Dalam urusan asmara, selingkuh menjadi salah satu topik yang kerap menarik perhatian. Fenomena ini tidak hanya menciptakan intrik dan dramatika dalam kehidupan pribadi, tetapi juga menginspirasi seni dan sastra tradisional seperti pantun. Nah, kumpulan pantun dengan tema perselingkuhan yang kami jabarkan berikut ini bisa menjadi media mengekspresikan diri tentang betapa getir dan pahitnya tatkala diselingkuhi oleh orang tercinta.
Pantun Perselingkuhan
1. Jalan-jalan ke desa dukuh
Jumpa orang bicara angkuh
Kemarin bilang cintanya kukuh
Tapi ternyata suka selingkuh.
2. Kakek tua jalannya rungkuh
Sambil membawa daun cekuh
Setelah semua bisa direngkuh
Lalu kau pergi untuk selingkuh.
3. Ke kota Jogja beli lumpia
Sambil lihat seniman mahir
Percuma saja bilang setia
Kalau selingkuh tiada akhir.
4. Ikan lohan di dalam celana
Baru didapat di rawa-rawa
Punya selingkuhan di mana-mana
Sangat membuat hati kecewa.
5. Beli sepatu berhadiah bola
Bola dipukul, bajunya basah
Musim selingkuh merajalela
Hatiku selalu merasa gelisah.
6. Lihat buah di ujung dahan
Dilempar batu, jatuh berantakan
Jangan coba perselingkuhan
Karena itu sangat menyakitkan.
7. Bapak Rangga menangkap ikan
Ikan hias seperti lohan
Rumah tangga hancur berantakan
Kalau terlibat perselingkuhan.
8. Bapak Burhan pergi berlari
Lari ke desa membawa peti
Perselingkuhan harus dihindari
Karena dosanya ‘kan dibawa mati.
9. Ikan hiu berlusin-lusin
I miss you, tapi diselingkuhin.
10. Sumpah dipegang secara kukuh
Saat panas harus berteduh
Kamu itu yang selingkuh
Mengapa aku yang kau tuduh.
11. Duduk berdua bersebelahan
Jalan-jalan di atas jembatan
Hancur cinta karena selingkuhan
Lupakan kenangan bersama mantan.
12. Ada penjahat sudah dipenjarakan
Satu bulan menjadi terdakwa
Perselingkuhan yang kau tunjukkan
Benar-benar buatku kecewa.
13. Seekor buaya tangkap merpati
Datang induknya coba melindungi
Sungguh kecewa di dalam hati
Mengaku sahabat tapi diselingkuhi.
14. Jaring ikan jangan ditindih
Taruh di kotak yang kuat kukuh
Sedih bukan sembarang sedih
Sedih melihat pacar selingkuh.
15. Sedikit energi, lelah badannya
Pegal kaki, jauh jalannya
Sakit gigi gampang obatnya
Diselingkuhi lama sembuhnya.
Nah, demikianlah kumpulan pantun yang topiknya seputar perselingkuhan yang tentunya menimbulkan perasaan sedih, kecewa, dan amarah. Sebagai pelengkapnya, baca juga kumpulan pantun tema kesedihan berikut ini.
Pantun Cinta Sedih
Minumlah air saat sendawa
Agar kembali bisa tertawa
Aku terluka satu peristiwa
Itu membuat hati kecewa.
Kulit merah terkena cacar
Beli obatnya di kota Blitar
Saat berjumpa mantan pacar
Jiwa gelisah, badan gemetar.
Sudah besar baru disunat
Datang tentara membawa granat
Sahabat dekat sudah berhianat
Semoga tidak mendapat laknat.
Ke hutan lebat petik pepaya
Nenek ke sana pakai kebaya
Punya sahabat paling dipercaya
Ternyata aslinya sejahat buaya.
Hari rabu membeli roti
Roti dimakan di dalam kantin
Kalau gak mau untuk disakiti
Makanya dulu jangan nyakitin.
Ada lumut di kayu jati
Kayunya dibuat sekotak peti
Lain di mulut, lain di hati
Jadi teman hanya menyakiti.
Paman berjalan ke tengah hutan
Naik kuda jenisnya jantan
Mantan minta satu kesempatan
Tapi ku sudah hilang ingatan.
Air kelapa ditambah binahong
Jadikan obat buat yang gondong
Barang siapa suka berbohong
Moga-moga dibawa grandong.
Malam menjelang, hujannya rintik
Pergi sebentar ke rumah Taufik
Memang wajahnya terlihat cantik
Tapi sayang, orangnya munafik.
Buah duku petik di gunung
Lihat monyet ekornya buntung
Biarlah aku yang menanggung
Cinta pupus terkatung-katung.
Bawa sabit pedagang asongan
Jual makanan mengandung santan
Rasa sakit akan kebohongan
Kelak dirasakan oleh sang mantan.
Kertas dicoblos di dalam bilik
Pilih saja calon yang menarik
Dengan sahabat sering berkonflik
Karena dia terlalu munafik.
Kakak mahasiswa menjadi senat
Sangat pandai beradu debat
Untuk sahabat yang berkhianat
Moga-moga segera bertobat.
Buah kepala di dalam peti
Petinya hilang dibawa maling
Katanya cinta setengah mati
Baru seminggu sudah berpaling.
Pegang dahan, patah batangnya
Jatuh dedaunan di atas roda
Jika perpisahan adalah jalannya
Kuterima dengan lapang dada.
***