Serangan Stroke, Ini yang Perlu Anda Lakukan


gejala stroke

Mengapa stroke bisa terjadi? Seperti apa tanda-tandanya? Apa yang harus kita lakukan jika seseorang memiliki tanda-tanda awal stroke? Stroke menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Di seluruh dunia, stroke adalah penyebab kedua paling umum bagi kematian dan penyebab utama bagi kecacatan orang dewasa.

Setiap tahun, jutaan orang menderita serangan stroke. Ia juga merupakan satu di antara empat penyebab utama kematian di negara-negara ASEAN, dengan jumlah kasar kematian antara 10.9 / 100.000 (Thailand) ke 54.2 per 100.000 (Singapura).

Apa itu stroke?

Stroke adalah kondisi ketika otak kehilangan pasokan darah, baik karena pembuluh darah tersumbat (trombosis), pembuluh darah menyempit (stenosis) atau pembuluh darah pecah yang menyebabkan perdarahan dalam otak. Ada dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke berdarah.

Bagaimana stroke terjadi?

Untuk stroke iskemik – pembuluh darah dalam otak tersumbat darah beku di dalam pembuluh (trombus), plak aterosklerotik pecah, ataupun oleh emboli (gumpalan darah yang bergerak dalam pembuluh darah yang kemudian terjebak di pembuluh darah otak). Sedangkan stroke berdarah, itu terjadi ketika ada aneurisme (bengkak atau gelembung pada arteri) atau cacat pembuluh darah di otak pecah dan terjadi pendarahan di otak. Ini biasanya berhubungan dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Tahukah anda bahwa 80% dari serangan stroke dapat dicegah?

Serangan stroke dapat dicegah jika setiap orang mengambil langkah untuk menghindari kemungkinan timbulnya penyakit ini. Jangan sekali-kali menyangka bahwa kita tidak berisiko terserang stroke. Siapapun mungkin bisa terserang stroke terlepas apakah kita lelaki atau perempuan, muda atau tua, apapun etnis kita.

Apakah yang kita perlu lakukan untuk menghindari serangan stroke?

  • Kendalikan tekanan darah jika kita memiliki penyakit darah tinggi. Setiap hari, pantau tekanan darah dan makan obat yang diberi. Jangan mengatur sendiri ataupun berhenti makan obat tanpa konsultasi dokter.
  • Berhenti merokok! Perokok terkena risiko serangan stroke dua kali lipat dibandingkan bukan perokok.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Diet sehat dan seimbang.
  • Penderita diabetes harus mengontrol asupan gula secara optimal.
  • Lakukan pemeriksaan bagi detak jantung yang tidak normal.
  • Berolahraga dan menjaga gaya hidup aktif.
  • Hindari atau kurangi konsumsi alkohol.

Apakah tanda-tanda kita sedang terserang stroke?

Kita mungkin sedang terserang stroke jika:

  • Mati rasa atau lemah secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki terutama jika hanya pada sebelah bagian tubuh saja.
  • Tiba-tiba sulit menelan.
  • Mendadak kurang sadar, mengantuk, sulit berbicara atau memahami pembicaraan.
  • Tidak dapat melihat apakah dengan sebelah mata atau kedua mata.
  • Tidak stabil ketika berjalan, pusing, hilang keseimbangan atau koordinasi.
  • Sakit kepala yang parah dan tidak diketahui penyebabnya, disertai dengan muntah dan mual.

Jika kita melihat seseorang yang memiliki setiap gejala di atas, kita dapat menggunakan kode FAST untuk mengidentifikasi dengan cepat apakah seseorang itu sedang diserang stroke.

F untuk FACE: Minta orang itu senyum. Apakah sebelah wajahnya tidak mampu tersenyum?

A untuk ARMS: Minta orang itu angkat kedua lengannya. Apakah sebelah lengannya jatuh atau lunglai ke bawah?

S untuk SPEECH: Minta orang itu mengucap satu ayat, bernyanyi atau berbicara beberapa kata. Apakah percakapannya tidak jelas atau aneh?

T untuk TIME: Kalau kita mengetahui tanda-tanda di atas, segera cari bantuan medis.

Apakah yang harus kita lakukan jika seseorang memiliki tanda-tanda awal stroke?

Bawa mereka secepatnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Setiap menit adalah penting ketika seseorang terserang stroke. Lebih lama darah berhenti mengalir ke dalam otak, lebih parah keadaannya dan lebih sulit untuk pulih. Ketika tiba di rumah sakit, dokter akan menggunakan teknik pemindaian gambar otak, apakah computed Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan jenis stroke yang dialami oleh pasien.

Jika pasien terserang stroke iskemik, mereka dapat diobati dengan obat yang disebut sebagai rt-PA. Obat ini melarutkan darah beku yang menghambat aliran darah ke otak. Namun begitu, obat ini tidak dapat diberi kepada semua kasus stroke. Perawatan ini akan efektif jika dilakukan dalam waktu empat jam dari awal serangan stroke. Untuk memastikan pasien dapat dievaluasi dan menerima perawatan, dia harus dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas stroke trombolisis dalam waktu 60 menit.

Ulasan lima tahun oleh Institut Gangguan Neurologi dan Stroke Nasional (NINDS) menunjukkan bahwa pasien stroke yang menerima rt-PA dalam waktu tiga jam awal terjadinya gejala stroke, memiliki sekurang-kurang 30% probabilitas untuk pulih dengan sedikit atau tanpa cacat setelah tiga bulan.

Jika pasien terserang stroke berdarah, dokter dapat mengontrol perdarahan dengan mengontrol tekanan darah. Jika terjadi pendarahan intrakarnial yang parah yang tidak bereaksi terhadap pengobatan obat, kita mungkin harus memanggil ahli bedah otak untuk turut serta dengan melakukan pembedahan untuk mengurangi efek stres di dalam otak yang disebabkan oleh pendarahan tersebut.

Apakah yang akan terjadi jika kita ataupun mereka yang tersayang kena stroke?

serangan strokeMeskipun dengan perawatan kesehatan yang terbaik, sebanyak dua per tiga penderita stroke akan meninggal karena penyakit ini atau komplikasi dari penyakit ini; atau mengalami cacat permanen. Serangan stroke adalah antara hal yang buruk yang dapat terjadi dalam hidup pasien dan mereka yang tersayang.

Pasien stroke membutuhkan dukungan keluarga untuk pulih. Proses pemulihan dari stroke adalah suatu proses sepanjang hayat. Jangan patah semangat seandainya mereka membutuhkan waktu yang panjang untuk pulih dari serangan stroke. Setiap pasien memiliki waktu pulih masing-masing. Lebih dini proses pemulihan dilakukan, lebih baik hasilnya.

Jika ada insan tersayang kita yang kena stroke, banyak hal yang dapat kita buat. Identifikasi risiko kemudian kawal atau hentikan itu – jika tidak, stroke mungkin menyerang kembali. Hal terpenting yang kita dapat buat setelah serangan stroke adalah menghindari stroke berikutnya, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah pada otak dan cacat juga semakin memburuk. Pastikan mereka bergerak – banyak pasien stroke tidak meninggal hanya semata-mata karena stroke. Mereka meninggal karena komplikasi tidak dapat bergerak. Tempatkan pasien dalam posisi duduk dan bantu mereka menjalani fisioterapi secara tetap sehingga mereka dapat bergerak dengan lebih baik.

Jangan lupa makan obat, pasien stroke perlu mengosumsi obat agen penipisan darah dan pengurangan kolesterol sepanjang hayat mereka. Obat-obat ini membantu dalam mencegah serangan stroke berulang. Mereka juga perlu memantau tekanan darah dan gula secara tetap. Hindari terjatuh dengan melakukan tindakan pencegahan.

Pasien stroke mudah terjatuh. Pasien mungkin terluka ketika hal itu terjadi. Kita harus membuat penyesuaian kondisi dan situasi di rumah untuk menghindari pasien terjatuh. Jika pasien jatuh lebih dari dua kali dalam sebulan, konsultasikan dengan dokter bagaimana menghindari kejadian ini terjadi lagi.

Perhatikan jika terjadi depresi. Banyak pasien stroke mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah stroke. Bagi seseorang yang aktif dan mandiri, dia mudah kecewa ketika dia harus terbaring di tempat tidur dan tergantung pada orang lain setelah serangan stroke. Depresi yang dialami oleh pasien stroke dapat menghambat proses pemulihan karena dia hilang motivasi. Berikan motivasi dan bantuan jika kita lihat perubahan pada mood atau perilaku pasien.

Dapatkan dukungan dari orang lain dan jaga diri kita sendiri. Tekanan juga dapat memberi gangguan kepada orang-orang yang menjaga pasien. Dorongan dari anggota keluarga yang lain dan masyarakat setempat sangat membantu. Sebagai orang yang menjaga pasiesn, pastikan kita makan makanan yang seimbang, berolahraga, ataupun keluar bersosialisasi untuk tetap positif.


Tinggalkan komentar