Dalam lautan perbendaharaan puisi, terhampar satu kisah yang mengharukan tentang perjuangan seorang ayah. Puisi ini mengungkapkan perjalanan seorang ayah yang penuh dengan ketabahan dan pertarungan yang tak terhitung jumlahnya. Sebagai seorang pejuang, seorang pahlawan, ia memiliki hati yang berani. Puisi ini merupakan perjalanan seorang ayah, sebuah kisah yang patut kita hargai.
Puisi “Ayah”
Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Seharian sudah bekerja lelah
Banting tulang bersusah payah
Tak hirau panas maupun gerah
Demi mendapat sekantong nafkah
Ayah…
Badanmu memang tak terlihat gagah
Jalanmu kadang harus terpapah
Namun kau bukan pria yang lemah
Yang tertunduk menyerah pasrah
Ayah…
Kau memang bukan penceramah
Yang memberi kata-kata indah
Namun, ucapmu adalah petuah
Agar aku tak salah langkah
Ayah…
Perjuangan hidupmu tidaklah mudah
Demi keluarga tersenyum merekah
Puisi “Malaikat Hebat”
Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Di sini goreskan kisah tentangmu
Kisah pengorbanan jiwa dan ragamu
Teguh tekad tak tergoyahkan waktu
Meski tertatih menjalani hidup
Ayah…
Tanpa henti menjaga dengan setia
Dipenuhi kebanggaan yang tak terhingga
Meski dirantai oleh rasa lelah
Tetap tegar mengabdikan tugas
Ayah…
Kau adalah malaikat dalam duka
Penyembuh luka saat kesedihan
Penyulut api cinta di setiap langkah
Malaikat kuat yang tak bersayap
Ayah…
Kini kau telah menua dan rapuh
Namun sekalipun tak pernah mengeluh
Inginku kau tetap bersamaku selalu
Bersama kasih dan petuah bijakmu
Puisi “Kulit yang Kini Keriput”
Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Kerutan-kerutan di keningmu
Jadi kanvas untuk kisah hidupku
Sejuta lelah dan setumpuk peluh
Tergambar jelas walau tiada mengeluh
Ayah…
Kulit tanganmu yang bersekat-sekat
Jadi saksi pengorbanan yang terpahat
Dalam perjuangan yang teramat berat
Agar keluarga bahagia walafiat
Puisi “Aku Selalu Butuh Ayah”
Oleh: www.diedit.com
Seiring waktu yang berlalu tanpa henti
Ku coba pendam derita di dalam hati
Berusaha ‘tuk menyelesaikan sendiri
Agar ayah tak lagi merasa khawatir
Aku sudah besar, aku sudah mandiri
Lika-liku kehidupan yang menanti
Sudah sepantasnya ku hadapi sendiri
Tanpa perlu ayah yang mengawasi
Namun, rupanya aku tak sekuat itu
Aku masih butuh panduan ayahku
Aku masih butuh sandaran ayahku
Karena ayah mampu menguatkanku
Puisi “The Family Warrior”
Oleh: www.diedit.com
In the realm of fathers, a tale unfolds
A saga of strength and battles untold
A warrior, a hero, with a heart so bold
A father’s journey, his story to behold
In the shadows of dawn
He rises with might
Shouldering burdens
He carries the fight
Through tempests and storms
He remains upright
A beacon of hope
In the darkest night
In his weary eyes
The fires still burn
An eternal flame
A lesson to learn
His love knows no bounds
There’s so much to discern
A father’s love
A treasure we yearn
Puisi “Ayah Pahlawanku”
Oleh: www.diedit.com
Ayah…
Terima kasih atas cintamu yang tulus
Terima kasih atas sayangmu yang halus
Terima kasih atas doamu yang kudus
Ayah…
Sejuta kasihmu takkan terhapus
Pesan-pesanmu terucap lurus
Agar anakmu melangkah mulus
Dalam liku dunia yang tandus
Ayah…
Maafkan kecerobohanku
Maafkan kekhilafanku
Maafkan atas luka pilu
Yang membuat perih di kalbu
Ayah…
Engkau sinar dalam gelapku
Jika ada yang bertanya pahlawanku?
Pasti engkau, ayahku satu…
* * *