5 Sumber Makanan Alkali untuk Pertahankan Tingkat pH Tubuh


air alkali

Jika Anda ingin mempertahankan kadar pH dalam tubuh Anda, termasuk yang ada di dalam darah dan urin, maka makanan yang berbasis alkali adalah pilihan yang tepat. pH hanyalah ukuran seberapa alkali atau asamnya sesuatu. Atau pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH (potensial Hidrogen) akan mengungkapkan jika larutan bersifat asam atau alkali (atau basa). Agar sehat, pH darah harus dipertahankan sedikit basa.

Dengan mengkonsumsi lebih banyak makanan alkali dan kurang asam, itu dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan pH. Sayangnya, karena beberapa dekade perubahan dalam masyarakat dan bahkan kemajuan teknologi, kita menghadapi tantangan kesehatan diet yang lebih besar daripada sebelumnya. Bukan suatu kebetulan jika saat ini jumlah obesitas (kegemukan), penyakit kardiovaskular (jantung), diabetes, dan kanker mengalami peningkatan.

Hal ini diduga terkait dengan peningkatan konsumsi makanan yang cenderung menghasilkan kadar asam, seperti makanan cepat saji, lemak trans, makanan olahan, gula, dan roti putih. Pada saat yang sama, kita cenderung tanpa sadar mengurangi konsumsi makanan segar dan utuh seperti sayuran dan buah. Tingkat vitalitas tubuh juga semakin menurun karena pengaruh berbagai faktor lain, seperti kurang tidur, stres, dan obat-obatan farmasi.

Pentingnya Keseimbangan pH dalam Tubuh

Ketika kita mengkonsumsi makanan yang menghasilkan asam, tubuh akan mencoba mengembalikan atau menstabilkan pH tubuh kita agar seimbang dengan melepaskan mineral alkali, seperti magnesium, kalsium, dan fosfor ke dalam aliran darah. Sumber alkali ini paling sering diperoleh dari tulang dan gigi.

Saat kita mengkonsumsi cukup makanan yang menghasilkan alkali, maka tubuh lebih mudah mengaksesnya sehingga tidak dipaksa untuk mengambilnya dari organ lain, seperti tulang dan gigi. Menurut para ahli, diet seimbang harus mencakup sekitar 60 hingga 80 persen makanan pembentuk alkali dan 20 hingga 40 persen makanan pembentuk asam.

Menjaga keseimbangan pH adalah hal yang penting, tidak hanya untuk tingkat pH optimal tetapi karena banyak alasan lainnya. Beberapa manfaat menerapkan diet alkali dan mengkonsumsi lebih banyak makanan alkali dan menghilangkan makanan pembentuk asam seperti makanan olahan, gula rafinasi, lemak trans, dan alkohol, antara lain:

  • Peningkatan fungsi kognitif (otak)
  • Sistem pencernaan yang lebih baik
  • Kulit yang lebih cerah/elastis
  • Lebih banyak energi
  • Daya tahan (imun) yang lebih tinggi
  • Tulang yang lebih sehat
  • Pengurangan risiko kanker
  • Mengurangi peradangan
  • Berat badan yang ideal

Sumber Makanan Alkali

Untuk mengikuti diet alkali yang mencakup sekitar 60 hingga 80 persen makanan alkali, tentu saja, Anda perlu tahu persis apa saja sumber makanan tersebut.

1. Buah Alpukat

Alpukat sangat kuat, padat nutrisi, dan merupakan makanan super alkali. Buah ini sarat dengan lemak sehat yang dapat membantu mengurangi rasa lapar di antara jam waktu makan dengan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Berkat kandungan asam oleat yang tinggi, buah Alpukat dapat membantu mengurangi kolesterol total, sekaligus meningkatkan kadar kolestrol “baik” atau kolesterol HDL, dan menurunkan kolesterol “jahat,” atau LDL.
Selain itu, asam oleat berfungsi memperlambat perkembangan penyakit jantung dan bahkan meningkatkan metabolisme untuk mendukung penurunan berat badan. Buah ini juga menawarkan sejumlah nutrisi lain yang menawarkan manfaat anti-inflamasi, antikanker, dan gula darah.

2. Bawang Putih

Bawang putih adalah salah satu makanan super ampuh, dan juga merupakan makanan pembentuk alkali teratas. Bawang putih membantu mengatur pH, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat lain, termasuk mengurangi tekanan darah dan kolesterol, membantu mencegah masuk angin atau flu, mencegah kanker, mengurangi risiko penyakit jantung, dan memerangi infeksi bakteri serta jamur.

Untuk mendapatkan yang terbaik dari bawang putih, potong-potong lalu diamkan selama 10 menit sebelum dimakan atau menambahkannya pada hidangan.

3. Cabe Rawit

Cabe rawit dianggap sebagai salah satu makanan alkali paling penting. Nilai plus lainnya adalah mengandung enzim yang penting untuk fungsi endokrin. Cabe rawit dikenal karena sifat antibakterinya, serta menjadi sumber Vitamin A yang kuat, dan membantu melawan radikal bebas berbahaya yang merangsang stres dan penyakit.

Mengkonsumsi cabai rawit diyakini membantu memperbaiki metabolisme, dan mendorong penurunan berat badan. Anda bisa menambahkan cabai rawit ke dalam sup dan hidangan, salad, bahkan telur seperti omelet atau souffle.

4. Jeruk Lemon

Meskipun lemon memiliki rasa asam, lemon adalah salah satu makanan yang menghasilkan bahan paling basa. Buah asam ini memberikan bantuan segera dan kuat dari hiperasiditas dan kondisi terkait virus, serta pilek, batuk, flu, dan mulas.

Menambahkan jus lemon ke dalam air minum Anda adalah cara yang sederhana untuk meransang rasa enak yang memastikan Anda mendapatkan setidaknya delapan gelas sehari. Minum segelas air lemon di pagi hari adalah cara yang bagus untuk memulai hari Anda dengan mendapatkan tingkat pH yang seimbang.

5. Sumber Lainnya

Kale dianggap sebagai salah satu makanan paling basa dan juga dikenal luas karena kemampuannya untuk membantu tubuh dalam detoksifikasi, mengurangi kolesterol total dan mencegah kanker. Sayuran ini memiliki jumlah vitamin K yang sangat tinggi, serta vitamin A dan C. Selain kandungan klorofilnya, yang sangat bersifat alkali, kale membantu melawan keasaman sembari menormalkan pH tubuh, serta membantu dalam penyembuhan, pembersihan, dan detoksifikasi.

Tips tambahan: Air alkali

Minum cukup air penting untuk kesehatan yang baik, karena dehidrasi menyebabkan kelelahan dan berbagai masalah lainnya. Minum air alkali bahkan dapat membantu lebih dari air biasa, karena membantu memberikan nutrisi lebih efisien, yang berarti Anda akan menikmati lebih banyak energi sepanjang hari.


Tinggalkan komentar