4 Level Kedewasaan Cinta Menurut Usianya


level cinta

Apakah anda telah bisa menjalani hubungan cinta dengan sikap dewasa? Seberapa besar kadar kedewasaan cinta anda? Mungkinkah masih setaraf cinta monyet? Kata orang, tingkat kedewasaan cinta seseorang ditentukan juga oleh faktor usianya. Usia yang semakin tua akan membuat cintanya semakin dewasa, karena telah melalui berbagai pahit manis kehidupan.

Namun hal ini tidaklah 100% akurat, banyak faktor lain yang juga mempengaruhi kedewasaan cinta seseorang, misalnya kebiasaan hidup, faktor lingkungan sekitar, status sosialnya, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Jika kita membagi tingkatan cinta manusia berdasarkan pertumbuhan usianya, mungkin kita dapat merangkumnya ke dalam empat level, yaitu:

1. Level Cinta Muda (Puppy Love)
Cinta yang dikatakan sebagai cinta dalam level kekanak-kanakan (muda) adalah cinta yang baru tumbuh baru usia muda, orang bilang sebagai Cinta Monyet. Level cinta ini biasanya terjadi pada masa usia ABG (dibawah umur 20 tahun). Ciri-cirinya biasanya suka mengebu-gebu, egocentris, malu-malu tapi mau, dan belum mempunyai visi yang jelas.

Pada level ini, orang mulai belajar cara yang terbaik untuk mencintai dan bagaimana seharusnya dia dicintai. Namun, tak semua orang pernah melalui level cinta ini. Mungkin penyebabnya karena mereka tak pernah mengalami jatuh cinta pada rentang usia ini.

2. Level Cinta Romantis (Romantic Love)
Setelah seseorang melalui tahap cinta monyet, level selanjutnya adalah berada pada Romantic Love. Dalam tahap ini, cara mengekspresikan cinta cenderung mengarah pada kesan romantisme. Ia akan memperlakukan pasangannya begitu ekspresif, sehingga sang kekasih seakan-akan merasa bagaikan ratu/raja. Rayuan gombal, puisi cinta yang tulus, belaian yang mesra, perhatian yang besar, dan sebagainya sering dilakukan orang pada level cinta ini.

Tutur dan gaya bahasanya terdengar manis, misalnya: “Sayang….udah makan belum, aku tadi sudah masak yang banyak….sekali, aku suapin ya….?” Umumnya dialami oleh orang-orang yang berumur 20 tahun ke atas, dan kemudian biasanya akan mulai memudar tatkala telah menjalani masa pernikahan selama 10 tahun yang selanjutnya cintanya berubah menjadi Friendship Love.

3. Level Kasih Sayang (Friendship Love)
Sepasang kekasih (suami-istri) yang telah mengarungi masa perkawinan kurang lebih 10 tahun, biasanya level Romantic Love’nya akan mulai memudar. Tidak ada lagi (jarang terjadi) rayu-rayuan manja, kata-kata indah yang membuat perasaan melayang, atau pun perhatian-perhatian yang istimewa. Ia dan pasangannya seolah-olah seperti sepasang sahabat. Walaupun kadar cinta mereka masih tetap sama, namun ekspresi yang muncul cenderung bagai seorang sahabat, kecuali ketika sedang ada “nafzu” he..he…

Pada level ini, tutur dan gaya bahasanya terlihat datar dan simple, misalnya: “Sayang, udah makan? Mau aku ambilin?” atau “Sayang, tadi di kantor gimana?”. Munculnya Cinta Level Kasih Sayang (Friendship Love) biasanya disebabkan karena faktor kesibukan masing-masing pasangan, misalnya sibuk mencari nafkah (bekerja), mengurus rumah tangga (mengasuh anak-anak), tanggung jawab sebagai warga masyarakat, dan lain sejenisnya, sehingga perhatian mereka terbagi-bagi.

4. Level Cinta Keibuan/Kebapakan (Parental Love)
Jika sudah memasuki masa tua (usia +50 tahun), apalagi telah menimang cucu, maka cinta seseorang kepada pasangannya akan berubah menjadi Motherly Love atau Fatherly Love. Rasa perhatian dan kasih sayang kepada pasangannya cenderung seperti seorang ayah/ibu kepada anaknya.

Tutur bahasanya biasanya bergaya perintah, misalnya: “Sayang, makan dulu sana!” atau “Papa, jangan di luar, entar rematiknya kambuh lagi!” Walaupun ekspresi cintanya terkesan bernada perintah, tapi kadar cinta dan kasih sayang mereka tetaplah besar seperti dulu.

Oke sobat, itulah empat level cinta dalam kehidupan manusia yang dirangkum dari berbagai sumber! Satu hal yang bisa dijadikan nasihat adalah tetaplah menjaga aura Romantic Love dalam melalui berbagai level cinta. Artinya tetaplah romantis walaupun usia senja telah tiba di depan mata…


Tinggalkan komentar