Puisi merupakan bentuk sastra yang dapat mengungkapkan perasaan dan pemikiran seseorang dengan indah dan singkat. Salah satu tema yang kerap diangkat dalam puisi adalah mengenai sosok guru. Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, karena guru memiliki peran yang besar dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi siswa.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak puisi yang ditulis untuk menghargai dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru. Pada artikel kali ini, kita akan membahas sebuah puisi guru 3 bait yang menggambarkan betapa pentingnya peran guru dalam kehidupan kita.
1. Puisi 3 Bait “Syair Doa Untuk Guruku”
Oleh: Putu Surya Nata
Dengan senyuman yang ramah
Guruku mengajar penuh gairah
Beliau ciptakan hari yang indah
Untuk anak didiknya di sekolah
Guruku sang penyuluh langkah
Memberi pelita seindah mirah
Agar jejak hidupku tiada salah
Dalam dunia yang terus berubah
Guruku sang pemberi ceramah
Sajikan nasihat yang penuh berkah
Kasih sayangnya tulus tercurah
Memotivasi biar tak mudah menyerah
2. Puisi 3 Bait “Sang Fajar Kehidupan”
Oleh: Putu Surya Nata
Menyuluh terang dalam kegelapan
Membuka jalan di persimpangan
Memberi asa pada keputusasaan
Dialah sang fajar untuk kehidupan
Dialah guruku, penata masa depan
Dialah guruku, sang pelita harapan
Mendidik dengan penuh ketegasan
Membimbing dengan aura kelembutan
Dialah guruku yang menjadi panutan
Dialah insan pembawa kemajuan
Meski tak ingin disebut pahlawan
Tapi, dialah agen pengukir peradaban
3. Puisi 3 Bait “Guruku Inspirasiku”
Oleh: Ari Wulandari
Guruku, sang pahlawan
Memberikan ilmu dan inspirasi
Mendidik dengan hati
Menjadi teladan bagi banyak orang
Setiap kata yang diucapkan
Memberikan makna yang mendalam
Membimbing langkah ke depan
Membuka jalan menuju impian
Dalam hidup yang rumit
Guruku memberikan kekuatan
Menanamkan nilai kebaikan
Yang ‘kan kubawa sampai akhir hayat
4. Puisi 3 Bait “Sang Idola Edukasi”
Oleh: Ari Wulandari
Dengan ilmunya yang luas
Dan hatinya yang lugas
Sang guru terus berjuang
Membangun bangsa yang besar
Guru yang mencerahkan
Mendidik dengan kasih sayang
Menjadikan ilmu bermanfaat
Untuk kehidupan yang berfaedah
Kita semua terkesima
Dengan kehebatannya
Sang idola edukasi
Mendidik tanpa pamrih
5. Puisi 3 Bait “Sang Pemberi Pelita”
Oleh: Putu Surya Nata
Guruku sang pemberi pelita
Membuatku mengerti akan realita
Membuatku paham mitos dan fakta
Menjadi suluh dalam jejak gulita
Guruku sang penata kata
Lantunkan nasihat seindah permata
Agar hidupku tak lagi buta
Dalam dunia yang dibayangi dusta
Guruku sang penuntun cita
Mendorongku berkarya dan mencipta
Memotivasi belajar setinggi semesta
Agar masa depan tak terlunta-lunta
6. Puisi 3 Bait “Guruku yang Hebat”
Oleh: Putu Surya Nata
Oh.. Guruku yang hebat
Kau mendidikku bagai sahabat
Menggali potensi dan juga bakat
Tetapi dengan disiplin kuat
Oh.. Guruku yang hebat
Hadirmu adalah sebuah berkat
Mengalirkan ilmu yang penuh hakikat
Melatih raga dan juga sifat
Oh.. guruku, sang malaikat
Jasa-jasamu amatlah sarat
Membuat hidupku penuh manfaat
Semoga dirimu selalu sehat
7. Puisi 3 Bait “Guruku Tersayang”
Oleh: Putu Surya Nata
Duhai guruku tersayang
Kau abdikan diri untuk berjuang
Berjuang demi membentuk orang
Agar hidupnya secerah bintang
Wahai guruku tersayang
Kau didik aku dengan gamblang
Agar bisa hadapi gelombang
Gelombang dunia yang menantang
Oh.., guruku yang kusayang
Api semangatmu jangan menghilang
Walau lelah banyak menghadang
Agar bangsamu maju dan gemilang
8. Puisi “Guru, Insan Penuntun Jiwa”
Oleh: Ari Wulandari
Guru, sosok hebat
Membimbing dan membawa kita
Menuju ke arah yang benar
Kita diarahkan olehnya
Dari kegelapan menuju cahaya
Dari kebodohan menuju kebijaksanaan
Dari keputusasaan menuju harapan
Dalam setiap kelas
Dia selalu ada
Untuk membimbing kita
Menunjukkan jalan ke depan
Dan memberikan dorongan
Untuk maju bersama-sama
9. Puisi 3 Bait “Selamat Ulang Tahun Guruku”
Oleh: Putu Surya Nata
Di hari yang ceria mengalun
Ku ucapkan selamat ulang tahun
Untuk guruku, sang penuntun
Moga diberi rejeki berduyun-duyun
Bertambah satu usiamu tersusun
Semangat mendidik jangan menurun
Tetap membimbing secara tekun
Agar terwujud insan cerdas dan santun
Tiada kado mewah ataupun anggun
Hanya sebait puisi yang aku himpun
Meski rimanya tak seindah talibun
Namun kuharap, kebahagiaan beruntun
10. Puisi 3 Bait “Guruku Yang Mulia”
Oleh: Putu Surya Nata
Guruku yang mulia
Pahlawan insan cendekia
Menuntunku tuk mengenal dunia
Membimbingku tulus sedari belia
Guruku yang mulia
Memberiku ilmu bak karunia
Inspirasi nyata tuk jadi manusia
Agar masa depanku tak sia-sia
Guruku nan mulia
Selalu mengasuh dengan setia
Melayani murid dengan sedia
Semoga sehat dan selalu bahagia
11. Puisi 3 Bait “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”
Oleh: Putu Surya Nata
Guru, pahlawan tanpa tanda jasa
Mendidik ikhlas membangun asa
Memberi ajaran supaya bisa
Agar berguna ‘tuk kemajuan bangsa
Guru, pahlawan tanpa tanda jasa
Hadirmu ibarat teropong lensa
Mengajarku dengan setulus rasa
Berharap kelak hidup sentosa
Guru, pahlawan tanpa tanda jasa
Kau mendorongku penuh kuasa
Memberi semangat setinggi angkasa
Kan terkenang sepanjang masa
12. Puisi 3 Bait “Terima Kasih Guruku Bijak”
Oleh: Putu Surya Nata
Terima kasih guruku yang bijak
Kau memanduku jejak demi jejak
Menjadi tumpuanku untuk berpijak
Dalam liku dunia yang penuh gejolak
Terima kasih guruku yang bijak
Kau beriku semangat tuk bergerak
Mendorongku tuk kuat menanjak
Agar masa depanku bersinar kelak
Terima kasih guruku yang bijak
Ku sampaikan lewat goresan sajak
Mohon diterima, jangan ditolak
Tanda hormatku yang teguh tegak
13. Puisi 3 Bait “Teruntuk Guruku yang Terbaik”
Oleh: Putu Surya Nata
Langit fajar berhiaskan rintik
Engkau bergegas untuk mendidik
Melayani tulus tugas akademik
Agar terwujud anak-anak cerdik
Engkaulah guru yang karismatik
Tutur katamu penuh daya tarik
Membuat belajar terasa estetik
Terkesan senang detik demi detik
Engkaulah guruku yang bajik
Mengajar lembut bak musik klasik
Tapi tegas tanpa perlu menghardik
Terima kasih.. guruku yang terbaik
14. Puisi 3 Bait “Pelukis Inspirasi”
Oleh: Putu Surya Nata
Guruku…
Engkaulah sang pelukis inspirasi
Menjadi warna dalam dunia edukasi
Mendidik tunas-tunas muda generasi
Agar tergali bakat serta potensi
Guruku…
Engkaulah sang penabur imajinasi
Melatih kami untuk berkreasi
Dengan kasih yang penuh apresiasi
Memberi kehangatan bukan ilusi
Guruku…
Engkaulah sang pengukir akademisi
Membentuk insan-insan berprestasi
Yang hebat dan penuh dedikasi
Agar pikiran kami tak terisolasi
15. Puisi 3 Bait “Guruku Sang Panutan Jiwa”
Oleh: Putu Surya Nata
Guruku sang panutan jiwa
Kau menuntunku agar hidup bertaqwa
Mengajarkanku untuk tidak jumawa
Dan selalu kuat menghadapi kecewa
Guruku sang panutan jiwa
Engkaulah sosok yang istimewa
Yang mendidikku dengan canda tawa
Penuh ceria namun tetap berwibawa
Guruku sang panutan jiwa
Engkau ibarat pelita di tengah rawa
Jadi petunjuk bagi semua siswa
Laksana fajar di atas katulistiwa
16. Puisi 3 Bait “Melati Cantik Itu, Ibu Guruku”
Oleh: Putu Surya Nata
Pagi indah berhiaskan hujan rintik
Datang pendidik berwajah karismatik
Matanya teduh penuh aura simpatik
Jemarinya lembut terasa halus nan lentik
Oh, dialah ibu guruku yang cantik
Pesonanya terpancar begitu otentik
Tutur bahasanya tertata kode etik
Menjadi panutan penuh karakteristik
Ya, dialah ibu guruku yang estetik
Kepintarannya jadi daya pemantik
Gaya ajarnya menarik bak magnetik
Tapi tegas bagai pejuang patriotik
17. Puisi 3 Bait “Wahai Guruku Idolaku”
Oleh: Putu Surya Nata
Wahai guruku idolaku
Dengan setumpuk buku
Kau ajarkan diriku
Tentang dunia berliku
Dengan semangat berjibaku
Kau mengasah bakatku
Yang lama diam terpaku
Dan terpendam membeku
Wahai guruku idolaku
Kasihmu sehangat tungku
Sayangmu lembut tiada kaku
Tak pandang perbedaan suku
18. Puisi 3 Bait “Syair Terpuji Untuk Guru Ngaji”
Oleh: www.diedit.com
Di bawah tiang-tiang agama
Kau didik muridmu dengan seksama
Melantunkan ayat indah berirama
Agar paham hakikat dan norma
Kau ajarkan sholat dan mengaji
Agar terwujud insan-insan terpuji
Meski tiada imbalan ataupun gaji
Kau setia menunaikan janji
Kau panutan dalam akhlak
Memberi tutur secara bijak
Jadi penyuluh di setiap jejak
Agar santrimu berdiri tegak
* * *