Cara Ternak Ayam Petelur, Ayam Ketawa, Ayam Mutiara, dan Kalkun


ternak ayam petelur

Peternakan ayam merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Bagaimanakah caranya? Seperti apa gambaran peternakan ayam petelur, ayam ketawa, ayam mutiara, dan kalkun? Meskipun ditengah beragam ancaman penyakit unggas, termasuk flu burung, bisnis ternak ayam tetap stabil karena kebutuhan konsumsi terhadap telur dan daging ayam tetap tinggi.

Jika ingin serius menggeluti usaha peternakan ayam, maka sebaiknya fokus pada satu jenis peternakan. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa peternakan ayam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni peternakan ayam petelur, peternakan ayam pedaging, dan peternakan ayam untuk kebutuhan hiburan (hobi), misalnya ayam ketawa dan ayam mutiara.

Nah, pada artikel ini akan diuraikan mengenai cara ternak dan budidaya ayam petelur, ayam kalkun untuk pasokan daging, serta ayam ketawa dan ayam mutiara untuk mereka yang gemar menggunakan ayam sebagai media hiburan.

1. Usaha Ternak Ayam Petelur

Di pasaran, ada dua macam ayam petelur, yaitu: tipe ayam petelur ringan dan tipe ayam petelur medium. Tipe ayam petelur ringan atau disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping dan bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah.

Sementara itu, tipe ayam petelur medium memiliki bobot tubuh yang cukup berat. Meskipun demikian, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium yang mampu menghasilkan telur dan daging, sehingga disebut pula sebagai tipe ayam dwiguna. Telur yang dihasilkan umumnya berwarna cokelat. Untuk memulai usaha ternak ayam petelur, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: kandang, bibit, dan pakan ternak.

a. Tempat Usaha atau Kandang Ayam Petelur

Tempat usaha untuk ayam petelur adalah sebaiknya memilih tempat / lokasi yang jauh dari rumah penduduk tetapi masih bisa dijangkau oleh motor pickup, agak sepi dan tempat harus menetap. Pembuatan kandang ayam sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut: bisa mendapat sinar matahari pagi dengan baik, sirkulasi udara lancar, tidak berada diantara bukit atau lembah yang menghambat aliran udara, dan iklim sedang dengan suhu rata-rata 30-35°C.

Selain itu, dalam pembuatan kandang ayam petelur, fasilitas yang perlu dilengkapi adalah berupa: alas lantai (litter) yang bisa berbahan kulit padi dengan pasir atau serutan kayu; tempat bertelur; tempat ayam bertengger, tempat ayam makan, minum, dan tempat grit. Sediakan juga penerangan yang cukup.

b. Penyiapan Bibit Ayam Petelur

Bibit ayam petelur yang bagus mempunyai ciri-ciri:
Bibit ayam petelur (DOC) lincah dan tidak cacat fisik, serta berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Serta tidak ada letakan/sisa tinja di duburnya. Harga bibit ayam petelur berfluktuasi, biasanya dalam rentang Rp. 3.000 – 8.000 per ekor.

c. Penyiapan Pakan Ternak

Ada berbagai jenis pakan ternak, misalnya dapat berupa concentrate (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus). Untuk ayam petelur, jenis pakan biasanya disesuaikan dengan umurnya, yaitu :

  • Pakan Ternak untuk Pre-Starter merupakan pakan ternak yang diberikan kepada ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.
  • Pakan Ternak untuk Starter diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
  • Pakan Ternak untuk Grower, pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
  • Pakan Ternak untuk Laying Phase yaitu makanan diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.
  • Harga pakan ternak untuk ayam petelur beraneka ragam tergantung jenis dan mereknya.

Jika ketiga hal pokok di atas telah anda siapkan (kandang dan fasilitasnya, bibit ayam, pakan) maka anda sudah bisa memulai untuk menjadi seorang wirausahawan. Agar bisa mencapai hasil maksimal, anda harus mempunyai wawasan yang luas tentang seluk beluk ayam petelur. Salah satu yang paling urgent adalah pengetahuan tentang berbagai jenis penyakit ayam petelur (tetelo, berak putih, kolera, pilek ayam, parathyphoid, dan sebagainya) dan bagaimana cara mengatasinya (penyuntikan vaksin, obat tetes, mencampur vitamin, efektifitas pakan, dan lainnya). Jika hal tersebut telah tertanam di benak anda dengan baik, ditambah kemampuan memasarkan produk secara luas, maka keuntungan pasti akan datang berlipat-lipat.

2. Usaha Ternak Ayam Ketawa

ternak ayam ketawaJika zaman dulu orang-orang senang memelihara ayam pejantan sebagai ayam aduan, maka saat ini banyak yang lebih senang memelihara ayam sebagai media hiburan melalui kokokan suaranya. Salah satu jenis ayam yang bisa kita pelihara untuk menjadi ternak penghibur (entertainer) adalah ayam ketawa.

Ayam Ketawa adalah jenis ayam piaraan yang memiliki keunikan pada suaranya. Suara dan kokokan ayam ketawa dapat sangat mirip dengan suara tawa manusia, sehingga disebut dengan julukan ayam ketawa. Secara fisik, ayam ketawa tersebut tidak jauh berbeda dengan ayam kampung. Bentuk jengernya pada bagian belakang menempel pada kepalanya.

Sementara ciri khusus ayam ketawa terletak pada pita suaranya, dimana jika diraba pada bagian kerongkongannya terasa putus, sedangkan pita suara ayam kampung umumnya terasa kokoh menyatu. Hal tersebutlah yang diduga sebagai penyebab suara ayam ketawa terpatah-patah seperti orang tertawa.

a. Mengenal Habitat dan Ciri Ayam Ketawa

Habitat asli ayam ketawa banyak terdapat di kawasan pulau Sulawesi, tepatnya daerah Kabupaten Sidrap (Sidenreng Rappang), Sulawesi Selatan, yang berjarak sekitar 185 km dari kota Makasar. Dalam bahasa setempat, ayam ketawa disebut dengan ayam manugaga, manu sama artinya dengan ayam, sementara gaga artinya gagap atau bicara terbata-bata. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ayam ketawa dapat membawa peruntungan (hoki) bagi sang pemilik, sehingga hal tersebut menjadikan si ayam ketawa bernilai lebih.

Bahkan bila mampu memenangi suatu kontes ayam, maka harga jualnya bisa 10x lipat dari harga rata-rata. Banyak pemilik ayam ketawa yang telah berhasil memenangi kontes mendapatkan durian runtuh (rejeki nomplok) karena ayamnya ditawar dengan harga selangit (20-50juta rupiah) oleh para pengusaha kaya.

Untuk memulai menggeluti bisnis ternak ayam ketawa tidaklah terlalu sulit. Cara perawatannya pun hampir sama dengan jenis ayam kampung lainnya, misalnya di beri pakan yang sehat, sanitasi kandang, dimandikan tiap pagi untuk yang dewasa, diberi suplemen vitamin dan obat-obatan, serta mendorong untuk melakukan perkawinan untuk menghasilkan telur anakan yang banyak.

b. Memilih Bibit Anak Ayam Ketawa

Sebagai langkah awal yang harus dilakukan untuk beternak ayam ketawa adalah membeli bibit anak ayam ketawa. Harga bibit anak ayam ketawa di pasaran cukup mahal saat ini, yaitu di atas 100ribuan rupiah per ekor untuk yang telah berusia di atas 2 minggu. Sedangkan bila ingin mendapatkan indukan ayam (jantan+betina), anda harus mengeluarkan dana sekitar 700ribu hingga 2 jutaan rupiah per ekornya, tergantung lokasi anda dan kualitas induk ayam yang anda beli.

c. Pemeliharaan Ayam Ketawa

Setelah memiliki bibit atau pun induk ayam ketawa, maka tahap berikutnya melakukan pemeliharaan dan perawatan seperti layaknya merawat ayam kampung piaraan. Bila pasangan ayam telah siap kawin, maka dibiarkan melakukan perkawinan agar menghasilkan bibit yang banyak. Beberapa peternak juga menggunakan berbagai trik agar pasangan ayam mau melakukan perkawinan secara frekuensif sehingga lebih banyak menghasilkan bibit telur. Mereka biasanya melakukan kawin paksa, kawin suntik, atau memberi suplemen khusus.

Bibit-bibit ayam ketawa yang telah berusia di atas dua minggu dipisahkan dari induknya dan diletakkan pada kandang khusus dengan pencahayaan panas yang sesuai (biasanya memakai lampu 5 watt). Setelah anak ayam tumbuh dewasa, maka harus dilatih vokal suaranya agar dapat menghasilkan suara yang menarik, karena nilai jual ayam ketawa terletak pada suara kokokannya.

Ayam Ketawa yang malas berkokok harus dilatih sesering mungkin, misalnya dengan cara dipisahkan dengan pasangan betinanya, dimandikan dan dijemur sejenak di bawah mentari pagi, dan dikurung pada sangkar yang digantung pada ketinggian tertentu (5-6 meter).

d. Pemasaran Ternak Ayam Ketawa

Sebagai salah satu bentuk strategi pemasaran usaha anda, maka anda harus rajin-rajin mengikuti kontes ayam. Pada kontes-kontes tersebutlah banyak terdapat pecinta unggas yang bersedia melakukan transaksi dengan harga yang tinggi. Anda juga sebaiknya pro aktif menjadi member pada organisasi atau kelompok yang terkait dengan bisnis anda, misalnya PASIR (Persatuan Ayam Serama Indonesia Raya), PAKSI (Persatuan Ayam Ketawa Seluruh Indonesia), dan asosiasi-asosiasi sejenis di daerah anda.

3. Usaha Ternak Ayam Mutiara

ayam mutiaraSalah satu jenis unggas (ayam) yang lebih dimanfaatkan sebagai ternak penghias halaman rumah adalah ayam mutiara atau disebut juga Guiena Fowl. Ayam mutiara memiliki bentuk tubuh dan warna bulu bintik-bintik yang unik.

Keunikan tersebut membuat harga ayam mutiara lebih tinggi dibandingkan dengan harga ayam biasa atau ayam konsumsi. Kisaran harganya sekitar 200 sampai 400 ribu rupiah untuk sepasang indukan. Bagaimanakah cara berwirausaha ayam mutiara? Inilah sekilas panduannya.

a. Mengenal Jenis-jenis Ayam Mutiara

Jenis ayam mutiara dibedakan berdasarkan warna-warna bulunya, umumnya terdiri dari putih, abu-abu (pearl), coklat, violet, royal purple dan warna lavender. Jenis ayam mutiara terus mengalami perkembangan melalui hasil persilangan atau cross breeding. Secara umum, ayam mutiara memiliki panjang tubuh sekitar 40 sampai 70 centimeter dengan berat mencapai 0,7-1,6 kg per ekor.

b. Habitat Hidup dan Persiapan Kandang Ayam Mutiara

Menurut asal usulnya, ayam mutiara berasal dari benua Afrika. Faktanya menyebutkan bahwa ayam mutiara sebenarnya bukan termasuk keluarga ayam, melainkan keluarga burung (aves) yang hidup bergerombol dan tidak suka terbang tinggi. Habitat aslinya adalah di semak-semak dan padang sabana. Oleh sebab itu, dalam pembudidayaan ayam mutiara di sekitar rumah, ada baiknya membuat kandang yang mirip dengan habitat aslinya.

Untuk membuat kandang tersebut sebenarnya tidak berbeda dengan bentuk kandang ayam pada umumnya. Yang perlu dicermati adalah ayam mutiara sebaiknya dilepas pada siang hari di halaman rumah untuk mendapatkan sinar matahari sehingga bulu-bulunya tidak menjadi lembab. Hal lain yang juga sebaiknya diperhatikan dalam pembuatan kandang ayam mutiara adalah pemberian tempat bertengger. Ayam mutiara lebih suka tidur pada tempat yang lebih tinggi karena membuat tubuh mereka menjadi lebih fit dan merasa aman dari gangguan hewan melata.

Sementara kandang untuk anakan, sebaiknya dibuat agar bisa melindungi anak-anak ayam dari perubahan suhu lingkungan, karena ketebalan bulu-bulunya belum mampu membuat mereka tetap hangat pada kondisi suhu di malam hari. Oleh sebab itu, penambahan lampu listrik sebagai sumber penghangat bagi anak-anak ayam juga diperlukan. Pada pagi hari, anak-anak ayam mutiara sebaiknya dijemur agar menjadi lebih sehat dan kandang terbebas dari kondisi lembab.

c. Proses Penetasan Anak Ayam Mutiara

anak ayam mutiaraSama seperti telur ayam lainnya, ada dua model cara penetasan yaitu dengan pengeraman dari induknya atau melalui mesin tetas. Jika saat memulai usaha ini anda hanya memiliki bibit telur ayam mutiara, maka dalam penetasannya bisa menggunakan bantuan induk ayam kampung yang sedang mengerami telur-telurnya.

Telur ayam mutiara biasanya akan menetas dalam waktu dua puluh delapan hari. Saat menetas, untuk anakan ayam mutiara sangat mirip dengan anak ayam kalkun. Setelah telur ayam mutiara menetas segera pindahkan ke kotak penghangat agar memperoleh perawatan khusus.

d. Pakan Ayam Mutiara

Ayam mutiara termasuk golongan hewan omnivora yaitu pemakan segalanya baik yang berupa tumbuhan maupun daging. Pada habitat aslinya, ayam mutiara memakan berbagai jenis rerumputan dan serangga. Oleh karena itu, pada pembudidayaan ayam mutiara di lingkungan rumah, anda bisa memanfaatkan sisa-sisa makanan dapur untuk diberikan ke ternak.

Sementara untuk mencukupi kebutuhan gizinya, anda juga bisa menambahkan konsentrat, bekatul, sayuran atau makanan bernutrisi yang bisa dibeli di toko-toko pakan ternak. Untuk anakan ayam mutiara pada masa starter, sebaiknya anda lebih banyak memberikan konsentrat yang mengandung protein tinggi. Sedangkan jenis pakan untuk ayam mutiara indukan adalah yang mampu memicu telur dan keindahan bulu-bulunya.

Selain potensi daging dan telurnya, ayam mutiara merupakan ternak entertainer yang menarik, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, berwirausaha ternak ayam mutiara merupakan potensi bisnis yang cukup menjanjikan.

4. Usaha Ternak Ayam Kalkun

Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk usaha ayam kalkun? Untuk memulai bisnis ternak ayam kalkun, tak jauh berbeda dengan ayam kampung maupun ayam broiler. Tahapan persiapannya dimulai dari pemilihan lokasi atau tempat usaha, pembuatan kandang, pengadaan bibit atau induk, penyediaan pakan, dan pemeliharaan. Semua tahapan ini hampir sama dengan peternakan jenis ayam lainnya.

a. Mengenal Ayam Kalkun

ternak ayam kalkunAyam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina memiliki ukuran lebih kecil dari kalkun jantan dengan warna bulu yang kurang berwarna-warni. Saat berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dengan melihat ukuran tubuhnya dan rentangan sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.

Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata. Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan oleh para petani untuk diambil daging dan telurnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya di Amerika.

b. Memilih Bibit Unggul Ayam Kalkun

Untuk tahap pemilihan bibit ayam kalkun, yang perlu anda perhatikan adalah pemilihan bibit yang sehat dan unggul dengan ciri-ciri nafsu makan yang baik, kotorannya berwarna normal (tidak encer atau putih kehijauan), gerak-geriknya gesit dan lincah, serta berasal dari indukan unggul. Indukan yang unggul biasanya merupakan betina produktif yang memiliki kaki dan badan yang besar. Di pasaran harga bibit anak ayam kalkun atau DOC (Day Old Chick) sekitar Rp 20.000 – Rp 40.000 per ekor.

c. Panduan Budidaya Ayam Kalkun

Untuk pemeliharaan dan perawatan, tak jauh berbeda dengan pemeliharaan ayam potong. Secara garis besar dapat dibagi dalam tiga fase, yakni:

Perawatan pertama (basic care) adalah perawatan yang dilakukan terhadap anakan ayam kalkun yang masih berusia 0 hari – 1,5 bulan. Hal terpenting pada masa perawatan ini adalah “warming lamp” atau pemanasan suhu kandang ayam dengan lampu. Ayam kalkun yang berusia kurang dari 1,5 bulan memerlukan suhu diatas 30-45 °C. Hal lain yang perlu juga anda perhatikan adalah feeding atau proses pemberian makan. Pada usia 0-20 hari anak ayam harus diberi makanan dengan kandungan nutrisi yang sesuai, misalnya berupa bekatul dicampur air panas dan tambahan potongan sayuran.

Perawatan menengah (Medium care) dilakukan ketika anakan telah mencapai usia lebih dari 1,5 bulan hingga 6 bulan atau menuju tahap dewasa. Pada masa ini, kita sudah bisa membedakan jenis kelaminnya. Pemberian lampu penghangat sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapan kandang yang lebih luas agar ayam bisa bergerak secara bebas atau dibiarkan lepas dari kandang. Jenis pakannya pun tak jauh berbeda dari perawatan basic care.

Perawatan lanjutan (advanced care) merupakan pemeliharaan ayam kalkun yang sudah memasuki usia lebih 6 bulan. Pada masa ini, sebaiknya pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelamin jantan dengan pejantan lainnya untuk menghindari perkelahian sesama pejantan. Bila kalkun betina tampak merunduk-runduk maka kalkun itu sudah siap untuk kawin dan sebentar lagi akan bertelur. Pada masa inilah ayam kalkun akan mengawali masa reproduksi. Pada umur sekitar 7 bulan ayam kalkun bisa mencapai 8 kg- 9 kg, dan siap dipasarkan.

d. Bisnis Lain dari Ayam Kalkun

Apa sajakah ide bisnis turunan dari ternak ayam kalkun ini? Menggeluti usaha peternakan ayam kalkun ternyata tak hanya sebatas dagingnya saja. Ada banyak bisnis turunan yang bisa dijalankan seperti: bisnis bibit kalkun, bisnis telur ayam kalkun, bisnis kios daging ayam kalkun, bisnis kotoran sebagai pupuk, kerja sama dengan restoran atau menjadi distributor daging kalkun, serta bisnis pemanfaatan atau pengolahan bulu kalkun menjadi produk ekonomis, misalnya kipas, kemoceng, aksesoris pakaian, dan sejenisnya.

Nah, demikianlah sekilas gambaran mengenai cara dan usaha budidaya ayam petelur, ayam ketawa, ayam mutiara, dan juga ayam kalkun. Semoga dapat menambah wawasan Anda.


Tinggalkan komentar