10 Perusahaan dengan Utang Pinjaman Terbesar di Dunia


pinjaman

Dalam dunia bisnis, utang piutang adalah hal yang biasa. Banyak perusahaan, entah itu pribadi, swasta, publik, bahkan perusahaan negara yang mengelola kinerja bisnisnya dengan memanfaatkan pinjaman atau bantuan lainnya. Pasca krisis finansial 2008, beberapa korporasi berupaya memprioritaskan pengurangan utang dan penguatan neraca. Namun, adanya tawaran suku bunga pinjaman yang rendah, membuat banyak perusahaan mengajukan pinjaman lebih dari yang mereka butuhkan. Dana pinjaman tersebut biasanya dimanfaatkan untuk membeli kembali saham mereka sendiri, dan menaikkan harga saham mereka.

Di tengah situasi pandemi 2020 yang membalikkan kondisi ekonomi global, banyak perusahaan harus bekerja keras untuk bertahan, dan tak sedikit di antara mereka meminta kepada pemerintah untuk mendapatkan paket bailout. Meminjam bukanlah hal yang buruk, tetapi pinjaman yang berlebihan adalah hal yang tidak bijak. Perusahaan biasanya meminjam untuk memperluas dan mendiversifikasi bisnis mereka, serta mendanai merger dan akuisisi baru.

Tetapi jika Anda meminjam uang hanya karena adanya tawaran suku bunga yang sangat rendah, maka lambat laun tagihan itu akan datang dan menyusahkan stabilitas finansial Anda. Pada artikel ini, kita akan melihat deretan korporasi dunia yang memiliki pinjaman utang terbanyak.

Peringkat Perusahaan dengan Jumlah Pinjaman Terbesar

Daftar peringkat berikut ini didasarkan dari data yang diterbitkan oleh majalah Global Finance. Daftar ini tidak termasuk peminjam di sektor jasa keuangan. Beberapa perusahaan dalam daftar ini memiliki neraca yang kuat, karena mereka sebenarnya dapat dengan mudah melunasi utang pinjamannya. Sementara lainnya mungkin akan sulit bertahan. Majalah Global Finance memeringkat mereka berdasarkan jumlah hutang jangka panjang.

1. AT&T (151 miliar dolar)

at & tDengan total utang jangka panjang mencapai $ 151 miliar, AT&T menduduki puncak daftar peminjam korporat terbesar di dunia. Raksasa telekomunikasi yang berbasis di Dallas ini telah membeli DirecTV seharga $ 67 miliar pada tahun 2015 dan Time Warner sebesar $ 108 miliar pada tahun 2018. Mega-akuisisi tersebut membuat AT&T memiliki hutang yang mengejutkan sebesar $ 180 miliar. Sejak tahun lalu, perseroan telah menjadikan pengurangan utang sebagai prioritas utama.

2. SoftBank (110 miliar dolar)

SoftBank adalah sebuah perusahaan telekomunikasi dan media Jepang yang bergerak dalam penyediaan beberapa jasa seperti internet pita lebar, telekomunikasi seluler, dan keuangan. SoftBank juga adalah pemegang saham terbesar Yahoo! Japan. Pihak perusahaan baru-baru ini telah meminjam lebih dari seratus miliar dolar untuk berinvestasi di berbagai perusahaan startup, seperti WeWork, Uber, dan Oyo Rooms. Vision Fund yang ambisius dari SoftBank juga mengalami kerugian besar.

3. Pemex (106 miliar dolar)

Petróleos Mexicanos, lebih dikenal sebagai Pemex, adalah perusahaan minyak Meksiko yang dikelola negara. Menurut Global Finance, beban hutang jangka panjangnya mencapai $ 106 miliar, menjadikannya perusahaan minyak yang paling banyak berhutang di planet ini. Pemerintah Meksiko telah mencoba untuk mengurangi saldo utangnya, tetapi penurunan harga minyak telah memperburuk keadaan Pemex.

4. Comcast (103 miliar dolar)

Comcast adalah sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di industri komunikasi, dan mulai berdiri pada tahun 1963. Selama beberapa dekade terakhir, perusahaan TV kabel ini telah melakukan beberapa akuisisi, dan sebagian besar dibiayai dengan cara berhutang. Tahun lalu, mereka mengakuisisi perusahaan siar Inggris bernama Sky seharga $ 39 miliar. Comcast membeli DreamWorks Animation pada tahun 2016, NBCUniversal pada tahun 2011, United Artists pada tahun 2005, dan aset AT&T Broadband pada tahun 2002.

Perusahaan telah berkomitmen memotong biaya operasinya untuk memprioritaskan pengurangan hutang. Tapi itu menghadapi persaingan ketat dari layanan streaming seperti Netflix.

5. Anheuser-Busch InBev (102 miliar dolar)

abinbevRaksasa pembuatan bir Belgia adalah peminjam terbesar kelima di dunia. AB InBev secara agresif membeli berbagai merek di seluruh dunia. Pada tahun 2016, perusahaan yang berlogo burung ini membeli kompetitornya SABMiller seharga $ 100 miliar. Perusahaan menguasai 25% pasar bir dunia. Di tengah tekanan dari lembaga pemeringkat kredit dan investor, AB InBev tahun lalu memotong dividen menjadi setengahnya untuk membantu mengurangi beban utang.

6. Ford Motor Company (101 miliar dolar)

Saat ini, Ford menghadapi persaingan ketat di industri otomotif. Perusahaan yang berdiri tahun 1903 ini juga berjuang untuk mengurangi beban hutang jangka panjang yang sangat besar, sekitar $ 101 miliar. Peringkat kreditnya di bawah tingkat investasi. Tapi produsen mobil ini tetap membayar dividen yang bagus kepada para investornya. Menurut data S&P Global, Ford termasuk di antara produsen mobil dengan “kemungkinan gagal bayar satu tahun tertinggi” di tengah pandemi COVID-19.

7. Verizon (101 miliar dolar)

Pada tahun 2013, Verizon menjual obligasi senilai $ 49 miliar untuk membiayai akuisisi $ 130 miliar atas 45% saham Vodafone di Verizon Wireless. Raksasa telekomunikasi yang berdiri tahun 2000 itu telah berusaha mengurangi utangnya sejak kesepakatan tersebut. Verizon bertujuan untuk mendapatkan kembali peringkat kredit A-tunggal.

Namun, untuk menggapai misi itu, perusahaan asal New York ini diperkirakan membutuhkan beberapa tahun lagi untuk menopang neraca yang sehat, karena mereka juga sedang berinvestasi besar dalam membangun infrastruktur jaringan 5G.

8. Apple (92 miliar dolar)

Apple memiliki cadangan kas sekitar $ 205 miliar dan pendapatannya tahun lalu mencapai $ 267 miliar. Ini artinya, produsen iPhone ini sebenarnya sangat mampu melunasi utangnya dengan mudah. Namun, tentu ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam melunasi utang. Apple Inc telah meminjam uang untuk membiayai pembelian kembali saham dan dividen. Beban hutang jangka panjang perusahaan mencapai $ 92 miliar. Tahun lalu, perusahaan buatan Steve Jobs ini berhasil menjual obligasi 30 tahun senilai $ 7 miliar hanya dengan tingkat bunga 3,0%.

9. General Electric (91 miliar dolar)

ge logoDi posisi ke sembilan adalah General Electric, sebagai perusahaan yang paling banyak berhutang di dunia. General Electric Company (GE) adalah sebuah perusahaan multinasional teknologi dan jasa Amerika Serikat yang bermarkas di New York. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1890 oleh Thomas Edison. Menurut majalah Global Finance, hutang jangka panjang GE mencapai $ 91 miliar. Sebagai perbandingan, pendapatan tahunannya adalah $ 95 miliar. Sebagian besar beban utangnya berasal dari era GE Capital. Tahun lalu, General Electric menjual bisnis biofarmasi ke Danaher seharga $ 21,4 miliar untuk membantu mengurangi jumlah utangnya.

10. Evergrande Group (81 miliar dolar)

Berkantor pusat di Shenzhen, Evergrande adalah pengembang real estat terbesar kedua di China. Evergrande merupakan salah satu merek real estat paling berharga di dunia. Harga saham Grup Evergrande meroket pada tahun 2017, menjadikan pendirinya Hui Ka Yan sebagai salah satu orang terkaya di negeri China.

Perusahaan properti ini telah meminjam secara agresif untuk memperoleh tanah di lebih dari 200 kota di Cina. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para investor Evergrande mulai mempertanyakan kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya.


Tinggalkan komentar