8 Tips Beli Rumah untuk Disewakan dan Jadikan Bisnis


rumah sewa

Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membeli aset properti? Bagaimana kiat sukses agar properti tersebut bisa dijadikan lahan bisnis? Investasi di sektor properti, seperti rumah dan tanah, merupakan cara paling mudah yang sering dilakukan oleh para pemilik modal dalam mengamankan nilai kekayaannya. Nilai jual properti dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan yang disebabkan permintaan yang terus meningkat sementara jumlah ketersediaannya terbatas.

Sering kali ketika para pembeli properti telah memiliki sebuah aset properti, entah itu rumah, apartemen, maupun tanah, mereka akan mencoba bertahan untuk waktu yang lama sebelum melepasnya (jual) agar mendapat keuntungan maksimal. Bahkan mereka juga sering memanfaatkan aset properti yang “nganggur” untuk disewakan atau dikontrakkan. Inilah peluang bisnis tambahan yang menjadi bidikan para investor.

Namun sayangnya, tak sedikit investor properti ataupun pemilik rumah sewa yang kurang memahami cara atau tidak memiliki ide kreatif dalam upaya memperoleh return of investment atau balik modal dalam waktu yang lebih cepat. Mereka melakukan investasi properti secara asal-asalan sehingga tak kunjung mendatangkan keuntungan. Nah, berikut ini disajikan kiat dan tips agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dari investasi pembelian dan penyewaan aset properti anda.

1. Lakukan Riset Pasar Properti

Langkah awal yang sebaiknya dilakukan dalam melakoni bisnis ekstra di sektor kepemilikan dan penyewaan aset properti, khususnya rumah adalah melakukan riset, observasi, dan analisa secara cermat. Semakin banyak data yang bisa dikumpulkan, maka akan semakin jelas gambaran dan strategi bisnis properti yang harus anda terapkan di daerah atau di kawasan lokasi properti tersebut.

Bila anda berencana ingin membeli aset properti untuk disewakan, maka sebaiknya anda terlebih dulu memahami tren pasar yang tengah berkembang, khususnya di kawasan properti tersebut. Misalnya pada tahun 2015-2016 lalu, di sejumlah daerah di Indonesia, bisnis investasi properti sedang mengalami kelesuan akibat kondisi perekonomian yang stagnan. Oleh karena itu, banyak pengembang yang berupaya menarik konsumen dengan memberikan promo diskon. Ini bisa menjadi peluang bagus yang bisa anda manfaatkan.

2. Cari Lokasi Properti yang Diprediksi Prospektif

Untuk mengetahui lokasi strategis, anda memerlukan banyak data dan informasi. Kerap kali, di suatu kawasan saat ini merupakan kawasan sepi, namun setahun kemudian menjadi lokasi yang diminati banyak investor. Yang dimaksudkan dengan lokasi yang prospektif adalah kawasan yang diprediksi akan menjadi daerah yang diminati oleh banyak orang.

Meskipun saat ini lokasi tersebut masih merupakan kawasan kosong, namun jika di sekitar kawasan tersebut akan dibangun fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, perkantoran, atau jalan tol, maka jangan ragu untuk membeli aset properti di areal tersebut. Jangan lupa untuk mencocokkan budget anda dengan harga properti di daerah yang sedang dicari banyak orang.

3. Pertimbangkan untuk Membeli Properti di Lokasi di Luar Area Tempat Tinggal

Tak sedikit para investor properti yang memiliki kecenderungan untuk lebih memilih membeli aset properti yang dekat dari tempat tinggalnya. Selain lebih mudah dalam pengurusan, memiliki properti yang lokasinya dekat juga memudahkan dalam hal kontrol dan pengawasan.

Namun sayangnya, tak semua properti yang ada di seputaran wilayah tempat tinggal kita merupakan aset properti yang prospektif dan memiliki nilai keuntungan yang bagus. Oleh karena itu, jangan takut untuk mulai melirik pasar properti yang berada di daerah lain. Jika anda merasa kesulitan dalam hal pengontrolan, anda bisa memanfaatkan agen properti untuk melakukan tugas tersebut.

4. Lakukan Konsultasi

Jika anda tidak memiliki uang cash, maka pilihan terbaiknya adalah dengan jalan kredit atau angsuran. Dalam upaya memiliki aset properti, terutama rumah, anda bisa mengajukan pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan. Namun, untuk memilih produk KPR yang paling tepat dengan keinginan kita bukanlah perkara yang gampang.

Hal yang bisa anda tempuh untuk menemukan lembaga perbankan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi keuangan anda adalah melalui konsultasi dengan seorang ahli ataupun pihak yang berpengalaman agar anda memiliki deskripsi umum tentang rencana pengajuan kredit tersebut.

5. Jangan Ragu untuk Melakukan Penawaran Harga

Dalam berbisnis, prinsip ekonomi harus tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, sebagai investor yang ingin membeli properti untuk disewakan atau dijual kembali, anda harus pintar-pintar mengajukan penawaran harga. Keterampilan negosiasi menjadi sangat penting dalam hal ini. Jangan sampai anda sendiri terbuai rayuan developer sehingga tergoda membeli properti dengan harga tinggi. Kunci kesuksesan negosiasi yang anda lakukan adalah seberapa besar wawasan anda terhadap pasar properti di wilayah tersebut.

6. Jangan Ambil Untung yang Terlalu Ambisius

Para investor properti yang telah lama berkecimpung dan sukses di bisnis ini sering mengungkapkan pengalaman mereka bahwa sebagai pemula, anda harus bisa memahami kalau bisnis ini tetap membutuhkan waktu agar mencapai pendapatan atau keuntungan tinggi setiap bulannya. Prinsip ini pun berlaku manakala anda ingin memutuskan tarif sewa yang cocok. Umumnya, cara dan teknik yang paling tepat dalam menentukan rentang banderol harga sewa sebuah properti rumah dan bangunan adalah dengan berpatokan pada rental yield.

Apa itu rental yield? Rental yield merupakan pendapatan atau pemasukan per tahun yang didapat oleh investor yang berbanding lurus dengan harga jual. Misalnya, di kawasan kota di Indonesia Timur rata-rata rental yield-nya adalah 4 persen. Maka sebuah aset properti yang harga jualnya Rp 200 juta, akan memiliki harga sewa yang pantas adalah Rp 200 juta x 4% = Rp 8 juta per tahun. Anda bisa menaikkan harga sewa lebih tinggi dari patokan harga tersebut, namun jangan terlalu tinggi agar aset anda cepat laku disewakan. Sebelum memutuskan harga final, perhatikan juga kondisi properti yang anda sewakan, termasuk juga memperhitungkan biaya cicilan dan perawatan rumah.

7. Menentukan Pilihan dalam Memakai Jasa Agen atau Tidak

Setelah anda berhasil membeli aset properti dengan harga ekonomis, langkah selanjutnya adalah memasarkan properti anda untuk disewakan kepada pihak yang membutuhkan. Untuk urusan ini, anda dihadapkan oleh dua pilihan, yakni memakai jasa agen pemasaran atau memasarkan sendiri. Semua pilihan tersebut memiliki sisi keunggulan dan kekurangannya.

Jika anda menyerahkan tugas kepada agen properti, maka mereka akan mengenakan sejumlah biaya jasa dan beriklan. Sementara jika anda ingin lebih berhemat atau memperoleh margin keuntungan yang lebih, maka tugas itu anda lakukan sendiri, termasuk juga untuk  renovasi rumah agar lebih memiliki daya saing.

8. Coba Peluang Bisnis Rumah Kosong

Jika anda memiliki sebuah atau beberapa aset properti rumah dan bangunan yang tak ditempati, maka guest house bisa menjadi pilihan menarik. Guest House atau rumah tamu menjadi salah pilihan bisnis yang cukup menarik dalam memanfaatkan properti (rumah atau gedung) yang masih nganggur (tidak terpakai).

Jika anda memiliki rumah kosong atau kamar yang tidak terpakai, maka tiada salahnya menyulapnya menjadi rumah tamu atau guest house. Fungsinya hampir mirip seperti hotel penginapan, dimana anda menyewakan bangunan tersebut kepada orang-orang yang mungkin tengah membutuhkan tempat menginap untuk 1 atau 2 hari. Dengan mengubah fungsi properti yang nganggur tersebut, anda akan memperoleh income harian.

Misalnya saja di kota-kota besar, harga sebuah rumah dengan dua kamar disewakan per tahun sekitar Rp 25 juta. Sementara ketika dijadikan guest house dengan sistem sewa harian sebesar Rp 150.000 per kamar, maka potensi pendapatan yang akan diperoleh sebesar Rp 300.000 per hari, atau 9 juta per bulan. Dengan asumsi terisi hanya 50%, maka dalam setahun, omset yang bisa diperoleh adalah sebesar 50 jutaan rupiah. Dua kali lebih besar dari sewa kontrak per tahun. Selain itu, ada beberapa bisnis tambahan yang bisa dioptimalkan untuk melengkapi bisnis sewa rumah tamu tersebut, seperti usaha makanan, jasa laundry, dan usaha yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan para tamu anda.

Nah, demikianlah tips dan kiat sukses memiliki properti rumah atau gedung untuk dijadikan lahan bisnis ekstra yang menguntungkan. Untuk memperoleh keuntungan maksimal dan bisa balik modal dengan cepat, maka pemilihan lokasi yang prospektif dan strategis memang menjadi kuncinya. * Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter.


Tinggalkan komentar