Puisi ini mengekspresikan rasa sedih, kecewa, dan marah karena cinta yang dibina selama ini telah dikhianati oleh sang pujaan hati. Jika kamu sedang merasakan hal yang sama, puisi ini dapat menjadi wakil (duta) dari hati kamu.
Pengkhianat Cinta yang Menoreh Luka
Patah hati ini tak tertahan lagi,
Engkau menusuk jiwa dengan pisau janji.
Nyeri di dada ini membakar, merantai,
Goresan luka cinta yang tak terampuni.
Kemarahan menggelegak dalam dada,
Harapan yang dulu terjalin, kini pudar sia-sia.
Ingatan akan kebohonganmu tak pernah lenyap,
Air mata menetes, tak mampu hilangkan duka.
Nyatanya cinta ini berubah dusta,
Anganku terhempas, hilang dalam kecewa.
Tetesan darah cinta kian mengalir deras,
Cinta yang kurasa kini tinggal serpihan yang lemas.
Ingin kubentangkan amarah, tapi sia-sia,
Nafas cinta ini tercekik oleh derita.
Tak ada lagi kepercayaan yang tersisa,
Aku hanya seorang yang terperangkap dalam duka.
***