Tes Interview Kerja, Dari Pakaian Sampai Jawaban Pertanyaan Wawancara


interview kerja

Bagaimana cara memilih pakaian yang tepat saat menjalani tes wawancara kerja? Apa saja jenis pertanyaan yang biasanya sering dilontarkan saat tes interview kerja? Wawancara atau interview merupakan bagian terpenting dalam seleksi melamar pekerjaan. Beban yang berat yang dialami oleh para calon pelamar sering menjadikan mereka stress.

Dalam melakoni wawancara pekerjaan tersebut, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, mulai dari pemilihan pakaian yang akan digunakan sampai jawaban-jawaban yang mampu menarik atau mengesankan. Nah, bagi anda yang akan menghadapi interview lamaran kerja, berikut ada beberapa poin penting yang wajib anda cermati dan persiapkan.

Memilih Pakaian yang Tepat Saat Tes Interview

Bagaimanakah berpakaian yang baik saat melakoni tes wawancara kerja? Ada beberapa aturan dasar yang umum menjadi landasan dalam berpakaian ketika wawancara melamar pekerjaan, antara lain:

1. Hindari memakai pakaian casual

Pakaian kasual atau terkesan santai memang kurang pantas dipakai ketika wawancara kerja. Pakaian tersebut cenderung tidak mengesankan keprofesionalan. Sebaiknya anda mengenakan busana berupa kemeja, blazer dan rok atau celana.

2. Pilih pakaian sesuai bidang pekerjaan

Profesi di lingkungan formal, seperti bank, lembaga pendidikan, firma hukum, dan sejenisnya hendaknya menggunakan pakaian yang terkesan formal dan rapi. Sedangkan bila pekerjaan tersebut berada di bidang non formal (industri kreatif), misalnya media hiburan, agensi periklanan, desainer, dan sejenisnya, maka tambahkan beberapa asesoris (scarf, kalung, ikat piggang, hiasan rambut) untuk memberi kesan kreatif dan inspiratif.

3. Harus matching (serasi)

Mungkin anda memiliki lebih dari satu item pakaian yang bisa dipilih untuk wawancara kerja. Nah, saat memilih baju, celana/rok, ikat pinggang, dasi, sepatu, dan asesoris lainnya, harus memberikan kesan cocok (serasi) dalam padu-padannya. Tentu rasanya kurang pas bukan jika jas dan celana hitam dipadupadankan dengan dasi warna pink. Oleh sebab itu, sebelum berangkat anda wajib bercermin atau meminta pendapat orang-orang sekitar tentang penampilan anda.

4. Hindari hal-hal berikut ini

Dalam memilih pakaian untuk tujuan tes wawancara, ada beberapa hal yang mesti dihindari, diantaranya: berpakaian seksi bagi wanita (rok mini atau agak transparan), menggunakan jaket kulit bagi pria, berpakaian terlalu ketat atau longgar, menggunakan aksesoris atau perhiasan berlebihan, warna pakaian yang mencolok (norak), lecek dan kusam, serta berbau atau wangi yang terlalu tajam.

Cermati Daftar Pertanyaan Interview yang Sering Diajukan

daftar pertanyaan interviewTes wawancara menjadi salah satu point krusial yang mendebarkan dalam tahapan melamar sebuah pekerjaan. Banyak orang yang merasa tegang dan panik ketika berusaha melalui ujian ini, sehingga kemampuan dan potensi diri yang mereka miliki tidak bisa terekspose ke tim penyaring job application. Lalu bagaimana cara meminimalisir sisi negatif situasi tersebut?

Yang pertama anda lakukan adalah banyak berdoa memohon kelancaran karir anda, kemudian persiapkan tampilan sikap dan etika yang sopan, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang posisi yang ingin anda geluti, cari data sebanyak-banyaknya tentang perusahaan tempat anda melamar pekerjaan (misal sejarah berdiri, produk yang dihasilkan, nama pimpinan perusahaan, dsb), dan yang terakhir adalah menyiapkan jawaban-jawaban terbaik dalam fase tes wawancara.

Dengan melakukan persiapan tersebut, niscaya anda akan mempunyai rasa kepercayaan diri yang mantap dalam menghadapi situasi tersebut. Berikut adalah daftar pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawancara (interview) melamar sebuah pekerjaan:

a. Pertanyaan seputar riwayat pekerjaan

Hal pertama yang pasti ditanyakan oleh pewawancara adalah riwayat pekerjaan yang pernah digeluti sebelumnya, mencakup:

  • Deskripsi nama perusahaan, jabatan yang pernah diemban, serta berapa lama posisi-posisi tersebut dilakoni.
  • Pengalaman-pengalaman anda seputar profesi-profesi sebelumnya.
  • Cara anda mengembangkan karier anda pada jabatan-jabatan sebelumnya.
  • Hal-hal yang anda sukai dan tidak disukai pada posisi sebelumnya.
  • Prestasi dan kegagalan terbesar dalam karier anda terdahulu.
  • Situasi di lingkup perusahaan sebelumnya, baik itu atasan anda, rekan kerja anda, atau bawahan anda.
  • Masalah-masalah yang anda hadapi di tempat kerja sebelumnya.
  • Gambaran tentang Boss (pimpinan perusahaan) terdahulu. Jangan bercerita terlalu banyak tentang keburukannya, seimbangkan sisi positif dan negatifnya.
  • Pandangan anda tentang boss dan perusahaan ideal yang sesuai dengan harapan anda.
  • Mengapa anda meninggalkan pekerjaan anda sebelumnya? Atau mengapa ingin beralih profesi? Atau apa yang menyebabkan anda mundur dari perusahaan sebelumnya? Berikan jawaban yang tidak membuat citra anda menjadi negatif, misalnya karena bentrok dengan rekan-rekan kerja, atau karena tidak puas dengan gajinya, atau tidak cocok dengan boss sebelumnya.
  • Sementara bagi angkatan kerja baru (fresh graduate), selain riwayat pendidikan, jenis pertanyaan yang diajukan umumnya adalah tentang pandangan anda seputar perusahaan-perusahaan sejenis.

b. Pertanyaan tentang kepribadian

Setelah riwayat pekerjaan, pertanyaan umum yang biasanya dilontarkan ke pencari kerja adalah seputar kepribadian, meliputi:

  • Kelemahan dan keunggulan diri
  • Gambaran singkat tentang diri anda
  • Bagaimana cara dan gaya kerja anda?
  • Sejauh mana anda bekerja dalam sebuah tim? Anda lebih suka kerja tim atau mandiri?
  • Berapa jam anda bisa maksimal bekerja dalam sehari?
  • Bagaimana cara anda menangani diri anda terhadap tekanan dari tugas pekerjaan anda? Misalnya karena tugas atau ditempatkan di luar kota.
  • Apa yang anda lakukan untuk memotivasi diri ketika sedang tidak semangat bekerja?
  • Keputusan apa yang paling sulit anda tentukan?
  • Apa yang orang paling disukai dan tidak disukai terhadap diri anda? Kritik dan sanjungan yang paling sering anda terima.
  • Berapa jumlah gaji yang anda harapkan? Mengapa anda memilih angka itu? Saat wawancara, jangan pernah menyinggung masalah besaran gaji sebelum pewawancara menanyakan hal tersebut. Untuk menentukan besaran gaji yang sesuai, ada baiknya melakukan riset / pengumpulan data-data gaji dari berbagai perusahaan yang sejenis pada jabatan yang sama. Besaran gaji tersebut tentu lebih rendah dari mereka yang telah menduduki jabatan sejenis selama bertahun-tahun.

c. Pertanyaan seputar jabatan dan perusahaan baru yang Anda pilih

Poin ke tiga ini termasuk yang penting dalam menentukan nasib anda, karena secara langsung menyangkut tentang perusahaan yang sedang mencari karyawan. Ragam pertanyaan yang diajukan antara lain:

  • Sejauh mana dan mengapa anda tertarik dengan pekerjaan baru ini?
  • Apa yang anda bisa lakukan untuk memajukan perusahaan ini?
  • Mengapa perusahaan mesti memilih anda? Apakah anda orang yang tepat untuk posisi ini? Jawab dengan rasa percaya diri dan penuh optimisme, tapi jangan terlalu berlebihan (sombong).
  • Apa saja yang anda telah ketahui tentang perusahaan ini?
  • Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?
  • Hal dan tantangan apa yang ingin anda temukan di perusahaan ini?
  • Apakah anda bersedia melakukan perjalanan jauh untuk tugas beberapa hari?
    Berapa lama anda ingin bekerja di perusahaan ini?
  • Adakah hal-hal yang ingin anda ketahui tentang perusahaan ini? Usahakan mengajukan sebuah pertanyaan yang menunjukkan antusiasme anda terhadap perusahaan.

d. Pertanyaan seputar masa depan Anda

Pertanyaan-pertanyaan berikut akan mencerminkan ekspetasi dan ambisi diri anda. Jika ekspetasi dan ambisi anda terlalu rendah, maka dianggap anda kurang bersemangat dan tidak memiliki rasa antusias.

Sedangkan jika terlalu tinggi, maka kemungkinan perusahaan akan takut mempekerjakan anda, karena khawatir anda akan tidak betah bekerja karena harapan yang tidak bisa diwujudkan oleh perusahaan.

  • Apa yang akan anda cari pada pekerjaan berikutnya?
  • Kira-kira seperti apa anda dalam lima tahun ke depan, khususnya tentang karir anda?
  • Apa tujuan anda lima tahun ke depan?
  • Apa yang akan anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
  • Seperti apa gambaran gaji (salary) yang ingin anda dapatkan dari tahun ke tahun? Tentunya pasti ingin meningkat, namun juga tergantung dari kondisi perusahaan di masa mendatang.
  • Posisi (jabatan) apa yang akan anda raih selanjutnya setelah diterima pada jabatan sekarang?
    Apa rencana anda jika tidak diterima di perusahaan ini?

Jenis Pertanyaan Selektif dalam Interview Kerja

Mungkin daftar pertanyaan berikut bisa membantu anda dalam rangka meloloskan diri ke tahap selanjutnya. Apa sajakah contoh pertanyaan selektif tersebut? Berikut sekilas uraiannya:

Pertanyaan Interview #1

“Kesulitan apa yang kira-kira akan Anda hadapi dalam melakoni bidang pekerjaan yang anda lamar ini??? Lalu, bagaimana cara anda dalam mengatasi permasalahan yang anda hadapi tersebut?”
Jawaban dari pelamar akan mencerminkan bagaimana sistematika berpikirnya tatkala mendapatkan kesulitan dan hambatan di tempat kerjanya.

Pertanyaan Interview #2

“Seperti apakah diri anda? Atau teman-teman mengenal diri anda sebagai sosok orang yang seperti apa?”
Pertanyaan ini akan memberikan kesempatan bagi para pelamar untuk menjelaskan personal brand diri mereka masing-masing, dan sejatinya juga akan memberikan deskripsi kepada anda seperti apakah mereka nanti dalam representasi perusahaan anda.

Pertanyaan Interview #3

tes melamar pekerjaan“Ketika Anda berada di suatu ruangan, apakah anda ingin orang-orang di sekitar mengetahui keberadaan anda, atau anda berusaha agar mereka tidak memperhatikan anda?”
Pilihan jawaban dari pelamar akan menentukan apakah dia seorang introvert (berkarakter tertutup) atau ekstrovert (berkarakter terbuka). Setiap opsi jawaban dapat bernilai lebih dari opsi jawaban lain tergantung posisi bidang pekerjaan yang dilamar.

Pertanyaan Interview #4

“Ketika Anda bekerja dalam sebuah tim, peran apa yang paling ingin anda pilih?”
Pertanyaan ini dapat memberikan jendela informasi terkait posisi yang paling comfortable dari sang kandidat dalam sebuah team work di perusahaan anda. Ketika team work di perusahaan anda lebih membutuhkan sosok karyawan yang pandai dan nyaman bekerja dalam peran sebagai ‘pelaksana’, maka kandidat karyawan yang comfort sebagai ‘perancang’ sementara harus disisihkan dulu.

Pertanyaan Interview #5

“Dalam imajinasi anda, coba ungkapkan sebanyak-banyaknya, benda ini menyerupai bentuk apa saja?”
Misalnya anda menunjukkan sebatang pulpen, dan kemungkinan – kemungkinan jawaban yang dapat digali misalnya: menyerupai tombak, pesawat apollo, suntikan, lembing, tongkat, menara, dan sebagainya. Semakin banyak seorang calon pelamar dapat menyebutkan hasil imajinasinya, maka daya kreativitasnya semakin tinggi.

Inilah Hal-hal yang Dinilai dalam Tes Wawancara Kerja

wawancara kerjaTes Wawancara menjadi salah satu metode yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam menentukan siapa yang layak menjadi karyawan atau mana calon pelamar yang tepat untuk menempati posisi lowongan yang ditawarkan. Banyak pelamar yang merasa kelabakan menghadapi fase ini, karena tidak mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Oleh karena, dalam menghadapi tahapan wawancara tersebut, para pelamar hendaknya mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Ada enam point penting yang biasanya menjadi bahan pertimbangan bagi tim perekrut tenaga kerja dari jawaban-jawaban para pelamar, antara lain:

1. Wawasan terhadap bidang pekerjaan yang diincar

Hal terpenting dalam penilaian tes wawancara kerja adalah sejauh mana jawaban dari pelamar terhadap bidang pekerjaan (jabatan) yang ia incar. Jawaban yang memuaskan membuktikan bahwa orang tersebut lebih kompeten dalam menduduki posisi yang dimaksud. Oleh karena itu, anda sebagai pelamar hendaknya melamar pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau sesuai dengan skill yang anda miliki.

2. Motivasi dalam bekerja

Hal kedua yang dipertimbangkan oleh tim rekrutmen adalah motivasi kerja dari para pelamar. Apa yang membuat anda tertarik bergabung dalam perusahaan tersebut? Uraikanlah jawaban yang bukan hanya sekedar teoritis, tapi dapat memberikan nilai lebih yang bisa bermanfaat dalam pengembangan perusahaan.

3. Jawaban seputar gaji (salary)

Tidak ada yang pasti berapa ukuran gaji untuk sebuah posisi jabatan tertentu. Selain itu, biasanya pelamar juga diminta untuk menguraikan skema penggajian yang diinginkan ketika telah bekerja dalam perusahaan tersebut. Meminta gaji yang tinggi akan membuat tim rekrutmen berpikir dua kali untuk menerima anda, sedangkan jika terlalu rendah akan membuat anda dipandang tidak memiliki kepercayaan diri dalam mengemban tugas yang ditawarkan. Jadi lakukan perbandingan tentang gaji-gaji di berbagai perusahaan.

4. Sikap dan penampilan

Inilah point subjektifitas yang pengaruhnya cukup besar. Dari sikap inilah, tim perekrut tenaga kerja dapat membuat keputusan yang berbalik arah. Meskipun seorang pelamar mempunyai pengalaman kerja yang luas, skill yang mumpuni, dan lulusan dari pendidikan tinggi, namun jika tidak dapat bersikap dan berpenampilan dengan tepat, maka bisa saja pihak perusahaan melempar surat lamarannya ke tong sampah. So, jagalah sikap saat tes wawancara kerja!

5. Pengetahuan mengenai perusahaan

Dalam wawancara kerja, tim perekrut tenaga kerja juga terkadang menanyakan sejauh mana anda mengenal perusahaan mereka dan juga perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Jangan lupa untuk mempelajari sedetail mungkin ragam informasi tentang perusahaan yang anda tuju, termasuk perusahaan-perusahaan yang menjadi kompetitornya.

6. Rencana di masa depan

Hal terakhir yang sering dipertanyakan kepada calon karyawan adalah rencana-rencana yang akan dilakukan oleh pelamar di masa mendatang, baik jika diterima ataupun bila ditolak. Pikirkan jawaban yang dapat menggambarkan rasa optimisme dan kedewasaan anda.

Daftar Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Interview Kerja

Menjalani tes wawancara dalam melamar suatu pekerjaan pada sebuah perusahaan adalah tahap yang paling menegangkan. Banyak orang yang menjadi stress karena situasi yang akan dihadapinya. Tekanan psikis yang dihadapi para calon karyawan tersebut lebih disebabkan karena rasa ketakutan yang berlebihan, terutama takut jika melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak disadarinya.

Agar anda tidak membuat kekeliruan dalam menghadapi tes wawancara melamar pekerjaan, ada baiknya anda berusaha mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para kandidat (pelamar), seperti yang terurai berikut ini.

1. Membalas SMS atau menerima panggilan telepon

sms pekerjaanMeskipun suasana yang tercipta saat wawancara tidak begitu formal, yang artinya cukup santai, bahkan mimik para Penguji juga terlihat rileks, bukan berarti hal tersebut mengindikasikan bahwa tim penguji tidak berkeberatan bila anda harus membalas pesan atau menjawab ponsel anda. Sebaiknya matikan HP ketika sedang menghadapi tes wawancara kerja.

2. Berpakaian yang tidak pantas

Jenis pakaian yang digunakan harus disesuaikan dengan persyaratan yang diajukan perusahaan dan disesuaikan juga dengan jenis pekerjaan yang diinginkan. Intinya adalah jangan sampai memakai busana yang urakan atau mengenakan pakaian yang lebih mewah (glamor) dari tim penyeleksi.

3. Mengunyah permen atau menghisap rokok

Salah satu hal yang biasanya dilakukan untuk meredakan ketegangan pikiran adalah mengunyah permen karet atau pun menghisap sebatang rokok. Hal ini sebaiknya dihindari ketika anda akan memasuki ruang wawancara.

4. Membicarakan kejelekan tempat kerja sebelumnya

Bila anda punya pengalaman kerja, maka satu pertanyaan yang umumnya ditanyakan oleh Pewawancara adalah alasan anda berhenti atau keluar dari tempat kerja sebelumnya. Jangan memberikan jawaban yang menjelekkan boss dan rekan kerja anda di perusahaan sebelumnya, meskipun itu adalah kompetitor bisnis bagi perusahaan yang sekarang.

5. Membawa buku panduan wawancara

Jangan pernah membawa buku semacam ini ke lokasi tes wawancara. Bila diketahui oleh tim penguji atau karyawan yang lain akan memberi kesan negatif pada diri anda karena dianggap tidak siap atau kurang profesional.

6. Terlambat datang

Kedisiplinan adalah cerminan awal calon karyawan yang profesional. Datanglah 30 menit sebelum jadwal wawancara dimulai.

7. Berdebat dengan tim pewawancara

debat wawancara kerjaBerargumen adalah salah satu cara menunjukkan kualitas kepribadian anda di mata tim pewawancara. Hindari perdebatan yang berlarut-larut dengan tingkat emosi yang tinggi, apa lagi tanpa menggunakan logika yang mendukung pendapat anda.

8. Melepas sepatu

Wawancara yang berlangsung lebih dari 15 menit terkadang membuat suasana menjadi gerah, sehingga tanpa disadari kita sering melepas sepatu untuk membuat tubuh menjadi rileks. Hati-hati bau sepatu dan aroma kaos kaki anda!

9. Jemari tangan tidak bisa diam

Tangan bergerak tanpa disadari adalah sebuah kebiasaan yang sulit dihilangkan. Menggigit kuku, memainkan alat tulis kantor, menggaruk-garuk kepala, atau menyilangkan kedua tangan di depan dada merupakan hal-hal yang harus segera anda sadari.

10. Berbicara terbata-bata

Dalam suasana tegang, banyak orang menjadi blank sehingga kehabisan kata-kata atau lidah menjadi kaku sehingga mengucapkan kata-kata dengan terbata-bata. Lakukan senam mulut atau senam bibir 10 menit sebelum wawancara dimulai agar terasa rileks.

11. Melakukan tindakan buruk ketika dinyatakan tidak lulus

Melakukan tindakan ini hanya akan membuat anda menjadi lebih sulit mendapatkan pekerjaan di masa-masa selanjutnya.

12. Tidak yakin dengan pekerjaan yang diincarnya

Sebuah perusahaan membutuhkan calon karyawan yang smart dan penuh semangat. Bila seorang pelamar tidak memahami posisi yang diincarnya maka kecil peluangnya untuk diterima. Begitu juga bila ia tidak yakin dengan potensi bidang pekerjaan yang dilamarnya, maka perusahaan akan takut mengangkatnya sebagai karyawan karena diprediksi ia tidak akan betah lalu keluar dari perusahaan.

13. Lupa mengucapkan terima kasih dan berjabat tangan

Mungkin saat wawancara selesai, anda terlalu senang atau ada perasaan tegang yang membuat anda lupa mengucapkan terima kasih dan berjabat tangan. Bila anda terlupa dan baru saja keluar dari ruang wawancara, maka jangan sungkan untuk masuk kembali menyampaikan ucapan terima kasih, selama belum ada peserta lain yang masuk ke ruangan tersebut. Hal itu dapat memberikan kesan sebagai calon karyawan yang energik dan penuh semangat di mata tim penyeleksi.

Tips Cara agar Bisa Lolos Seleksi Tes Interview Kerja

lulus tes wawancaraKesan pertama dalam proses wawancara kerja menjadi hal yang amat penting, dan bahkan dapat menjadi penentu kesuksesan anda diterima atau tidak. Tak sedikit bos yang mengatakan bahwa mereka bisa memprediksi layak tidaknya seorang pelamar untuk diterima dalam waktu kurang dari satu menit saja. Caranya adalah dengan memperhatikan kesan pertama yang tampak atau diekspresikan oleh si calon pelamar. Oleh sebab itu, sebagai pelamar (pencari pekerjaan), anda memiliki waktu serta kesempatan terbatas agar lolos dari tahapan wawancara kerja. Berikut adalah beberapa tips cepat dan mudah untuk mengesankan semua orang yang Anda temui ketika tengah melakukan wawancara untuk pekerjaan baru.

#1. Lakukan praktik uji coba. Melakukan praktek mungkin tidak membuat sempurna, tapi paling tidak hal itu akan membantu Anda membuat kesan yang baik. Tinjaulah pertanyaan wawancara yang mungkin paling sering ditanyakan oleh pewawancara, dan juga berpikir tentang bagaimana Anda akan menjawabnya.

#2. Kenakan pakaian wawancara yang pantas. Hal ini bisa tampak memalukan jika Anda muncul dengan busana yang overdressed atau underdressed.

#3. Jangan pergi malakoni wawancara jika anda tidak memiliki wawasan yang memadai. Persiapkan kemampuan dan keterampilan anda sesuai bidang yang ingin anda geluti.

#4. Luangkan waktu untuk meneliti lebih dalam tentang organisasi perusahaan tempat anda melamar, sehingga Anda tahu sebanyak mungkin tentang hal itu. Dengan cara itu Anda akan siap untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang perusahaan dan jenis bisnisnya.

#5. Review posting atau pengumuman pekerjaan yang diterbitkan oleh perusahaan. Tahu sebanyak mungkin tentang pekerjaan dan tinjau lebih seksama apa yang diinginkan perusahaan. Juga lihatlah surat lamaran Anda, sehingga Anda mengetahui dengan jelas tentang apa yang dapat Anda tawarkan ke calon Bos anda.

#6. Jika ada, periksa pewawancara di profil LinkedIn, facebook, dan jejaring sosial lainnya. Anda akan memiliki sekilas gambaran tentang profil dan pengalaman orang-orang tersebut.

#7. Gunakan pewangi badan atau parfume yang ringan. Pewawancara mungkin akan sedikit merasa terganggu jika anda memakai wewangian yang berlebihan.

#8. Jangan sampai telapak tangan anda penuh dengan keringat. Tak seorang pun ingin menyentuh tangan basah dan berlendir. Jika memungkinkan pergilah ke toilet untuk mengeringkan tangan anda.

#9. Minumlah air putih dan juga ambil napas dalam-dalam. Kegiatan wawancara dapat membuat seseorang menjadi benar-benar stres.

#10. Lakukan jabat tangan yang baik dan mantap agar anda terlihat profesional.

#11. Tersenyumlah, tapi jangan berlebihan. Berpikir positif dan tersenyum ketika Anda bertemu pewawancara. Orang positif dengan keterampilan interpersonal yang kuat lebih mungkin untuk dipekerjakan.

#12. Tunjukkan antusiasme dan gairah untuk apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda ingin lakukan dalam pekerjaan Anda berikutnya. Tidak apa-apa untuk membiarkan pewawancara tahu bahwa Anda mencintai pekerjaan Anda dan gembira tentang kesempatan tersebut.

#13. Berbagi dan ceritakan bagaimana Anda sangat cocok untuk pekerjaan itu. Back up antusiasme Anda dengan fakta-fakta. Ini tidak cukup untuk mengatakan bahwa Anda punya hal-hal yang tepat untuk pekerjaan itu. Jadilah spesifik dan tunjukkan kepada calon Bos anda mengapa dan bagaimana Anda memenuhi syarat.

#14. Jangan panik. Meskipun Anda telah melakukan semua persiapan yang matang, Anda mungkin saja kaget dan lengah dengan pertanyaan wawancara yang tidak Anda harapkan. Persiapkan diri untuk situasi yang terburuk.

#15. Berbagi satu atau dua cerita. Jangan hanya menyatakan kualifikasi Anda. Sebaliknya, gunakan keterampilan bercerita untuk berbagi kisah tentang apa yang telah Anda capai di tempat kerja sebelumnya. Tidak ada yang lebih baik dari kisah kehidupan nyata, karena hal ini biasanya lebih menarik minat pewawancara, sehingga ia memiliki gambaran utuh tentang kepribadian Anda.

Nah, demikian uraian mengenai persiapan dalam menghadapi tes interview melamar pekerjaan. Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga dapat menambah wawasan Anda. Jika bermanfaat, jangan lupa share di akun media sosial Anda, seperti Facebook dan Twitter.


Tinggalkan komentar