Semarang (Jawa Tengah) adalah sebuah kota yang memukau dengan pesona alamnya yang menawan dan warisan budayanya yang kaya. Terletak di pantai utara Pulau Jawa, Semarang dikelilingi oleh pesona alam pantai yang menakjubkan, dengan pesisir berpasir putih yang indah dan laut yang menghampar tanpa batas. Kota ini juga memiliki sejarah yang kaya, yang tercermin dalam arsitektur bangunan-bangunan bersejarah seperti Kota Lama Semarang yang megah dan Gereja Blenduk yang cantik.
Selain itu, di wilayah ini juga populer dengan karya sastranya yang berupa pantun. Namun, tulisan ini tidak membahas tentang pantun adat yang berasal dari kota Semarang dan sekitarnya, tetapi akan menggunakan frase kata Semarang sebagai bahan untuk berpantun, seperti berikut ini.
Pantun Kota Semarang
Jalan pembatas ada di seberang
Bapak pergi membawa kerang
Selamat datang di kota Semarang
Moga rejeki tiada yang kurang.
Jalan-jalan ke Semarang
Singgah sebentar di Kaliurang
Kalau kerja tak boleh curang
Jangan berbuat yang dilarang.
Jalan jalan ke kota Semarang
Bawa peti dari Kolintang
Tetap bersyukur walaupun kurang
Nanti rejeki banyak yang datang.
Jalan jalan ke Semarang
Pohon meranti di tepi jurang
Kalau belajarnya jarang-jarang
Pasti nanti tak jadi ‘orang’.
Jalan jalan ke kota Semarang
Adik datang hendak berenang
Kalau jujur dan terus terang
Pasti hidupnya akan tenang.
Nah, demikianlah kumpulan pantun dengan tema kota Semarang. Silakan baca lagi pantun jalan-jalan lainnya berikut ini:
Jalan jalan ke kota Jambi
Kuda berlari membawa peti
Mari jalankah sunnah Nabi
Hilangkan iri di dalam hati.
Batu bata di tegalan
Yuk kita jalan-jalan..!
Jalan-jalan di saat gempa
Gempa terjadi bikin meronta
Seribu kali kita berjumpa
Seribu kali ku jatuh cinta.
Jalan-jalan ke tengah kota
Bapak pergi untuk berbisnis
Bila hati sudah jatuh cinta
Kopi pahit terasa manis.
Jalan jalan ke kota Bengkulu
Kuda melompat depan penghulu
Yang lalu, biarlah berlalu
Jangan menyesal bertalu-talu.