22 Puisi Hari Ibu ~ Indah Menyentuh Hati Penuh Makna


puisi hari ibu

Dalam setiap tahunnya, Hari Ibu dirayakan sebagai momen yang istimewa untuk menghormati peran dan dedikasi seorang ibu dalam kehidupan kita. Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan setiap tanggal 22 Desember, sedangkan Mother’s Day dalam kancah internasional diperingati setiap minggu ke dua di bulan Mei. Untuk merayakan hari ibu tersebut, salah satu yang sering dipersembahkan adalah berupa puisi.

Puisi telah lama menjadi salah satu cara yang indah dan mendalam untuk menyampaikan rasa terima kasih, cinta, dan penghargaan kepada ibu-ibu di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan puisi Hari Ibu, menggali makna yang tersembunyi di dalamnya, dan merasakan getaran emosional yang ditimbulkannya. Nah, jika pembaca ingin mengutip atau menggunakan puisi di bawah ini, jangan lupa mencantumkan sumbernya (www.diedit.com).

1. Puisi Hari Ibu ~ “Selamat Hari Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Selamat Hari Ibu
Untuk perempuan penjaga kalbu
Yang berjuang di tengah debu
Dan tak peduli menjadi abu

Selamat Hari Ibu
Untuk wanita di tengah jerebu
Dengan semangat beribu-ribu
Agar keluarga tak hidup kelabu

Selamat Hari Ibu
Untuk bunda dan para ambu
Yang bergulat dengan bumbu
Tapi indahnya semerah jambu

2. Puisi Hari Ibu ~ “Happy Mother’s Day”

Oleh: www.diedit.com
In the realm of love, a day is crowned
To honor mothers, so renowned
With tender hearts and gentle care
They guide us through life’s path unfair

On this day, we raise our voice
To celebrate a mother’s choice
Her sacrifices, unseen, untold
A love that’s pure, a love so bold

From dawn till dusk, she toils and weaves
A tapestry of dreams she believes
Her warmth, a beacon in the night
Guiding us with her nurturing light

Her arms, a shelter in times of strife
A harbor where we find solace and life
In her embrace, we find strength anew
Unconditional love, forever true

3. Puisi Hari Ibu ~ “Ibu Pahlawanku”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Terima kasih atas cintamu yang tulus
Terima kasih atas sayangmu yang halus
Terima kasih atas doamu yang kudus

Ibu…
Sejuta kasihmu takkan terhapus
Pesan-pesanmu terucap lurus
Agar anakmu melangkah mulus
Dalam liku dunia yang tandus

Ibu…
Maafkan kecerobohanku
Maafkan kekhilafanku
Maafkan atas luka pilu
Yang membuat perih di kalbu

Ibu…
Engkau sinar dalam gelapku
Jika ada yang bertanya pahlawanku?
Pasti engkau, ibuku satu..

4. Puisi Hari Ibu ~ “Syair Indah buat Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Telah berjuta kata kucoba rangkai
Maksud hati melukis seindah permai
Untuk gambarkan kasihmu yang damai

Lautan tinta tampaknya tak cukup
Tiada sebanding cintamu setangkup
Yang telah memberiku makna hidup
Dalam setiap nafas yang kuhirup

Ini bukan kesulitan merangkai kata
Ini bukan karena kehabisan kalimat
Karena sebanyak apa pun kata tertata
Kasih sayangmu melebihi itu semua

Semua tentangmu, jiwa nan mulai
Cintamu lebih indah dan bermakna
Ibarat rona surya di kala senja
Hadirkan warna selaksa rasa

5. Puisi Hari Ibu ~ “Doa Mama”

Oleh: www.diedit.com
Mama…
Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku
Di saat aku tersesat, kau menuntunku
Waktu dan perhatianmu tiada terhitung
Kasih sayangmu menyusup ke jantung

Mama…
Aku sadar hidupku berkat doamu
Kau berharap ku menjadi insan tangguh
Aku berusaha untuk beri bahagia
Walau itu takkan pernah setara

Mama…
Duniaku terasa indah mengalun
Lelah lenyap saat teringat senyummu
Walau hanya sebatas bayangmu
Namun kerinduan telah menghiburku

6. Puisi Hari Ibu ~ “Insan Penerang Hidupku”

Oleh: www.diedit.com
Aku, manusia yang mengukir mimpi
Berlari mencoba mencari jati diri
Terombang-ambing terjebak duri
Ditenggelamkan oleh luka terperi

Ibu, kaulah cahayaku
Menerangi kegelapan jejak jalanku
Kau membimbingku di ruang berliku
Yang penuh rintangan berbatu

Nasihatmu adalah sumber hikmah
Melindungiku di bawah bait doa
Yang tersirat penuh rasa ikhlas
Yang termuat tanpa batas-batas

Ridha Allah terletak pada ridhamu
Aku bersyukur memiliki dirimu, Ibu
Karena menjadi sinar dalam hidupku
Kunci kesuksesanku berasal darimu
Ibu, tolong maafkan aku

7. Puisi Hari Ibu ~ “Kepada Ibu Ku Merindu”

Oleh: www.diedit.com
Angin mendesir membelai raga
Sejuknya membawa kenangan
Mengingatkan kisah lama
Yang terpatri dalam ingatan

Saatku riang dan penuh ceria
Pada masa kecilku yang indah
Biarkan napasku bercerita
Tentang ibuku yang hebat

Ibu…
Rinduku tak terhingga padamu
Rindu pada masa-masa itu
Saat indah yang berlalu
Rindu saat ibu mendekapku

8. Puisi Hari Ibu ~ “The Light of Happiness”

Oleh: www.diedit.com
On this day of joy, we gather near
To celebrate a love so dear
The happiness of Mother’s Day
Shines bright in every heart that may

A mother’s smile, a radiant beam
Illuminates the world, it seems
Her laughter, like a gentle breeze
Fills our souls with endless ease

In her embrace, we find delight,
A haven of warmth, day or night
Her love, a river flowing wide
Bringing happiness, a boundless tide

9. Puisi Hari Ibu ~ “Kasih Ibu Tak Terbatas”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Cintamu berkah yang mengagumkan
Penuh kekuatan yang tak terungkap
Selalu hadir memperbaiki segalanya
Dalam setiap masalah yang kudapat

Ibu…
Cintamu melindungiku setiap saat
Membuatku merasa aman dan kuat
Menjadikanku hidup bersemangat
Dalam mengukir jejak demi jejak

Ibu…
Engkau mengasihiku tanpa balas
Indah bak cahaya berselaras
Membawa buih-buih kehangatan
Dalam pelukan yang penuh kedamaian

10. Puisi Hari Ibu ~ “Untuk Ibuku Tercinta”

Oleh: www.diedit.com
Di bawah langit malam yang gelap
Angin meniup lembut menyapa
Aku merenung bagai seorang petapa
Mengingat sosok yang sempat terlupa

Dialah ibuku tercinta
Yang kini jauh berada
Dalam kegundahan yang nestapa
Hatiku rindu akan hadirnya

Dialah ibuku tersayang
Yang ku jumpa dalam bayang
Tat kala sepi menjelang
Rasa rinduku tak pernah hilang

11. Puisi Hari Ibu ~ “Kasih Sayang Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Senyuman ibu, bak sinar di kegelapan
Pelukan ibu, penuh dengan kehangatan
Cinta ibu, sempurna dalam keikhlasan
Nasihat ibu, ibarat kompas pedoman

Nilai-nilai yang ibu ajarkan
Pengorbanan yang ibu lakukan
Pasti tak mungkin aku gantikan
Pasti tak sanggup untuk terbayarkan

Setiap langkah yang kau pandu
Tiap nasihat yang kau seru
Bentuk kasih yang tak terukur
Ibarat mutiara di dalam kalbu

Aku mencintaimu, ibu…
Terima kasihku tak akan cukup
Kau pahlawanku, malaikatku
Kasihmu abadi, selamanya menyatu

12. Puisi Hari Ibu ~ “Kulit yang Tak Lagi Lembut”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Kerutan-kerutan di keningmu
Jadi kanvas untuk kisah hidupku
Sejuta lelah dan setumpuk peluh
Tergambar jelas walau tiada mengeluh

Ibu…
Kulit tanganmu yang bersekat-sekat
Jadi saksi pengorbanan yang terpahat
Dalam perjuangan yang termat berat
Agar keluarga bahagia walafiat

13. Puisi Hari Ibu ~ “Peluh dan Doa Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Setiap detik waktu yang bergulir
Usiaku tumbuh ibarat berlari
Beranjak besar untuk meraih mimpi
Dalam perjalanan yang lama bertepi

Namun, tanpa lelah kau hadir di sisi
Menemaniku saat ramai dan sunyi
Mendidikku dengan begitu terlatih
Karena nakalku sering membuat letih

Ibu, engkau sosok yang begitu hebat
Merawat keluarga dengan kuat
Membangun cinta penuh semangat
Mengalirkan kasih yang begitu nikmat

Ibu, dengan peluh keringatmu
Kau mendidik tak jemu-jemu
Dengan lantunan doamu
Kau harapkan kesuksesanku
Ibu, terima kasihku setulus kalbu

14. Puisi Hari Ibu ~ “Ibu dan Pengorbanannya”

Oleh: www.diedit.com
Malam itu purnama bersinar gemilang
Menghias samudera dengan terang
Kala itu seorang wanita berjuang
Jerit tangisnya terdengar mengguncang

Demi buah cinta yang paling indah
Sekuat tenaga dia bertahan
Melawan maut yang makin dekat
Dengan sisa tenaga yang kian sekarat

Itulah sepenggal kisah yang terucap
Tentang ibuku yang paling hebat
Tentang ibuku yang paling kuat
Pengorbanannya takkan ku sia-siakan

15. Puisi Hari Ibu ~ “Kisah Malaikat”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Di sini goreskan kisah tentangmu
Kisah pengorbanan jiwa dan ragamu
Teguh tekad tak tergoyahkan waktu
Meski tertatih menjalani hidup

Ibu…
Tanpa henti mengasuh dengan setia
Dipenuhi kebanggaan yang tak terhingga
Meski dirantai oleh rasa lelah
Tetap tegar mengabdikan tugas

Ibu…
Kau adalah malaikat dalam duka
Penyembuh luka saat kesedihan
Penyulut api cinta di setiap langkah
Malaikat yang indah tak bersayap

Ibu…
Kini kau telah menua dan rapuh
Namun sekalipun tak pernah mengeluh
Inginku kau tetap bersamaku selalu
Bersama kasih dan petuah bijakmu

16. Puisi Hari Ibu ~ “Insan yang Luar Biasa”

Oleh: www.diedit.com
Ibu, engkau insan yang tiada tanding
Sikap lembut namun teguh dalam hening
Kau tunjukkan kasihmu sesuci bening
Kesabaranmu seindah padi menguning

Ibu, kau bimbing aku ‘tuk tentukan arah
Engkau mendekapku di kala gelisah
Menyejukkan aku di saat gerah

Ibu, pelindungku saat aku terhempas
Memberiku semangat dan juga nafas
Agar hidupku tak menjadi ampas
Ketika pegangan dunia terasa lepas

Ibu, cintamu padaku tak terhingga
Sayangmu padaku tidak terkira
Yang membuat hidupku kuat bahagia
Dalam pusaran lika-liku dunia

Ibu, dalam pelukanmu, ada ketenangan
Dalam nasihatmu, ada kebijaksanaan
Dalam belaimu, ada perjuangan
Ibu, engkaulah insan yang luar biasa

17. Puisi Hari Ibu ~ “Terima Kasih untuk Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Tanpamu, takkan kurasakan serunya dunia
Tanpamu, takkan kupahami hitam putihnya
Dan bila tanpamu, bisakah aku tegar?

Ibu…
Kau adalah malaikat bagiku
Kau adalah pahlawan untukku
Dan bagai mentari dalam hidupku

Ibu…
Sejuta kata tak cukup diucapkan
Rasa terima kasihku yang terdalam
Mungkin hanya secuil memberimu bahagia

18. Puisi Hari Ibu ~ “Untuk Ibu dari Seorang Ibu”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Sedari kecil aku membuat susah
Sedari kecil aku bikin gelisah
Membelitmu dengan rasa resah
Hingga sering matamu basah

Ibu…
Saat mulai beranjak remaja
Aku masih cengeng dan manja
Suka bersikap semaunya saja
Hingga buatmu bermuram durja

Ibu…
Ketika telah menjadi dewasa
Aku merasa sudah berkuasa
Tak peduli tutur bahasa
Hingga pedih yang kau rasa

Ibu…
Tatkala aku menjadi ibu
Akhirnya kini ku jadi tahu
Sungguh berat peran itu
Karena butuh keteguhan kalbu

Ibu…
Berikanlah maaf pada anakmu
Yang dulu selalu menyakitmu

19. Puisi Hari Ibu ~ “Ibuku – Sang Koki Sampai Dokter”

Oleh: www.diedit.com
Ibuku…
Dialah koki terhebat sejagat
Masakannya amatlah lezat
Walau kadang kurang garam
Meski kadang kelebihan asam

Ibuku…
Dialah sang penata handal
Dari meja hingga bantal
Dari pakaian hingga sandal
Meski badannya dibalut pegal

Ibuku…
Dialah guru yang sejati
Mendidikku dari hati
Mengajariku dengan teliti
Agar menjadi insan berbakti

Ibuku…
Dialah dokter sepanjang masa
Merawatku dengan penuh rasa
Mengobati luka tanpa tersisa
Dengan kasihnya yang luar biasa

20. Puisi Hari Ibu ~ “Kehangatan dan Doa”

Oleh: www.diedit.com
Setiap hari bagai pelangi yang berwarna
Dongeng dan mimpi indah menghias
Lembut kecupmu menghapus air mata
Pelukan hangatmu bahagiakan jiwa

Bunda, kau hadiahkan hidup yang indah
Rasa terima kasihku tiada terhingga
Kehangatanmu tak ternilai harganya
Menyemai di hati dan jiwa

Bunda, engkau sumber kekuatan
Pengorbanan dan kasihmu tiada tara
Terungkap dalam kata dan doa
Bunda, kau berarti segalanya

21. Puisi Hari Ibu ~ “Kasih Ibu Tiada Terkira”

Oleh: www.diedit.com
Ibu…
Cintamu laksana seberkas embun
Menghias nuansa pagi yang lembut
Menebar nada yang indah bersahut
Agar keluargamu hangat terpaut

Ibu…
Dalam hiruk dunia yang begitu ribut
Kasih sayangmu kuat bersambut
Bagai pelangi di padang rumput
Agar keluargamu nyaman terhanyut

Ibu…
Engkau bukanlah seberkas bayang
Tapi cahaya yang bersinar gemilang
Berpendar tuk jadi penerang
Agar keluargmu merasa tenang

22. Puisi Hari Ibu ~ “Untuk Ibuku di Surga”

Oleh: www.diedit.com
Air mataku jatuh menangis
Mengalir di kelopak yang tipis
Menyadari betapa diriku egois
Yang membuat hatinya teriris

Bibirku kaku dalam sesal
Bagai tertimpa sejuta sial
Menyadari betapa diriku bebal
Yang sering membuatnya kesal

Namun itu tak mengubah segalanya
Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya
Karena dia telah jauh di sana
Terpisah oleh ruang dan raga

Ibu, aku menyesal
Telah menyayatkan sejuta luka
Telah menaburkan banyak derita
Pada hatimu yang penuh cinta

Kini…
Aku duduk sendiri dalam sunyi
Menjalani hidup yang tiada pasti
Tanpa kekuatan kasih ibu di sisi
Yang telah menuju pelukan Ilahi

* * *


Tinggalkan komentar