5 Planet Kerdil dalam Tata Surya yang Jarang Dikenal


planet kerdil

Perbedaan pendapat tentang definisi planet dan apa saja syarat-syaratnya benda angkasa agar dapat dikategorikan sebagai planet telah menjadi perdebatan lama di antara para astronom. Secara umum, mayoritas peneliti setuju bahwa ada tiga kategori planet, yakni planet reguler, planet kerdil, dan planet satelit. Saat ini, dalam tata surya kita, kita mengenal 8 buah planet, mulai dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet Pluto yang kita kenal sebagai planet ke-9 telah dihapus dalam daftar planet Tata Surya, dan dikategorikan sebagai planet kerdil. Sebenarnya, ada sejumlah planet lain yang kita bicarakan, tetapi dikategorikan sebagai planet kecil dalam Tata Surya. Berikut adalah deskripsinya:

1. Pluto

Pembahasan ini kita mulai dengan Pluto, planet yang pernah tercantum dalam teks buku pelajaran kita sebagai planet utama. Pluto adalah planet kerdil yang hanya berukuran lebar sekitar 2.250 km, tetapi memiliki waktu 5 bulan mengorbitnya.

Cuaca dan lingkungan yang sangat dingin karena letaknya yang relatif jauh dari matahari membuat lingkungan planet bisa bersuhu minus 232 derajat celcius.

Pada tahun 2015, pesawat ruang angkasa New Horizons berhasil terbang paling dekat dengan Pluto, memberi kita gambaran paling jelas tentang penampakan permukaan planet Pluto setelah penerbangan selama lebih dari 9 tahun dengan misi khusus untuk mempelajari Pluto.

2. Makemake

Makemake memiliki ukuran hanya 1/5 dari ukuran Bumi, radius sekitar 715 km. Planet kecil ini mengorbit matahari dalam satu siklus penuh selama 305 tahun dan berputar pada porosnya, selama 22 jam 30 menit – memberi Makemake siklus harian yang serupa dengan planet kita. Permukaannya berwarna kemerahan, diperkirakan memiliki suhu yang sangat dingin serta lapisan atmosfer yang sangat tipis.

3. Eris

Eris ditemukan pada tahun 2003, dan kemudian dipastikan sebagai planet kecil pada 2006. Ukurannya hanya 1/5 dari bumi. Karena posisinya yang relatif sangat jauh dengan matahari, Eris membutuhkan waktu 557 tahun untuk mengorbit matahari. Meski begitu, siklus hariannya mirip dengan kita karena planet Eris membutuhkan waktu 25,9 jam untuk berotasi pada porosnya.

Karena posisinya yang jauh, sinar matahari sendiri membutuhkan waktu 9 jam untuk mencapai permukaannya. Permukaan Eris diprediksi berbatu-batu, dan temperaturnya berkisar -217 hingga -243 derajat Celcius.

4. Ceres

Planet kecil yang terletak di tata surya kita, Ceres ditemukan pada tahun 1801 dan ukurannya hanya 1/13 lebih kecil dari Bumi. Itulah sebabnya pada awalnya banyak orang yang salah mengira Ceres hanyalah sebuah asteroid. Ceres memiliki durasi hari terpendek, hanya sekitar 9 jam untuk berputar penuh pada porosnya tetapi membutuhkan 4,6 tahun untuk mengorbit matahari dalam satu siklus lengkap.

Sebuah laporan yang baru dirilis pada 10 Agustus 2020, melaporkan bahwa Ceres sebenarnya mengandung cairan di permukaannya setelah ditemukannya hidrohalit, mineral yang hanya ditemukan di bumi dalam air asin. Beberapa orang berpendapat penemuan itu sebagai indikasi adanya lautan di Ceres.

5. Huamea

Berbeda dengan planet lain di daftar ini, Haumea memiliki bentuk unik seperti bola rugby. Periode rotasinya yang cepat, hanya membutuhkan waktu 4 jam untuk melakukan rotasi penuh pada porosnya. Sama seperti Eris, kita masih belum banyak tahu tentang Haumea. Planet mungil ini membutuhkan waktu 285 tahun untuk mengorbit matahari dan diprediksi memiliki permukaan bebatuan yang tertutup es.

Yang sampai saat ini diketahui para astronom adalah bahwa Haumea memiliki dua buah bulan yang mengikutinya dari dekat, diberi nama Namaka dan Hilaka. Planet kecil Haumea ditemukan pada tahun 2004.


Tinggalkan komentar