13 Kesalahan dalam Mempresentasikan Produk (Jualan)


presentasi produk

Sebagai seorang pekerja atau pun pebisnis yang ditugaskan pada bidang penjualan dan marketing, komunikasi yang baik menjadi kunci yang penting. Meskipun penampilan fisik terlihat cool, namun jika komunikasi tidak efektif maka strategi penjualan yang diterapkan tidak akan berjalan mulus.

Hal tersebut makin diperparah dengan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan para sales dan marketing. Berikut adalah beberapa kesalahan (mistake) yang banyak dilakukan dalam berjualan.

1. Terlalu Banyak Bicara

Mendominasi pembicaraan dalam mempresentasikan produk yang anda tawarkan bisa menjadi boomerang dalam marketing bisnis anda. Gunakan kata-kata yang padat, namun jangan lupakan basa-basi seperlunya.

2. Tidak Siap

Apapun yang tidak siap adalah hal yang buruk. Siap dalam presentasi penjualan diantaranya meliputi mental, fisik prima, pakaian, kesiapan produk dan sebagainya.

3. Tidak Melakukan Riset

Kegiatan riset ini umumnya sering dilakukan oleh para perusahaan besar guna mendapatkan gambaran umum sebelum terjun memasuki pasar. Anda sebaiknya juga melakukan hal ini, misalnya dengan mengamati kebiasaan konsumen di suatu daerah atau menentukan lokasi yang tepat dalam presentasi penjualan bila bisnis anda bersifat mobile. Hal tersebut bertujuan agar usaha promosi dan presentasi produk anda tidak sia-sia.

4. Memberikan Informasi Produk yang Kurang Memuaskan

Kesalahan yang juga sering diperbuat adalah memberikan informasi yang kurang tepat dan bahkan keliru. Pembeli yang cerdas akan memberi persepsi yang negatif terhadap kinerja anda.

5. Kurang Responsif

Kurang responsif terhadap pertanyaan atau pun komentar dari pelanggan bisa menjadikan segala usaha anda menemui kegagalan. Responsif merupakan salah satu wujud menghargai para konsumen anda.

6. Terlalu Dini Mengajukan Pertanyaan “Beli yang mana?”

Banyak sales yang baru ngomong dikit sudah langsung mengajukan pertanyaan “Mau beli yang mana?” Dan terkadang tanpa basa-basi langsung menyambut kedatangan calon pembeli dengan pertanyaan tersebut. Hal itu kurang efektif karena dapat memberi tekanan psikis pada calon pembeli sehingga menjadi kurang merasa nyaman.

7. Banyak Janji dan Bualan

Jika anda menawarkan produk anda dengan konsep hiperbola, terlalu melebih-lebihkan, maka anda tidak jauh bedanya dengan pedagang obat yang menggelar dagangannya dan berkoar-koar di tengah pasar.

8. Terlalu Sering Menjelekkan Produk Kompetitor

Membandingkan suatu merek dengan merek lain adalah hal yang wajar dalam menarik minat beli konsumen. Namun jika dilakukan kurang objektif dan terlalu banyak mencerca produk dari kompetitor anda, maka anda sendiri yang akan terlihat hina karena strategi tersebut.

9. Menggunakan Gaya Bicara yang Monoton

Pembeli datang ke tempat anda dengan beragam karakter dan juga berbeda usia. Jadi dalam komunikasi, belajarlah beradaptasi dengan berbagai keberagaman tersebut.

10. Tidak Mampu Mencermati Kebutuhan Pembeli

Sama dengan point ke-9, setiap orang mungkin memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak serupa. Anda harus bisa fokus memahami dan mencermati apa yang sebenarnya diinginkan dan dibutuhkan konsumen anda.

11. Larut dalam Perdebatan

Banyak calon pembeli yang mungkin ragu dan tidak setuju dengan produk atau pendapat anda. Memaksakan agar apa yang anda ucapkan bisa diterima konsumen, hanya akan membawa pada perdebatan panjang. Hindarilah hal tersebut dengan sedikit rasa mengalah.

12. Terbawa Suasana Tegang

Kesalahan lain yang sering dilakukan dalam menawarkan produk atau jasa kepada para konsumen adalah membuatnya merasa tidak nyaman. Untuk itu, selain harus menyediakan tempat yang enak, diskusi yang rileks harus juga diciptakan. Maka tersenyumlah dengan ceria.

13. Menunjukkan Raut Muka Kekecewaan

Siapa pun pastinya akan merasa kecewa jika apa yang telah diusahakan tidak menemui keberhasilan, termasuk ketika kita menawarkan produk dan ternyata tidak berhasil mempengaruhi minat calon pembeli.

Jadi, sebisa mungkin jangan tunjukkan raut muka yang kecewa atau pun marah bila calon konsumen tidak jadi melakukan transaksi. Jika anda tetap tersenyum menerima keputusan calon pembeli, maka percayalah suatu saat ia akan mempertimbangkan apa yang anda tawarkan.


Tinggalkan komentar