Puisi tentang Long Distance Relationship (LDR) seringkali menjadi cerminan dari kompleksitas emosi dan pengalaman yang dialami oleh pasangan yang terpisah jarak. Dalam keadaan yang demikian, puisi menjadi medium yang mampu merangkai kata-kata untuk mengekspresikan kerinduan, kesetiaan, dan tantangan yang terjadi dalam hubungan tersebut. Dari bait-bait puisi ini, kita bisa merasakan getaran cinta yang tak terhalang oleh jarak fisik, tetapi juga merenungkan kesulitan dan perjuangan yang menyertainya.
Puisi “Cintaku Teguh” – diedit.com
Jaraknya panjang dan jauh
Tapi cintaku padamu tak akan surut
Hatiku akan terus kuat dan jujur
Berpegang pada kesetiaan yang teguh
Kasih, usah khawatir atau takut
Satu-satunya cintaku
Adalah untukmu, sayangku.
Memang menyakitkan berada jauh
Tapi percayalah kita akan melewatinya
Tetap bertahan sedikit lebih lama
Cinta kita akan indah bak permata.
Puisi “Apa Kabar Cintaku?” – diedit.com
Cinta jarak jauh, apa kabarmu?
Apakah kau juga memikirkanku?
Aku memikirkanmu lagi hari ini
Hanya berharap kau baik-baik saja
Cinta jarak jauh, ingatkah dirimu?
Saat-saat dimana kita
Merasa memiliki segalanya
Saat-saat yang kita pikir
Tidak akan pernah berakhir
Namun sekarang aku membutuhkan
Lebih dari seorang teman
Segalanya akan berubah baik
Jika saja kau datang malam ini.
Cinta jarak jauh, tidakkah kau melihatnya?
Betapa engkau sangat berarti bagiku
Mungkin sepertinya sudah menjadi takdirku
Harus duduk di rumah dan menunggu
Tapi jika ini yang harus aku lakukan
Aku akan selalu ada untukmu.
Puisi “Saat Berjumpa Lagi” – diedit.com
Saat aku bertemu denganmu lagi
Rasanya seperti melihat matahari terbit terindah
Dan bintang paling terang di malam paling cerah
Saat aku bertemu denganmu lagi
Hatiku akan dipenuhi dengan cinta
Seperti pada hari kepergianmu
Tak pernah melewatkan satu detak pun
Yang semakin kuat setiap hari.
Saat aku bertemu denganmu lagi
Waktu seakan berhenti
Hanya memikirkan masa depan tentang kita.
Saat aku bertemu denganmu lagi
Aku akan menghabiskan sisa hidupku
Membuatmu lebih bahagia dari sebelumnya.