Sebuah laporan yang dibuat Wealth-X menunjukkan bahwa ada 200 ribu milioner di dunia yang memiliki aset senilai 30 juta dolar amerika serikat atau lebih dari 300 miliar rupiah, dan sebagian kecil memiliki aset senilai 27 triliun dolar amerika atau sekitar 27.000 triliun rupiah. Dan inilah sejumlah mitos atau persepsi yang berkembang mengenai orang-orang super kaya.
Persepsi #1
“Mereka menjadi miliuner karena warisan”. Padahal kenyataannya, 60% dari 2.160 orang yang tergolong miliarder menghasilkan kekayaan dari usaha kerja kerasnya sendiri, bukan diperoleh dari warisan orang tuanya.
Persepsi #2
Sebagian besar dari kita mungkin menganggap bahwa “para miliuner merupakan orang-orang yang berasal dari lulusan universitas bergengsi”. Padahal kenyataannya hanya 3,5% orang super kaya merupakan alumni dari sekolah tinggi bergengsi, sedangkan 13,5% para miliarder dunia tidak pernah mencicipi pendidikan tinggi.
Persepsi #3
“Mayoritas dari miliuner merupakan seorang bankir atau berinvestasi di bidang finansial”. Persepsi tersebut agak keliru karena kenyataannya hanya 19% orang kaya dunia yang menggeluti bisnis di dunia perbankan.
Persepsi #4
“Saat ini, para miliuner asal China tumbuh paling cepat dan paling tinggi di dunia”. Mungkin persepsi ini muncul dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi China yang paling pesat di dunia. Namun yang sesungguhnya adalah Pakistan merupakan negara yang pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia saat ini, sehingga hal ini sejalan dengan pertumbuhan miliarder di negeri yang beribu kota Islamabad tersebut.
Persepsi #5
“Para miliuner adalah orang yang pelit dan jarang berderma”. Namun sesungguhnya para miliarder rata-rata mendonasikan hartanya hingga 25 miliar dolar sepanjang hidupnya untuk kepentingan sosial, seperti pembangunan sarana umum, bantuan rakyat miskin, untuk dana keselamatan lingkungan, dan sebagainya.