Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur, adalah sebuah kota yang memukau dengan keindahan alamnya yang unik dan keanekaragaman budayanya. Terletak di tepi Sungai Mahakam yang megah, kota ini menawarkan pemandangan sungai yang luas, hutan bakau yang hijau, dan pesona alam sungai yang menyejukkan. Salah satu atraksi utamanya adalah pertunjukan lumba-lumba di Sungai Mahakam, yang menjadikan pengalaman berwisata di Samarinda semakin menarik.
Selain itu, di wilayah ini juga populer dengan karya sastranya yang berupa pantun. Namun, tulisan ini tidak membahas tentang pantun adat yang berasal dari kota Samarinda dan sekitarnya, tetapi akan menggunakan frase kata Samarinda sebagai bahan untuk berpantun, seperti berikut ini.
Pantun Kota Samarinda
Besi ditebas dengan gerinda
Disambung empat, di atas tenda
Selamat datang di Samarinda
Semoga ceria dan penuh canda.
Jalan-jalan ke Samarinda
Jangan lupa membeli kurma
Saya cinta sama Adinda
Semoga bisa diterima.
Jalan jalan ke Samarinda
Nonton drama waktunya lama
Aku dan kamu memang berbeda
Sulit rasanya untuk bersama.
Jalan jalan ke Samarinda
Lihat orang membawa beras
Selagi usia masih muda
Mari bekerja dengan keras.
Jalan jalan ke Samarinda
Sambil arisan bersama Jaka
Mari hormati ayah bunda
Agar tidak jadi durhaka.
Nah, demikianlah kumpulan pantun dengan tema kota Samarinda. Silakan baca lagi pantun jalan-jalan lainnya berikut ini:
Jalan-jalan ke Jayawijaya
Jangan lupa beli alpukat
Siapa dia pakai kebaya
Penuh pesona sangat memikat.
Tanah tegalan dibuat taman
Taman dibangun dalam sepekan
Jalan-jalan bersama teman
Sungguh terasa sangat menyenangkan.
Ada katak di pancuran
Marilah kita pergi liburan..!
Minum jamu pencernaan lancar
Pahit rasanya saat ditelan
Jika kamu tak punya pacar
Boleh dong kita jalan-jalan.
Jalan jalan ke kota Jakarta
Untuk sekedar cuci mata
Janganlah mulut berselimut dusta
Pasti kelak hidup menderita.
