17 Puisi Bahasa Indonesia tentang Dunia Pendidikan


puisi bahasa indonesia tentang pendidikan

Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang mampu menggambarkan keindahan bahasa yang menyentuh. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah pendidikan, sebagai upaya untuk memajukan bangsa dan mengubah nasib masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh puisi bahasa Indonesia dengan tema pendidikan, bagaimana puisi tersebut menggambarkan pentingnya pendidikan dalam kehidupan, dan menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan pendidikan yang berkualitas bagi semua warga Indonesia.

1. Puisi “Pendidikan Itu Penting”

Karya: Putu Surya Nata
Pendidikan itu penting
Ibarat buah di ujung ranting
Jadi pegangan di kala genting
Agar hidup tak jatuh terbanting

Pendidikan itu penting
Laksana irama yang berdenting
Membuat dunia tak terasa asing
Agar hidup lebih terbimbing

Pendidikan itu penting
Bagaikan oase di savana kering
Jadi penyuluh di sekeliling
Agar jalan terlihat bening

Pendidikan itu penting
Bukan untuk mencari ranking
Bukan sebagai ajang bersaing
Tapi agar bisa hidup berdamping

2. Puisi “Guru Sang Pemberi Pelita”

Karya: Putu Surya Nata
Guruku sang pemberi pelita
Membuatku mengerti akan realita
Membuatku paham mitos dan fakta
Menjadi suluh dalam jejak gulita

Guruku sang penata kata
Lantunkan nasihat seindah permata
Agar hidupku tak lagi buta
Dalam dunia yang dibayangi dusta

Guruku sang penuntun cita
Mengajarkanku sejuta cerita
Tentang ilmu, peradaban dan cinta
Jadi petunjuk di kehidupan nyata

Guruku sang pengupas talenta
Mendorongku berkarya dan mencipta
Memotivasi belajar setinggi semesta
Agar masa depan tak terlunta-lunta

3. Puisi “Majukan Pendidikan”

Karya: Ari Wulandari
Gema pendidikan membahana
Berkelimpahan ilmu dan pengalaman
Membangun bangsa jadi bermartabat
Mengubah negara untuk berjaya

Melalui pendidikan wujudkan cita
Dengan ilmu, kita bangun peradaban
Menciptakan teknologi dan karya besar
Yang membuat dunia terpesona

Pendidikan adalah tumpuan harapan
Harapan untuk kebebasan
Dari jerat tali kemiskinan
Yang membuat hidup sengsara

Mari majukan bangsa kita
Dengan pendidikan yang berkualitas
Berikan kesempatan yang sama
Agar masa depan cerah gemilang

4. Puisi “Wahai Guruku Idolaku”

Karya: Putu Surya Nata
Wahai guruku idolaku
Dengan setumpuk buku
Kau ajarkan diriku
Tentang dunia berliku

Dengan semangat berjibaku
Kau mengasah bakatku
Yang lama diam terpaku
Dan terpendam membeku

Wahai guruku idolaku
Kasihmu sehangat tungku
Sayangmu lembut tiada kaku
Tak pandang perbedaan suku

Ingin ku tiru setiap perilaku
Dari rambut ke ujung kuku
Yang tersirat pada guruku
Insan pendidik jadi pemangku

5. Puisi “Merajut Generasi Berprestasi”

Karya: Putu Surya Nata
Dalam mimpi yang terbalut inspirasi
Terlihat bangsaku tumbuh berekspansi
Menjadi maju di setiap sisi
Dalam adab yang penuh toleransi

Dalam khayal yang berhias fantasi
Terlihat bangsaku besar dan bergengsi
Menjadi tangguh di segala aksi
Mampu berjuang dan berkompetisi

Namun itu hanya sebuah ilusi
Sekedar harapan dalam ekspresi
Bagaikan cerita yang sudah basi
Yang diwarnai bumbu-bumbu emosi

Marilah benahi dunia edukasi
Agar kelak bangsaku berprestasi
Agar terhindar dari jurang degredasi
Dalam kancah persaingan globalisasi

6. Puisi “Jayalah Sekolahku”

Karya: Putu Surya Nata
Di tempat ini aku banyak belajar
Bersama guru-guru yang penyabar
Di tempat ini aku jadi pelajar
Yang menempaku ‘tuk tumbuh bersinar

Di tempat ini ku dididik dengan benar
Dihiasi keseriusan dan juga kelakar
Berharap kelak menjadi orang besar
Agar membantu Indonesia berkibar

Sekolah ini mengasah bakat dan nalar
Mengajarkanku hal-hal yang mendasar
Memberikan semangat untuk mengejar
Mengejar impian seindah sang fajar

Sekolah ini jadi awalku untuk berlayar
Berlayar dari kebodohan yang liar
Menuju masa depan yang cerah berpijar
Jayalah sekolahku, semoga makin tenar

7. Puisi “Selamat Hari Pendidikan Nasional”

Karya: Putu Surya Nata
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Untuk insan pembimbing moral
Membangun tunas yang bermental
Agar generasi semakin handal

Selamat Hari Pendidikan Nasional
Untuk yang sedang mengasah akal
Meniti ilmu di setiap jengkal
Agar nanti tak terhempas gagal

Selamat Hari Pendidikan Nasional
Untuk para pembuat pasal
Menggaris aturan janganlah asal
Agar program tidak terjungkal

Selamat Hari Pendidikan Nasional
Untuk bangsaku yang spesial
Giatkan pendidikan dengan optimal
Agar kokoh di kancah global

8. Puisi “Guru Sang Fajar Kehidupan”

Karya: Putu Surya Nata
Menyuluh terang dalam kegelapan
Membuka jalan di persimpangan
Memberi asa pada keputusasaan
Dialah sang fajar untuk kehidupan

Dialah guruku, penata masa depan
Dialah guruku, sang pelita harapan
Mendidik dengan penuh ketegasan
Membimbing dengan aura kelembutan

Sederhana dalam penampilan
Namun tetap menarik perhatian
Sopan santun untuk setiap ucapan
Jadi teladan pada semua tindakan

Dialah guruku yang menjadi panutan
Dialah insan pembawa kemajuan
Meski tak ingin disebut pahlawan
Tapi, dialah agen pengukir peradaban

9. Puisi “Sang Pemulung Ilmu”

Karya: Putu Surya Nata
Dengan sepatunya yang telah lusuh
Dia melangkah bermandikan peluh
Menyusuri jalan tempatnya berlabuh
Demi mendapatkan cahaya suluh

Dengan tasnya yang telah rapuh
Digendongnya buku yang sisa separuh
Memberangkatkan diri sedari subuh
Agar tiba sebelum bel bergemuruh

Dialah pemulung ilmu yang kukuh
Walau tinggalnya teramat jauh
Meski tiada sepeda yang bisa dikayuh
Dia selalu semangat, tak jua mengeluh

Dialah pemulung ilmu yang teguh
Senantiasa belajar dengan bersungguh
Mengejar mimpi untuk bertumbuh
Agar masa depan dapat tersentuh

10. Puisi “Syair Doa Untuk Guruku”

Karya: Putu Surya Nata
Dengan senyuman yang ramah
Guruku mengajar penuh gairah
Beliau ciptakan hari yang indah
Untuk anak didiknya di sekolah

Guruku bekerja dengan amanah
Menuntunku ‘tuk tentukan arah
Memilihkan jalan yang berfaedah
Agar masa depan terlihat cerah

Guruku sang penyuluh langkah
Memberi pelita seindah mirah
Agar jejak hidupku tiada salah
Dalam dunia yang terus berubah

Guruku sang pemberi ceramah
Sajikan nasihat yang penuh berkah
Kasih sayangnya tulus tercurah
Memotivasi biar tidak menyerah

Terkadang ku sulut dengan amarah
Membuat kesal dan juga gundah
Namun, guruku senantiasa tabah
Mendidikku dengan ilmu bertuah

11. Puisi “Guruku Sang Panutan Jiwa”

Karya: Putu Surya Nata
Guruku sang panutan jiwa
Kau menuntunku agar hidup bertaqwa
Mengajarkanku untuk tidak jumawa
Dan selalu kuat menghadapi kecewa

Guruku sang panutan jiwa
Engkaulah sosok yang istimewa
Yang mendidikku dengan canda tawa
Penuh ceria namun tetap berwibawa

Guruku sang panutan jiwa
Engkau ibarat pelita di tengah rawa
Jadi petunjuk bagi semua siswa
Dalam memahami setiap peristiwa

Guruku sang panutan jiwa
Kasihmu lembut tulus bersenyawa
Hadirkan kehangatan seperti hawa
Laksana fajar di atas katulistiwa

12. Puisi “Selamat Ulang Tahun Sekolahku”

Karya: Putu Surya Nata
Desiran angin membelai daun
Rintik jatuh butiran embun
Sinar surya merayap bangun
Menghias alam indah berayun

Di hari yang ceria mengalun
Ku ucapkan selamat ulang tahun
Untuk sekolahku, tempatku dituntun
Moga kejayaan datang berduyun-duyun

Bertambah satu usiamu tersusun
Semangat pendidikan jangan menurun
Tempat kami dibimbing secara tekun
Agar terwujud insan cerdas dan santun

Tiada kado mewah ataupun anggun
Hanya sebait puisi yang aku himpun
Meski rimanya tak seindah talibun
Namun kuharap, kebahagiaan beruntun

13. Puisi “Melati Cantik Itu, Ibu Guruku”

Karya: Putu Surya Nata
Pagi indah berhiaskan hujan rintik
Datang pendidik berwajah karismatik
Matanya teduh penuh aura simpatik
Jemarinya lembut terasa halus nan lentik

Oh, dialah ibu guruku yang cantik
Pesonanya terpancar begitu otentik
Tutur bahasanya tertata kode etik
Menjadi panutan penuh karakteristik

Ya, dialah ibu guruku yang estetik
Kepintarannya jadi daya pemantik
Gaya ajarnya menarik bak magnetik
Tapi tegas bagai pejuang patriotik

Memang dialah guruku yang eksotik
Memberi teori dan juga ilmu praktik
Membimbing dengan sejuta taktik
Secara terbuka dan tidak anti kritik

14. Puisi “Guruku yang Hebat”

Karya: Putu Surya Nata
Oh.. Guruku yang hebat
Kau mendidikku bagai sahabat
Menggali potensi dan juga bakat
Tetapi dengan disiplin kuat

Walau bebanmu terlihat berat
Tetap mengajar penuh semangat
Memberi teladan serta amanat
Agar hidupku terarah tepat

Oh.. Guruku yang hebat
Hadirmu adalah sebuah berkat
Mengalirkan ilmu yang penuh hakikat
Melatih raga dan juga sifat

Oh.. guruku, sang malaikat
Jasa-jasamu amatlah sarat
Membuat hidupku penuh manfaat
Semoga dirimu selalu sehat

15. Puisi “Kala Cinta di Sekolah”

Karya: Putu Surya Nata
Sekolah…
Tempatku belajar mengawali cita
Tempatku belajar mengukir cerita
Membangun diri agar hidup tertata
Mendidik diri biar tak hidup nista

Sekolah…
Tempatku ‘tuk menemukan pelita
Tempatku berlatih dari gulita
Agar kelak tak lagi buta
Dalam mengenal debu dan permata

Namun kini…
Aku terlarut dalam khazanah cinta
Cinta di sekolah pada wanita
Yang indahnya secantik jelita
Yang membuat bibirku terbata-bata

Entah apa…
Caraku ‘tuk hadapi realita
Sebab cinta bisa bawa derita
Karena cinta menggelapkan mata
Membuat prestasi terlunta-lunta

16. Puisi “Sekolah Idaman”

Karya: Putu Surya Nata
Sekolah kami… rumah idaman
Tempat belajar dengan rasa aman
Dalam suasana yang penuh pertemanan
Membuat kami betah dan nyaman

Sekolah kami… rumah harapan
Tampak bersih dan penuh keindahan
Terlihat menawan berhiaskan taman
Membuat pikiran sulit melupakan

Sekolah kami… rumah impian
Tempat kami belajar kebenaran
Untuk menggali semua jawaban
Atas segala ragam pertanyaan

Sekolah kami… rumah masa depan
Tempat kami membangun kekuatan
Menempa mental dengan pendidikan
Agar berguna bagi kehidupan

17. Puisi “Rindu Sekolah”

Karya: Putu Surya Nata
Rindu di jiwa kian merekah
Teringat pada kenangan indah
Kenangan lama tentang sekolah
Tempat awal mengukir sejarah

Rindu di dada kian menggoda
Terkenang kala masa bersepeda
Menuju sekolah sambil bercanda
Dengan semangat jiwa yang muda

Rindu di kalbu makin menggebu
Memori sekolah telah berpadu
Tentang guru berwajah teduh
Tentang kelas yang begitu riuh

Rindu di hati makin menjadi
Terbesit kisah yang terpatri abadi
Tentang papan tulis wahana studi
Tentang nasehat sehangat melodi

* * *


Tinggalkan komentar