3 Pikiran Negatif Penyebab Kegagalan Menjadi Pengusaha


pikiran mumet

Mungkin anda pernah mendengar bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang mampu berpikir secara berbeda sehingga mengambil tindakan yang tidak sama dengan yang lainnya. Ada gagasan yang menyatakan bahwa calon orang sukses adalah mereka yang bisa menggabungkan kemampuan analisis dan penalaran dengan optimisme, kreativitas dan pemecahan masalah. Tetapi, orang-orang yang sukses ternyata juga memiliki pikiran negatif seperti orang lain pada umumnya.

Apa yang membuat mereka berbeda adalah bagaimana mereka mengidentifikasi dan bereaksi atas pikiran negatif yang ada pada benaknya tersebut. Berikut adalah beberapa pemikiran negatif yang dapat menunda atau menghancurkan kesuksesan.

1. Merasa “saya bukan ahlinya”

Kesuksesan anda tak kan pernah tercapai jika anda sering mengucapkan kata-kata tersebut. Menjadi seorang “ahli” dalam suatu bidang tidak datang begitu saja. Diperlukan interval waktu yang panjang dan intensitas belajar yang ekstra. Setiap orang berpotensi menjadi seorang ahli pada suatu bidang jika ia mau belajar dan belajar.

Ketika anda akan mengerjakan suatu proyek, janganlah berpikir bahwa anda “tidak berpengalaman” atau “bukan ahlinya”. Tetapi berpikirlah apakah anda menyukai proyek tersebut. Jika anda suka, pasti dengan sendirinya anda akan berusaha dan termotivasi mencari beragam cara untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dan kesuksesan pun akan semakin mendekat dengan anda.

Jadi, ubahlah mindset anda dari “Apakah saya ahli???” menjadi “Dimana saya menemukan hal yang perlu saya tahu?”

2. Merasa “saya sudah terlambat”

Jika anda bekerja di suatu bidang industri, mungkin anda merasa bahwa ide-ide bisnis yang masih tersimpan di otak anda telah diterapkan oleh pihak lain yang akhirnya membuat anda berhenti berinovasi. Dalam dunia bisnis lebih baik untuk menjadi yang pertama, tetapi menurut CO-pendiri PayPal, Peter Thiel, mengatakan, “Lebih baik menjadi yang terakhir.”

Anda perlu menyadari bahwa banyak orang memerlukan produk atau jasa yang kompetitif, sehingga anda harus mengubah pola pemikiran anda dari “Apakah saya sudah terlambat?” menjadi “Apa yang mesti saya lakukan untuk membuat produk ini menjadi lebih baik?”

3. Merasa “saya butuh uang untuk menghasilkan uang”

Sudah menjadi pemikiran kita bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan orang lain menjadi sukses, misalnya karena mereka mendapat pendidikan di sekolah unggulan atau memiliki keterampilan pribadi yang lebih baik. Selain itu, kita juga sering menganggap bahwa seseorang menunjukkan keberhasilan karena memiliki uang dan sumber daya yang memadai.

Hal ini adalah beberapa fakta yang kita temukan di lapangan. Namun, hal tersebut tidak boleh membuat kita merasa pesimis karena keterbatasan modal. Anda juga perlu menyadari bahwa ada banyak orang yang menemui kegagalan meskipun telah didukung sumber daya yang melimpah. Sangat mudah untuk menggunakan kekurangan uang sebagai alasan untuk tidak membuat kemajuan. Dalam banyak area bisnis, sumber daya yang terbatas dapat menjadi berkat tersendiri.

Hal ini dapat mendorong Anda untuk beroperasi dalam organisasi yang ramping dan memiliki pikiran yang segar serta menyesuaikan pendekatan Anda. Anda bisa sangat sukses jika pintar dalam hal pengeluaran dan perencanaan bisnis.

Anda tidak perlu uang yang banyak untuk menghasilkan uang yang berlimpah. Cobalah mulai berpikir “Bagaimana cara saya memperoleh keuntungan dari kondisi finansial yang tak seberapa?”


Tinggalkan komentar