yang terangkum di bawah ini, bisa menjadi media penghibur hati, sekaligus juga berisi pesan nasihat. Pantun-pantun perpisahan ini terbagi dalam dua sub, yakni pantun perpisahan untuk teman sekolah, dan juga pantun perpisahan untuk guru.
Pantun Perpisahan untuk Teman Sekolah
Hutan lebat namanya alas
Luas terbentang di ujung batas
Salam pisah buat teman kelas
Kenangan kita selalu membekas
Di kota Tegal tempat kuliah
Rumah kost-nya ada di sebelah
Selamat tinggal teman sekolah
Maafkan saya yang banyak salah
Pagi hari berolahraga
Agar sehat, tak kunjung tua
Hari ini terpisah raga
Kelak kita bertemu jua
Jika berharap aku betah
Sediakan saja sepotong tempe
Tiba saatnya kita berpisah
Ukir kenangan masa SMP
Ingin dipijat disaat lelah
Biar badan segar semula
Usai sudah masa sekolah
Kita berpisah, sungguh tak rela
Bila ingin aku betah
Sediakan saja buah delima
Kini kita akan berpisah
Kenangan indah masa SMA
Anak muda cari kerjaan
Agar tidak hidup susah
Akan kurindu semua kenangan
Suasana kelas yang penuh kisah
Memasak nasi memakai tungku
Tungku dibeli depan madrasah
Setiap hari duduk sebangku
Membuatku sedih kala berpisah
Coba nyalakan lampu pijar
Biar terang dilihat mata
Sekian lama kita belajar
Kini berpisah mengejar cita
Hujan turun di kota Palu
Hilangkan semua keluh kesah
Tiga tahun telah berlalu
Kini saatnya kita berpisah
Jalan-jalan ke Pasar Minggu
Membeli gamis yang indah
Ini tempat pertama bertemu
Juga tempat kita berpisah
Ke pasar membeli ketan
Liburan ke kota Surabaya
Perpisahan bukan hambatan
Untuk mengejar cita-cita
Susu sehat untuk pertumbuhan
Jalan jogging buat kesehatan
Tibalah masa untuk berjauhan
Yang penting hati tetap berdekatan
Bambu kecil berbuku-buku
Pecah dijepit di atas tungku
Terima kasih kawan-kawanku
Telah temani masa sekolahku
Rambut panjang di ujung pita
Diikat tali berhiaskan puspa
Banyak kenangan di sekolah kita
Jangan sekali untuk dilupa
Pergi ke kota jalannya rata
Menghibur jiwa biar tak gundah
Banyak cerita di seragam kita
Jadikan kenangan yang paling indah
Makan kuaci tambah energi
Agar kuat untuk berlari
Hari ini kita kan pergi
Moga semua bisa jaga diri
Lemari kaca licin mengkilat
Kacanya retak terkena bata
Meski pertemuan ini cukup singkat
Jangan lupakan kebersamaan kita
Ikan pari enak dimakan
Dibuat kuah dicampur bakwan
Berat hati untuk ku katakan
Selamat berpisah wahai kawan
Pohon kemangi berbuah nangka
Nangka bergetah membuat buta
Perpisahan ini tak aku sangka
Hingga meneteskan air mata
Jalan jalan ke Balik Papan
Di Balik Papan beli rambutan
Terus maju untuk masa depan
Karena perpisahan bukan hambatan
Dari kota datang ke sawah
Libur sejenak setelah cuti
Meski kita akan berpisah
Kita tetap sahabat sejati
Jalan-jalan ke kota Blitar
Mencari bunga ke dataran rendah
Perpisahan tinggal sebentar
Jadikan ini kenangan terindah
Memang susah bermain gitar
Apalagi di saat gerogi
Kita berpisah hanya sebentar
Pasti kelak bertemu lagi
Oma dan opa pergi berburu
Berburu rusa dapatnya ikan
Bila berjumpa kawan baru
Teman lama jangan dilupakan
Malam malam pergi ke taman
Turun gerimis baju pun basah
Sudah lama kita berteman
Tapi kini harus berpisah
Banyak bicara suka berdebat
Berdebat hebat tentang tupai
Selamat jalan wahai sahabat
Moga cita-cita dapat tercapai
Hujan-hujan bajunya basah
Ada kilat menyambar kelapa
Hari ini kita berpisah
Moga cepat kembali berjumpa
Bapak nelayan membuka sauh
Pergi pagi menjaring ketam
Sebelum kita berpisah jauh
Bersihkan hati dari semua dendam
Dalam sejarah ada prasasti
Prasasti tugu di zaman dinasti
Kadang lisan ini menyakiti
Maaf darimu yang aku nanti
Baju basah membungkus ikan
Makan bersama seorang janda
Jika salah mohon dimaafkan
Jangan disimpan di dalam dada
Bapak-bapak sedang bertamu
Berbaju batik membawa duku
Betapa banyak jasa-jasamu
Selalu baik pada diriku
Sungguh manis buah rambutan
Enak dimakan perlahan lahan
Bila ada sebuah pertemuan
Pasti datang sebuah perpisahan
Pohon selasih tumbuhnya lebat
Bunganya mekar dijadikan obat
Terima kasih wahai sahabat
Kebersamaan kita amatlah hebat
Bunga melati di tepi sawah
Cantik elok dijual laku
Jika nanti kita berpisah
Jangan pernah lupakan aku
Malam-malam ronda berjaga
Dapat sepatu jangan dibawa
Meskipun kita berpisah raga
Tetap bersatu di dalam jiwa
Gadis cantik membawa belati
Belati dibawa bersama peti
Jangan suka bersedih hati
Walau perpisahan sedang menanti
Sebelum titik tulislah koma
Untung banyak namanya faedah
Suka duka dilewati bersama
Jadi kenangan teramat indah
Rasanya biasa si buah labu
Ambil dipetik dengan tangan
Suka duka putih abu abu
Kini akan jadi kenangan
Kerja lembur mendapat honor
Sambil kerja nonton film horor
Selamat tinggal para junior
Rajinlah belajar biar tak error
Pergi ke sawah di hari Jumat
Melihat pagar berbaris rapat
Meski bersekolah telah tamat
Tetap belajar biar tambah hebat
Pantun Perpisahan untuk Guru
Di kelas dapat rangking lima
Duduk melamun jadinya sendu
Sungguh ingin tetap bersama
Engkau guru yang selalu kurindu
Burung elang terbang tinggi
Lalu melayang di atas taman
Jasa guru tak terhitung lagi
Akan kukenang sepanjang zaman
Datang kereta berarak-arakan
Warnanya putih, indah bentuknya
Sebelum berpisah kami ucapkan
Terima kasih untuk semua ilmunya
Ada paku jangan ditebar
Banyak orang yang jadi susah
Engkau guru yang penyabar
Berat rasanya harus berpisah
Daun selasih di atas tikar
Buah duku membuat lapar
Diriku masih ingin diajar
Oleh guruku yang pintar-pintar
Di kota Solo membeli bakmi
Rasanya enak sampai ke penjuru
Betapa galau hati kami
Harus berpisah dengan bapak ibu guru
Ikan ditangkap namanya lohan
Dijual seribu langsung disambar
Ku ucapkan maaf saat perpisahan
Untuk guruku yang paling sabar
Padi ketan tumbuh di lahan
Dimakan tikus ekornya goyang
Kami haturkan salam perpisahan
Doa tulus untuk guru tersayang
Lubang kecil namanya celah
Cepat ditambal dengan bata merah
Sekian tahun kami bersekolah
Maafkan jika sering membuat marah
Pak Gubernur pergi berkemah
Berkemahnya di pohon waru
Tiga tahun kami sekolah
Mohon maafkan sikap yang keliru
Beli kuaci di kota Tarakan
Orang pacaran bikin cemburu
Berat hati kami katakan
Selamat tinggal bapak ibu guru
Pergi ke pantai di kota Miami
Pantai indah lautnya biru
Terimalah sedikit hadiah kami
Seuntai doa buat Pak Guru
Seekor macan belang kulitnya
Mati diburu sama petani
Perpisahan bukan akhir segalanya
Moga Pak guru ingat pada kami
Jalan berliku ke Gunung Semeru
Mencari sumber mata air
Doa dan harapanku pada Bu Guru
Semoga sukses dalam berkarir
Dua sampan menangkap ikan
Dijual di pasar tak laku-laku
Perpisahan memang menyedihkan
Sampai jumpa wahai guruku
Tak jua datang membuat gelisah
Ketika kembali jadi tambah seru
Secara raga memang kita berpisah
Namun di hati tetap ada Pak guru
Rumah bagus dari jerami
Tiangnya patah ditabrak pemburu
Sebuah doa tulus dari kami
Semoga guru betah di sekolah baru
Jalan sendiri di akhir pekan
Pergi berlibur ke Raja Ampat
Dengan berat hati kami lepaskan
Semoga Bu Guru selalu sehat
Di Australia ada kangguru
Kangguru diburu sama Pak Kades
Selamat bertugas di tempat baru
Semoga Pak Guru selalu sukses
Monyet babun pandai meramu
Meramu obat berbahan alami
Tiga tahun mencari ilmu
Maafkan segala kenakalan kami
Kain tenun bernilai seni
Bawa ke kota sangat dikagumi
Enam tahun belajar di sini
Maafkan segala kesalahan kami
Kalau ada sumur di ladang
Boleh saya menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh kita berjumpa lagi
Segelas madu dicampur kelapa
Badan pun hangat sedap terasa
Pengabdianmu tak kan kulupa
Kan teringat sepanjang masa
Ke sawah mencari jerami
Jeraminya hilang telah dibabat
Betapa sedihnya hati kami
Berpisah dengan guru yang hebat
Daun selasih sebesar kuku
Dibuat jamu untuk si opa
Terima kasih guru-guruku
Jasa-jasamu takkan kulupa
Burung elang terbang tinggi
Lalu melayang di atas taman
Jasa guru tak terhitung lagi
Akan kukenang sepanjang zaman
Jalan setapak berliku-liku
Wanita cantik namanya Zaskia
Salam perpisahan buat guru-guruku
Tetaplah menjadi insan cendikia
Kuah bakmi dicampur minyak
Diaduk terigu rasanya ambyar
Kenakalan kami begitu banyak
Namun Pak Guru selalu sabar