Jika anda pandai mengatur dan mengelola keuangan, maka saat bulan ramadan ataupun tidak, kebutuhan hidup kita sebenarnya sama saja. Namun, banyak orang yang tak dapat memungkiri bahwa selama bulan puasa berlangsung, mereka merasakan jumlah pengeluaran keuangannya menjadi naik, sehingga sering dikatakan bahwa bulan ramadan identik dengan adanya budget hidup yang membengkak. Hal tersebut tidak terlepas dari beragam faktor penyebabnya, antara lain:
1. Merangkaknya Harga Sembako
Bulan ramadan, harga-harga sembilan bahan pokok di tanah air cenderung mengalami kenaikan harga. Hal ini ditambah pula oleh pengaruh meningkatkan harga BBM, tarif dasar listrik, dan juga harga gas elpiji. Tentu kesemuanya itu semakin melonjakkan komponen biaya hidup rumah tangga. Dan hal ini adalah faktor yang tak bisa kita hindari.
2. Gaya Hidup Konsumtif
Menahan nafsu, baik itu yang menyangkut pikiran dan raga, adalah esensi dari aktivitas berpuasa. Tapi, tak jarang orang hanya mengedapankan arti menahan makan dan minum saja, dari rentang waktu sahur hingga berbuka. Jika anda sadari, makna puasa pun sebenarnya juga menyangkut tentang “menahan nafsu konsumtif”.
Dengan alasan sebagai bekal cadangan ataupun sebagai bentuk kompensasi dari berpuasa, orang-orang pun akhirnya membeli barang-barang yang sebetulnya tidak diperlukan.
3. Pergeseran Jam Makan
Selama bulan ramadhan, jam makan mengalami pergeseran dari sarapan menjadi sahur, makan siang menjadi takjil berbuka, dan makan malam tetap. Logikanya, hal ini sebenarnya bisa membuat biaya pengeluaran lebih hemat karena budget untuk biaya makan siang hanya menjadi biaya takjil yang jumlahnya lebih kecil.
Namun, banyak orang yang justru merasa jumlah pengeluaran untuk membayar konsumsi mereka menjadi lebih banyak. Kenapa hal ini terjadi? Karena saat berbuka dan makan malam, kita akan mengkonsumsi aneka jenis makanan dengan porsi lebih. Hal ini dianggap wajar sebagai bentuk kompensasi dari kegiatan berpuasa, sehingga tanpa disadari anggaran untuk konsumsi menjadi bertambah.
4. Acara Undangan Makan Bersama
Wujud sosialisasi saat bulan Ramadan biasanya dilakukan dengan cara saling mengundang dalam acara makan bersama, baik itu sahur maupun buka puasa. Hal ini sering menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah pengeluaran bulanan kita.
Nah, berkaca pada kondisi-kondisi di atas, maka selama bulan puasa, kita hendaknya bijaksana dalam mengeluarkan duit kita, sehingga bulan puasa tak lagi identik sebagai bulan dengan pengeluaran yang membengkak.
Apa sajakah yang sebaiknya dilakukan? Berikut tips-tips pengeluaran hemat di bulan suci Ramadan:
Yang pertama dilakukan adalah dengan menghitung ulang atau mengetahui jumlah pengeluaran bulan-bulan sebelumnya dan menganalisis jumlah kenaikan harga-harga barang. Hal ini akan membantu anda memastikan dan mengontrol seberapa wajar pengeluaran bulan anda pada masa puasa ini.
Yang kedua adalah disiplin berbelanja, artinya membeli barang yang hanya memang keperluan saja. Buatlah daftar belanja sebelum anda pergi ke pasar/supermarket, dan taati daftar tersebut. Usahakan pergi berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak tinggi.
Dan tips yang ketiga mampu membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Buka puasa bersama mungkin merupakan suatu kebutuhan untuk bersosialisasi, tapi perlukah diadakan di restoran/cafe yang mahal? Anda dapat mengusulkan makan bersama di restoran yang harganya lebih terjangkau. Demikianlah sekilas tips mengatur uang belanja anda di bulan Ramadan.