10 Tempat Wisata di Bali yang Bagus Tapi Jangan Dikunjungi


Selain pantai Kuta yang tersohor, di mana lagi tempat wisata yang menarik di pulau Dewata – Bali? Seperti apa gambaran keindahan objek wisata tersebut? Ketika anda memutuskan untuk berlibur di pulau Bali, tentu anda telah memiliki rencana mengenai tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi di pulau Dewata tersebut. Memang, objek wisata pantai Kuta yang berjarak sekitar 3,6 km dari bandara Ngurah Rai tentu menjadi pilihan utama bagi para pelancong.

Nah, berbicara tentang tempat wisata di Bali ternyata puluhan lokasi objek wisata yang sayang untuk dilewatkan. Jalan-jalan selama seminggu rasanya belum cukup memuaskan untuk menikmati semua titik panorama dan keunikan budaya masyarakat pulau Bali yang atraktif. Setiap bagian wilayah pulau Bali yang kecil tersebut, mulai dari Bali selatan, utara, timur, tengah, dan Bali tengah menawarkan sajian wisata yang variatif.

Dalam memilih objek wisata yang tepat, satu hal yang menjadi bahan pertimbangannya adalah “Apa tujuan anda berlibur ke Bali?” Apakah ingin menikmati pemandangan sawah, pantai, panorama bawah laut, museum seni, eksotisme candi dan pura, atau ingin mengenal lebih dekat kebudayaan Hindu Bali. Prioritas tujuan tersebut akan memudahkan anda untuk menentukan lokasi wisata yang cocok dengan selera liburan anda di Pulau Bali.

Nah, jika anda masih bingung untuk menentukan lokasi tempat wisata saat liburan di Bali, maka 10 objek wisata ini sangat bagus, tapi sebaiknya jangan dikunjungi! Lho.. emang kenapa? Karena anda bisa betah berlama-lama atau ketagihan untuk datang kembali. (^…^)

1. Rafting Seru di Sungai Ayung

rafting bali

Sungai Ayung terletak antara perbatasan dari Kabupaten Badung di sisi Barat dan Kabupaten Gianyar dari sisi timur. Ada beberapa perusahaan penyedia akomodasi rafting di Sungai Ayung ini, misalnya Sobek Rafting, Bali Adventure, BIR, Mega Rafting, Payung Rafting, Ayung Rafting, Bahama Rafting, Fantasi Ayung Rafting dan masih banyak lagi.

Biasanya untuk melakukan kegiatan rafting ini di mulai dari pagi hari dari jam 8.30 untuk penjemputan dan tiba di lokasi pada pukul 9.30. Kemudian akan di berikan alat-alat untuk melakukan rafting seperti Helm, pelampung, dan Sandal sungai. Juga arahan dan instruksi sambil menikmati minuman selamat datang. Kemudian para peserta rafting akan turun ke sungai Ayung melalui anak tangga sebagai pemanasan.

Ketika sampai di start point Sungai Ayung anda akan menjumpai pemandangan air terjun yang indah. Di start point untuk arung jeram telah tersedia boat untuk raftingnya. Setelah di berikan beberapa intruksi cara rafting maka acara yang sesungguhnya dari petualangan ini akan dimulai. Selama perjalanan rafting di Sungai Ayung ini, kita akan melihat pemandangan tebing-tebing cantik yang dihuni oleh kelelawar.

Kemudian setelah melalui tebing-tebing kelelawar tersebut kita juga akan melihat pemandangan tebing yang terlihat seperti diukir tangan oleh tangan manusia. Rafting di Sungai Ayung ini berlevel 3 yang merupakan level aman bagi pemula.

2. Bali Museum, Museum Tertua di Pulau Dewata

museum baliJika Anda ingin melakukan perjalanan wisata ke Bali sembari untuk mengetahui sejarah budaya penduduk pulau Bali, Anda dapat mengunjungi Museum Bali. Museum Bali terletak di kota Denpasar, sekitar 13 km dari bandara Ngurah Rai. Museum Bali adalah museum tertua di pulau Bali yang didirikan pada tahun 1910.

Museum ini termasuk museum etnografi. Perencanaan awal dari pendirian Museum Bali ini diprakarsai oleh pejabat pemerintah Belanda, bernama WFJ Kroon, dibantu oleh beberapa arsitek dari Eropa dan raja-raja pulau Bali, antara lain, I Gusti Bagus Jelantik (Kerajaan Karangasem), I Gusti Ketut Djelantik (kerajaan Buleleng), Raja Tabanan dan Raja Badung.

Gaya bangunan Museum Bali merupakan perpaduan antara arsitektur kuil dan istana. Museum Bali dibangun di atas konsep Tri Mandala. Pada Utama Mandala (bagian utama), ada tiga bangunan, yaitu: Bangunan Gedung Tabanan (bangunan yang bergaya arsitektur Bali selatan), Gedung Buleleng (bangunan bergaya Bali utara), dan Gedung Karangasem (bangunan bergaya Bali timur).

Jika Anda mengunjungi Museum Bali, Anda akan melihat banyak koleksi benda-benda kuno, antara lain: naskah kuno, patung, uang kuno, benda arkeologi, barang-barang rumah tangga, alat-alat pertanian tradisional, wayang, keramik kuno, perlengkapan ritual, dan lainnya. Beberapa orang Eropa juga berkontribusi dalam memberikan koleksi benda-benda bersejarah bagi museum ini, seperti: GM Hendrikss, DR.R. Goris, DR.WF Stutterheim, GI Graider, dan artis Walter Spies.

Museum Bali terletak di jalan Mayor Wisnu. Museum ini buka setiap hari Minggu sampai Kamis pukul 08:00-03:00. Jumat buka sampai 12.30. Sementara pada hari Sabtu dan hari libur nasional, museum ditutup. Harga tiket masuk sekitar 20.000 rupiah per orang.

3. Keunikan Desa Trunyan, Penduduk Asli Pulau Bali

desa trunyan baliDesa Trunyan adalah sebuah desa tua Bali yang terletak di Kabupaten Bangli. Desa ini berada di pinggir danau Batur, dan untuk mencapainya kita harus menyeberangi danau Batur dengan menggunakan perahu boat melalui dermaga kecil di Desa Kedisan. Desa Trunyan merupakan pilihan utama bagi wisatawan asing yang ingin menyaksikan tempat unik nan eksotik sebagai salah satu keajaiban budaya dunia.

Yang unik dan menarik dari desa ini tentunya adalah cara memperlakukan jenazah. Jika umumnya, mayat di Bali diaben dengan cara di bakar (kremasi) atau dikubur dalam tanah, tetapi jenazah orang Trunyan yang merupakan penduduk asli Bali (disebut Baliage) dibiarkan berada di atas tanah di areal pemakaman hingga terurai menjadi tengkorak.

Mayat-mayat yang dibiarkan membusuk di atas tanah ternyata tidak mengeluarkan bau busuk karena adanya bau harum yang dikeluarkan oleh pohon-pohon Menyan (Taru Menyan = Terunyan) yang tumbuh di areal kuburan tersebut.

Para wisatawan yang berkunjung ke area pemakaman tersebut dapat menyaksikan proses terurainya mayat tanpa terganggu dengan bau busuk. Keunikan desa Trunyan dan pesona alam danau Batur yang sangat indah, menjadikan desa ini sebagai destinasi favorit wisatawan internasional

4. Balangan, Pantai Rahasia di Pulau Bali

pantai balanganPantai Kuta adalah ikonnya Bali, namun terlalu ramai. Ketika banyak pantai di Bali yang dipenuhi dengan kunjungan turis, Pantai Balangan ternyata masih sepi pengunjung. Beberapa turis yang datang ke sini merasa terkesan dengan keindahan pantai Balangan. “Rasanya pantai ini tidak berada di Bali” kata seorang turis yang duduk di atas pasir putih pantai Balangan.

Pantai Balangan adalah salah satu dari deretan pantai yang indah terletak di kawasan Uluwatu, Kecamatan Kuta – Bali. Pantai ini berada sekitar 10 km dari Bandara Ngurah Rai atau kurang lebih 35 menit jika ditempuh dengan sepeda motor / mobil dari kota Denpasar.

Pantai ini memiliki garis pantai sekitar 1 km menghadap ke utara, sehingga Anda dapat melihat aktivitas bandara dan aktivitas nelayan di pantai Kedonganan. Suasana pantai Balangan masih cukup sepi, dengan pasir putih dan pemandangan yang sangat indah dari bukit-bukit. Sehingga daerah ini seolah-olah tersembunyi di balik bukit utara dari pantai Dreamland.

Ketika beberapa wisatawan mulai bosan berenang di Dreamland Beach, mereka (terutama surfer) pergi ke pantai Balangan. Jika Anda mengunjungi pantai ini, Anda akan melihat sebuah pohon palem yang indah berjajar.

Atmosfernya juga mirip dengan pantai Hawaii, karena ada kios-kios atap jerami tradisional. Turis biasanya memesan mie instan dan bir dingin sambil berbaring di kursi malas. Selain berselancar, kegiatan wisata yang sering dilakukan di pantai Balangan adalah berenang, bermain pasir dan berjemur sambil menikmati es kelapa. Jika jalan-jalan, Anda harus sedikit berhati-hati, karena ada beberapa karang yang tajam di beberapa bagian pantai ini.

Untuk mencapai pantai Balangan, dari Kuta Anda harus melaju ke jalan Bypass Ngurah Rai, melewati Nusa Dua. Kemudian Anda harus mengubah arah ke Uluwatu. Perhatikan tanda (board) ke pantai Balangan. Jangan pernah berkata Bali indah, jika Anda belum datang ke pantai ini.

5. Ulun Danu Bratan, Pura Klasik di Tengah Danau

pura danau beratanPanorama Pura Ulun Danu Bratan merupakan salah satu ikon wisata pulau Bali. Keindahan kuil ini sering digambarkan dalam lukisan dan foto. Ulun Danu Bratan terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, sekitar 80 kilometer dari kota Denpasar. Lokasi pura ini termasuk kawasan wisata Bedugul. Seperti namanya, pura ini terletak di hulu danau Beratan.

Kata “Ulun” berarti hulu, Danu yang berarti danau, dan Bratan adalah nama danau ini yang berarti “menahan diri/hawa nafsu” menurut bahasa Sansekerta. Pura Ulun Danu Bratan diklasifikasikan sebagai Dang Hyang Kahyangan dan ditujukan untuk memuja Dewa Wisnu (penguasa air), Dewi Sri (dewi pertanian), dan juga untuk menyembah Dewa Siwa.

Sejarah pembangunan Pura Ulun Danu Bratan belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan babad kerajaan Mengwi, pura ini didirikan sekitar tahun 1634. Dalam kompleks candi, ada beberapa bangunan yang memiliki tingkat atap yang berbeda. Bangunan dengan susunan atap tingkat sebelas adalah bangunan tertinggi sebagai simbol Dewa Wisnu.

Dalam kompleks pura Ulun Danu Beratan, terdapat juga sebuah artefak kuno yang berasal dari zaman megalitik (sekitar 500 tahun SM). Artefak kuno tersebut terletak di depan halaman pura, di sebelah kiri yang berupa sarkofagus dan papan batu.

Jika Anda mengunjungi kawasan pura Ulun Danu Beratan, Anda akan melihat pemandangan yang menakjubkan. Taman yang indah, atmosfer danau yang tenang, udara yang sejuk, pesona kuil klasik, dan bukit-bukit hijau akan membuat Anda merasa damai. Anda juga dapat melakukan kegiatan lain, seperti menyusuri danau dengan perahu tradisional milik nelayan. Makan siang di restoran di sekitar danau Beratan adalah hal yang Anda tidak boleh terlewatkan ketika traveling ke Ulun Danu Bratan.

6. Ziarah Makam Sunan Mumbul, Wisata Islami di Bali

makam sunan mumbul wisata islami baliMakam Sunan Mumbul terletak di Kabupaten Karangasem, tepatnya di tepi pantai sebelah timur Istana Air Taman Ujung. Nama Sunan Mumbul merupakan nama seorang putra mahkota Kerajaan Pejenggik, Mataram, Lombok yang berkuasa pada abad 17 masehi. Nama asli Sunan Mumbul adalah Raden Datu Mas Pakel. Akibat serangan dari Kerajaan Karangasem Bali, Kerajaan Pejanggik akhirnya runtuh dan Mas Pakel dibawa ke Bali.

Kemudian Raja Karangasem mengangkat Mas Pakel menjadi orang dalam istana untuk memperkuat posisi istana Kerajaan Karangasem. Raja Karangasem juga meminta bantuan Mas Pakel untuk membangun istana air Taman Ujung. Taman Ujung Sukasada merupakan tempat peristirahatan keluarga dan para tamu raja. Jika anda berwisata ke Karangasem, anda bisa mengunjungi Istana Taman Ujung, sekaligus juga berziarah ke makam Sunan Mumbul.

7. Eksotisme Goa Gajah – Gianyar Bali

goa gajah baliPulau Bali memiliki banyak kuil-kuil kuno yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satu kuil kuno yang sering dikunjungi wisatawan adalah Goa Gajah. Goa Gajah terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, sekitar 30 kilometer dari kota Denpasar. Tempat wisata ini adalah sebuah gua yang di dalamya terdapat sebuah stupa yang disucikan umat Hindu di Bali, dimana menurut sejarah, dahulunya merupakan tempat ibadah bagi masyarakat Bhudda dan Hindu Siwa.

Secara historis, Goa Gajah telah dibangun sejak abad ke-8 Masehi. Ada dua versi tentang asal-usul nama Pura Goa Gajah.Versi pertama menyebutkan bahwa nama Goa Gajah berasal dari kata “Lwa” dan “Gajah”. Lwa berarti sungai, dan Gajah adalah nama sungai yang terletak di sekitar lokasi ini (sekarang nama sungai tersebut adalah sungai Patanu).

Versi kedua menyatakan bahwa nama Goa Gajah adalah karena adanya patung gajah (patung Dewa Ganesha) di dalam gua. Arkeolog menduga bahwa Goa Gajah sebelumnya digunakan sebagai tempat pertapaan umat Hindu dan Budha. Goa Gajah merupakan tempat wisata yang menarik. Pemandangan di sekitar Goa Gajah sangat indah. Ada pohon besar berusia ratusan tahun, sehingga udara terasa sejuk. Ketika Anda memasuki area parkir, ada banyak artshops yang menjajakan souvenir cantik. Di mulut gua dihiasi dengan ukiran wajah Dewa Kala sebagai pelindung tempat ini.

Di luar gua, ada kolam yang dihiasi dengan tujuh patung malaikat cantik yang membawa air. Tujuh air mancur mewakili tujuh sungai suci di India (sungai Gangga, sungai Saraswati, Indus, Sungai Yamuna, sungai Godavari, sungai Darmada, dan sungai Serayu).

Dalam gua, ada beberapa patung sebagai simbol dewa dewi dalam agama Hindu. Harga tiket masuk kawasan wisata Goa Gajah sekitar US$ 3-5 per orang. Anda harus mengenakan pakaian tradisional Bali (kemben dan syal pinggang) saat memasuki kawasan pura Goa Gajah agar terlihat lebih sopan.

8. Panorama Cantik Bawah Laut Pulau Menjangan

menyelam pulau menjanganPulau menjangan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat laut pulau Bali. Selat antara pulau menjangan dengan Bali adalah daerah terumbu karang yang sangat cantik. Cuaca yang hangat di sekitar pulau ini membuat laut pulau ini menjadi tempat hidup aneka ragam biota laut.

Kecantikan panorama laut pulau Menjangan membuat para wisatawan menjadikan spot diving ini sebagai target utama dalam liburan ke bali. Jika anda telah selesai menyelam, anda dapat singgah di pulau ini untuk melihat lebih dekat keunikan pura yang di pulau ini.

9. Pasar Seni Sukawati, Belanja Oleh-oleh Khas Bali

Pasar Seni Sukawati yang terletak di Desa Sukawati, Gianyar juga merupakan surga belanja oleh-oleh khas bali. Untuk mencapai tempat ini, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit dari Kuta. Barang-barang yang menjadi target wisatawan biasanya baju oblong bertuliskan Bali, bergambar barong, atau merk bir terkenal. Selain itu, barang seni kerajinan menjadi pilihan wisatawan sebagai oleh-olehnya.

pasar oleh oleh baliYang unik di pasar ini adalah para pedagangnya. Biasanya para pedagang (wanita) menggunakan kamben dan selendang yang diikatkan di pinggangnya. Katanya….. jika simpul selendang pedagang diikatkan di depan berarti dia masih gadis, jika ikatan simpul selendang berada di samping, artinya statusnya sudah menikah, sedangkan selendang yang simpulnya di belakang artinya dia janda.

Tips berbelanja disini adalah pandai-pandai menawar untuk mendapatkan harga yang murah (sebuah baju kaos barong harganya Rp 15.000 sampai 30.000 rupiah). Selain itu, jika anda berbelanja borongan, maka akan mendapat potongan harga yang bagus.

10. Taman Oejoeng, Istana Kerajaan Karangasem

taman istana baliSalah satu tempat wisata sejarah yang menarik di pulau Bali adalah Taman Ujung Sukasada. Taman yang indah ini terletak di wilayah Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem, di sebelah tenggara kota Amlapura. Anda akan menempuh perjalanan sekitar 90 km dari kota Denpasar. Menurut sumber-sumber sejarah, pembangunan kompleks Taman Ujung melalui beberapa tahap. Awalnya dibangun pada tahun 1901 hanya sebuah kolam kecil oleh raja Karangasem.

Kolam tersebut bernama kolam Dirah yang berfungsi sebagai tempat pembuangan bagi orang-orang yang diduga memiliki ilmu hitam atau “Ngeliak” dalam bahasa Bali. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya, Raja Karangasem menambahkan dua kolam. Karena keindahan panorama sekitarnya, Raja Gusti Bagus Djelantik memutuskan untuk membangun sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan para tamu dan keluarga kerajaan.

Raja juga memerintahkan untuk membangun persemedian (bangunan yoga), kuil dan bangunan terbuka (disebut Balai Kembang atau Taman Gili). Sejak itu, Taman Ujung berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat dan menghibur tamu-tamu penting yang mengunjungi kerajaan Karangasem. Pada tahun 1921, Belanda yang menguasai pulau itu, membuat Taman Ujung sebagai tempat beristirahat bagi para tamu dari Pemerintah Ducth di Bali. Taman ini diberi julukan Water Palace.

Taman Ujung berasal dari kata “Taman” dan “Ujung” karena lokasinya terletak di ujung timur pulau Bali. Tak terduga rasanya jika Taman Ujung yang indah tersebut berasal dari kolam pembuangan. Taman Ujung memiliki luas sekitar 10 hektar. Ada tiga kolam besar sekitar 50×20 meter persegi. Ada juga Bale Bengong (ruang atau tempat merenung). Selain itu, ada bangunan Taman Gili yang merupakan perpaduan arsitektur Bali, China dan Eropa. Taman Gili adalah tempat peristirahatan.

Taman Ujung telah mengalami beberapa peristiwa yang menyebabkan kerusakan. Pada masa penjajahan Jepang, pagar besi rusak karena digunakan sebagai senjata perang. Kerusakan parah terjadi ketika letusan Gunung Agung pada tahun 1963. Letusan tersebut mengakibatkan hampir semua kondisi Taman Ujung hancur. Pada 1990-an, Taman Ujung mulai direnovasi agar lebih baik oleh keluarga kerajaan Karangasem dan Pemprov Bali dengan bantuan dana dari Bank Dunia. Sekarang, istana air ini terlihat begitu cantik.

Ketika Anda mengunjungi Taman Ujung, Anda akan melihat sebuah panorama istana air yang indah, hamparan padi dan pemandangan laut di seberang jalan, dan juga suasana kerajaan klasik. Anda dapat menyewa perahu kecil untuk mengelilingi kolam yang indah penuh dengan bunga teratai. Ada juga sebuah sumber air di dekat kuil kerajaan yang sering digunakan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Taman Ujung sering digunakan sebagai tempat untuk pre-wedding, syuting film, dan acara budaya lokal. Jadi, silakan datang ke Taman Ujung!!!


Tinggalkan komentar